NovelToon NovelToon
HERNANDES : The Final Story (S2)

HERNANDES : The Final Story (S2)

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Sci-Fi / Tamat / Horror Thriller-Horror / Gangster
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Siska Tiara

Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

C09 : PINDAH SEKOLAH

...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...

Di kediaman Vikram. Zyan mendapatkan kirim video dan keponakan Jay. Video itu merupakan sebuah video aksi anak-anak yang meminta agar Hernandes kembali. Zyan hanya bisa menghela nafas panjang menatap video tersebut.

"Ayah. Kenapa ayah main ponsel? Ayo istirahat lah. Ayah sudah makan kan?"

"Nak. Ayah bosan di kamar, "

"Ya sudah. Ayah mau duduk di luar? Ayo Bella bantu, "

"Mamahhh. Kakekkk, " teriak Esmes yang baru saja pulang sekolah.

"Cucu kakek. Sini sayang, " Esmes lalu mendekati Zyan dan duduk di sampingnya. Esmes merupakan cucu kesayangan Zyan. Namanya saja di beri Zyan nama yang persis seperti mendiang istrinya. Begitu juga dengan Esmes. Walau selain Zyan, Rendra dan Dicto juga kakeknya. Tapi Esmes sangat sayang pada Zyan.

"Oh iya. Mumpung kakek, mamah, dan baba ada di sini. Esmes mau ngomong sesuatu, "

"Katakan nak, "

"Apakah Esmes boleh pindah sekolah?"

"Hei. Kenapa tiba-tiba cucu kakek ini mau pindah sekolah? Apa ada yang mengganggumu di sekolahan itu?"

"Tidak kakek. Hanya saja aku mau pindah, "

"Ya sudah katakan kau ingin pindah kemana?"

"Ada satu sekolah yang sangatttt jauh. Aku dengar itu merupakan sekolah dengan pendidikan dan fasilitas yang cukup baik dan menjamin untuk siswa siswi nya, "

"Ha. Katakan apa nama sekolah itu?"

"SMA Imperal Dubai, " mendengar itu membuat Bella, Rakesh, dan juga Zyan terkejut.

"Esmes. Kau boleh pindah sekolah di mana pun kau mau, tapi mamah tidak setuju jika kau memilih sekolahan itu apalagi di Dubai, "

"Tapi kenapa mah? Mamah kan berasal dari sana. Paman Jay dan paman kecil Altan juga kuliah di sana. Kenapa Esmes tidak boleh ke sana mah?"

"Nak kau masih kecil, dan kau belum mengerti apa-apa, "

"Baba. Jelaskan pada mamah kalau Esmes sangat ingin sekali sekolah di sana, " ucap Esmes yang kemudian pergi meninggalkan mereka lalu masuk ke kamarnya. Di tengah perbincangan itu, rupanya Rendra mendengar perbincangan mereka.

"Ada apa ini? Kenapa Esmes menangis?"

"Ayah. Esmes ingin pergi ke Dubai sekolah di sana, " ucap Rakesh.

"Lalu? Kenapa kalian melarangnya, "

"Rendra kau tentu tau keadaan-"

"Mereka tidak akan mengenal Esmes. Mereka juga tidak akan menggangu Esmes. Lagipula di sana mereka hanya menindas warga desa, bukan warga asing apalagi seperti Esmes, "

"Ayah mertua. Mereka memang tak mengenal Esmes tapi wajahku? Dan juga suamiku?"

"Jika kalian mengizinkan Esmes pergi. Aku akan ke Dubai bersama Esmes dan juga mengajak Rathi bersama suaminya untuk tinggal di sana menemani Esmes, "

"Yang di katakan Rendra itu benar. Kasian Esmes. Dia dari dulu sangat ingin pergi ke Dubai. Kau percayakan Esmes pada ayah mertua mu Bella, " mendengar itu Bella dan Rakesh akhirnya menyetujui Esmes untuk pindah sekolah ke Dubai.

Keesokan harinya, Rakesh pergi mengurus surat pindah Esmes di sekolahnya. Setelah itu mengantarkan Esmes ke bandara bersama Rendra, Rathi adik Rakesh, dan juga suami Rathi.

"Dimana kakek Zyan?" Tanya Esmes.

"Kakek mu tidak sanggup keluar rumah nak. Mamah sudah suruh pakai kursi roda, dia bilang tidak tahan kelamaan di mobil, "

"Titip salam ku pada kakek Zyan ya mah. Katakan kalau Esmes akan selalu menghubunginya setiap hari, "

"Iya sayang. Jaga dirimu baik-baik ya. Dan satu lagi. Jika ada yang menanyakan siapa keluarga mu dan siapa orang tua mu. Jangan pernah katakan apa-apa ya. Katakan saja keluarga mu jauh dan kau tidak mengenalnya. Kau mengerti?"

"Mengerti mamah, "

...· . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . · 𐙚· . . ·𐙚 · . . ·...

Beberapa hari kemudian, Esmes sudah masuk dan mendaftar di SMA Imperal Dubai dan masuk kelas 10B.

"Anak-anak. Dia merupakan siswi baru di kelas kalian. Ayo perkenalkan dirimu, "

"Hai semuanya. Namaku Esmes Vikram. Aku pindahan dari kota Mumbai, India. Senang bisa bertemu dengan kalian, "

"Baiklah. Ibu harap kalian bisa menjadi teman yang baik untuk Esmes ya. Zira, apa kursi di sebelah mu kosong?"

"Ah iya bu, "

"Esmes. Duduklah bersama Zira, " Esmes mengangguk dan pergi duduk bersama Zira.

Zira memanglah cuek. Dia bahkan tidak melirik atau bahkan mengajak Esmes mengobrol sama sekali. Singkat cerita saat jam istirahat, Zafer dan kawan-kawannya menghampiri Esmes untuk mengajaknya berteman. Namun Esmes yang pemilih sangat tidak tertarik berkawan dengan Zafer apalagi setelah melihat penampilan dari teman-temannya. Esmes malah menjauhkan diri dari Zafer dan kawan-kawannya. Hari-hari di lewati Esmes seorang diri di sekolah itu. Bukan karena tidak ada yang mau berteman dengan Esmes, tapi memang Esmes yang takut dan tidak mau berteman dengan mereka. Suatu hari saat masuk kelas. Zira terkejut melihat teman sekelasnya duduk di bangku yang seharusnya milik Esmes.

"Kenapa kau duduk di bangku Esmes. Dimana tempat duduk mu?"

"Zira. Kemarin Esmes memintaku untuk tukaran bangku, " mendengar itu Zira semakin kesal dengan tingkah Esmes yang menjauh dan tidak mau berteman dengan nya. Tak lama dari itu, Esmes datang dan duduk di bangku yang lain. Zira menghampiri Esmes dan langsung memukul keras meja Esmes hingga membuat Esmes terkejut.

"Esmes. Aku tau kau dari keluarga kaya raya sementara kami dari keluarga yang biasa-biasa saja. Apa itu yang menjadi penyebab kau tidak mau berteman dengan orang-orang miskin seperti kami?"

"Kau menjauhi kami seakan-akan kami membawa virus kemiskinan yang bisa membuat mu tertular. Jika kau memang tidak mau berteman dengan kami, ya sudah pindah kelas saja, " Zafer yang melihat kegaduhan tersebut langsung memisahkan Zira dari Esmes.

"Zira. Sudah, "

"Lepaskan aku Zafer. Anak baru ini harus di beri pelajaran atas penghinaannya. Dia pikir dia siapa bisa memilih siapa yang pantas berteman dengannya? Ku pastikan tidak ada siswa yang mau berteman dengannya, " ucap Zira. Esmes hanya terdiam memikirkan apa yang Zira katakan barusan. Saat jam istirahat, Esmes sepertinya tidak nafsu makan di karenakan kejadian tadi pagi. Dia seorang diri di kelas dan melipat tangannya di meja. "Mamah. Baba. Kakek, Esmes kangen kalian. Esmes takut berada di sini. Apakah Esmes salah, " batin Esmes sambil memandangi teman-temannya yang tengah asik bermain. Tak berselang lama, Zafer datang membawakan sebuah roti untuk Esmes.

"Hai, "

"Hai juga, "

"Maafkan tingkah laku Zira tadi pagi. Dia orangnya mudah terbawa emosi. Maafkan dia ya, "

"Iya, "

"Oh ya. Ini roti untuk mu. Mamah ku penjual roti terbaik di desa ku. Ini untuk mu, "

"Tidak. Terima kasih, "

"Apa aku boleh bertanya?"

"Apa?"

"Kenapa kau tidak mau bergabung bersama kami?"

"Tidak. Aku tidak begitu nyaman dengan lingkungan di sini, "

"Kenapa kau ingin pindah kesini?"

"Aku. Hanya penasaran dengan sekolah ini, "

"Ternyata benar, "

"Benar apa maksud mu?"

"Orang kaya bisa dengan mudah menggunakan uang mereka hanya sebatas lapar mata. Mereka bebas ingin sekolah di mana saja dan pindah kemana saja. Sementara kami. Suka tak suka. Nyaman tak nyaman. Kami tetap harus bersekolah di tempat yang sudah orang tua kami pilih. Bukan karena bakti atau tunduk. Melainkan paham situasi keuangan keluarga, "

"Aku di bekali ibuku untuk membagikan roti-roti ini kepada seluruh teman ku. Jadi simpan ini untuk mu. Jika kau tidak suka. Jangan di buang. Berikan saja pada teman mu yang lain. Itupun kalua kau punya teman, " ucap Zafer yang kemudian pergi meninggalkan Esmes. Esmes mengambil roti tersebut sambil terdiam mengingat perkataan Zafer.

1
Anna✍️🪷
HUHU UDH END??? Kangen Hernandes
Candra GVC bkn HRD
HARUS ADA SEASON 3 NYA SIH
Candra GVC bkn HRD
HAH SERIUS END?
sknrts
AND FINALLY HTFS COMES TO AN END!! Wah, banyak banget sih pelajaran yang bisa dipetik dari novel ini, cara gimana author memainkan emosional pembaca juga nyampe banget. Terimakasih banyak kakak author sudah bikin cerita sebagus, seindah dan sekeren ini. Ada sedih nya sih huhuu, terus berkarya ya kakak author😔❤✨
Candra GVC bkn HRD
NGACA WOI. Lu yg harusnya berpikir dewasa jangan kyk labil mulu
Candra GVC bkn HRD
IKUT EMOSI AKU JAY. Hajar aja yg namanya Candra itu
Anna✍️🪷: kau Candra bang😭🤣
total 1 replies
Candra GVC bkn HRD
Dih. Gak tau terima kasih lu?
Candra GVC bkn HRD
KETAWAIN FER KETAWAIN🤣🤣
Anna✍️🪷
BUSET TOR NANGGUNG😭👆
Candra GVC bkn HRD
Satu titik dua koma. AUTHOR CANTIK, KEREN NOVEL NYA😬❤️‍🔥
Candra GVC bkn HRD
MAMPUS LO AL😭🫵
Candra GVC bkn HRD
Setelah Candra terbitlah Jay🤝Jay tahan dulu ya Jay jangan gegabah kayak kakak mu ya
Candra GVC bkn HRD
Mantap😫
Candra GVC bkn HRD
Gak ush minta maaf sayang, ini salah ku -cndr
Candra GVC bkn HRD
Mampus bangkrut lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!