Nyonya Misterius itulah julukkan yang diberikan oleh Arzian Farelly kepada Yumna Alesha Farhana.
Hari yang paling mengejutkan pun tiba, Yumna tiba-tiba meminta Arzian menikah dengannya. Arzian tidak mungkin menerima permintaan wanita itu, karena wanita yang ingin Arzian nikahi hanyalah Herfiza, bukan wanita lain.
Demi melanjutkan misinya hingga selesai, Herfiza memaksa Arzian menikah dengan Yumna demi cintanya. Untuk cintanya, Arzian mampu melakukan apapun termasuk menikah dengan Yumna.
Mampukah Arzian mempertahankan Cintanya kepada Herfiza, atau ia malah terjebak pada cinta Nyonya Misterius yang tidak lain adalah Yumna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MNM -16- Acara Pertunangan
"Kalian itu benar-benar sangat ceroboh ya, kalian bermesraan di kamar. Mana tidak dikunci pula pintunya, untungnya Om yang masuk. Kalau orang lain bagaimana? Bisa bahaya kalau sampai kalian ketahuan punya hubungan, lalu kamu kira Nyonya Yumna akan diam saja setelah kalian tipu?" Arzian dan Herfiza saling pandang, ia tidak suka sekali dengan Faisal yany selalu mengomel. Padahal beliau adalah pria bukan wanita yang hakikatnya suka ngomel.
"Om, oke kami salah. Tapi jangan marah-marah teruslah, kami sepasang kekasih. Seminggu kemarin kami tidak bertemu, sekarang ini kita curi-curi waktu dikit aja, Om udah segininya. Beda ya emang kalau orang nggak pernah jatuh cinta, jadi nggak pernah tau rasanya jadi kami," kesal Herfiza tak tertahankan sampai membalas ucapan Omnya.
"Kamu ya! Berani-beraninya." Faisal tidak suka dengan sang keponakkannya yang sudah berani membalas ucapannya. Bahkan Faisal hendak menampar Herfiza, jika tidak dicegah oleh Arzian. "Om tolong jangan kasar pada kekasih saya, sekalipun kekasih saya adalah keponakkan Om sendiri."
Dengan wajah merah paham, Faisal melepaskan tangan Arzian yang tadi mencegahnya menampar Herfiza. "Lupakan yang terjadi tadi. Kita mulai misi kita sekarang." Arzian dan Herfiza hanya mengangguk pasrah. Mereka bertiga berpencar, mencari hardisk yang bisa menghancurkan Yumna dan keluarga Kavendra.
Arzian kebagian mencari di sekitar ruang kerja, siapa tau di ruang kerja ada tempat tersembunyi yang belum Arzian ketahui. Ketiga orang yang mempunyai niat kurang baik itu, sudah menyusuri mansion. Mencari hardisknya, tetapi mereka tidak menemukkan apa-apa.
Saat Arzian tiba-tiba ingin buang air kecil, ia buru-buru mencari kamar mandi terdekat. Jelas ia tidak boleh buang air sembarangan. Dirinya juga tak suka itu.
Pria itu lega sekali setelah berhasil buang air kecil, saat keluar dari kamar mandi. Arzian malah mendapati Alien berdiri di depan pintu kamar mandi. "Loh Pak Alien kok di sini?" tanya Arzian dengan wajah bingung.
"Anda dari mana saja Tuan Arzian? Saya dari tadi mencari Tuan di mana-mana, acara pertunangan anda dan Nyonya Yumna akan segera dimulai," ujarnya dengan sopan. Arzian yang takut salah dengar, meminta Alien mengulang perkataannya tadi. Jelas Alien melakukan apa yang Arzian minta.
"Ada yang salah Tuan dengan kata-kata saya?" Wajah Alien terlihat bingung setelah tadi mengulang perkataannya sesuai perinta Arzian.
"Tidak! Saya hanya sedikit terkejut mendengar Pak Alien memanggil saya dengan sebutan Tuan. Makanya saya meminta Pak Alien mengulang kembali perkataan Bapak tadi, karena saya takut salah dengar."
Alien tersenyum. "Saya memang memanggil Anda dengan sebutan Tuan mulai sekarang, karena Tuan akan menjadi suami dari Nyonya saya. Jelas saya harus menghormati Tuan seperti saya menghormati Nyonya Yumna." Arzian mengangguk paham, walau terasa aneh ditelinganya, tetapi ia harus membiasakan diri mulai saat ini.
Alien segera mengajak Arzian ke ruang tamu mansion, yang dijadikan tempat pertunangannya. Ruang tamu mansion sangatlah luas, jadi pasti akan muat walaupun mengundang banyak orang.
Saat sudah di tempat acara, jantung Arzian berdeguk kencang. Kali ini misinya gagal lagi, tetapi ia masih ada waktu tiga hari mencari hardisknya. Mungkin ia memang harus bertunangan dengan Yumna sekarang, tetapi untuk menikah tentu Arzian tidak mau melakukannya.
Arzian terpanah melihat kecantikkan Yumna, Yumna baru saja masuk ke tempat acara dengan digandeng oleh Oma Sarita. Dengan gaun dusty pinknya, sangat cocok di tubuh wanita itu.
Yumna melepaskan gandengannya dari sang Oma, ia malah berjalan mendekat ke arah Arzian. "Alien bilang, kamu dari tadi menghilang. Saya kira kamu akan kabur malam ini? Saya beritahu sekarang, jangan sekalipun berusaha untuk kabur. Karena bukan nyawamu saja yang akan menjadi taruhannya. Namun, nyawa orang yang sudah kamu anggap keluarga juga. Tidak akan bisa selamat jika saya sudah murka." Yumna membisikkan ancamannya kepada Arzian, membuat Arzian bergidik ngeri. Cantik sih, tetapi sangat sadis. Hinga aura menyeramkannga sekarang yang keluar.
MCnya datang ke tengah acara, untuk memulai acara pertunangan antara Arzian dan Yumna. Amara menghampiri pasangan yang akan bertunangan itu, ia membawakan cincin yang akan digunakan untuk acara pertunangannya ini.
Amara memberikan cincinnya pada Arzian terlebih dahulu, meminta Arzian memasangkannya kepada jari manis tangan kiri Yumna. Cincin yang akan digunakan untuk pertunangan jelas bukanlah cincin biasa, cincinnya adalah cincin khusus serta harganya tentu tidak murah, apalagi terdapat berlian yang sangat indah di sana.
Arzian terdiam, bukan melihat ke arah Yumna. Arzian malah memindai mencari keberadaan sang kekasih yang tidak terlihat di matanya sejak tadi mereka berpencar.
Bukan hanya Herfiza yang tidak terlihat, Faisal pun juga sama. Dalam pikiran Arzian, mungkin kedua orang itu masih berusaha mencari hardisknya. Pria itu berusaha tidak terlalu memikirkannya, karena tugasnya sekarang bertunangan dengan Yumna. Toh semuanya tidak ada yang menyadari ketidakberadaan Herfiza dan Faisal. Ia juga percaya kedua orang itu pasti baik-baik saja di mana pun mereka berada.
"Tuan Arzian, bisa Tuan pasangankan cincinnya ke jari manis Nyonya Yumna," titah MC yang bernama Tari. Suara Mc tadi cukup mengagetkan Arzian. Dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya, Arzian mengambil tangan Yumna dan memasangkan cincin itu ke jari Yumna. Setelah itu, Yumna bergantian memasangkan cincinnya ke jari Arzian. Pemasangan cincin selesai oleh pasangan itu, membuat semua orang yang berada di sana bertepuk tangan.
Acaranya hanya sebatas itu saja, lalu mereka berpesta. Tidak ada acara adat atau apalah itu, karena menurut Yumna ini sudah cukup. Yumna yang kini resmi menyandang status calon istri Arzian, memperkenalkan Arzian pada beberapa kerabatnya dan juga klien yang berkerja sama dengan perusahaan Kavendra Grup.
Yumna tidak berkata jujur, jika ditanya apa pekerjaan Arzian. Ia jelas tidak ingin merasa malu, saat semua orang tahu calon suaminya adalah seorang pelayan yang bekerja di mansion Kavendra. Yumna mengaku Arzian bekerja di perusahaan yang ada di luar negri, jadi tidak ada yang mengenalnya.
"Jujur kabar pertunangan serta undangan yang kau kirim cukup mengejutkan untuk saya, Yumna," ujar pria paruh baya itu.
"Maafkan saya, Om Ardy. Memang semua sangatlah mendadak," jawabnya dengan tersenyum. Yumna menoleh ke arah Arzian yang berada di sampingnya. "Sayang, perkenalkan ini Om Ardy Kavendra. Om Ardy itu salah satu anak Oma Sarita, beberapa tahun lalu Om Ardy dan keluarganya juga tinggal di mansion ini. Tapi karena Om Ardy dan Putranya Danu ada pekerjaan di luar negri, jadi mereka pindah. Setelah bertahun-tahun, kami baru bertemu kembali."
Selain Dimas Kavendra— Papa Gustav, Serra, Arveeta, dan Darren adalah anak pertama Sarita. Sedangkan Ardy Kavendra adalah anak kedua, karena Dimas adalah anak pertama. Jadi kekayaan keluarga Kavendra dipegang kendali oleh Dimas, tetapi baik Ardy dan Laras— anak ketiga Sarita tetap mendapatkan haknya. Setelah meninggal kekuasaan Dimas diberikan kepada Gustav, saat Gustav meninggal barulah kekuasaaannya diberikan kepada Yumna. Karena Gustav belum mempunyai anak, apalagi Yumna memang lebih mampu dari pada adik-adiknya. Dimas, Gustav sekarang Yumna, merekalah yang membuat Kavendra Grup semakin maju tahun demi tahun.