Sesilia gadis berumur 21 tahun yang cantik dan polos. Dia di besarkan di panti asuhan karna dia yatim piatu, setelah lulus Sekolah dia memutuskan untuk bekerja dan menyewa rumah untuk ia tinggali. Dia merasa sangat bahagia karna memiliki pacar yang sangat baik dan tampan, tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karna ternyata pacar yang selama ini dia anggap baik, ternyata malah menghancurkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 19
*DRTTTTT DRTTTT DRTTT
ponsel nya kembali bergetar, tapi kali ini panggilan dari Bianca.
"Hm ada apa Bu?" kata Steven.
"Apa aku boleh mengunjungi mu dan sesilia di apartemen?" kata bianca.
"tentu saja Bu" jawab Steven
"Baiklah aku akan kesana, sampai bertemu di apartemen sayang" kata Bianca lembut menutup panggilan.
"Ibu akan kesini" kata Steven mendekati sesilia yang sedang berbaring.
Sesilia pun langsung duduk, dan membenarkan rok nya yang sedikit naik.
"Aku akan menyiapkan makanan" kata sesilia beranjak.
Belum sempat sesilia menginjak kan kaki nya di lantai, Steven langsung menarik nya.
*BRUKKKK
Sesilia duduk di atas pangkuan Steven.
"Tak perlu repot repot sesilia, ibu pasti bawa makanan" kata Steven memeluk sesilia dari belakang.
*BLUSSSSSSSS
wajah sesilia memerah merasakan nafas Steven di telinga nya.
"Ada apa sesilia?" tanya Steven yang masih memeluk sesilia.
"A...aku hanya... Hanya merasa a...ada yang mengganjal di bawah p*nt*tku" kata sesilia terbata saat merasakan ada yang mengganjal seperti benda keras.
"Adikku bangun" kata Steven membalikan tubuh sesilia menjadi berhadapan dengan nya.
Mereka sangat dekat sampai hidung mereka menempel.
Saat Steven mendekatkan bibir nya. Bel pun berbunyi.
"ahhhhh ganggu saja!" batin Steven kesal.
"Aku akan membuka kan pintu untuk ibu" sesilia lari ke arah pintu.
*CEKLEK
"ooo sayang aku merindukan mu" sapa Bianca sembari memeluk sesilia.
"Aku juga merindukan Tante" sesilia membalas pelukan Bianca.
"Mulai sekarang panggil aku ibu hmmm" Bianca mengendur kan pelukan nya dan mencolek dagu sesilia.
"Baik Bu, ayo masuk" sesilia mempersilahkan bianca masuk.
mereka duduk di sofa, disusul Steven yang baru saja keluar kamar.
"Apa ibu tidak bersama ayah" kata Steven yang ikut duduk di samping sang ibu.
"Kau tahu ayah mu itu sangat sibuk" kata Bianca mengerucut kan bibirnya.
"Tak apa Bu, Ayah sibuk untuk membahagiakan ibu" kata sesilia tersenyum.
"kau benar sayang" kata Bianca membalas senyuman sesilia.
"Lihat lah ibu membawa banyak cemilan untuk kita" kata Bianca mengeluarkan banyak cemilan dari kantung yang ia bawa.
"Waaaahhhhh terimakasih Bu" kata sesilia.
"sudah ku bilang, ibu akan membawa makanan" kata Steven menatap sesilia.
"memang kenapa?" tanya Bianca.
"tadi sesilia berniat akan membuatkan ibu makanan, tapi Steven melarangku karna ibu pasti akan membawakan makanan" jawab sesilia.
"tak perlu repot repot sayang, aku kesini hanya ingin bertemu anak dan calon menantu ku ini" kata Bianca tersenyum menggoda sesilia.
"ahhhh ibu bisa saja" sesilia tersipu malu.
"lihat lah wajahnya semakin menggemaskan" batin Steven melihat sesilia.
Mereka pun bercanda ria.
"Bagaimana kalau kita ke mall? Nonton?" kata Bianca.
"Wahhhh sepertinya menyenangkan, aku juga bosan Bu" kata sesilia berbinar.
"Bagaimana Steven?" tanya Bianca. Sontak sesilia pun menatap Steven menunggu jawaban dari nya.
"Baiklah ayo" kata Steven.
"Yeayyyyyyy" sesilia dan Bianca bersamaan.
Mereka pun langsung menaiki mobil menuju mall.
"Kita akan ke mall anggrek" kata Bianca.
"Bagaimana keadaan mall anggrek Steven? Apa semua berjalan dengan baik?" tanya Bianca.
"Ya, Terakhir aku kesana beberapa hari yang lalu mengurus suatu masalah. tapi sekarang itu sudah baik baik saja. Zeco menangani nya dengan baik" jawab Steven.
"Zeco memang sangat bisa di andalkan" puji bianca.
Ya, sesilia mengetahui pemilik mall anggrek adalah Steven berkat buku itu. Untung saja dia sudah menghafal nya dengan baik. Jika tidak, Bianca pasti sudah curiga karna Sesilia tidak tau apapun tentang Steven.
baru bener..dan masun akal