kisah cinta seorang pemuda sederhana nan rupawan dan cerdas dalam mengejar mimpi yang terjebak dengan lawan jenis di sebuah kamar kos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhujhu Games, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 21.Penyesalan.
Atas pinta Rama barusan....
Ana, kemudian nampak menggerakkan tangannya ke atas dan ke bawah secara perlahan sambil melihat Rama yang bermain judi online itu.
Adiknya yang sudah berdiri tegak dan keras itu tentu membuat Ana sendiri menjadi tergoda. Namun lebih dari itu hati Ana kini merasa deg-degan menyaksikan permainan Rama yang menaikan taruhannya menjadi satu juta.
Sedangkan kartu yang diperoleh Rama kali ini?
Adalah kartu 9 dan 4 jadi nilai total angka ditangannya kini 13.
Melihat kartu pegangannya yang bernilai 13 itu membuat Rama menjadi panas dingin karena taruhannya yang cukup lumayan besar.
"Duh, sayang dapat 13 ya? Mau ambil kartu lagi?" tanya Ana yang saat ini juga masih bekerja keras memuaskan adik Rama yang di bawah.
"Hmm.... Dua pemain lainnya diem aja ya?"gumam Rama, melihat dua pemain lainnya yang mendapat nilai 19 dan 20 di tangan kedua pemain itu.
Adi 21 : "Stand aja, kayaknya ini bakalan kartu bust deh buat dealernya."
Terlihat dalam kolom chat nampak sebuah pemain mengirimkan pesan.
Melihat kartu dealer saat ini yang terbuka adalah 8 dan satu kartu lainnya masih tertutup, membuat Rama juga berfikiran sama Seperti Adi 21,pemain yang mengirimkan pesan di kolom chat itu.
Tapi sayangnya kartu di tangan Rama kali ini hanya bernilai 13,itu artinya angka paling rendah di antara ketiga pemain itu. Jadi peluangnya untuk kalah akan besar jika Rama tak melakukan Hit.
Pada akhirnya Rama menekan tombol Hit yang berwarna hijau di layar komputer itu.
Hari 11 : "Haduh, dibilang stand aja malah Hit."
Adi 12 :"Kalau sampai kamu ambil kartu bust dealernya awas aja."
Di dalam kolom chat nampak kedua pemain itu tidak senang dengan keputusan Rama yang menekan tombol Hit.
Tak lama kemudian dealer itu mengambil sebuah kartu, memberikan kepada Rama.
Dan apa yang diperolehnya.......
Adalah kartu queen yang bernilai 10,membuat nilai di tangannya kini menjadi 23 dari 21,atau dengan kata lain bust.
Dan hanya dalam sekejap itu saja Rama kehilangan satu juta.
"Ah, sial!!" teriak Rama merasa kesal sambil memukul komputer di depannya. Bahkan adiknya yang sebelumnya tegang dan keras itu kini mulai kembali lemas sekalipun Ana bekerja keras untuk memuaskannya.
"Sayang udah aja ya!! Nggak apa-apa!! Masih untung 6 jutaan kan kita? Udahan aja yuk mainnya." pinta Ana kepada Rama dengan khawatir.
Segera setelah itu dealernya nampak membuka satu kartu tertutupnya yang ternyata bernilai 6 yang berarti nilai di tangan dealer menjadi 14.Lalu saat mengambil satu kartu lagi dealer itu memperoleh angka 7.Dengan kata lain nilai di tangan dealer saat ini menjadi 21 dari 21.Sekaligus mengalahkan dua pemain lainnya.
Hari 11 :"Tuh kan? Apa ku bilang?Bodoh banget kamu Rama.
Adi 12 :Anj.... Kalau lu tadi gak Hit si dealer udah bakal bust!! Angus dah 3 juta gua.
Di kolom chat,kemarahan nampak terlihat dari kedua pemain itu yang menyalahkan Rama. Padahal Hari bertaruh dua juta sedangkan Adi bertaruh tiga juta.
Wajar saja kalau kedua pemain lainnya itu marah terhadap Rama, itu di karenakan nilai taruhan mereka lebih tinggi dibandingkan nilai taruhan Rama. Dan kekalahan itu disebabkan karena Rama yang menekan tombol hit, andai saja Rama tidak menekan tombol hit pasti dealernya akan bust.
"Sayang udah!! Please, udahan aja mainnya. " pinta Ana kembali.
"Diem kamu."teriak Rama sambil mendorong Ana mundur dengan keras.
" Sa... Sayang." kini Ana hanya bisa terdiam takut.
Ana semakin menjadi takut ketika melihat Rama melanjutkan kembali untuk bermain bahkan kali ini ia mempertaruhkan dua juta.
Sang dealer kali ini memperoleh kartu queen yang terbuka dan satu lagi masih tertutup.
Sedangkan Adi memperoleh angka 19,Hari 16 dan Rama 18.
Kali ini ketiganya nampak memilih untuk stand. Berharap akan kekalahan dari dealer itu melalui bust.
Namun sayang sekali nilai kartu dealer yang tertutup adalah King yang bernilai 10 , menjadikan nilai di tangan dealer 20,lebih tinggi di bandingkan ketiga pemain itu.
Dengan kata lain ketiga pemain itu kembali kalah dimana Adi kehilangan tiga juta, Hari 2 juta dan Rama yang juga kehilangan 2 juta kembali.
Dari yang awalnya sudah untung 8 jutaan kini hanya untung 4 jutaan.
"Sialan!! Gara-gara kamu untung aku udah hilang 4 jutaan kan!!" teriak Rama terlihat marah-marah kepada Ana.
"Hah... Kok aku? Aku kan nggak ngapa-ngapain?!" balas Ana yang masih tetap tak mengenakan pakaian atasnya itu.
"Ya gara-gara kamu, konsen aku jadi hilang barusan!!" teriak Rama lagi yang mulai semakin marah dan emosi.
"Ma.. Maaf!!" ucap Ana lirih.
Ana hanya bisa meminta maaf dalam ketakutan, melihat Rama yang saat ini.
"Sayang udahan dulu aja yuk mainnya? Yuk, aku servis deh biar puas, oke?! "ucap Ana sambil memegang pundak kiri Rama. Berusaha membujuk dan meredamkan amarah pacarnya itu.
Tapi apa yang di dapat Ana......
'PLAAAAAAAKKK..... '
Dengan keras Rama malah menampar Ana dengan keras,membuat pipinya menjadi memerah karena tamparan itu.
Belum puas menampar pipi Ana, Rama kemudian menarik rambut Ana dan melemparkannya ke arah ranjang.
"Aaw... Sayang!! Sakit!!"teriak Ana saat rambutnya di tarik Rama.
" Udah kamu diem aja di sana!! Kamu tu ganggu aja, ngerti nggak?"ucap Ram kemudian melanjutkan bermain.
Setelah kekalahan tadi,Rama kini semakin menjadi-jadi. Bahkan ia terus menaikkan nilai taruhannya yang membuatnya berfikir kalau nilai taruhannya ia naikkan dan menang, maka uangnya akan bisa kembali lagi.
Namun apa yang di dapat.....
Rama malah mengalami kekalahan terus-menerus.
Karena tak lagi mampu manahan amarahnya, Rama memukul keyboardnya dengan keras membuat beberapa tombol nampak terlepas dari keyboardnya.
"Sayang.Please!! Udahan aja mainnya!!" pinta Ana sekali lagi sambil ketakutan ketika melihat amarah Rama terlihat mulai memuncak.
'Braaakkk...... '
Sekali lagi Rama nampak mendorong Ana hingga terjatuh ke lantai. Sekalipun gadis itu jelas terlihat kesakitan, namun Rama nampak tak begitu perduli.
"Lu yang cuma bagus badannya doang mending diem deh. Sebelum gue pukul wajah lu sampai wajah cantik lu itu hancur."teriak Rama dengan amarah yang mulai memuncak.
Memperoleh balasan itu membuat Ana menjadi ketakutan, yang akhirnya memutuskan untuk mengurung dirinya sendiri di dalam kamar mandi sambil menangis. Ia melihat cerminan wajahnya di sana, dimana pipinya nampak memerah karena tamparan Rama barusan.
Di dalam kamar mandi itu nampak Ana menyesali pilihannya selama ini. Yang pada akhirnya membawa dirinya sampai ke titik ini.
Titik dimana sifat asli Rama mulai nampak sadis terhadapnya. Bahkan ia sampai mendapatkan pukulan dan perlakuan kasar seperti barusan.
Ana hanya bisa terus menangis dengan rasa ketakutan di dirinya di dalam kamar mandi itu.
Bersambung......
Mohon saran dan kritiknya.
Author baru pemula.
Mohon maaf jika masih ada banyak kesalahan...
Tinggalkan like dan juga komennya.
Dan tinggalkan setangkai mawar jika berkenan.
Terima kasih.
Semangat yahhh