NovelToon NovelToon
Black Love

Black Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dwika Suci Tifani

Celsi harus menjalankan misi yang mengharuskannya berhadapan dengan pria berhati iblis—gelap seperti malam dan dingin bak es. Namun, semakin jauh langkahnya, ia terseret dalam pusaran dilema antara sang protagonis yang menarik perhatian dan sang antagonis yang selalu bermain cantik dalam kepalsuan. Terjebak dalam permainan yang berbahaya, Celsi mulai kehilangan kendali atas pilihannya, dan kenyataan semakin buram di tengah kebohongan dan hasrat tersembunyi

#rekomendasi viral
#kamu adalah milikku!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwika Suci Tifani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kisah Bunglon

Celsi mengalihkan pandangannya pada pintu. Nampak lah Zikra yang tersenyum.

" Masih nangis HM..."

Zikra duduk di sisi ranjang, lalu melap air mata Celsi yang membekas mengunakan ibu jarinya.

"Hiks...hiks..."

Celsi kembali menangis saat melihat Zikra yang bisa tersenyum saat memiliki penderitaan yang begitu kejam dalam hidupnya. Bahkan masih bisa menenangkannya.

" Cinta bukan segalanya Celsi, cinta bisa pergi bahkan bisa hilang " ucap Zikra yang menenangkan Celsi sambil mengelus-elus rambut Celsi.

" Hiks...hiks...diam, gue bisa nangis lagi hiks... Hiks..." Ucap Celsi menutup mulut Zikra dengan tangannya.

" Oke..."

Zikra mengelus rambut Celsi lalu memeluknya.

" Kenapa tokoh yang begitu lembut memiliki kisah sekelam ini ?"batin Celsi yang membalas pelukan Zikra yang terasa hangat.

Zikra membiarkan Celsi menangis. Zikra juga mengelus-elus punggung Celsi hingga tenang.

" Sudah tenang HM..."

Zikra menegakkan tubuh Celsi hingga Celsi menatapnya. Lalu mengusap air mata Celsi yang masih membekas di pipinya.

" Lebih baik sekarang Lo makan "

Celsi mengagukkan kepalanya, setelah Celsi setuju Zikra menepuk tangannya menunggu orang yang berada di luar kamar membuka pintu.

Setelah pintu terbuka tercium lah aroma makanan yang sungguh mengunggah selera. Bahkan Celsi dibuat ngiler.

" Dasar anak kecil " ucap Zikra gemas, lalu mencubit hidung Celsi.

Celsi menatap makanan berkuah yang kini telah berada di hadapannya bahkan sudah Celsi pegang.

" Lo udah makan belum ?" Tanya Celsi tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan.

" Sudah, sekarang Lo yang makan "

" Ok kalau gitu "

Celsi langsung memakan makanannya dengan lahap, perut Celsi terasa hangat saat makanan itu masuk kedalam perutnya.

Zikra menggelengkan kepalanya, melihat tingkah polos dari Celsi.

Kejadian malam yang Zikra lihat dari mata Celsi yang terlihat rapuh, kecewa dan juga tatapan kosongnya kini berganti dengan tatapan penuh semangat, seolah kejadian malam itu tidak pernah terjadi.

Sebenarnya Zikra telah bekerja sama dengan Mutia untuk melakukan semua hal yang terjadi, hingga saat itu Zikra hanya perlu memberikan foto-foto yang telah diambilnya sejak lama kepada Xaviar yang memiliki perasaan pada Celsi, pasti saat melihat foto itu Xaviar akan terpancing emosinya, teryata hal yang diperhitungkan Zikra tepat, namun Zikra tidak menyangka jika Celsi akan berada di taman yang membuat Zikra kembali memiliki ide, namun entah kenapa Zikra tidak tega Celsi dijadikan alatnya.

" Sekarang Lo mau ngapain ?" tanya Zikra yang melihat piring Celsi telah kosong.

" Boleh nggak gue nginep di sini " tanya Celsi dengan ragu.

" Dengan senang hati gue menyambut Lo di mansion ini " jawab Zikra, jangan lupakan senyum manisnya yang terus tercipta di bibir seksinya.

" Gue makasih banget sama Lo "

Celsi memegang tangan Zikra yang terasa hangat itu.

" Sana Lo mandi, Lo bau " usir Zikra yang menutup hidungnya.

" Ih Zikra aahh..."

" Hahahaha...."

Zikra tertawa lepas, membuat Celsi tersenyum.

Setelah selesai dengan tawanya Zikra menatap Celsi.

" Sana mandi, baju Lo nanti akan dibawa oleh salah satu pelayan di sini " suruh Zikra setelah itu meninggalkan Celsi.

" Zikra tidak cocok menjadi tokoh bunglon yang merupakan antagonis dibalik ini semua, walaupun cara Zikra mengorbankan orang lain untuk balas dendam tanpa mengunakan tangannya sih, tapi tetap saja Zikra nggak cocok, gue nggak terima " gumam Celsi menatap kearah pintu.

" Hufff.... sudahlah "

Setelah itu Celsi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Setelah selesai mandi Celsi mengelilingi Mansion milik Zikra namun tatapannya sungguh penasaran dengan ruangan yang sepertinya kamar dengan pintu yang sedikit terbuka.

Celsi yang penasaran melangkahkan kakinya ke arah pintu itu lalu mengintip isi ruangan itu.

Celsi memundurkan langkahnya saat sesuatu hal yang sungguh luar biasa Celsi lihat.

Namun kakinya tidak sengaja menyenggol pot membuat pot itu bersuara.

Akhirnya pintu yang tadinya hanya terbuka sedikit kini terbuka lebar, memperlihatkan lelaki bertubuh tegap dengan iris mata biru yang tidak lain Zikra yang kini menatapnya tajam.

" Apa yang Lo liat ?" Tanya Zikra dengan suara tidak bersahabat bahkan mengeluarkan aura dingin yang tidak pernah diperlihatkan dihadapannya selama ini.

Celsi meremas baju bagian bawahnya, takut dengan aura yang dikeluarkan Zikra yang sungguh luar biasa menakutkan yang memperlihatkan kemarahannya.

Zikra mencekik leher Celsi, yang membuat kaki Celsi kini tidak menyentuh lantai.

" Lupakan hal yang Lo liat tadi CEPAT..." Perintah Zikra dengan marah.

Celsi berusaha melepaskan cekikikan itu, air matanya kini keluar.

Zikra melepaskan cekikikan itu lalu menghempas tubuh Celsi membuat Celsi terjatuh.

" Lupakan apa yang Lo liat, LUPAKAN..." Teriak Zikra lagi memandang Celsi dengan marah.

" Baik... Lo harus tenang " ucap Celsi

" LUPAKAN..." Teriak Zikra lagi.

" Iya gue lupakan, Lo harus tenang "

Celsi masih menenangkan Zikra dengan kata-kata yang sederhana. Celsi berjanji setelah kembali ke dunianya, Celsi akan rajin dan bersungguh-sungguh belajar psikologi agar Celsi dapat menenangkan orang yang seperti ini dan orang lainnya.

Celsi berdiri lalu mendekati Zikra, memeluk Zikra, namun hingga Zikra tenang, Zikra tidak membalas pelukannya.

Celsi pun melepaskan pelukan itu, menatap Zikra yang menatapnya dengan pandangan kosong, setelah itu Zikra berlalu pergi meninggalkannya.

" System, gue masih tidak percaya atas apa yang gue lihat " gumam Celsi yang menolak pikirannya atas apa yang dilihatnya.

" Tuan yang anda lihat adalah kenyataan "

" Hah teryata benar Babang itu adalah Zikra "

" Iya tuan, dalam novel telah dijelaskan tokoh bunglon memiliki banyak wajah dan juga sifat itu salah satunya "

" Ternyata Babang sering ke Kasino itu karena dia adalah Zikra dan juga saat pertemuan di restoran Turkey yang membahas tokoh bunglon pemilik Kasino itu juga jawaban Babang seolah tau pasti apa yang terjadi. Teryata kecurigaan gue benar kalau Babang itu ada sesuatu hal dibaliknya yang ternyata adalah Zikra, haduh lama-lama gue jadi binggung" gumam Celsi sambil menggelengkan kepalanya yang mengetahui satu rahasia yang besar.

" Tuan seharusnya anda tidak mengintip itu adalah privasi seseorang, untungnya tadi tuan tidak dibunuh "

" Salahkan kaki gue kanapa dia berjalan kesana terus mata gue yang ngintip " tunjuk Celsi pada kakinya dan juga tangannya.

" Setelah tuan saja lah "

" Terus kenapa Zikra bersikap seperti itu saat dia terciduk kalau dia juga adalah Babang ? " Tanya Celsi yang penasaran, karena dari tatapan Zikra seperti orang rapuh.

" Jawab tuan itu kerena saat Zikra di tolong paska kecelakaan itu, wanita itu mengadopsi Zikra dan mengambil kulit wajah anaknya yang telah meninggal seminggu yang lalu. Selama itu pula Zikra di perlakukan layaknya boneka yang harus mirip seperti anaknya yang sudah meninggal, begitu pula namanya, jika ada sedikit saja perbedaan dari sifat anak ya maka Zikra akan dipukul, hal itu membuat Zikra bisa memiliki banyak wajah, Zikra juga tidak mengeluh karena wanita itu telah dianggap ibunya hingga wanita itu meninggal dua tahun yang lalu dan dua hari setelah wanita itu meninggal Zikra operasi plastik dan hasilnya seperti sekarang, sedangkan wajah Babang, Zikra membuat kulit wajah yang mirip seperti Babang, membuat Zikra bisa merubah wajahnya kapan pun. Soal Zikra yang suruh melupakan itu karena wanita yang sedikit gila itu sering berkata " lupakan" maka saat tuan melihat kulit wajah yang dilepas dari wajah Zikra itu memicu Zikra berkata seperti itu, terlebih Zikra menyembunyikan sesuatu dari wanita itu berupa kulit wajah yang yang dibuatnya agar menyerupai Zikra dulu, karena Zikra masih tidak ingin kehilangan wajah yang mirip ayahnya karena itu adalah harta yang bisa di simpannya, terlebih nya tidak ada lagi.

"

" Penulis SIALAN hiks...apa tidak cukup membuat Zikra menderita, dia sudah dilabelkan dengan tokoh antagonis sebenarnya dan juga tokoh bunglon namun kenapa harus menderita itu " gumam Celsi dengan air mata yang lagi-lagi keluar saat mendengar kisah kelam milik Zikra.

" Tuan pemeran utama laki-lakinya yang lebih menderita dari pada tokoh bunglon itu "

" Hah...beneran dalam novel diceritakan hanya saat dimana keluarga nya di bunuh didepan mata, lalu di pungut oleh kakeknya Zikra hingga bisa bebas dari penjara kekejaman kakeknya Zikra itu saja yang diceritakan dalam novel "

" Benar namun sebelum keluarganya dibantai hingga sampai sekarang tidak diceritakan dalam novel Balck Love yang di mana kisahnya lebih kejam dan menderita. Tuan pikir sendiri bagaimana bisa Xaviar menjadi orang hebat seperti sekarang tanpa ada sesuatu di baliknya? Dan juga bagaimana keluarga Xaviar dibantai tanpa ada konflik dibaliknya? Dan juga kenapa kakeknya Zikra melakukan pelatihan tidak manusiawi itu pada Xaviar ?"

" Lalu apa yang terjadi ?" Tanya Celsi dengan penasaran.

"Tuan, itu adalah hal yang tidak bisa saya ceritakan sebelum tuan memiliki titik cerah sendiri. Namun, sekarang tuan sudah menemukannya, maka saya berkewajiban menyampaikan ini kepada tuan."

"Huh... sudahlah..."

Setelah itu, Celsi berjalan kembali menuju kamar yang pertama kali ia tempati. Celsi juga tidak ingin mengganggu Zikra, yang mungkin sedang menenangkan diri.

Tiba-tiba saja layar sistem menunjukkan proses pemuatan.

"Waktu hampir habis, dan masalah belum terselesaikan..."

"Waktu hampir habis, dan masalah belum terselesaikan..."

"Waktu hampir habis, dan masalah belum terselesaikan..."

Itu adalah suara yang dikeluarkan sistem, berulang kali, namun tak didengar oleh Celsi.

1
Jihan Hwang
Hai kak aku mampir...mampir juga dikaryaku ya/Smile//Pray/
Cevineine
Salam kenal, mampi ya ke lapak aku😊
Evrensya
tuan? apa Celsi ini cowok? atau robot nya yg salah sebut.
🎲ايتاشي
parfum baru lagi/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🎲ايتاشي
mantap lanjutkan/Good//Good//Good//Good/
🎲ايتاشي
ngomong nya kasar benar/Sweat//Sweat//Sweat/ gimana nanti cara sopan nya/Scare//Scare//Scare/
🎲ايتاشي
tak bahaya tah?
🎲ايتاشي
mantap/Good//Good//Good//Good/
🎲ايتاشي
yaelah kalo pusing pulang saja dulu nanti yang nyetir tambah kecelakaan/Sweat//Sweat//Sweat/
🎲ايتاشي
Saia sudah hampir/Hey//Hey//Hey//Hey/
🎲ايتاشي
mantap lanjutkan/Good//Good//Good//Good/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!