Zombie Silent
Deskripsi
Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Tara dan Ibunya merasa tidak tenang, pasalnya pembantunya Diana yang sudah berubah jadi zombie sudah tidak berada di halaman belakang lagi. Penjaga rumah mereka pun tidak terlihat keberadaannya, yang tadinya dia berada diatas pohon. "Aku tadi sudah menutup pintu dapur." ucap tara. "Jika semua pintu rumah sudah tertutup semua, lalu kemana mereka pergi? Apa mungkin mereka melihat ada orang diluar sana mungkin."kata Ibu Tara. Tara mengangkat bahu dan memiringkan kepalanya. "Yang jelas kita harus waspada." lanjut Tara. "Apa kau siap?" Tanya Ibu tara sambil memegang gagang pintu, yang dijawab anggukan oleh tara. Kreek... Pintu itu pun terbuka dan mereka berjalan perlahan, mereka berjalan menuju kamar tara. Langkah demi langkah mereka berjalan perlahan menuju kamar Tara yang berada diujung. Lalu tiba-tiba mereka mendengar suara dari lantai bawah. Tara dan Ibunya saling menatap dan menghentikan langkah mereka. Ibu tara mencoba melihat dari atas ke bawah, memastikan suara apa yang mereka dengar. Ia tidak melihat apa-apa. Lalu menyuruh tara untuk terus berjalan.
____
Kamar Tara
Mereka masuk dan mengunci pintu kamar tara. Tara langsung mengganti bajunya, mengambil ransel memasukkan barang-barang yang menurutnya perlu. "Kau mau kemana dengan semua barang-barang itu?" tanya ibu tara, yang lalu duduk di samping tas ransel tara. "Bukankah kita harus pergi dari kota ini. Aku hanya membawa barang-barang yang menurutku perlu nantinya." Ucap tara. "Yaa kau benar. Aku rasa kota ini sudah banyak zombienya." lanjut ibu tara Tara memasukkan senter, baterai, power bank, beberapa pakaian dan tasnya. "apakah ini perlu?" tanya tara sambil menunjukkan pisau kecilnya. "aahhh kau memiliki itu?" tanya ibu tara "yaaa hanya untuk berjaga-jaga saat aku pulang malam." jawab tara. Ibunya mengangguk. "Kau harus bisa melindungi dirimu sendiri. Jangan berharap kepada orang lain. Dan juga jangan mudah percaya kepada orang lain walau dia bersikap baik sekali pun." Jelas ibu tara.
Tara mengangguk dan mengantongi pisaunya. Ia juga mengantongi pistol ayahnya tadi. Sisa pelurunya dia simpan dikantong tas nya. "Aku rasa kita harus membawa senjata lagi" ucap tara "Apa?" kata ibu tara. "mungkin setelah kita menuju dapur atau gudang. Kita bawa apa yang bisa melindungi kita." lanjut tara Dibalas Anggukan ibu tara. Ia terus melihat ke arah tara yang bersiap-siap, lalu ia tanpa sadar tersenyum.
Tara pun melihat ibu tirinya itu tersenyum, "Ada yang lucu" tanya tara. Ibunya menggelengkan kepala nya.
"Tidak, Aku hanya merasa Ayahmu pasti sangat bangga padamu. Gadis kecilnya sekarang sudah dewasa." lanjut ibu tara. Ia tiba-tiba meneteskan air mata. Ia teringat Ayah tara, Suaminya. Yang sekarang sudah menjadi zombie menurutnya. Ia tidak berani mengatakannya kepada tara.
"Kau tau Ayahmu sangat mencintaimu, lebih besar dari pada untukku." lanjut ibunya lagi. Tara hanya terdiam tidak menjawab ibunya. Ia hanya sibuk dengan kegiatannya. Selesai berkemas.
"Setelah kita keluar dari sini, kemana tujuan kita?" tanya sam memastikan ibunya.
"Kita ke sekolah jack...." Belum selesai ia bicara,
"Lalu menjemput ayah" potong sam. Sam mengambil HP nya. Mencari nomor HP ayahnya.
Ia menelpon ayahnya TUuuuut tuuuut tuuuutt..... Ayahnya tidak mengangkatnya. Lalu ia mencoba menelponnya lagi. Tetapi tetap tidak ada jawaban. Ibu sam hanya terdiam, ia tidak mau menyakiti perasaan sam mendengar kenyataan keadaan ayahnya. "bagaimana? aku tadi sudah menelpon ayahmu." ucap ibunya. "mungkin dia meninggalkan HP lalu pergi entah kemana." lanjut tara.
_____
SEBELUMNYA DI DAPUR
Pembantu 3 yang tadinya beristirahat di kamar belakang, tidak tahu menahu tentang kota H yang sedang diserang zombie. Dan rumah tara yang sedang kacau. Pembantu itu bernama Loria. Ia bangun dari tidurnya dan ingin pergi ke kamar mandi. Ia merasa perutnya sangat sakit karena sedang datang bulan. Ia berjalan sambil memgangi perutnya. Ia berjalan melewati dapur dan ingin menghirup udara segar. Ia menuju halaman belakang.
Dibukanya pintu dan melihat Diana sedang asyik dengan urusannya.
"Waaaah Hebat. Mereka bahkan berhubungan sex dihalaman belakang." ucapnya sambil melangkah keluar pintu. Dibukanya pintu lebar-lebar dan berdiri sambil menutup matanya. Ia menarik nafas dalam-dalam dan ia tidak melihat ke arah penjaga rumah yang sedang diatas pohon.
"Heiiii Diana, kau tak takut Nyonya melihatmu sedang berbuat mesum dihalaman rumahnya. Bisa-bisa kau kena pecat diana." teriak loria yang didengar oleh zombie diana. Setelah ia teriak, ia pun kembali masuk ke dalam tanpa menutup pintu. Zombie diana yang mendengar teriakan seseorang, membalikkan kepalanya dan melihat Loria berbalik masuk ke dalam rumah. Zombie diana berdiri dan berjalan menuju rumah. Penjaga rumah yang melihat kelakuan loria, Menepuk jidatnya. "Gadis Gila itu. Apa yang dia lakukan." Ucapnya. Saat Diana berjalan menuju rumah, ia perlahan-lahan turun dari pohon dari pergi dari sana. Zombie diana masuk ke dalam rumah, mencari loria tetapi ia tidak menemukannya karena loria sedang di kamar mandi. Ia tetap berdiri di dapur sambil mengeluarkan suara-suara aneh. Loria tidak tahu dengan kedatangan zombie diana, keluar dari kamar mandi, Ia melihat diam melihat punggung diana. "Bagaimana? urusanmu sudah selesai?" tanya loria. mencoba mendekati diana namun diana hanya terdiam dan melihat ke arah loria. Loria melihat wajah diana yang berlumuran darah,ia terkejut. Zombie diana segera mengejar loria. Loria yang terkejut spontan menghindar dari diana. "heii kau kenapa?" tanya loria. Zombie diana terus mengejar loria. Loria tidak sengaja menyenggol pan di atas kompor. Pan itu jatuh dan ia mengambil pan itu. Disaat ia mengambil pan itu zombie diana menangkapnya mencoba menggigit loria. Namun loria dengan cepat menghidar dan memukul diana dengan pan itu. Diana tidak merasakan sakit sedikit pun. Ia menangkap loria menggigit lehernya namun ditepis oleh tangannya. Hingga akhirnya tangan loria digigit diana. Loria kesakitan dan mendorong kepala diana ke atas kompor. Dihidupkannya kompor itu dan wajah dan kepalanya terbakar. Ia terus menahan kepala diana di atas kompor hingga akhirnya rambut dan seluruh kepala loria terbakar. Ia pun segera melepaskan tangannya. Ia merasakan sakit di tangannya. "Shiiit" Ujarnya. Saat kepala diana terbakar, ia mengambil alkohol di dalam lemari. Diminumnya sedikit lalu melemparkannya ke arah diana. segera alkohol itu membasahi sedikit badannya dan api pun menjalar ke badannya. Zombie diana berputar-putar lalu dengan segera loria mengambil kursi dan mendorong zombie diana keluar dari dapur. Loria segera menutup pintu sambil memperhatikan zombie diana terbakar hingga akhirnya mati. Loria pergi mencuci tangannya. Ia merasa aneh dengan luka gigitan diana. "ada apa dengannya?" ucapnya "apa dia sudah mati? bagaimana ini?" lanjutnya lagi. Ia pun segera menuju kamarnya lagi mengunci pintu kamarnya. "Ada apa dengan rumah ini? lebih baik aku sembunyi disini." ucapnya lagi.
___
TARA dan IBUNYA KE LUAR DARI KAMAR TARA Tara dan ibunya perlahan-lahan berjalan keluar kamar. "Kemana semua orang dirumah ini?" tanya tara ke ibu tirinya itu "Aku tidak tahu yang jelas, diana, penjaga rumah dan penjaga kebun ada dihalaman belakang dan sekarang mereka sudah tidak disana." jawab ibunya "Loria?" tanya tara "mungkin dia di kamarnya, aku tidak tahu. Ibu tidak ada menyuruhnya keluar rumah hari ini." jawab ibu tara lagi. Tara mengangguk dan berjalan kembali. Langkah demi langkah mereka menuju gudang di belakang dapur. Haaahhh mereka terhenti melihat dapur berantakan. "ssttttt" tara memberi kode untuk tetap diam ke ibunya. segera tara menuju dapur mengambil pisau dan melihat sekelilingnya. Ibunya juga ikut melihat sekitar untuk berjaga-jaga. Diana melihat asap dari luar ia pun sedikit menunduk mendekatkan wajahnya ke jendela. Yaaa Ia melihat mayat diana. "Siapa itu?" tanya tara ke ibunya. Ibunya menuju jendela dan melihat. "aku tidak tahu" jawab ibunya. tetapi ia terus memperhatikan "aku rasa itu diana" lanjut ibunya. Tara mengerutkan dahinya, serasa tak percaya diana sudah mati terbakar. Ia lalu menuju kulkas mengambil beberapa air mineral. Ibunya juga mengambil makanan. mereka memasukkan ke dalam tas masing-masing. Brrraakkk terdengar suara dari arah lorong kamar pembantunya. Mereka saling menatap dan segera meyelesaikan kegiatan mereka. Berjalan perlahan, Ibunya dengan tongkat golf dan tara dengan pisau di tangannya. Mereka berjalan perlahan. Dan suara itu dari kamar loria. Ibu tara memberi kode agar tara membuka pintu kamar dan ia stand by dengan tongkat golfnya. Tara perlahan-lahan membuka pintu,sebisa mungkin tidak menimbulkan suara dan melihat loria sudah menjadi zombie. Tetapi ia masih sadar dengan wajah sudah menjadi zombie. "Nyonyaa aku kenapa?"tanya loria ketakutan, matanya sudah berwarna putih semua. mereka terdiam tidak tahu harus bagaimana. "Tolong aku.... tolong aku nyonya." mohon loria. "kau ingin mati atau ingin menjadi zombie seperti diana?" tanya tara dingin "apaa?" loria panik. Tiba-tiba loria kejang-kejang dan ia pun berubah jadi zombie. Tara pun segera menutup pintu tapi tangan loria tersangkut. Membuat mereka panik. "buka saja pintunya tara, aku akan memukulnya." ucap ibu tara Tara memberi kode menghitung, lalu pintu terbuka segera ibu tara memukul kepala loria. Tetapi loria tidak terjatuh. zombie loria segera menangkap ibu tara, ibu tara mencoba menghindar tetapi saat menghindar kakinya tersandung lemari ia pun terjatuh, tongkat golfnya terlempar. Segera tara menusuk kepala loria dengan pisaunya. zombie loria tidak merasakan apapun. loria berbalik melihat ke arah tara. mencoba menggigit tara tetapi tara dengan segera mengambil pisau di celananya. Namun saat mengambil pisau loria beberapa kali mencoba menangkap tara tetapi tara menghidar hingga akhirnya tara memegang pisaunya. Ia segera menyayat leher loria dari belakang zombi loria. dengan segera lehernya mengeluarkan darah. Loria mengambil pisau dikepala zombie loria. Zombie loria pun mati. "kau tidak apa-apa?" tanya ibu tara Tara hanya terdiam dan pergi mencuci kedua pisaunya. "Ibu rasa sudah tidak ada siapa-siapa disini selain kita." ucap ibu tara Ia duduk, menyandarkan kepala ke dinding. Nafas mereka tergesa-gesa. "Berapa zombie lagi yang harus kita hadapi diluar sana." kata ibu tara Tara masih terdiam. "Apa kita bisa bertahan keluar dari kota ini?" tanya ibu tara. "Bisa, harus bisa." ucap tara. "Yaaa Kau seperti ayahmu." Jawab ibu tara lalu berdiri. Ia pun terdiam bengong melihat kursi dimeja makan. Kursi yang biasanya diduduki ayah tara saat makan. Tara berjalan menuju gudang. Ia buka pintu "Haahhh" tara terkejut, seseorang didalam gudang pun terkejut. "Taraa." ucap seseorang itu. Ibu tara yang mendengar tara terkejut pun menghampiri tara. "Pak William" Ucap ibu tara. Yaaa itu pak william, penjaga rumah mereka yang tadinya di atas pohon. "Nyonya... akuu akuuuu." ucapnya terbata-bata "Kau baik-baik saja pak?" tanya tara. "Yaaaa aku baik-baik saja, aku hanya takut." ucap pak william. Ia gemetar ketakutan. Lalu keluar dari gudang. "Kau tidak terluka kan?" tanya ibu tara "tidak, aku tidak terluka sedikit pun." ucapnya denga suara bergetar. Ia pun memperlihatkan tangan, kaki, kepala dan bahkan perutnya. "syukurlah" Ucap ibu tara. Tara dan ibunya melihat gudand, apa yang bisa dibawa. Tara mengambil Kapak dan alat pengasahnya. Disangkutkannya kapak itu ditasnya. mengambil tongkat, ibunya pun mengambil tongkat. lalu menuju ruang depan. "kalian mau kemana?" tanya pak william mengikuti mereka. "menyelamatkan keluarga ku" jawab ibu tara. Tara melirik ke arah ibu tirinya melalui ekor matanya. "Hahh kalian akan pergi keluar? kalian tidak tahu bagaimana keaadaan diluar sana." ucap pak william "Setidaknya kami tidak ingin berdiam diri disini pak" ucap tara. Pak william melihat ibu dan anak itu heran. Tara dan ibunya sibuk meruncingkan tongkat tersebut. "Apa kau ikut?" Tanya ibu tara "akuuu Akuuuu tidak mau sendirian disini." jawabnya "kalau begitu ambil sesuatu yang bisa menjadi senjatamu pak" ucap tara, diikuti oleh pak william.
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat