NovelToon NovelToon
Our Wedding Dream

Our Wedding Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: ann

Hanya karena logam mulia dan wasiat yang di punya oleh kakek masing-masing membuat Nathan dan Tiffani berakhir di jodohkan. Tiffani tak menyangka bahwa dia harus menikah dengan laki-laki terpandang yang terkenal dari keluarga sendok emas. Sedangkan Nathan hanya bisa pasrah dengan masa depannya setelah dia mendapatkan garis keturunan sebagai calon penerus perusahaan Kakeknya, salah satunya dengan menikahi gadis yang tak pernah dia duga sebelumnya. Bahkan perjodohan ini membuat Nathan harus menyerah untuk menikahi sang pujaan hatinya yaitu Elea.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Wedding News

Di ruang keluarga tepatnya pada apartemen mewah terdapat ibu dan anak laki-laki yang tengah di sibukkan dengan aktifitas masing-masing duduk di sofa. Ketukan pintu dari luar membuat atensi keduanya teralih.

"Biar aku saja Ma yang buka." Anak laki-laki tersebut memilih untuk bangkit dan membukakan pintu.

Detik berikutnya seorang pria muncul dan langsung di sambut hangat oleh ibu dari anak laki-laki tersebut. Pria itu merupakan suruhan kepercayaan dari Santi, nama wanita perempuan paruh baya tersebut.

"Ada apa kamu kemari?" tanya Santi to the point dan langsung menyuruh suruhannya untuk duduk.

Suruhan itu memberikan iPad yang dia pegang ke hadapan Santi. "Ada berita baru di Indonesia. Pak Yusuf saat ini sedang di rawat di rumah sakit kondisinya kurang baik karena hal itu mereka meluncurkan berita kalau Nathan akan menikah."

Santi menggeser iPad tersebut untuk membaca artikel yang ditunjukkan oleh suruhannya. Wajahnya tampak cemas saat membaca kalimat demi kalimat pada artikel berita tersebut.

Laki-laki yang duduk di sofa yang merupakan anak dari Santi yaitu Raymond ikut menyimak pembicaraan itu. Alhasil dia menjadi tertarik.

“Nathan akan menikah? Lalu apa dia akan menggantikan paman untuk memimpin perusahaan?" Tanya Raymond penasaran.

"Untuk itu saya belum bisa memastikan kebenarannya." Jawab pria yang merupakan suruhan Santi dan tampak masih berusia tiga puluh tahunan itu.

Santi tampak berpikir keras hingga akhirnya dia memutuskan suatu hal. "Kamu cepat cari info mengenai berita ini apa memang benar. Jika waktunya sudah pas, aku dan Raymond akan kembali ke Indonesia menemui mereka."

"Baik bu." Suruhan tersebut tampak patuh sekali kepada Santi.

"Segera laporkan kepada saya jika kamu mendapat info terbaru."

"Baik bu, kalau begitu saya pamit pergi."

Setelah suruhannya pergi. Santi masih tampak cemas, sedangkan Raymond yang melihat Mamanya cemas menjadi ikut khawatir.

Mereka berdua saat ini sedang berada di Singapura. Sudah lebih dari sepuluh tahun mereka menetap di Singapura, semenjak Renaldi suami dari Santi meninggal dunia. Renaldi merupakan anak pertama dari Kakek dan Nenek keluarga Yudistira, Renaldi merupakan kakak dari Yusuf.

Namun siapa sangka akibat perjalanan bisnis membuat Renaldi meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Semenjak itulah penerus generasi kedua menjadi milik adiknya yaitu Yusuf.

Santi yang merasa sudah tak memiliki kekuasaan memilih pergi jauh dan hidup sendiri. Negara Singapura lah yang menjadi negara pilihan mereka untuk menetap, dan tidak tinggal bersama keluarga dari suaminya dengan membawa anaknya Raymond.

Kurang lebih hampir lima tahun lamanya Santi tidak mengajak Raymond untuk mengunjungi Neneknya. Dia hanya memantau bagaimana yang sedang terjadi pada keluarga dari suaminya tersebut melalui internet.

Jika saja Renaldi tidak meninggal maka dia secara otomatis menjadi generasi penerus kedua SUN Group dan Raymond akan menjadi penerus ketiga. Tapi siapa sangka takdir berkata lain, Renaldi meninggalkan putranya saat usia putranya masih belum genap delapan tahun.

***

Sepanjang Tiffani menyusuri jalanan kampus yang dia temukan adalah para kaum hawa yang tengah merengek dan mengeluh tentang sesuatu hal. Selain itu Tiffani juga menemui banyak sekali perempuan dengan wajah cemberut daripada tersenyum seperti hari-hari yang biasanya.

Tiffani yang sudah janjian dengan kedua temannya yaitu Sandra dan Talitha di gazebo taman segera duduk dan menemukan kedua temannya dengan muka yang di tekuk. Lagi-lagi Tiffani merasa keherenan sampai-sampai dia berpikir apa hari ini merupakan hari di peringatinya hari patah hati sedunia.

"Kalian kenapa sih kok cemberut gitu?" Tiffani memandang aneh pada kedua temannya.

"Tif jangan bilang kamu belum tahu hot news yang sedang di perbincangkan di negara kita ini?" Tanya Sandra yang prihatin akan ketidak update'an temannya yang satu ini.

Dengan polosnya Tiffani menjawab pertanyaan Sandra dengan menggeleng. "Bahkan kayaknya aku lebih sedih saat temanku tidak tahu apa-apa seperti hidup di jaman purba." sahut Talitha.

"Memangnya ada apa sih? buruan deh cerita."

"Kamu nggak tahu ya kalau Nathan cowok tampan tiada duanya di kampus tercinta ini akan menikah." Sandra mengucapkan hal tersebut dengan diakhiri rengekan persis seperti anak kecil yang meminta balon namun tak di turuti oleh orang tuanya.

Sejenak Tiffani mencoba mencerna ucapan Sandra, sampai akhirnya dia tersadar. "What? Nathan? Cowok yang kemarin itu?" Tiffani menutup mulutnya dan melotot tak percaya.

"Benar Tif, iya Nathan, cowok yang bikin heboh itu, dia yang kemarin lewat di depan kantin." Talitha ikut berbicara dan menggoyang-goyangkan bahu Tiffani karena perempuan itu saat ini tengah mematung.

Tiffani tengah memikirkan kejadian saat dia memergoki Nathan tengah berduaan dengan cewek yang Tiffani kenal perempuan itu merupakan seorang yang jago main piano di kampusnya. Di dalam hati Tiffani, dia menebak-nebak apakah kiranya Nathan akan menikah dengan perempuan tersebut.

"Perempuan mana ya yang beruntung, yang bisa mendapatkan seorang Nathan cowok sempurna dengan paket komplit." Sandra meratapi nasib saat dia harus melihat Nathan yang nantinya akan sungguh menjadi milik perempuan lain.

"Pantas saja tadi aku berangkat semua pada sedih." Tiffani yang sudah mulai tersadar, dan mengeluarkan buku tulisnya untuk mengerjakan tugas.

Talitha tiba-tiba menarik bahu Tiffani agar melihat ke arahnya. “Tif kamu tau nggak siapa kiranya perempuan itu?" Tanya Talitha dengan raut serius persis di hadapan muka Tiffani.

Otomatis Tiffani yang ditanyai saat ini tengah kelimpungan, keringat jagung mulai muncul di sekitar dahinya. Dia teringat akan perkataan Nathan bahwa dirinya tidak diperbolehkan menyebarkan berita tentang siapa kekasih dari laki-laki itu. Tiffani menjadi gugup dan bingung harus menjawab apa.

"Eih... mana mungkin Tiffani tahu, dia saja baru kemarin kenal siapa itu Nathan." Celetuk Sandra.

Tiffani dapat bernapas lega saat Sandra berhasil menyelematkan dia dari pertanyaan maut yang di lontarkan Talitha. Untung saja dirinya tidak kelepasan dengan menjawab perempuan itu adalah pianis terkenal di kampusnya.

"Sudah-sudah kalian ini memang siapanya, kalian tidak berhak buat bersedih. Ayo cepat kita selesaikan tugas kita." Tiffani yang kembali mengingatkan tujuan mereka untuk berkumpul adalah dengan mengerjakan tugas.

"Kita kan fans berat Nathan." Jawab Sandra dan Talitha kompak lantas kembali fokus melihat ke arah buku mereka masing-masing.

Tiffani hanya bisa geleng-geleng kepala tak percaya melihat kedua temannya. Bagaimana mungkin kedua temannya itu sangat kompak sekali.

***

"Kita istirahat lima belas menit lalu lanjut latihan lagi." Pelatih Elea berucap demikian saat anak didiknya telah mengakhiri satu lagu dari permainan piano, lantas keluar dari ruangan latihan.

Elea dapat bernapas lega, dia memilih untuk duduk selonjoran di lantai dan menuju ke arah tasnya. Lantas dia mengambil air minum beserta ponselnya.

Perempuan itu tersedak saat menegak air putih di botol tatkala atensinya dia fokuskan menuju ke ponselnya. Berita yang masuk memenuhi notifikasi bertuliskan bahwasannya 'Penerus generasi ketiga SUN Group dikabarkan akan segera menggelar pernikahan'.

"Menikah? Secepat itu?" Elea yang masih menenangkan dirinya akibat tersedak namun masih shock.

Selanjutnya rasa sedih dan bingung tengah menyelimuti hati Elea, dia tidak bisa jika Nathan akan mengenalkan dirinya secepat ini pada keluarga laki-laki itu. Bagi Elea mimpinya menjadi seorang pianis adalah yang terpenting, karena untuk mencapai di posisi saat ini sangat tidak mudah. Elea sendiri tidak tahu bahwasannya Nathan akan di jodohkan.

Walaupun sebenarnya Nathan pernah bercanda dengan mengajak menikah kepada Elea. Namun siapa sangka Elea juga dengan nada becanda menolak hal itu, bukan sepenuhnya Elea menolak melainkan untuk saat ini dia tidak ingin menikah terlebih dahulu karena ingin fokus kepada karirnya, begitulah dulu ia menjawabnya.

Lalu apa Elea mengizinkan jika Nathan harus menikah dengan orang lain saat dirinya masih tidak ingin menikah? Rela tidak rela Elea harus menerima kenyataan itu, yang terpenting saat ini adalah mimpinya dibanding Nathan. Elea sendiri sudah berencana untuk menolak saat Nathan akan memperkenalkannya kepada keluarga kekasihnya dalam waktu dekat saat laki-laki itu tiba masanya untuk di suruh menikah, seperti berita saat ini yang memenuhi media masa.

Namun ada satu lagi berita yang menarik perhatian Elea, ‘Apakah penerus ketiga SUN Group akan menikah dengan gadis pilihan dari mendiang kakeknya?’. Headline berita tersebut berhasil menohok Elea, dia baru teringat bisa saja Nathan akan berakhir dengan orang lain bukan dirinya.

Akibat berita dan artikel satu ini fokus Elea menjadi terbagi. Apalagi dia belum mendapatkan pesan dari Nathan, kekasihnya itu seolah tidak peduli pada apa yang saat ini Elea rasakan saat mendapati berita itu.

Kenyataannya di ruang latihan yang biasa dia kunjungi akhir-akhir ini, Elea berhasil terisak sendirian karena dia takut akan sakit hati saat memang benar bahwa Nathan akan berakhir dengan perempuan lain, walaupun Elea lebih mementingkan mimpinya daripada Nathan. Membayangkan saja membuat Elea tidak sanggup dan sampai terisak. Untung saja pelatihnya tadi pergi meninggalkan ruangan itu sehingga Elea dapat bebas menumpahkan emosinya akibat berita besar hari ini.

1
Ku Norhafizah
semangat kak
☘☘☘yudingtis2me🍂🍋
Imajinasiku meledak membayangkan adegan-adegannya. 😲
Ryoma Echizen
Jangan berhenti menulis, thor. Karya mu luar biasa!
Aran
Aku suka banget sama karakter di dalam cerita ini, author jangan berhenti yaa!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!