NovelToon NovelToon
Takdir Yang Menyapa

Takdir Yang Menyapa

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Alika zulfiana

Setelah bertahun-tahun berpisah, hidup Alice yang dulu penuh harapan kini terjebak dalam rutinitas tanpa warna. Kenangan akan cinta pertamanya, Alvaro, selalu menghantui, meski dia sudah mencoba melupakannya. Namun, takdir punya rencana lain.

Dalam sebuah pertemuan tak terduga di sebuah kota asing, Alice dan Alvaro kembali dipertemukan. Bukan kebetulan semata, pertemuan itu menguak rahasia yang dulu memisahkan mereka. Di tengah semua keraguan dan penyesalan, mereka dihadapkan pada pilihan: melangkah maju bersama atau kembali berpisah, kali ini untuk selamanya.

Apakah takdir yang mempertemukan mereka akan memberi kesempatan kedua? Atau masa lalu yang menyakitkan akan menghancurkan segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alika zulfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Diantara Tulisan indah

Windy, yang duduk tak jauh dari Alice, tiba-tiba mengintip buku Alice, terkejut melihat hasil tulisannya. "Al, bagus banget tulisan kamu," pujinya dengan kagum.

Alice tersenyum kecil, menganggap itu pujian biasa, meski ini bukan pertama kalinya ia dipuji soal tulisannya. "Ajarin dong," lanjut Windy sambil cemberut, "tangan aku kaku banget, malah udah kebas nih."

Gara-gara perkataan Windy, anak-anak cewek lainnya ikut mendekat, penasaran dengan tulisan Alice. Mereka berdecak kagum, mengakui bahwa Alice memang ahli dalam hal tulis-menulis. Tak jarang guru lain juga sering memuji tulisan tangannya yang indah.

Di tengah keramaian kecil itu, Alice tanpa sengaja menangkap tatapan Alvaro dari ujung kelas. Mereka saling bertatapan sejenak, dan tiba-tiba jantungnya berdegup lebih cepat. Alice cepat-cepat memalingkan pandangannya, merasa kikuk karena tertangkap basah menatap Alvaro.

Sementara itu, dari kejauhan, Alvaro masih terbayang-bayang mata Alice yang besar dan indah. Senyum malu-malu Alice tadi tak bisa ia lupakan. "Kenapa gue jadi gini sih," batinnya.

Bel pulang berbunyi, dan seluruh murid berhamburan keluar kelas setelah memberi salam kepada Bu Meyra. Namun pikiran Alice masih terjebak di pertemuan singkatnya dengan Alvaro. Mereka hanya bertatapan sebentar, tapi entah kenapa rasanya begitu berarti.

Di rumah, saat Alice sedang bercerita dengan adiknya, Zara, tiba-tiba Arsya, adik bungsunya, datang menghampiri dengan mata basah penuh air mata. "k-kakak," isaknya.

Alice segera menghentikan ceritanya dan mencoba menenangkan Arsya, mengelus kepalanya lembut. "udah, udah, sekarang ada kakak, jangan nangis lagi, nanti ibu sama bapak kebangun," ucapnya lembut.

Alice sudah terbiasa dengan hal ini. Sejak usia dua tahun, Arsya diasuhnya, jadi Arsya lebih dekat dengannya daripada ibunya sendiri.

"Ra, tidur sana," perintah Alice pada Zara yang masih menuntut kelanjutan cerita.

"tapi kak, ceritanya belum selesai," tolak Zara dengan wajah cemberut.

Alika tersenyum kecil, memandang adiknya. "Cerita ini masih panjang, dan ini baru awal dari pertemuan pertama. Udah malam, sekarang tidur dulu, kakak mau tidurin Arsya dulu."

Mendengar itu, Zara akhirnya menyerah dan berjalan menuju kamarnya, sementara Alice membawa Arsya ke tempat tidur. Di sana, Arsya bertanya lagi dengan suara kecil, "kak, ibu mana?"

Pertanyaan itu selalu muncul setiap malam, dan jawaban Alice juga selalu sama. "ibu ada di kamar, sya. Udah, tidur ya, besok sekolah."

Arsya mengangguk kecil, namun Alice tahu, dalam hati Arsya selalu merindukan ibunya.

Keesokan paginya, Alice pamit pada ibunya, Arini. "bu, aku pergi dulu ya. assalamu'alaikum."

"waalaikumsalam, hati-hati ya, kalau pulang aktifin lokasi," pesan ibunya.

"buat apa bu?" tanya Alice heran.

"kemarin bapak cerita, katanya sekarang komplek kita nggak aman. Ada kejadian perempuan diperkosa, sekarang dibawa ke rumah sakit jiwa karena syok. Ibunya bahkan bunuh diri."

Alice terkejut mendengar cerita itu. "h-hah? Serius, bu? Kapan kejadiannya?"

"Dua hari yang lalu. Ibunya bunuh diri pagi kemarin. Mungkin karena malu."

Alice merasa merinding mendengar cerita itu. "Ya ampun, bu. Oke deh, aku berangkat dulu, nanti telat. Kita sambung ceritanya pas aku pulang ya," jawabnya sambil memasang ekspresi waspada.

"ingat, hati-hati, Al. Kalau ada yang berhentiin kamu, jangan peduli, langsung gas aja."

Alice mengangguk sambil tersenyum, lalu berlalu pergi.

°°°

Bersambung~

1
Apis
coba thor baca karya othor yg udah suhu perhatikan setiap tanda petik koma titik tanda tanya sesuai pasti pas dan sesuai jd di bacanya enak
g pa" belajar dari yg udah berpengalaman biar bisa lebih baik lg, sayang lho kalo ceritanya udah bagus tp ada pengganggu nya di setiap part nya jd g konsen bacanya karna yg di perhatiin readers nya typo nya tanda petik koma titik tanda tanya selain alur cerita nya
Bulan: baik kak, aku akan revisi ulang, makasi atas saran nya🙏💞
total 1 replies
Apis
harusnya kalimat nya bu aku minjem ini ya, bukan
bu, aku minjem ini, ya," dan masih bnyk kalimat yg tanda titik baca komanya g sesuai thor
Apis
harus nya di kasih tulisan flashback kalo ceritanya mundur thor trs perhatikan tanda baca koma titik ya thor biar bacanya g ke ganggu salam kenal 😅😅
Apis
Hai othor mampir nich masih ngamatin semoga ceritanya bagus ya 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!