NovelToon NovelToon
Kebangkitan Suami Yang Tertindas

Kebangkitan Suami Yang Tertindas

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Kebangkitan pecundang / Kehidupan Tentara / Mata-mata/Agen / Persaingan Mafia
Popularitas:533.3k
Nilai: 4.6
Nama Author: Siti H

Arya, seorang pria yang memiliki istri yang sangat cantik dan juga memiliki seorang putera yang masih balita harus menelan pil pahit saat mengetahui sang istri dijodohkan oleh keluarganya dengan pria kaya raya.

Hal yang menyakitkannya, sang istri menerima perjodohan itu dan berniat melangsungkan pernikahan meskipun mereka belum sah bercerai.

Semua itu karena Arya dianggap pria miskin dan tak layak mendampingi Tafasya yang cantik dan memiliki body sempurna.

Akan tetapi, dibalik semua itu, ternyata Arya sedang menyembunyikan jati diri yang sebenarmya. Siapakah Arya,?

Bagaimana kisah selanjutnya, maka ikuti novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-34

Arya tercengang melihat siapa bocah yang memanggil 'Bunda' pada Jasmine.

Degub dijantungnya memburu dan seolah tak berpijak. Ini bagai mimpi.

Seketika Rayan merasakan hal yang sama, dan hal ini membuat keduanya tak mampu menahan gejolak yang memenuhi kalbu. "Ayaaah!" teriak bocah itu pada Arya dan menghambur pada pria didekatnya.

Jaskine tercengang. Ia merasa jika ini bukanlah nyata. Bagaimana mungkin bisa terjadi?

"Rayan!" Arya mendekap puteranya. Ia menghujani bocah itu dengan kecupan kerinduan yang sangat dalam. Kini ia telah menemukam sepafuh jiwanya yang menghilang. "Ayah sudsh mencarimu kemana-mana. Ayah kira kamu diculik orang jahat, ternyata tante-tante, pantas saja kamu betah gak ingat pulang!" sindir Arya sembari mengeratkam dekapannya.

Jasmine yang dikatain tante seketika tersinggung. Tetapi jujur saja ia tak menduga jika itu adalah putera pria yang menjadi rekan kerjanya.

"Bunda yang menyelematkan Rayan dari mobil sebelum terbakar, dan Bunda merawat Rayan dengan baik," jawab bocah itu dengan senyum tanpa merasa bersalah karena telah membuatnya hampir gila sebab beberapa hari mencarinya kesana dan kemari.

Hal yang paling gilanya, bahkan ia sudah pernah kerumah Jasmine sebelumnya, tetapi tidak bertemu dengan Rayan.

Jasmine masih tercengang, bahkan kini wajahnya memerah saat mendengar bocah itu menjelaskan tentang dirinya.

"Mengapa Rayan tak meminta pulang? Apakah Rayan tidak tahu ayah sangat khawatir?" cecarnya pada bocah tersebut.

"Rayan tidak tahu harus pulang kemana," jawab sang bocah dengan polosnya.

Seketika Arya mengerutkan keningnya. Bagaimana mungkin puteranya tidak ingat jalan pulang? Jika saja memberitahu Jasmie, pasti akan diantarkan ke kantor.

"Kamu bisa minta antarkan pada tante, dan pasto akan diantarkan," balas Arya.

Rayan memegang kedua pipi pria dihadapannya. "Ayah lupa ya? Sejak saat kejadian itu ayah mengirimku ke luar negeri, lalu kembali kemarin dan langsung bersekolah, aku tak sempatengingat alamat rumah kita," sahut Rayan dengan cerdas.

Seketika Arya mengingat semuanya. Ya, puteranya bahkan baru sehari berada dirumahnya.

"Maafin ayah, sekarang pamitan pada tante, dan bilang terimakasih pada tante karena sudah menyelematkanmu," titah Arya pada puteranya.

Rayan menggelengkan kepalanya. Ia menatap wanita berhijab itu dengan senyum manis. "Rayan sudah berterimakasih pada bunda, jadi ayah yang harus mengucapkan terimakasih," sahutnya.

Arya menelan salivanya dengan jawaban monohok dari sang bocah.

Alan tetapi, Jasmine merasakan hatinya sangat sakit, meskipun ada rasa bahagia jika Rayan sudsh bertemu dengan orangtuanya. Ia tak pernah menduga jika Arya telah berkeluarga. Tetapi mengapa ia kecewa?

"Arya menurunkan puteranya, lalu berjalan menghampiri wanita tersebut. Seketika rasa kikuk menghampirinya.

"Terimakasih sudah menyelamatkan puteraku, tetapi mengapa tak memberitahuku jika ia bersamamu,"

Jasmine menatap pria dihadapannya. "Bapak tak pernah bertanya jika sedang kehilangan putera. Bahkan aku mengira jika bapak seorang lajang. Maka mulai saat ini jangan bermain lagi ke rumah ini, sebab aku tidak mau dituding oleh ibunya Rayan sebagai pelakor!" ucapnya dengan perasaan campur aduk.

Mengaoa ia harus kecewa? Mengapa rasa bahagianya berubah dengan rasa sakit.

Arya menatap wanita itu dengan datar. "Jika kau tak mengijinkannya, aku akan mematuhinya," jawab Arya. "Aku akan mengirimkan hadiah untukmu atas kebaikanmu yang telah menyelamatkan nyawa puteraku. Ternyata kami dua pria yang harus selamat ditanganmu," Arya mengingatkan.

Seketika Jasmine mengerutkan keningnya. Ia baru mebyadari, jika sebelumnya ia juga menyelamatkan Arya yang merupakan ayah dari Rayan.

"Bunda, malam ini aku tidur dirumah bunda ya. Besok baru pulang ke rumah," tiba-tiba Rayan menyela pervakapan keduanya yang terlihat begitu tegang dan saling diam.

Jasmine melongo. "Em, Sayang. Bun, eh Tante tidak boleh membuay Rauan menginap disini lagi, nanti ibunya Rayan akan mencari," sabut Jasmine yang membungkukkan tubuhnya untuk menyamai tingginya pada bocah itu.

Rayan memanyunkan bibirnya. "Bjnda tidak sayang pada Rayan," ia terlihat merajuk.

Arya kini merasa bingung. Mengapa puteranya falam sekejap dapat berubah dan tak memperdulikannya. Bukankah seharusnya ia merindukan ayahnya karena selama ini ia adalah yang selalu memperhatikannya.

"Bukan begitu. Bun, eh Tante tidak berani membawa kamu menginap disini, nanti ibu kamu marah pada tante," lagi-lagi Jasmine meralat panggilannya.

"Ibu sudah berpisah dengan ayah, dan Rayan tidak tahu dimana ibu sekarang," jawabnya dengan wajah cemberut.

Seketika wajah Jasmine berubah merah bak udang rebus. Ia baru menyadari jika Arya adalah duda. Yapi mengapa perasaannya berubah sedikit bahagia?

"Oh, bun, eh Tante tidak tahu itu," Jasmine membenahi hijabnya untuk mengurangi rasa gugup dihatinya.

"Ayah mengijinkanmu menginap disini, jika tante menyetujui, tapi ingat jangan nakal," Arya menyela perdebatan keduanya.

Jasmine semakin kikuk. Bagaimana mungkin Arya yang merupakan bos nya itu berubah fikiran dalam sekejap.

"Horeee, Rayan menginap dirumah bunda," soraknya dengan girang. "Papa menginap disini juga ya?" pinta bocah itu dengan polosnya.

Seketika keduanya saling pandang. "Tidak boleh," jawab mereka serempak.

"Bolehlah, Bunda," rengek Rayan kembali.

Mereka bingung harus menjelaskannya darimana jika Arya dan Jasmine tidak boleh tidur dalam satu rumah.

"Ayah dan Tante tidak boleh tinggal serumah, karena bukan mahram," jawab Arya pada jagoannya.

"Apa itu mahram?" tanyanya dengan polos.

"Dua orang yang tidak boleh menikah karena adanya ketetapan dari sang Rabb," Jasmine menimpali.

Bocah itu semakin bingung. Ia bahkan belum saatnya untuk mencerna tentang kalimat tersebut.

"Rayan tidak faham," sahutnya.

"Ayah dan Tante tidak menikah, maka tidak boleh serumah," Arya mencoba memberikan pemahaman yang lebih mudah pada puteranya.

Rayan menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu ayah menikah saja dengan bunda, biar serumah,"

Seketika keduanya tercengang. Bagaimana Rayan dapat brlerfikir sejauh itu, dan ini semakin membuat keduanya salah tingkah.

"Rayan, tidak boleh ngomong begitu. Tante sudah punya pacar, nanti pacarnya marah," Arya mencoba menghilangkan rasa kikuknya.

Jasmine semakin serba salah. Iantahu jika ia menyayangi bocah itu, tetapi membiarkan Arya tidur dirumahnya tidak lah mungkin.

Jika waktu itu ia menyelamatkan Arya, maka itu suatu keterpaksaan yang membuat pria itu harus tinggal dirumahnya.

"Ya sudah, kalau Rayan mendapatkan ijin dari ayah, boleh menginap dirumah Bunda," ucap Jasmine keceplosan.

"Tapi sama papa ya, Bun," bocah itu bersikeras.

"Tidak boleh, hanya Rayan saja," Jasmine mempertegasnya.

Rayan mengatupkan kedua tangannya didepan wajah. "Rayan mohon, Bunda. Ijinkan ayah ikut menginap, malam ini saja," rengeknya dengan wajah memelas.

Jasmine tak sanggup melihat wajah menggemaskan itu memohon dengan sangat pengharapan. Tetapi permintaan bocah itu sangat berat.

"Tetapi ayah tidurnya disofa, dan hanya malam ini saja," Jasmine memberikan kelonggaran pada bocah itu.

"Horeee, makasih Bunda," ucapnya dengan senyum sumrrngah, lalu mendekap kaki sang wanita.

Arya mengerutkan keningnya. Apa yang sudah dilakukan oleh sang wanita sehingga membuat puteranya terpesona dan begitu cepat luluh.

1
putra jaya
bagus dan mantap ceritanya
Atang Priatna
aku pembaca merasa terhibur smoga aku bisa baca karyamu lagi adios permios.
hermawan dwi susanto
Luar biasa
Achmad
lumayan thor
Umi Fatonah
wah keren tafasya dapet dokter nih
ᴊʀ ✪⃟𝔄ʀ​
sayangnya para reader g diundang resebsi. 😁
ᴊʀ ✪⃟𝔄ʀ​
naaaaah...
ini pas banget, ini menunjukkan jika tafasya yg sekr bukanlah tafasya yg dulu
Asbullah Bullah
Luar biasa
Om Barra
Biasa
Rino Wengi
mantab Thor ceritanya.. teruslah berkarya 👏👏👏👏
Kadek Bella: trima kasih thoor,,, bagus ending
Siti H: terimaksih
total 2 replies
Siti Hajar
terbaik thor👍👍👍👍👍⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Ade Asfa
mantap sukses selalu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
wow.. endinya hebat...
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
huwaaaaaa.. mewekkkk kk
Aryan Tow
tadi nya mau lanjutin baca, tapi JD jijik dengan alur cerita nya yg naif.
Aryan Tow: maaf Thor ku gak lanjutin bacanya, karena ku gak suka aja ma karakter mcnya.. jd bikin emosi./Pray/
Siti H: terimakasih sudah singgah... semoga harimu menyenangkan. setidaknya sampai diakhir agar tau bagaimana cerita ini menarik atau tidaknya🙏
total 2 replies
new user
Ok mantap, udh baca dari masih update sampe end
Zulkarnain Husain
novel Yang menrik
terima kasih thor
^ã^😉
👍👍👍👍👍
Riani Y.A
trimakasih kak author
Sekti Ibue'BilFa
yeayyyy happy ending semuanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!