NovelToon NovelToon
Azizah, Istri Rasa Simpanan

Azizah, Istri Rasa Simpanan

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: Maufy Izha

"No way! Ngga akan pernah. Gue ngga sudi punya keturunan dari wanita rendahan seperti Dia. Kalau Dia sampai hamil nanti, Gue sendiri yang akan nyingkirin bayi sialan itu dengan tangan gue sendiri. Lagipula perempuan itu pernah hamil dengan cara licik! Untungnya nyokap gue dan Alexa berhasil bikin Wanita sialan itu keguguran!"

Kalimat kejam keluar dengan lincah dari bibir Axel, membawa pedang yang menusuk hati Azizah.


Klontang!!!

Suara benda jatuh itu mengejutkan Axel dan kawan-kawannya yang tengah serius berbincang.


Azizah melangkah mundur, bersembunyi dibalik pembatas dinding dengan tubuh bergetar.

Jadi selama ini, pernikahan yang dia agung-agungkan itu hanyalah kepalsuan??

Hari itu, Azizah membuat keputusan besar dalam hidupnya, meninggalkan Suaminya, meninggalkan neraka berbalut pernikahan bersama dengan bayi yang baru tumbuh di dalam rahimnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maaf Aku Menyerah

Azizah POV

Aku baru saja turun dari Grabcar yang Aku tumpangi. Akhirnya Aku kembali lagi kesini, Rumah Sakit.

Tadinya Aku berfikir untuk menyembunyikan kepergianku pada Kakek. Tapi Aku sadar bahwa suatu saat kakek pasti akan kecewa padaku.

Jadi, Aku putuskan untuk memberitahu Kakek semuanya, termasuk kehamilan ini. Beliau berhak tahu, karena Bayi ini adalah cicitnya.

Aku menitipkan barang-barangku di meja resepsionis. Kebetulan Aku sudah cukup akrab dengan para nakes di rumah sakit ini, karena setiap Minggu Aku akan menjenguk kakek bahkan terkadang Aku menginap.

Tak disangka, saat hampir sampai di ruang perawatan Kakek, Aku berpapasan dengan Ibu mertuaku yang.... sangat membenciku.

"Kau lagi, Kau lagi, Kuakui Kau sangat gigih dan tekun dalam mengambil hati Ayahku. Tapi jangan harap Kau akan mendapatkan sepeserpun nanti, Pelacur!'

Deg, Hatiku sakit. Ibu mertuaku memang memiliki julukan khusus untukku, pelacur. Meski sudah sering mendengar kalimat pedih itu hatiku tetap saja merasa sakit. Tapi kali ini mataku tidak memanas. Mungkin karena air mata yang ku keluarkan sudah berada di tahap overdosis, jadi sumbernya bisa jadi sudah mengering hingga Aku tidak bisa lagi menangis.

Aku tetap menatapnya dengan tenang, tapi kali ini rasa hormat dan sayangku sudah menguap. Jadi Aku hanya menyisakan perasaan dingin di hatiku.

"Maaf Nyonya, karena Saya sudah banyak membuat kesulitan untuk Anda dan Putra Anda. Anda tidak perlu khawatir, karena ini terakhir kalinya saya datang kemari. Anda boleh memegang janji Saya. Jadi Saya mohon pada Anda, izinkan saya bertemu dengan Kakek untuk berpamitan"

Aku melihat dahinya berkerut terkejut. Mungkin karena Dia berfikir bahwa aku akan membungkuk dan beramah-tamah seperti biasanya. Tidak. Aku sudah berubah. Aku bukan lagi Azizah yang idiot dan pendek akal seperti dulu.

Setelah terpaku beberapa saat, Ibu mertuaku kemudian berkata dengan sinis,

"Baguslah kalau kamu tahu diri, Aku akan memegang kata-katamu, pergilah dan jangan pernah kembali"

Aku tersenyum dingin dan membalas tatapannya dengan berani,

"Jangan khawatir Nyonya, Aku adalah orang yang tepat janji. Jadi, bisakah Aku menemui kakek Adhitama sekarang?"

Aku berjalan melewatinya dengan kepala tegak. Meskipun Aku miskin dan tidak memiliki garis keturunan darah biru, Aku punya harga diri dan akan aku junjung tinggi harga diriku yang masih tersisa. Tidak akan aku biarkan mereka menginjak-injaknya lagi.

Ceklek...

"Kakek..."

Aku yang tadinya sangat kuat dan yakin bahwa Aku bisa mengatakan semuanya dengan tegar kini mulai goyah saat melihat wajah sepuhnya yang pucat dengan mata terpejam.

Aku menghampirinya, menaikkan selimutnya yang sedikit tersibak hingga menutupi bagian perut pria berusia 75 tahun itu.

"Maaf...."

Hanya itu yang mampu keluar dari bibirku. Aku duduk di samping Kakek seraya menyentuh jemarinya yang sudah sangat keriput. Tubuhnya semakin kurus. Melihat kondisinya Aku merasa semakin terbebani. Apakah Aku sanggup menyampaikan keinginanku untuk pergi?

Tanganku terus bergerak, memberikan pijatan lembut pada lengan kurusnya, Mungkin karena belum terlelap Kakekpun terbangun.

"Azizah..."

"Assalamualaikum Kek..."

Aku mencoba tersenyum. Aku yakin kakek akan menerima keputusanku.

"Waalaikumsalam, Ini sudah malam nak, Kenapa Kamu disini?"

Dia bertanya dengan riang, semburat cahaya kebahagiaan muncul di wajahnya.

"Aku ingin menemani Kakek"

Jawabku, yang sesungguhnya masih terus meyakinkan diri dan mengumpulkan keberanian untuk membahas masalahku itu.

"Azizah..."

Panggil kakek. Matanya menatap sendu ke arahku. Aku merasa Beliau sudah mengetahui jika Aku mempunyai masalah. Aku juga menatapnya, tanpa sadar Aku menangis.

"Maaf Kek, Aku menyerah"

Aku berkata tersendat-sendat diiringi isakan tangisku.

"Menyerah?"

Kakek bertanya, keningnya sedikit berkerut. Aku menelan ludah pelan.

"Aku menyerah dengan pernikahanku kek, Aku sudah berjuang selama 4 tahun untuk mencairkan hati suamiku yang dingin seperti es. Aku berusaha sekuat tenaga sampai tidak pernah merasa lelah, Tapi sekarang Aku sadar jika semuanya... sia-sia Kek, Suamiku tidak akan pernah mencintaiku"

Aku menunduk, sama sekali tidak mampu untuk menatap mata Kakek. Aku sadar bahwa Aku telah menorehkan luka di hatinya.

"Aku mengerti" Ucap Kakek lirih tapi masih bisa ku dengar, membuatku mendongak seketika.

"Kakek?" Bukan kelegaan yang Aku rasakan, melainkan rasa bersalah yang seolah menggerogoti tubuhku hingga habis.

"Aku sudah mengetahui segalanya bahkan sejak awal nak, Aku yang seharusnya minta maaf, telah membuatmu menderita selama menjadi istri cucuku yang biadab itu"

Kakek nampak berkaca-kaca, Beliau lalu tersenyum lembut seraya mengusap rambutku.

"Pergilah Nak, kejarlah kebahagiaanmu sendiri, Aku merestui keputusanmu. Bukan Kamu yang tidak pantas untuk cucuku, tapi Dia yang tidak layak untukmu"

"Kakek... Maaf, maaf sudah mengecewakanmu"

"Tidak Nak, Kamu sudah berkorban banyak. Akulah yang seharusnya meminta ampunanmu, menceburkanmu kedalam neraka yang dibuat oleh Cucuku sendiri. Aku yakin Axel pasti akan menyesalinya seumur hidup karena melepas berlian sepertimu"

Aku melihat sebulir bening membasahi kedua kelopaknya yang keriput, Aku mengusapnya pelan dan berkata,

"Terima kasih Kek, Aku juga memiliki kabar bahagia untukmu"

Aku kemudian menyentuh perutku yang masih rata dan memberitahunya bahwa Aku tengah mengandung.

"Kakek akan segera menjadi buyut. Jadi tetaplah sehat. Aku dan Anakku akan mengunjungimu suatu saat nanti"

Aku menangis saat melihatnya menatapku penuh haru juga bahagia hingga tampak tubuhnya ikut bergetar karena menangis tersedu-sedu.

"Aku akan sehat Nak, Aku akan rajin minum obat dan menuruti semua perintah Dokter, Aku ingin melihat Cicitku dan memanggilku Eyang buyut"

Ucapnya seraya tertawa di sela-sela tangisnya. Aku mengangguk mantap kemudian mengambil janjinya.

"Aku memegang janji Kakek, Aku juga berjanji akan menjaga cicit kakek dengan baik. Tunggulah Kami"

Kakek mengangguk dan tersenyum.

"Kemana Kamu akan pergi?" Tanyanya. Aku tersenyum dan menjawab,

"Ke Tempat yang tidak ada seorangpun mengenalku"

Aku tersenyum pedih begitu juga dengan Kakek, Beliau ikut tersenyum namun sorot kesedihan tidak bisa terelakkan.

Kami adalah Keluarga yang terbentuk atas dasar kasih, Meski tak memiliki hubungan darah, Tapi Kakek Adhitama adalah orang yang sangat berjasa sekaligus berarti dalam hidupku. Kebaikannya tak akan pernah Aku lupakan.

Malam itu, Aku menghabiskan malam terakhirku berada di Kota ini, berbagi cerita dengan kakek untuk kami jadikan kenangan indah dalam memori yang akan melekat di setiap hari-hari kami nanti.

Sampai esok harinya tiba, Aku meninggalkan Rumah Sakit sebelum kakek terbangun. Sungguh Aku mungkin tak akan sanggup bahkan bisa berubah pikiran jika melihatnya nanti saat melepas kepergianku.

Aku memainkan Handphone yang baru Aku beli saat perjalanan pulang kemarin. Handphone yang sebelumnya kupakai adalah pemberian dari Axel. Aku sama sekali tidak ingin berhutang apapun lagi padanya.

Bahkan uang yang pernah Aku pinjam untuk pengobatan Ibuku dikampung sudah aku kembalikan sebagian. Aku sudah meninggalkan sepucuk surat di dalam kotak yang ku titipkan pada Bu Willy yang isinya seputar hutang dan juga jumlah saldo rekening yang berasal dari sisa uang belanja yang Ia berikan setiap bulan.

Selama 2 tahun terakhir, Aku menggunakan uang pribadiku hasil berjualan untuk makan dan membeli kebutuhan. Aku hanya memakai uang yang dikirimkan oleh sekretaris Axel untuk membayar listrik, Air dan keperluan mendesak lainnya. Karena Axel juga tidak mengirim uang tepat waktu jadi Aku memang sudah terbiasa mencari penghasilan sendiri untuk makan.

Sementara Rumah, Aku tidak pernah membayarnya, Rumah itu sepertinya memang sudah di sewa Axel untuk waktu yang lama, atau mungkin selamanya, untuk membuangku dalam hidupnya.

1
Dewa Rana
katanya azizah perawat, kok kerja di pabrik
Rosmawati Rosmawati
Luar biasa
Diyah Agung
good
Yumma Proling
cerita nya mulai Awal menjelang akhir cerita nya konflik gk selesai " Thor 🤦
Yumma Proling
Cerita nya GK sesuai dgn judul, cerita nya kemana " bulet 🤦
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Yumma Proling
Buat Axel berjodoh sm Maya Thor 🙏
Maufy Izha (HIATUS): yah ini udah BESTie, Axel udah sama yang lain, Maya juga sama yang lain hehe
total 1 replies
Siti Aminah
cerita yg sangat bagus
Maufy Izha (HIATUS): Makasih kak Siti Aminah ♥️♥️♥️
total 1 replies
Siti Maulidah
ceritanya menarik
Maufy Izha (HIATUS): Makasih kakak ♥️♥️♥️🫰
total 1 replies
Onah Sukaedah
C Nayla lagi knp ga ada inisiatif ngnter Azizah !
Onah Sukaedah
kalau Abimana orang baik kenapa tidak ! berjodohlah dengan Azizah... Axel biar merasakan penyesalan seumur hidup
Tamirah
Sudah jelas ini cerita novel tentu saja isi nya kadang gak masuk akal. Namun bisa saja cerita novel ini terinfirasi dari kisah nyata.Suka suka Author nyalah mau dibawa kemana kisah nya yg penting kita baca karena ini juga salah satu bentuk hiburan 💪💪.
Tamirah
Kalaupun cerita ini mugkin ada di dunia nyata , jangan pernah untuk kembali pada mantan suami.Suami model gini yg moral nya sdh bejad gak layak dipelihara. Hidup terus berlanjut masih banyak pria diluar sana yg berhati malaikat .
Siti Saadah
karen thor suka sekali sama ceritanya😍😍
Maufy Izha (HIATUS): makasih kak sa'adah ♥️♥️🙏
total 1 replies
Suyati
jangan sampe celaka azizah dan anaknya y
Suyati
yah d culik lg azizah
Suyati
iya nih jangan" daren ma azizah sodara y
Suyati
iya mending sama abimana aja
Memyr 67
𝗄𝖺𝗌𝗂𝖺𝗇 𝗒𝖺 𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗑𝖾𝗅? 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁, 𝗀𝖺𝗆𝗉𝖺𝗇𝗀 𝖽𝗂𝗄𝗂𝖻𝗎𝗅𝗂𝗇 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗎𝗅𝖺𝗋, 𝖾𝗀𝗈𝗂𝗌 𝗅𝖺𝗀𝗂. 𝗆𝖺𝗎 𝖻𝗎𝗇𝗎𝗁 𝖽𝗂𝗋𝗂, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗆𝗂𝗄𝗂𝗋 𝗉𝖾𝗋𝖺𝗌𝖺𝖺𝗇 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗇𝗂 𝖺𝗑𝖾𝗅. 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝖻𝖾𝖽𝖺𝗄𝖺𝗇, 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗒𝗀 𝗍𝗎𝗅𝗎𝗌, 𝗆𝖺𝗇𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝗈𝖽𝗎𝗌
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ko... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Suyati
nangis bcnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!