Jodoh Untuk Alaska

Aska pamit ke Bu. Dania untuk kepuncak bersama teman - temannya sebelum Aska menikahi Kejora.

"Siapa saja Ka? tanya Bu. Dania

"sama Denis dan Bagas dan ada beberapa yang lain ma"

"Kamu nginep berarti"

"iya ma"

"Ya sudah hati - hati ya Ka"

Aska pamit dan bersalaman dengan dan bersalaman dengan mamanya.

setelah pamit dengan mamanya Aska pergi menjemput Clara

terlihat Clara keluar dari rumahnya dengan memakai celana pendek diatas lutut dan juga tangtop serta jaket yang dililit di pinggangnya.

setelah menjemput Clara mobil Aska melaju menuju ke puncak.

"Sayang yang lain mana?

"Mereka sudah duluan sayang"

"seneng deh hari ini bisa sama - sama kamu gak mikir pulang"

"kamu Cantik Cla"

"Baru nyadar ya kemana aja bapak Aska? ".

" Malam minggu ya pantesan jalur puncak macet banget"

"iya kita kesorean berangkatnya sayang. mungkin temen - temen yang lain sudah nyampe sekarang"

"Coba telpon Bagas dulu kali ya"

"Aku aja telpon Shinta kamu kan lagi nyetir"

Clara mencoba menelpon shinta beberapa kali tapi gak diangkat.

"Gak diangkat telpon shinta aku kirim pesan aja kalau gitu"

"Sudah mulai gelap ni kita masih disini. kalau lancar jam 6 mungkin baru nyampai. Tapi kalau macet ya gak tau sampai jam berapa kita disini sayang"ucap Aska

"mana ini hujan lagi gimana dong"

"Aku tanya dulu ya kenapa ini macetnya lama banget"

Aska turun dari mobilnya memakai payung yang selalu ada di mobilnya.

Aska melihat ke depan dan bertanya kepada bapak - bapak disana

"Pak didepan ada apa ya kok macet lama sekali"

"itu mas ada pohon tumbang lagi di pinggirkan mungkin 2 jam lagi baru bisa jalan mas pohonnya besar yang tumbang"

"oooo gitu ya pak pantesan macet banget"

Aska kembali ke mobil dan bajunya sedikit basah karna hujan disertai angin

"Gimana sayang? "

"ada pohon tumbang cla di depan"

"Trus gimana dong? "

"Ya nunggu mau gimana lagi. Mana gak ada tempat makan atau apa disini"

"Aku kabari mereka dulu ya nanti mereka khawatir"

Hujan deras dan gelap karna tiang listrik terkena pohon tumbang udara dingin malam itu.

Clara menyenderkan kepalanya di bahu Aska.

Aska merangkul Clara dengan mesra.

"Dingin ya sayang"

"iya ni kayanya aku salah kostum deh sayang"

"Sini aku peluk biar hangat"

Aska memeluk Clara dan menc*um kening Clara. Aska mencium B*b*r lembut Clara dan melu*atnya napas mereka memburu di tengah derasnya hujan. Ciu*an Aska turun ke Le*er Clara dan tangan Aska mulai nakal mer*mas kedua squishy kenyal Clara. karna Clara hanya memakai tank top Aska dengan mudah menyusupkan tangannya masuk ke dalam tank top Clara.

"aaah sayang" hanya suara itu yang keluar dari bibir Clara

Aska terus menc*umi le*er Clara dan turun ke bawah lagi Aska sedikit menurunkan tang top Clara dan kini squishy Clara tepat didepan mata Aska. selama pacaran dengan Clara baru kali ini Aska melakukan hal sejauh ini dengan Clara.

Aska memainkan putik mawar itu dengan tangannya dan meny*sap squishy itu sehingga meninggalkan tanda merah disana.

"Sayang sudah Geli" ucap Clara dengan pelan

Aska tidak menghiraukan usapan Clara kini Aska malah menye*ap putik mawar itu sehingga kini Clara cuma mende*ah merasakan geli dan ni*mat tubuhnya seperti terkena setrum ribuan watt.

Aska terus memainkan squishy itu dan tangannya mengelus pa*a mu*us Clara yang hanya di tutupi celana pendek.

bi**hi Aska sudah memuncak sehingga banyak tanda merah di squishy Clara.

"sudah sayang" Clara memohon kepada Aska dengan sedikit mendorong kepala Aska

Aska menghentikan kegiatannya itu dan Clara membetulkan tang topnya yang sudah gak karuan bentuknya.

"Maaf ya sayang bukannya gak mau tapi kita gak boleh melakukan ini".

"Aku sayang kamu Cla aku gak mau pisah sama kamu. maafkan aku ya aku terbawa suasana"

Akhirnya mobil sedikit demi sedikit bisa berjalan dan sekitar jam 10 malam Aska dan Clara tiba di puncak dan terlihat beberapa temannya lagi kumpul di villa yang sudah mereka sewa.

"Kirain kalian nginep berduaan gak jadi kesini" ucap Denis

"Macet bener tadi ada pohon tumbang jadi nunggu sampai 2 jam di sana baru bisa dievakuasi ".

" Kalian pilih aja mau di kamar mana yang laki - laki di bawah dan cewek - cewek dilantai 2 ya" ucap Denis

"Ok siap" jawab Aska

"Shinta kemana? " tanya Clara

"lagi tidur tadi di jalan muntah - muntah dia"

"ya sudah aku mau bikin teh anget dulu lah. sayang mau gak" tanya Clara ke Aska

"Boleh lah".

"Dapur dimana Den? ".

"tu dibelakang"

Clara pergi ke dapur dan kembali dengan membawa 2 gelas teh hangat. Mereka ngobrol sambil minum teh dan tak terasa hari sudah larut.

"sayang aku keatas dulu ya capek mau tidur"

"iya"

Clara naik ke lantai 2 dan masuk ke kamar dimana Shinta tidur Clara mandi dan berbaring di deket Shinta dengan pelan karna takut sahabatnya itu terganggu.

akhirnya Clara juga ikut tertidur karena lelah ber macet - macet tadi perjalanan ke puncak.

...****************...

Keesokan harinya mereka bangun dan terlihat Shinta sudah sehat.

"sudah baikan lue Shin" tanya Clara

"Sudah Cla tadi malam gua mabok perjalanan aja. Nanti pulangnya aku mau naik motor aja sama Bagas. Gua nitip barang - barang gua aja ke lue ya Cla"

"Ya Elah Shin capek tau naik motor"

"daripada gua mabok malah lebih gak enak"

"suka - suka lue aja deh Shin bilang aja lue mau nemplok Bagas. "

"Sekalian kan sambil nyelam minum air"

Hari itu mereka bersenang - senang karna sebentar lagi mereka akan wisuda dan mungkin akan kembali ke daerah masing - masing. setelah sore mereka memutuskan untuk pulang ada yang naik mobil dan ada beberapa yang naik motor.

"Beneran Shin lue mau naik motor sama gua" tanya Bagas.

"iya Gas gua mabok naik mobil kan jalannya berkelok - kelok"

"yeee nambahin beban gua aja lue"

"tega bener sih Gas lue ngomong gitu. ya Udah lah gak jadi gua bareng Clara aja"

"yeee gitu aja ngambek"

"gua kan punya perasaan Gas jangan karna gua suka sama lue. lue jadi seenaknya ngehina gua"

Rasa tertampar Bagas mendengar ucapan Shinta dia gak nyangka Shinta yang cengengesan bisa ngomong gitu.

"Iya maaf"

"tu kan Gas makanya punya mulut tu dikasih rem jangan asal njeplak aja" ucap Denis

"Iya gua kan sudah minta maaf"

"ya udah yuk yang lain dah pada pulang tu"

"Shin gua minta maaf ya. yuk pulang bareng " rayu Bagas ke Shinta.