Reincarnation In A Fantasy World

Di alam bawah sadarnya, Rull mendengar bisikan aneh yang membuatnya terkejut. "Kau tidak akan mati. Aku akan membimbingmu di kehidupan yang baru, menemukan takdir yang kau pilih. Bangunlah dan menjadi seorang yang kuat."

Rull terkejut melihat entitas humanoid dengan tubuh yang dikelilingi oleh galaksi, seakan-akan makhluk itu adalah perwujudan dari alam semesta itu sendiri. Sebelum ia sempat memahami lebih lanjut, Rull terbangun dengan terengah-engah. "Haaah, di mana aku? Mengapa gelap sekali?"

Ia melihat cahaya dari kejauhan dan menyadari bahwa dirinya berada di dalam sebuah goa. Rull perlahan berjalan menuju cahaya tersebut. Ketika ia akhirnya keluar dari goa, pemandangan yang menakjubkan menyambutnya. Dunia di depan matanya begitu indah, penuh dengan warna-warna cerah dan pemandangan yang tampak seperti dalam mimpi.

Rull mencubit pipinya. "Agh, sakit. Ini... ini bukan mimpi," ucapnya dengan terkesan. Perasaan kebahagiaan dan keheranan memenuhi hatinya. Dia mulai berlari, mengeksplorasi dunia baru ini dengan semangat yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Ini benar-benar sungguhan! Ini bukan mimpi!"

Rull berlari melewati padang rumput yang luas, hutan dengan pohon-pohon yang tinggi menjulang, dan sungai yang berkilauan di bawah sinar matahari. Ia merasa seperti berada di dunia yang penuh dengan keajaiban dan petualangan.

Namun, di balik kebahagiaannya, Rull masih merasa ada sesuatu yang misterius dan penting yang harus ia temukan di dunia ini. Bisikan dari entitas galaksi itu terus terngiang di pikirannya. "Menemukan takdir yang kau pilih," gumam Rull, mengingat kata-kata itu.

Setelah menikmati indahnya pemandangan, tiba-tiba muncul sebuah monster yang datang mendekati Rull. "Astaga, apa itu? Ibu... Tolong aku!" seru Rull ketakutan, lalu berlari sekuat tenaga. Dunia yang sebelumnya tampak begitu indah ternyata menyimpan bahaya yang tak terduga.

Monster itu terus mengejar Rull, yang akhirnya terpojok di tepi tebing. "Tolong, jangan makan aku," pinta Rull dengan ketakutan. Ketika monster itu siap melahapnya, tiba-tiba besi hitam muncul dari telapak tangannya, menusuk monster tersebut. "Haaaah, apa ini? Mengapa tanganku mengeluarkan sesuatu?"

Rull tercengang melihat kekuatan baru yang muncul dari dirinya. Dia berpikir ini adalah kekuatannya. "Aku harus memanfaatkan ini," gumam Rull. Ia mencoba menggunakan besi hitam sebagai senjata. "Maju kau, monster jelek!"

Namun, saat monster itu mendekat, Rull merasa ketakutan dan berlari menjauh. "Bagaimana bisa aku mengalahkannya? Aku tidak memiliki pengalaman bertarung," katanya pada dirinya sendiri.

Tiba-tiba, seorang wanita misterius muncul dan menyerang monster itu hingga mati. Rull, yang merasa panik dan penasaran, segera bertanya, "Si... siapa kau?"

Wanita itu tidak menjawab dan langsung pergi. "Hey, tunggu!" Rull berteriak sambil mengejar wanita itu, berharap mendapatkan jawaban tentang di mana dia berada.

Setelah mengejar wanita itu, Rull tiba di sebuah kota yang ramai dengan penduduk. Dengan wajah bingung, ia mencoba menghampiri orang-orang di sana. "Hei, aku Rull. Apakah aku boleh tahu di mana aku berada?"

Salah satu penduduk lokal menjawab, "Apa kau seorang pengembara? Halo, pengembara. Sekarang kau berada di Region Irdlia. Apakah kau ingin membeli sesuatu dariku?"

"Tidak, tidak, aku hanya bertanya," jawab Rull cepat. Dia merasa sedikit lega mengetahui di mana dia berada, namun banyak pertanyaan masih berputar di kepalanya.

Dengan rasa penasaran yang masih membara, Rull mulai menjelajahi kota itu, mencoba mencari lebih banyak informasi tentang dunia baru ini dan menemukan petunjuk tentang wanita misterius yang menyelamatkannya.

Rull terus menjelajahi kota dan melihat keramaian di depan. Dia menghampiri beberapa prajurit yang sedang memberikan pengumuman. "Pengumuman, pengumuman! Untuk rakyat Irdlia, ratu telah mengadakan perayaan hari ulang tahun putrinya tercinta. Kerajaan mengadakan acara kreasi, acara seni, acara bela diri, serta acara makan-makan bersama."

"Wahhh, makan bersama," seru seorang pemuda dengan antusias. Rull menghampiri pemuda itu. "Maaf, perkenalkan aku Rull, seorang pengembara. Bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Ohh, salam kenal pengembara. Aku Jack, seorang ahli mekanik. Apa yang ingin kau tanyakan, Rull?"

"Apakah acara ini hanya khusus rakyat Irdlia?" tanya Rull.

"Ya, acara ini hanya khusus rakyat Irdlia. Memangnya dari mana kau berasal?" tanya Jack dengan penasaran.

"Aku... aku tidak tahu," jawab Rull ragu-ragu.

Jack melihat kebingungan di wajah Rull dan berkata, "Sepertinya kau pengembara yang tersesat. Tenang saja, kawan. Ikutlah denganku. Akan aku perkenalkan kau dengan teman-temanku."

"Kawan, teman-teman?" tanya Rull dengan sedikit terkejut. "Baiklah, Jack. Mohon kerjasamanya ya."

"Hei, santai saja. Ayo ikut aku," jawab Jack dengan ramah.

Rull mengikuti Jack ke tempat tinggalnya.