NovelToon NovelToon
Can'T Forget You

Can'T Forget You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duda / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:65.1k
Nilai: 5
Nama Author: dlbtstae_

“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “


“A–aku ?! “


Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.


Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.


Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara keripik

Dengan memeluk toples yang sudah kosong, Shireen menyusul Mak Odah ke dapur. Wajahnya sedikit ditekukkan, merasa sedih karena ada yang berani mengambil keripik miliknya.

“Sudahlah, hilang satu nanti tumbuh seribu pesanan. Jangan sedih begitu, mungkin orang yang makan keripik kamu itu malu memintanya secara langsung sama kamu,” kata Mak Odah  menghibur rekan kerjanya yang sudah ia anggap seperti anak sendiri.

“Maunya ikhlas, tapi Shireen nggak bisa kirim pesanannya sore ini mak… hiks gimana dong dengan pelanggan setia Shireen ?”

“Ya kamu bilang aja, barangnya kurang, mau dikirim lusa aja gimana gitu kamu bilanginnya. Hal mudah jangan dibuat stres !” kata Mak Odah membuat Shireen tak terima.

“Maaakkkkkkkkkk, “ rengek Shireen kesal.

“ Eh ?! Tuan Cio mau cari apa di dapur ?” tanya Mak Odah saat melihat Acio yang sedang mencari sesuatu.

Pria tampan itu membalikkan tubuhnya, dia menatap Mak Odah bersama Shireen yang masih memeluk toples kosong.

“Itu bi, Cio mau nyari keripik yang dimakan Rasyi.”

“Keripik ?” Acio mengangguk. “ Iya bi, keripik. Keripiknya enak bi, Cio nagih pengen lagi. Kata Rasyi dia ngambilnya di dapur,”

“Tapi, Cio belum menemukan keripiknya. Apa bibi tahu dimana mommy menyimpan keripik ?”

Mak Odah menggaruk kepalanya bingung, “ Setahu bibi, nyonya Audrey tidak menyimpan keripik, tuan. Apa tuan salah dengar atau,”

“Atau apa bi ?” tanya Acio bingung.

“Sebentar tuan !”

Mak Odah berbalik badan dan langsung merebut toples yang ada di pelukan Shireen. Lalu dia memperlihatkan label toples tersebut kepada Acio.

“Apa keripiknya sama dengan gambar ini, tuan ?” tanya Mak Odah memastikan apa yang dipikirkannya sama dengan yang diinginkan tuan mudanya.

Acio menyipitkan kedua matanya, dia mengingat keripik yang dia makan sebelumnya.

“Ah, iya bi ?! Benar ! Ini keripik tadi yang Cio makan. Tapi dimana bibi menemukannya ? Cio mau, Cio beli deh ! Bibi beli dimana ?” tanya Acio semangat.

Mendengar itu, Mak Odah tersenyum. “ yang punya itu milik Shireen tuan,”

“Shireen perkenalkan dagangan kamu itu ! Lumayan tau, kalau tuan belinya..” ucap Mak Odah pelan di telinga Shireen.

Shireen memejamkan kedua matanya, apalagi saat dia tak sengaja bertatapan dengan Acio membuat jantungnya berdebar.

“Gilaaaakkkk, anak majikan guanteng benerrr.. Icip dikit boleh kali ya,” ucap Shireen dalam hati.

“Shireen, hey ! Shireen !” Mak Odah menyenggol bahu Shireen yang tertangkap basah karena ketahuan melirik tuan muda mereka.

“Ah ?! Ah, apa makk ?” ucap Shireen kaget.

“Itu ditanyain loh, malah lirik-lirik tuan. Ilerrrmuuuu netes !” 

Mendengar perkataan Mak Odah, sontak Shireen mengusap bibirnya yang ternyata dia dikibuli Mak Odah.

“Maaakkk…”

“Kamu jualan ?” tanya Acio cukup kaget.

“Eh ?! Ah, iya tuan. Sa-saya jualan,”

“Terus yang dimakan adik saya ? Apa dia ngutang ?” tanya Acio lagi.

“Siapa yang berhutang ?” tanya Mommy Audrey yang membawa gelas kosong ke dapur.

“Mommy/Nyonya ?!”

“Kamu hutang apa, Cio ? “

“Bukan Cio yang hutang, mom. Cio lagi nanya sama gadis itu,”

Atensi Mommy Audrey beralih menatap Shireen yang kini menundukkan kepalanya.

“Kamu hutang apa, Shireen ?” tanya Mommy Audrey yang masih mengira jika salah satu dari mereka ada yang berhutang.

“Katakan saja, jangan takut. Saya akan minta suami saya untuk mengurangi bebanmu jika kamu sangat kesulitan,” ucap Mommy Audrey yang masih belum mendapatkan respon dari Shireen.

“Bukan itu, mom. Gini-gini, biar Cio yang jelasin !”

“Cepat jelaskan,” titah Mommy Audrey yang penasaran.

“Begini mom, tadi sepulang dari kantor. Cio jalan ke kebun anggur bucan untuk memetik buah anggur. Terus pas disana, Cio ngeliatin Rasyi duduk sambil makan keripik. Eh, ditawarin keripik. Cio tanyainlah, Rasyi dapat keripik darimana ? Soalnya enak, Cio mau lagi. Kata Rasyi dia nemu di dapur, ya udah Cio cari,” jelas Acio sesuai fakta kebenarannya.

“Terus adik kamu mana ?” tanya Mommy Audrey pusing.

“Rasyi ada  di kamar, Cio mom. La—”

“Kok nama Laci dibawa-bawa ? “

“Mommy, Laci haus ! Belum minum, abis mam kelipik enak.” ucap Arasyi yang tiba-tiba saja datang ke dapur untuk minum.

Mommy Audrey menatap putranya penuh selidik. “ Kamu dapat keripik dari mana ?”

“Dali dapul lah mommy, dali mana lagi !” ucap Arasyi bingung.

“Eh ?! Itu toplesna kok dipegang bibi ?” tanya Arasyi kaget, jelas dia membuangnya di tempat sampah. Kenapa sekarang berada ditangan Mak Odah.

Mommy Audrey menghela nafasnya, “ Rasyi, kamu tahu tidak ?”

“Nda tau lah, olang nda di kaci tahu” sahut Arasyi bingung.

“Kamu ngambil dagangan, orang ya !!” tuduh Acio pada adiknya dengan gemas.

“Eeee mana ada !!” pekik Arasyi panik.

“Itu keripik yang kamu makan punya orang, Rasyiiii !!! Astagaaaa,” ucap Acio gemas lada adiknya.

“Abang juga makan punya olang ! Abang nyuliiiii yaaaa !” tuduh Arasyi balik membuat Mommy Audrey semakin pusing.

Dia menatap Shireen yang tersenyum melihat perdebatan Arasyi dan Acio. Lalu, tangannya meraih saku celananya yang terdapat beberapa lembar uang berwarna biru dan memberikannya kepada Shireen.

“Shireen, maafkan putra saya ya. Ini saya bayar keripik yang dimakan putra saya. Maaf, kalau putra saya mengambilnya tanpa seijin kamu,” kata Mommy Audrey lembut.

“Ah, nyonya ?! Ini terlalu banyak, satu toples cuma dua belas ribu bukan lima ratus ribu !” tolak Shireen tak enak.

“Tidak apa, ambil saja !” kata Mommy Audrey memaksa Shireen untuk menerima uang yang diberikannya.

“Nggak papa, nyonya. Ini biarkan gratis saja untuk tuan Rasyi, saya bisa bikin lagi nanti,nyonya”

“Terima saja,” timpal Acio.

“Kalau begitu, waktu kamu belanja nanti ajak Cio ! Biarkan dia yang menemanimu berbelanja,”

“Ta–”

“Mom ?!”

“Tidak ada penolakan !” tegas Mommy Audrey membuat Shireen pasrah.

“Ayo, Rasyi mau minum kan ? Sebelum itu minta maaf sama kakak Shireen, dan jangan lupa bilang terima kasih !” titah Mommy Audrey kepada putra bungsunya.

“Baiklah mommy,”

Arasyi mendatangi Shireen dan meraih tangan gadis itu,” Kak Cileng, maapin Laci ya. Laci nda bilang ngambil kelipikna. Coalna enak, becok laci boleh minta lagi nda ?” tanya Arasyi membuat  Acio terkejut.

“Heeeee ?! Anak orang jualan, kamu enak-enak minta ?! Bener-bener si semprolll !”

“Cilik aja telosss,” lengos Arasyi.

“Iya, nanti saya bikinkan yang banyak untuk tuan kecil ya,”

“Acikkkkkk !! Telima kacih, kakak Cileng ! Calangeeee !!” 

Setelah itu Arasyi menyusul Mommy Audrey yang tengah menuangkan air di sudut ruang dapur.

*

*

*

Disisi lain, Araska dan Papa Regan sudah tiba di rumah kediaman Papi Varen. Keduanya langsung turun dari mobil dan bergegas masuk.

Papi Varen yang sedang menonton pun terkejut melihat kedatangan besannya dan menantu dari mendiang putrinya, Cassandra.

“Besan, ada apa ?” tanya Papi Varen yang melihat wajah datar dari besannya yang tidak biasa.

“Dimana putri dan istrimu ?” tanya Papa Regan tanpa basa basi.

“Mereka lagi ke— Nah, itu mereka, baru datang !” ucap Papi Varen saat melihat anak dan istrinya pulang membawa beberapa paper bag di tangan mereka.

“Mi, Cessie,  ada Araska dan besan kita !” ucap Papi Varen yang tidak tahu jika kedatangan besan dan menantunya ada maksud lain.

Mendengar itu, Cessie tersenyum. Dia menatap Araska dengan wajah malu-malu. 

“Wah, besan ada apa datang kemari ? Apa permintaan saya sudah kalian setujui ? Maka kalian datang secara khusus untuk melamar Cessie ?” tanya Mami Tea senang.

Kening Papi Varen mengerut, pasalnya dia hanya tahu putri dan istrinya pergi berbelanja kenapa tiba-tiba istrinya mengatakan permintaan yang disetujui ?

“Maksud mami apa ? Bukannya kalian ijin pergi berbelanja ? Kenapa jadi melamar Cessie putri kita ?” tanya Papi Varen bingung.

“Hehe ma—”

“Kami datang kesini  meminta pertanggung jawabkan perbuatan istri dan putrimu, Varen !!” 

Degh !

“Perbuatan apa ?” tanya Papi Varen kaget.

1
Hafizah Aressha R
aku suka banget k klw ada ank kecil yg cadel" gini
Ita rahmawati
lebih fokus ke masalah perusahaan ya menurutku dari pada masalah pribadi mereka
S Yatmi
👍👍👍👍👍
A R
irfan ini baik ato ga ya?
Ita rahmawati
di bab ini jujur aku bingung atau lupa tntg krja sm 2 perusahaan ini🤦‍♀️🤦‍♀️ 🤣🤣
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
iya itu adalah dia 🤭🤭
Heni Mulyani
lanjut
Wild Rose 🌹🌹
eh Araska Dan Ana apa punya hubungan yg lebih dekat 🫣 terus apa Araska sdh ingat masa lalunya 🤔🤔
A R
apaa ini???
A R
kucing ana lea 🤣🤣
khadizah thea
ok
Heni Mulyani
lanjut author
Anne Soraya
lanjut
Ita rahmawati
benerankah lempeyek itu nama kucingnya ana 🤔
Ita rahmawati
aih udah nyampebab akhir tah aku 🤭
Ita rahmawati
bner ternyta cuma sandiwara buat jebak pelakunya 🤣
Ita rahmawati
si arasyi malah ngelawak org lg sedih 🤦‍♀️
ini meninggal bneran atau cuma sandiwara sih,,masa iya meninggal lea nya 🤔🤔
Ita rahmawati
aku tuh garu sm nama opa cakro knp gk cokro apa cakra aja ya 🤣
Ita rahmawati
aku kok curiga kalo pak varen ya yg selingkuh sm itu siapa ya yg pengasuhnya alaska itu loh 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!