bagaimana jika pembunuh bayaran tingkat S harus mengalami kehidupan kembali, itulah yang di rasakan oleh Bianca Dealova Christabel. seorang pembunuh bayaran tingkat S saat sedang menjalankan misi dirinya tidak sengaja tertembak oleh sahabatnya sendiri. bukannya pergi ke alam baka Bianca malah masuk ke dalam tubuh seorang gadis lemah yang punya penyakit jantung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na-he, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
keesokan harinya Gebi terbangun, ia mulai bersiap Karena hari ini Aksa akan mengajaknya berkeliling. itu juga bisa membantunya untuk melihat keadan kota di mana ia tinggal sekarang
tap tap tap
" pagi semuanya " sapa Gebi kepada keluarga barunya itu
" anak papi kayaknya lagi seneng banget " tanya tuan Brian
" soalnya hari ini Gebi mau jalan jalan sama abang " jawabnya lalu mengambil sepotong roti
" tumben banget abang kamu ngajak kamu.. biasanya kerja kerja " ucap caludia
hingga seseorang datang dengan setelan jasnya, menghampiri meja makan.
" pfttt... kenapa abang pakek baju kayak gitu " ejek Gebi kepada Aksa
" abang nyaman pakek baju kayak gini " jawabnya lalu duduk di samping Gebi
" oh iya sayang, soal pelayan pribadi kamu nanti mami yang urus " ucap caludia
mendengar itu Gebi hanya bisa menganggukkan kepala, Gebi akan menyelidiki sendiri apa yang sebenarnya yang di sembunyikan oleh pemilik tubuh asli.
" baiklah semuanya mari kita makan " ucap tuan Brian
hanya dentingan sendok beradu di atas piring, kare keluarga itu dilarang berbicara saat makan itu sudah menjadi aturan dalam sebuah keluarga.
setelah makan mereka langsung berangkat tidak lupa Gebi membawa sebotol obat jaga jaga penyakitnya akan kambuh. Gebi juga harus menggunakan korsi roda karena kedua orangtuanya takut Gebi akan kelelahan akibat berjalan.
...****************...
kini mereka sudah berada di mall terbesar di kota itu, mereka segera masuk ke dalam, mata Gebi terbuat kagum dengan barang barang dari bren terkenal entah sejak kapan dirinya datang ke mall untuk membeli pakaian. karena dirinya terlalu fokus bekerja.
" Gebi mau beli apa? nanti abang bakal bayar semua yang Gebi mau " ucap Aksa melirik Sang adik
" em. Gebi mau ke butik itu bang " tunjuk nya kepada sebuah butik pakaian mewah
" oke kita ke sana "
" bukannya itu tuan Aksa? anak dari tuan Brian yang terkenal itu "
"astaga baru kali ini aku melihatnya "
" apa itu pacarnya? "
" tidak mungkin orang seperti tuan Aksa mau berpacaran dengn wanita lumpuh sepertinya
semua orang berbisik ke arah mereka, ada yang melihat kagum ada juga yang mencemooh mereka. namun mereka tampak tidak peduli. mereka segera masuk ke dalam butik.
" selamat datang tuan, ada yang bisa saya bantu tuan. " ucap pegawi tokoh
" aku sedang mencari pakaian untuk adik ku, jadi tolong tunjukkan kepadanya " ucap Aksa yang mana langsung di angguki oleh mereka
mereka langsung menunjukkan beberapa pakaian mewah untukku Gebi, namun sayangnya itu tidak membuat Gebi tertarik karena mereka hanya menunjukkan pakaian yang bisa di katakan kurang cocok untuknya.
" aku tidak mau pakaian itu " ucap Gebi
mendengar itu Aksa langsung datang ke arah mereka, raut wajah bosan dari adiknya membuat dirinya langsung membawa Gebi keluar dari butik.
" apa kita harus mencari yang lain " tanya Aksa
" aku ingin makan, soal pakaiannya nanti saja. jadi berikan aku makan terlebih dahulu " ucap Gebi
mendegar hal itu Aksa hanya bisa terkekeh, adiknya setelah bangun dari koma Gebi telihat berbeda ia juga terlihat lebih manjattidak seperti dulu.
" baiklah kakak akan membawa mu ke dalam restoran yang paling enak di sini " ucap Aksa langsung membawa Gebi ke dalam restoran makanan Jepang
kini mereka sudah berada di dalam restoran, di sana Gebi langsung memesan sebuah makanan
" makan yang banyak biar cepat tinggi " ucap Aksa dengan nada mengejek di akhir
" Abang ngejek Gebi, liat aja nanti Gebi bakal tumbuh tinggi dari abang " jawabnya
"hhhhh iya deh " ucap Aksa sembari tertawa. banyak orang yang terpesona melihat Aksa tertawa termasuk kaum Hawa.
" emang abang sangat terkenal? banyak orang yang muji abang " tanya Gebi membuat Aksa langsung tersedak
uhuk
uhuk
" eh. nih minum dulu "
Gebi segera memberikan air kepada Aksa, hampir saja Gebi tertawa karena raut wajah Aksa yang memerah akibat tersedak itu sangat konyol baginya.
" Ekhm, jadi abang seorang ceo dari perushaan terkenal terus abang juga tampan " ucap Gebi
" begitulah " jawabnya singkat
setelah menghabiskan makanan, mereka bergegas ke tempat selanjutnya. Gebi tidak mau banyak kehabisan waktu hanya Karena makan.
mereka pergi ke sebuah taman, di sana banyak stand-stand makanan, melihat itu Gebi langsung berlarian. dia tidak peduli dengan orang -orang yang menatap dirinya.
ia tak pernah pergi ke tempat seperti ini, karena harus mencari uang.
" apa kamu sesuka itu dengan makanan " tanya Aksa yang langsung mendapatkan anggukan dari Gebi
Gebi menghabiskan waktu seharian di taman, membuat Aksa sedikit kerepotan karena Gebi sangat lincah seperti anak anak.
...****************...
kini mereka sudah tiba di mansion, pengawal langsung membantu Aksa mereka juga membantu membawa beberapa barang milik Gebi.
" gimana? jalan jalannya " tanya Caludia
" tentu saja menyenangkan, abang banyak beli makanan buat Gebi " ucap Gebi
" makanan? " tanya Brian
" heheh.. tadi Gebi nangis karena Abang gak belin terus abang borong deh makanannya " ucap Aksa mengaruk kepala yang tak gatal
"sudahlah mi pi lagian juga Gebi udah sehat kok " jawab Gebi sedikit berbohong.
padahal dirinya sedang menahan sakit, Gebi segera membuat alasan untuk pergi ke kamar mandi. ia tak mau keluarganya tahu kalau dia tidak meminum obatnya, maklum lah pembunuh bayaran yang tak takut mati.
kini Gebi kembali ke kamarnya, ia segera membuka komputer di mejanya itu, ia langsung mencari info beberapa hal. apa lagi dia akan segera masuk sekolah. walapun Gebi harus membujuk ayahnya agar bisa sekolah seperti anakanak yang lain.
" sangat mudah bagiku untuk mendapatkan izin, bagaimana jika membeli beberapa mobil mewah " ucap Gebi melihat beberapa foto mobil.
" Gotcha, aku menyukainya. aku akan membeli mobil ini " ia segera membeli mobil mini cabrio berwarnah putih
setelah melakukan itu ia segera menuju kasur, ia merebahkan dirinya di atas kasur membuat nya langsung terlelap.
keesokan harinya, sebuah truck yang membawa mobil mewah berhenti di depan mansion.
ting nong
ceklek
" cari siapa " tanya salah satu pelayan
" saya dari Grendraids mobil apa ini betul alamat nonon Gebi " tanya laki laki itu
" benar, ada perlu apa sama nona saya " tanya pelayan itu kembali
tap tap tap
" sudah datang ya "
Gebi segera menghampiri laki laki itu, matanya sungguh di manjakan dengan mobil di hadapan nya sekarang.
" jika begitu kami akan pergi, semoga hari hari anda menyenangkan " ucap laki laki itu dan segera meninggalkan mansion
" wih mobil siapa dek " tanya Aksa
" mobil Gebi " jawab Gebi singakat
" oh mobil Gebi.. eh? Gebi beli mobil?. bukannya kamu gak bisa bawa mobil? tanya Aksa
" Gebi bisa kok, abang aja yang ngak pernah liat Gebi bawa mobil " ucap Gebi dengan senyum mengejek
" loh ini mobil siapa dek? " tanya Caludia
" mobil Gebi, tadi malam Gebi beli mobil. Gebi kira nyampenya bakal lama eh ternyata hari ini hehe " ucap Gebi
" bukannya kamu gak bisa bawa mobil sayang, lagian juga mobil kita udah banyak " ucap caludia
" heheh, kan Gebi gak tau mi. jadi gakpapa ya. Gebi juga bisa bawa mobil kok " ucap Gebi lalu masuk ke dalam mobil.
mereka berdua langsung kaga melihat Gebi yang langsung menancap gas mobilnya, ia langsung mengelilingi air mancur di depan mansion.
" astaga sayang, kamu ini bikin mami kaget aja. lain kali jangan bawa mobil kayak gitu " ucap Claudia d
" maaf mi, tadi Gebi mau nunjukin aja ke mami sama abang. jadi kalian percaya kan "
" iya iya kita percaya, masuk yuk kita sarapan bareng soalnya mami sama abang harus segera berangkat "
kini mereka berempat sudah berada di meja makan, hanya dentingan sendok yang terdengar di rungan itu
setelah makan mereka langsung pergi meninggalkan mansion.
Axel Compeny
tap tap tap
" selamat pagi tuan muda Aksa " sapa asisten Aksa ang
" bagaimana ang apa semuanya berjalan lancar" tanya Aksa kepada ang
" tentu saja tuan, mereka sudah menerima kontrak nya. mereka juga telah berinvestasi ke perushaan " ucap Ang
mereka segera memasuki subah lift kuhusus, hanya bos yang bisa memasuki life itu karena di rancang khusus, hanya orang yang memiliki ID Card yang bisa menggunakan life itu.
Aksa segera duduk di meja kebesaran nya, ia menghisap cerutu di tangannya. matanya menatap tajam ke arah jendal yang menampilkan gedung-gedung tinggi.
" jelaskan ang " ucap Aksa dingin
" tuan bram mencoba menjebak kita dengan mengatakan kontrak palsu, berharap mendapatkan keuntungan besar. namun rencananya sudah diketahui oleh mata mata yang kita utus tuan, jadi sekarang tuan bram sudah mendapatkan kerugian yang sangat besar. sedangkan kita malah mendapatkan keuntungan "
" bagus, mereka harus tau siapa lawan mereka. lalu bagaimana kerja sama kita dengan perusahaan paman danu? "
" untuk itu saya sudah mengaturnya tuan, kita hanya bisa menunggu keputusan dari pihak mereka " jawab ang
" baiklah Ang, kamu boleh kembali "
" baik tuan, kalau begitu saya akan kembali " ucapnya membungkuk 90°
" semoga saja, orang itu tidak kembali. aku tidak mau melihat Gebi terluka akibat ulahnya " batin Aksa
mending menghilang aja toh. ga da guna hidup..
ga kasihan Bianca ta.. dia ga dikasih kesempatan buat bahagia... sengsara hidupnya..