Genre: Urban Fantasy dengan elemen Aksi dan Misteri
Garis Besar Cerita:
"Power" adalah sebuah novel web yang mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Arya Pratama yang hidup di Jakarta tahun 2030. Dia menemukan bahwa dirinya memiliki kemampuan supernatural untuk mengendalikan listrik. Namun, kekuatan ini membawanya ke dalam konflik berbahaya antara kelompok-kelompok rahasia yang memperebutkan kendali atas kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
"Tarikan Kosmik"
Cahaya multiwarna berputar di sekeliling tim Penjaga Harmoni dan Sang Pengacau, menciptakan aurora yang memukau di dalam ruangan perpustakaan kuno. Arya, Citra, Bima, Dewa, dan Sang Pengacau berdiri dalam formasi pentagon, sementara hologram Para Penjaga Empat Dimensi mengawasi dari sudut-sudut ruangan.
Agni angkat bicara, suaranya bergema dengan kekuatan primordial. "Ritual Resonansi Multidimensi akan memulihkan keseimbangan multiverse, tapi ini bukan tugas yang mudah. Kalian harus menyelaraskan energi elemental kalian dan membiarkannya mengalir bebas."
"Bagaimana cara kami melakukannya?" tanya Citra, merasakan getaran energi yang semakin kuat di sekelilingnya.
Varuna menjawab, "Kalian harus melakukan Tarian Kosmik. Setiap gerakan mewakili aliran energi dari satu dimensi ke dimensi lainnya."
"Tarian?" Bima terdengar ragu. "Kami bukan penari."
"Ini bukan tentang keterampilan," Vayu menjelaskan. "Tapi tentang harmoni dan niat. Biarkan energi elemental kalian memandu gerakan kalian."
Prithvi menambahkan, "Dan ingat, Sang Pengacau memiliki peran krusial. Dia akan menjadi pusat dari tarian ini, menghubungkan semua elemen."
Sang Pengacau, yang biasanya penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup. "Aku tidak yakin bisa melakukannya."
Arya, merasakan keraguan Sang Pengacau, mengulurkan tangannya. "Kita bisa melakukan ini bersama. Kau bukan lagi musuh kami, tapi bagian integral dari keseimbangan."
Dengan anggukan mantap, mereka mulai mengambil posisi. Arya, dengan aura api yang berkobar, memulai gerakan pertama. Tubuhnya bergerak lembut, menciptakan pola yang menyerupai lidah api yang menari.
Citra mengikuti, gerakannya mengalir seperti air, melengkapi dan menyeimbangkan gerakan Arya. Bima kemudian bergabung, gerakannya ringan dan cepat seperti angin, menciptakan harmoni dengan dua elemen sebelumnya.
Dewa, dengan kekokohan bumi, mulai bergerak dalam ritme yang stabil, memberikan fondasi untuk tarian mereka. Energi hijau keemasan memancar dari tubuhnya, berpadu dengan warna-warna lainnya.
Sang Pengacau, awalnya ragu, mulai merasakan tarikan energi dari keempat elemen. Dia mulai bergerak, gerakannya tidak beraturan namun anehnya sinkron dengan yang lain. Aura keunguan mengelilinginya, bertindak sebagai katalis yang memperkuat resonansi antar elemen.
Saat Tarian Kosmik berlanjut, ruangan perpustakaan mulai berubah. Dinding-dinding seolah menghilang, membuka pemandangan ke berbagai dimensi dan realitas. Mereka bisa melihat dunia-dunia yang berbeda, beberapa familiar dan beberapa benar-benar asing.
"Luar biasa," Agni berbisik. "Mereka berhasil membuka gerbang antar dimensi."
Energi dari tarian mereka mulai menyebar, menembus batas-batas dimensi. Di kejauhan, mereka bisa melihat retakan-retakan di fabric realitas mulai menutup.
Namun, saat ritual mencapai puncaknya, sesuatu yang tak terduga terjadi. Sebuah ledakan energi dari dimensi yang tidak dikenal tiba-tiba menyeruak masuk, mengacaukan ritme tarian mereka.
"Apa yang terjadi?" teriak Bima, berusaha mempertahankan posisinya.
Prithvi menjawab dengan nada urgen, "Ada kekuatan asing yang mencoba mengganggu ritual! Kalian harus bertahan!"
Arya, dengan tekad yang membara, berteriak kepada teman-temannya, "Jangan menyerah! Kita sudah terlalu jauh untuk gagal sekarang!"
Sang Pengacau, merasakan tanggung jawab baru dalam perannya, mulai mengubah gerakannya. Dia tidak lagi hanya menjadi pusat, tapi juga pelindung. Aura ungunya meluas, menciptakan perisai yang melindungi tim dari gangguan eksternal.
"Aku mengerti sekarang," kata Sang Pengacau. "Kekacauan bukan hanya untuk menghancurkan, tapi juga untuk melindungi keseimbangan!"
Dengan pemahaman baru ini, Tarian Kosmik memasuki fase finalnya. Energi dari kelima penari bersatu dalam harmoni sempurna, menciptakan pilar cahaya yang menembus langit-langit perpustakaan dan menjangkau seluruh multiverse.