NovelToon NovelToon
Ketika Semua Menjauh

Ketika Semua Menjauh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: husnel

Jalan hidup ini bagaikan roda. Kadang di atas kadang di bawah. itulah yang terjadi pada seorang wanita yang tidak muda lagi.

Namun demi buah hatinya ia berusaha bertahan. yang dipikirkan bagaimana supaya anaknya bisa sekolah dan bertahan hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon husnel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saling Terbuka

Ketiga gadis tersebut berangkat kuliah bersama. Cindy yang heboh, karena paling akhir selesai.

"Waduh.. Apa kita nggak telat nih. Mana lagi dosen pertama galak lagi." Oceh Cindy saat sarapan.

"Nggak baik ngoceh depan makanan." Ujar Mei.

"He.he.. Maaf Bund." Cindy malu sendiri. Akhirnya mereka makan dengan cepat.

Setelah sarapan ketiga gadis tersebut minta izin pada kedua orang tau Nabil. Dan keluar rumah. Di depan pintu Ben pun muncul menjemput ketiga gadis tersebut mengantar ke kampus.

"Waduh. Pagi-pagi pangeran sudah datang." Goda Cindy yang heboh.Ben tersenyum menyapa mereka.

"Pagi dek. ke kampus kan biar Abang antar ya, naiklah dulu ke mobil. Abang cari mertua dulu izin." Ben pun masuk.

Ben menemui kedua orang tua Nabil, sekalian mknya izin ajak Nabil jalan-jalan karena besok ia sudah berangkat kerja.

"Ayah titip anak ayah. Jangan sampai larut pulangnya." pak Hendra menasehati calon mantunya dan di anggukan Ben.

Ben pun mengantar ketiga gadis tersebut ke kampus. Mereka kuliah sampai siang saja. Dan Ben merasa lega, ia masih ada waktu untuk menikmati kebersamaannya dengan Tunangannya. Ben kembali ke rumah menunggu jam siang datang.

Siangnya Ben sudah menunggu tunangannya di depan pagar kampus. Ia sudah mengirim pesan pada Nabil.

"Abang di luar dek." Nabil pun dan kedua sahabatnya menuju mobil Ben yang terlihat di depan kampus.

"Hei gadis-gadis cantik mau kemana.?" Goda salah seorang laki-laki yang berjalan beriringan dengan mereka menuju pintu gerbang. Karena motor dan mobil mahasiswa berada dekat dengan pintu gerbang.

Ben yang melihat ada laki-laki yang menggoda ketiga gadis tersebut terutama Tunangannya.Jadi kesal sendiri.

"Mau pulang." Jawaban Singkat Tria.

Karena temannya tersebut selalu ganggu mereka bertiga. Yang bernama Niko.

"Ikut dong pulang ke rumah." Goda Niko pada ketiga gadis tersebut.

Ben mengepalkan tangannya, saat Nabil tersenyum pada laki-laki yang berjalan beriringan.

Sampai ke tiga gadis tersebut ada di depan mobilnya.Ben berusaha menahan rasa kesalnya. Karena ia tidak mau kacau rencana untuk mengajak Nabil jalan.

"Hei Bang. Udah lama menunggu.?" Tanya Cindy melambaikan tangannya.

"Baru beberapa menit. Oh ya kalian langsung ke kost." Tanya Ben memastikan.

"Iya bang." Jawab Tria cepat. Ia tahu mungkin Ben ingin berdua, karena besok Ben sudah berangkat. Cindy akhirnya pasrah. padahal ia ingin juga jalan bersama.

"Oh. Baiklah.." Nabil hanya diam saja duduk di sampingnya. Tempat Kostnya tidaklah jauh, belum beberapa menit Meraka sudah sampai.

"Hati-hati ya Bang bawa teman kami, awas kalau terjadi apa-apa." Goda Cindy.Ben hanya terkekeh melihat tingkah Cindy yang lucu.

Ben pun mengajak tunangannya ke suatu tempat yang cukup jauh. menempuh waktu satu jam, akhirnya Meraka sampai di sebuah

Danau Ranu Grati

Danau Ranu Grati merupakan danau alami yang terletak di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Danau ini berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Pasuruan dan terletak dekat dengan jalan utama dan jalan besar. Akses jalan menuju danau ini cukup mudah, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau umum.

Dasar danu ini merupakan sedimen mineral, sehingga Danau Ranu Granti dikategorikan sebagai danau vulkanik. Di sekitar danau juga terdapat keramba apung yang tempat budidaya ikan dan rumah penduduk, serta gazebo yang dibangun khusus bagi para wisatawan untuk bersantai melihat danau.

"Gimana sayang Suak nggak." Tanya Ben saat mereka duduk di gazebo.

"HM. dasar orang laut. Kemana-mana hiburannya selalu air." Ledek Nabil.

Ben terkekeh mendengarnya.

"Mau gimana lagi. Kalau aku ajak kamu ke Mall. pasti sudah biasa kan, makanya Abang cari lokasi terdekat yang asyik buat kita nikmati menjelang perpisahan." Ben tidak menyadari perubahan wajah Nabil.

Ia asyik saja bercerita tentang kegiatannya selama di kapal. Tiga bulan di kapal rasanya sangat lama waktu pertama kali melaut. Namun lama kelamaan jadi sesuatu yang menyenangkan.

"Berarti Abang tuh senang di laut dari pada di rumah." Ujar Nabil membuat Ben menyadari.

Ben menatap gadisnya yang membuang muka ke danau. Ben duduk di sebelah gadis tersebut.

"Dek. Abang.. Sudah pikirkan kedepannya. Abang akan berkelana Sampai kita punya anak. Saat kita sudah punya anak. Abang akan mengundurkan diri. Dan melanjutkan usaha Abang yang selama ini pegang teman Abang. Seperti tempat pertemuan kita dulu." Ujar Ben menggenggam tangan gadis tersebut.Nabil masih diam.

"Itu yang membuatmu ragu dek.?" Tanya Ben mengarahkan mata Nabil yang dari tadi menghindari kontak matanya.

Nabil diam membisu, ia melihat mata Ben yang sedang mendamba. "Abang mohon. berikan Abang alasan kenapa adek ragu."

Nabil membuang nafasnya dalam. " Bang. Terimakasih telah mencintaiku sebesar ini. Seperti yang Bunda Utarakan kemarin. Aku ini masih muda Bang. belum sanggup membina rumah tangga yang belum kepikiran saat ini. Aku takut nanti dengan kemanjaan ku Abang bosan dan meninggalkan ku. Apalagi Abang jauh dari pandangan. Yang dekat saja bisa selingkuh, apalagi yang tidak kasat mata. Hal inilah yang membuat aku khawatir Bang. Kedua teman aku di khianati oleh pacarnya yang setiap hari bertemu. Nah Abang jauh entah di mana.wanita mana yang tak kan gamang. Sementara kita baru kenal. Banyak hal yang belum kita ketahui satu sama lain." Ben terpaku menatap gadis tersebut.

Yah. Emang betul. Mereka bertemu belum lama tapi dia sudah melangkah sejauh ini. Namun semua ini ia lakukan. Agar bisa menjaga gadis yang ia cintai.

"Makanya dari awal. Aku ingin kita kenalan dulu. tapi Abang kekeh ingin mempererat hubungan kita. Aku merasa terdesak saat Ayah Bunda memberikan pilihan yang amat sulit buat ku Bang. Aku baru pertama kali menjalin hubungan dengan seseorang. Dan aku harap Abang tidak mengecewakan ku."

Ben masih diam, ingin mendengar dulu keluhan gadis tersebut. Setelah cukup lama Nabil tidak lagi bicara Ben pun membawa tangan gadis tersebut ke dadanya.

"Rasakan lah dek. Kamu bisa rasakan detak jantung Abang yang sangat kencang saat bersama adek. Ini juga pertama bagi Abang. Kita doakan bersama, moga cinta pertama kita dan terakhir juga. Abang senang mendengar kejujuran adek. Nah untuk selanjutnya teruslah begini dan jangan adek coba-coba untuk menyembunyikan dari Abang.. Suatu hubungan akan berjalan baik dengan adanya kejujuran, Komunikasi yang lancar. Ya dek. kita jalani semua dengan santai." Ben mencium tangan gadis tersebut.

Nabil diam terpaku dengan perlakuan Ben. Ben itu pria matang yang tidak lah terlalu ganteng. Namun saat ia memakai seragamnya. Kharismanya terlihat sekali.

"Abang. Harap adek besok antarkan Abang. Biar nanti Abang kenalkan sama teman-teman Abang ya." Nabil mengangguk pasrah.

Ia akan berusaha menerima kenyataan ini. Mungkin dengan seiringnya waktu akan terbiasa.

1
arcyanl
keren, semangat thor!!! mampir novelku juga yuk :P/Sneer//Good//Good/
Husnel: apa judulnya
Husnel: makasih. ok
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!