"Perkenalkan, dia yang akan menjadi suamimu dalam misi kali ini."
"Sebentar, aku tidak setuju!"
"Dan aku, tidak menerima penolakan!"
"Bersiaplah, Miss Catty. Aku tidak menoleransi kesalahan sekecil apapun."
Catherine Abellia, bergabung dengan organisasi Intel, Black Omega Agency, untuk mencari tau tentang kasus kematian ayahnya yang janggal. Berusaha mati-matian menjadi lulusan terbaik di angkatannya agar bisa bergabung dengan pasukan inti. Mencari selangkah demi selangkah. Ia mencintai pekerjaannya dan anggota timnya yang sangat gila.
Namun, ketika dia sudah lebih dekat dengan kebenaran tentang kasus Ayahnya, Catty harus bekerjasama dengan anggota Dewan Tinggi! Oh, really? Dia harus bekerjasama dengan orang yang gila kesempurnaan yang bahkan sudah lama tidak terjun lapangan? Wait, mereka bahkan harus terlibat dalam pernikahan? Ia harus menikahi pria yang memiliki kekasih? Tuhan, ini sangat buruk!
Oke, fine! Atasannya sudah gila!
Ayo, ramaikan lapak ini dengan Vote dan komen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seraphic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Siap menerima perintah!
"Dimana kita sebenarnya?" tanya Catty ketika mereka berdiri di ruangan yang berhadapan dengan ruang kaca yang tadi di datanginya. Suaranya memecah keheningan yang tercipta di antara mereka. Setelah ia keluar dari ruang kaca, ia baru mengetahui bahwa ruang kaca itu sangat kedap suara.
Di ruangan yang ia pijaki sekarang, masih sama dengan yang tadi. Di kelilingi kaca sebagai dindingnya. Ada meja panjang yang juga terbuat dari kaca menempel dengan dinding kaca. Di sebelah dinding sana terdapat lemari pendingin yang berisikan banyak minuman di dalamnya.
Hanya ada dua kursi di ruangan ini, keduanya duduk di kursi depan meja itu.
"Ruang bawah tanah gedung Black Omega Agency," jawab pria itu datar. Tangannya menyentuh bawah meja, entah apa yang tengah dilakukannya.
Catty mengernyitkan dahinya. "Bawah tanah?" bisiknya tak percaya.
Tiba-tiba, di tengah keheningan, kaca di depannya mengeluarkan suara dan menampilkan banyak sekali gambar. Kaca yang tadinya bening berubah menjadi monitor cctv. Seluruh kegiatan di dalam gedung terekam di sini, termasuk kubikel tempat biasanya ia duduk.
Lalu, layar di depannya berubah, menampilkan tayangan cctv dari berbagai tempat di ibukota yang mereka tinggali. Catty tak bisa menahan raut wajahnya yang takjub. Ia tak pernah merasa sekeren ini menjadi anggota organisasi sebelumnya. Siapa sebenarnya yang menciptakan ide ruang kaca dengan teknologi yang secanggih ini?
Cctv ini bahkan bisa menyadap suara juga, benar-benar hebat.
"Lalu, siapa orang-orang di dalam sana?" tanya Catty penasaran. Tadinya, ia akan bertanya pada Tuan Hanz saja. Tapi sungguh, ia tak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi.
Yang di tanyai hanya menaikkan sebelah alisnya, apa gadis ini benar-benar tidak tau? "Kau tidak tau mereka?" tanyanya serius.
Melihat gadis itu menggeleng dengan raut wajah serius, pria bermarga Rolland itu hanya bisa menghela nafas. Bagaimana gadis ini bekerja sebenarnya?
"Mereka adalah dewan tinggi Black Omega."
Catty membelalakkan matanya, yang benar saja? "Semuanya?" tanya Catty lagi.
"Pria tua di ujung meja adalah Tuan William, pemimpin organisasi Black Omega," jelas pria itu dengan sabar.
Gadis itu tertawa canggung, apa artinya semua orang di dalam sana adalah dewan tinggi? "Tidak mungkin, aku tidak pernah tau jika Tuan Hanz juga anggota dewan," bantah Catty. Ia serius, tidak mungkin Tuan Hanz anggota dewan kan? Ia tak pernah mendengarnya. Janessa yang katanya serba tau juga tak pernah mengatakan apapun tentang ini.
Pria yang berbicara dengannya hanya bisa menghela nafas ketika mendengar bantahan itu. "Apa kau tidak tau identitas lain pria yang mendidikmu itu?"
Catty menggelengkan kepalanya santai. Memangnya apalagi yang bisa dimiliki pria tua itu?
"Pemimpin semua tim inti dan bergerak untuk tim khusus."
Gadis itu terperangah hingga tak bisa menutup mulutnya yang terbuka. Ia mengerjap beberapa kali dan menundukkan kepalanya, berpikir dengan terkejut tentang informasi yang baru saja didapatkannya ini.
Hanya saja, Catty tak bisa menikmati keterkejutannya lebih lama lagi, karena tiba-tiba Tuan Hanz datang dan mengundang mereka kembali ke ruang rapat yang tadi. Gila! Seberapa keren pria yang mendidik dan menjaganya selama beberapa tahun ini?
Mereka akhirnya kembali dan duduk di tempat yang tadi mereka duduki. Catty bisa melihat layar kaca itu menampilkan foto dan biodatanya dan pria yang menyamar menjadi dosen tamu di kampusnya ini. Gadis itu menebak-nebak, apa mereka akan memberinya misi baru?
"Sean, silahkan perkenalkan dirimu terlebih dahulu." Suara perintah dari Tuan William menggema dalam ruangan ini.
Meskipun tubuhnya duduk dengan tegap, mata gadis itu menari-nari, mencari orang yang baru saja diperintahkan oleh pimpinan organisasi.
Suara decitan kursi yang didorong kebelakang membuat Catty menolehkan kepalanya pada pria yang tiba-tiba berdiri di sebelahnya sambil merapikan kemeja yang ia kenakan. Pria itu melangkah ke ujung meja, menghadap semua audien yang menghadiri rapat.
"Siap. Agen Sean, 32 tahun. Bergerak untuk tim khusus dan anggota dewan nomor sepuluh!"
Catty tersangak dengan mata yang tak berhenti mengerjap. Apa katanya? Anggota dewan? Jadi, anggota dewan yang pernah Janessa bicarakan beberapa saat yang lalu adalah pria yang tengah berdiri di depan sana itu? God damn! Ia sangat ingin memamerkannya pada Janessa sekarang!
"Agen Catty!"
Catty terperanjat ketika namanya dipanggil oleh Tuan William dengan tegas.
Ia menoleh menatap pria di ujung sana dengan mata yang berkedip polos. Apa? Namun, ujung matanya menangkap gestur Tuan Hanz yang mengendikkan dagunya beberapa kali ke depan.
Ah ... Catty mengangguk paham dan segera berdiri mengambil posisi istirahat di samping Abercio.
Tuan Hanz berdiri menghadap dua orang yang lebih muda dan lebih menjanjikan daripadanya itu.
"Agen Catty!" panggil Tuan Hanz sekali lagi.
"Siap!"
"Perkenalkan, dia yang akan menjadi suamimu dalam misi kali ini."
Haa? Catty tidak tau apa pendengarannya yang salah menangkap atau otaknya yang tidak berfungsi dengan benar. Apa yang Tuan Hanz katakan tadi?
"Suami apa?" tanya Catty dengan polos.
"Anggota dewan tinggi sudah membahasnya dengan seksama selama beberapa saat, tapi, tak ada cara lain yang terlebih mudah selain pernikahan."
Gadis itu mengernyitkan dahinya dengan ekspresi yang teramat sangat bingung. Membahas apa? Cara apa? Pernikahan apa? Ia benar-benar tidak paham.
"Hanz, jelaskan secara perlahan. Anak didik mu belum tau apa-apa perihal ini," ujar anggota dewan wanita yang melihat raut wajah Catty dengan kasihan.
Tuan Hanz menghela nafas dan mulai menjelaskan secara perlahan. Mengingatkannya terlebih dahulu dengan misi yang tengah ia jalani sekarang, mencari tau asal usul narkoba berbentuk vitamin yang beredar di kampus. Pria tua itu juga dengan sabar menjelaskan indikasi-indikasi yang terlibat di dalamnya mulai rumit. Termasuk, ada bantuan untuk para pengedar ini dari dalam. Akan sulit untuk menangkap ekor mereka, jika organisasi hanya bergerak dengan lambat seperti sekarang ini.
Karena itu, mereka akan mengadakan pernikahan, mencoba menarik atensi orang-orang yang sekiranya terlibat lewat pernikahan ini. Seperti yang pernah Abercio katakan, Rolland adalah ikan besar yang sangat gemuk. Mereka akan menyiapkan identitas baru untuk Catty, menjadi Nyonya Rolland yang mudah di bodohi.
"Sebentar, aku tidak setuju!" teriak Catty ketika Tuan Hanz selesai menjelaskan.
"Dan aku, tidak menerima penolakan!"
What the fuck?!
"Bersiaplah Miss Catty! Aku tidak menoleransi kesalahan sekecil apapun!" bisik pria di sebelahnya dengan nada rendah.
"Aku bisa melakukannya sendirian, Sir!" tungkas Catty menatap Tuan Hanz di depannya dengan tegas, mengabaikan ucapan sosok tampan di sampingnya.
"Cat!" sentak Tuan Hanz, matanya menatap dengan tegas.
Mata mereka saling berpandangan dengan tatapan rumit. Perlahan, Tuan Hanz meremat lengan atasnya dengan kepala yang mengangguk pelan.
Catty merasa hatinya berkecamuk ketika melihat isyarat yang diberikan oleh pria yang selama ini mendidiknya. Ia menggigit bibirnya sesaat sebelum menarik nafas dalam.
"Siap! Agen Catty menerima perintah!"
******
Gengsss~
Sorry upload nya malam begeteee, cz aku hari ini banyak sangaknya huhu. Kita udah sampe ke permasalahan awal mereka ini mah.
Pokoknya dukung aku terus dengan subscribe cerita ini, vote n komen supaya aku semangat teruzzz~
Follow akun Ig aku ya, @babyseraphic_ biar kita bisa mutualan.
Love u All,
Sera<3
penataan bahasanya loh keren