Pertemuan tanpa sengaja menjadi bibit cinta tumbuh dibumbui oleh perjalanan karakter yang penuh rintangan serta persahabatan antar karakter yang membuat kisah mereka lebih berwarna
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Sekarang adalah hari libur Gracia karena dia telah menyelesaikan magangnya bersama Steffi dan juga telah menyelesaikan sidang skripnya, dia diajak oleh Okta berlibur ke Bali karena sebelumnya Gracia sangat ingin ketempat itu.
Dan Okta mewujudkan keinginan Gracia itu walaupun ada sedikit perdebatan sebelum mereka berangkat namun apa daya Gracia juga sedang mengalami tidak memiliki daya yang lebih jadi dia mengikuti kata kekasih rahasianya.
"Gimana gre suka ngga pemandangannya?" Tanya Okta merangkul Gracia
"Suka ta, kok kamu tau daerah sini ada pemandangan bagus kayak gini?" Jawab Gracia membalas rangkulan Okta dengan memeluknya dari samping
"Aku juga ngga tau sih, ini dulu Abi yang bangun villa nya pas aku masih kecil katanya jadi aku ngga tau apa-apa" jawab Okta tentang pertanyaan Gracia
"Gitu yah, kita kesana yuk sekalian nikmati sunset" ajak Gracia menuju pantai dekat villa mereka
"Boleh gre"
Kemudian Gracia menarik pelan tangan Okta agar mengikuti langkahnya dan mereka sampai di pantai yang cukup private karena hanya beberapa orang saja yang boleh masuk ke dalam pantai ini.



Mereka menikmati waktu berdua mereka dari berlalu saling tangkap, bermain pasir dan air, dan setelah melakukan semua akhirnya waktu matahari terbenam pun tiba sekarang mereka duduk di tepi pantai melihat pemandangan tersebut.


"Gre"
"Iya"
"Aku ada satu yang mengganjal di hati aku" ucap Okta merasa tidak enak dengan hubungan ini
"Apa itu ta?" Tanya Gracia melihat Okta
"Apa hubungan kita bisa lanjut ke jenjang pernikahan atau sebaliknya" ucap Okta masih menatap depan
Mendengar itu Gracia menghadap Okta dan juga menangkup wajahnya. "Otut sayang semua pasti ada jalannya, kalo memang kita tidak ditakdirkan bersama mungkin Tuhan akan mencarikan jodoh kita yang terbaik namun jika kita memang berjodoh Tuhan akan beri kita jalan untuk bersama"
"Iya gre tapi aku takut kedua orangtua kita ngga setuju dengan hubungan kita, apalagi mohon maaf keluarga kamu etnis Tionghoa mungkin susah minta restu sama Abi" ucap Okta menatap mata Gracia dengan mendalam
"Iya ta aku tau ketakutan kamu, yang penting sekarang kita nikmati waktu berdua kita dan setelah itu memikirkan cara agar kita dapat restu kedua orangtua kita" balas Gracia dan tersenyum manis
"Iya gre makasih ya udah dengerin keluh kesah aku" ucap Okta membalas senyuman manis Gracia
"Iya ta sama-sama" ucap Gracia memeluk Okta agar merasa lebih tenang
"Habis ini mau kemana gre?" Tanya Okta setelah melepaskan pelukannya
"Kemana yah... Aku bingung ta kalo kita di pusat kota sih agak gampang tapi ini di desa yah" jawab Gracia yang kebingungan kemana mereka akan pergi
"Gimana kalo kamu ikut aku aja?" Tawar Okta
"Mau kemana ta?" Tanya Gracia yang bingung dengan tawaran Okta
"Udah ikut aja nanti kamu tau kok" jawab Okta
"Iya deh daripada suntuk di kamar"
"Ya udah yuk bentar lagi Maghrib, kamu mandi dulu dan aku sholat Maghrib yah"
"Iya ta"
Setelah menikmati pemandangan sunset, mereka berdua masuk ke dalam villa mereka untuk membersihkannya diri dan Okta melaksanakan sholatnya.
Setelah itu mereka mulai melakukan perjalanan menuju tempat yang akan mereka kunjungi dengan menggunakan sepeda motor karena villa mereka cukup sulit di akses oleh mobil.
"Ya jangan ngebut" ucap Gracia yang khawatir
"Iya gre ini aku udah pelan kok" balas Okta yang sedari tadi mereka berangkat Okta sudah memelankan laju motornya
"Pelan apa itu di speedometer 50 km/jam" kesal Gracia yang melihat speedometer sepeda motor
"Hehehe iya gre tapi menurut aku ini udah pelan" kekeh Okta yang ternyata Gracia melihat speedometer itu
"Iya deh iya, awas aja masuk angin" ucap Gracia yang memaklumi dam memperingati Okta
"Ngga kok, kan aku udah pake jaket tebal" balas Okta
"Iya ta iya"
Mereka menikmati perjalanan mereka walaupun menggunakan sepeda motor Gracia cukup menikmatinya dan juga dapat memeluk Okta dengan erat agar dirinya tidak terjatuh.
*
Sesampainya ke tempat tujuan ternyata Okta membawa Gracia menuju Bali Zoo entah apa yang sedang dipikirkan Okta namun dia sangat ingin membawa Gracia kesana.
"Kenapa kamu bawa aku kesini ta?" Tanya Gracia setelah sampai di parkiran Bali Zoo
"Gpp gre aku lagi pengin aja sekalian refreshing" jawab Okta setelah memarkirkan motornya
"Ah masa sih" Gracia yang tidak percaya
"Ehh iya gre sekalian kan kamu habis sidang skripsi dan sekarang waktunya menikmati alam" ucap Okta sekarang memegangi tangan Gracia
Gracia menganggukkan kepalanya, "Iya deh gpp, ya udah yuk masuk"
Okta menganggukkan kepalanya dan mereka berdua masuk ke dalam Bali zoo. Mereka berkeliling sana melihat berbagai macam satwa disana dari mamalia, unggas, dll, dan mereka juga sempat berfoto dengan satwa disana dengan bimbingan pemandu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.




*
Setelah selesai berkeliling Bali zoo, akhirnya mereka memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran dekat dengan perbukitan dengan pemandangan yang memukau.
Sesaat sampai disana, Gracia sungguh kagum dengan restoran pilihan Okta yang menurutnya cukup bagus dan setelah mereka memesankan makanan mereka Gracia meminta Okta untuk memotretnya.



Namun disayangkan pada saat mereka sedang menikmati makan malam mereka, tiba-tiba ada seseorang yang menarik Gracia. Sontak Gracia terkejut dan melihat siapa yang menariknya dan ternyata itu Frans.
"Gre kamu apa-apa sih kok sama dia?" Tanya Frans setelah melihat Gracia sedang bersama orang lain
"Lo juga apa-apa sih tiba-tiba narik gw seenaknya" jawab Gracia dan menepis tangan Frans yang tadi menariknya
"Aku mau lindungin kamu" balas Frans menyakinkan Gracia
"Apaan sih Lo bukan siapa-siapa gw jadi ngga usah kayak gitu" kesal Gracia dan ingin meninggalkannya
"Aku kan calon suaminya kamu" ucap Frans yang menahan Gracia
"Calon suami apaan itu menurut ortu Lo kalo gw ogah" Gracia langsung melepaskan genggaman tangan Frans
"Kenapa gre?" Tanya Frans yang tidak habis pikir tentang Gracia
"Gini yah pak Frans, gw udah muak dengan semua ini dan juga tentang perjodohan ini juga. Kalo Lo mau rebut gw dari Okta mohon maaf itu ngga akan terjadi" jawab Gracia dengan mendelikkan matanya
"Tapi gre..."
"Udah lah Lo sana utuh hidup lo sendiri"
Gracia meninggalkan Frans di depan restoran itu yang terdiam setelah mendengar kata-kata itu dari Gracia dan kembali ke tempat dia makan bersama dengan Okta.
"Dia siapa gre?" Tanya Okta yang sedari tadi melihat Gracia dan Frans beradu mulut
"Ngga tau tuh, narik tangan aku seenaknya gitu" jawab Gracia yang masih kesal dengan kejadian barusan
"Apa perlu aku laporin polisi?"
"Ngga usah ya udah aku urus"
"Beneran?"
"Iya ta sayang" balas Gracia dengan menggenggam tangan Okta
"Ya udah deh, mumpung udah mau isya kita pulang yah" ajak Okta melihat waktu sudah mendekati waktu isya
Gracia menganggukkan kepalanya, "Iya ta"
Mereka berdua meninggalkan restoran dan menuju penginapan menggunakan sepeda motor mereka kembali.
*
Sesampainya disana Okta sedang berada di kamar Gracia karena memang ada sesuatu hal yang harus dia lakukan sebelum kembali ke kamarnya yaitu menemani Gracia sebelum tidur.
"Gre"
"Kenapa ta?"
"Aku bingung" ucap Okta yang memikirkan tentang kejadian barusan
"Bingung kenapa?" Tanya Gracia yang tadinya tiduran sekarang menegakkan tubuhnya kembali dan menatap Okta
"Tadi siang itu orang yang yang mau dijodohin sama kamu kan?" Tanya Okta
Gracia menganggukkan kepalanya, "Iya ta namanya Frans"
"Kok aku takut yah"
"Takut kenapa ta?"
"Takut aja gre, aku liat pas itu papah kamu kayak keras banget sama kamu sampe bentak kamu aku ngga tega" Jawab Okta tentang kegelisahannya
"Kamu ngeraguin aku?"
"Bukan gre tapi aku takut"
"Kamu gimana sih dulu kamu siap ngadepin papah sekarang malah takut" kesal Gracia yang sebelumnya Okta memiliki keberanian untuk menghadapi papahnya namun sekarang ketakutan
"Gre..."
"Kalo kamu masih takut berarti kamu ngga cinta sama aku" kesal Gracia dan meninggalkan Okta di kamarnya
"Gre tunggu" panggil Okta berusaha memanggil Gracia untuk kembali
"Astaghfirullah ya Allah kuatkan hamba untuk meluluhkan hati orangtua Gracia dan restui hubungan ini" batin Okta dan dengan mengejar Gracia yang berjalan cukup cepat meninggalkannya
Okta mengejar Gracia sampai menuju persimpangan jalan depan villa Okta.
"Please gre dengerin aku" ucap Okta yang berhasil menahan Gracia
"Aku udah relain semuanya demi hubungan kita ta tapi kenapa kamu masih ragu?" Tanya Gracia dengan sedikit teriak
"Aku bukan ragu gre tapi aku memastikan aja" jawab Okta meyakinkan Gracia
"Sama aja ta, kamu sebenarnya cinta ngga sih sama aku" kesal Gracia dan memukul Okta
"Cinta gre bahkan sayang"
"Kenapa kamu kayak gitu sama aku?"
"Aku minta maaf atas omongan aku baru dan setelah ini kita akan hadapin semua rintangan yang ada" jawab Okta meminta maaf dan menyakinkan Gracia kembali
"Janji?"
"Janji aku akan selalu aku tepati"
Setelah mendengar itu Gracia langsung memeluk Okta dan menangis dalam pelukannya, Okta yang tidak tega mengelus kepala Gracia agar Gracia merasakan ketenangan.
"Maaf ya gre aku ngomong kayak gitu" ucap Okta yang masih setia mengelus kepala Gracia
"Kamu sih aku lagi banyak pikiran apalagi habis ketemu orang yang dijodohin sama aku" lirih Gracia dan memukul pelan dada Okta
"Iya gre maaf ya, sebagai gantinya kamu bebas mau ngapain dan minta apa aja selagi aku masih bisa" balas Okta dengan mengecup puncak kepala Gracia
"Yakin nih aku minta kamu kasih?" Tanya Gracia melepaskan pelukannya dan menatap Okta
Okta menganggukkan kepalanya, "Insyaallah gre"
"Ok deh, yuk kita cari eskrim" ajak Gracia dan menarik tangan Okta
"Astaghfirullah gre udah malem nanti gigi kamu sakit loh" ucap Okta kembali menahan Gracia
"Udah katanya kamu mau ngasih kalo aku minta ya udah" kesal Gracia karena Okta janji akan melakukan dan memberikan apa yang dia mau
"Iya deh iya tapi ganti baju dulu sama aku lupa bawa dompet" ucap Okta dan memperlihatkan pakaian mereka yang cukup santai jika mereka berpergian sekarang
"Ehh iya lupa, ya udah deh kita ke villa dulu" ajak Gracia kembali namun menuju villa mereka
"Ohh gemesnya cewe aku" ucap Okta dengan mencubit pipi Gracia
"Kamu juga tapi ngeselin juga" balas Gracia namun dengan pukulan di tangan Okta yang sedang mencubitnya
"Hehehe maaf ya sayang" kekeh Okta
"Hm"
"Juteknya"
"Diem"
"Iya ya"
Mereka berjalan berdua dengan bergandengan tangan menuju villa mereka untuk berganti baju dan menuju ke tempat eskrim yang terkenal disekitar villa mereka.
***