"Akan kubawakan surga dunia untukmu malam ini Maya,tinggalkanlah tunanganmu,Jadilah milikku seutuhnya."
"Tapi aku sangat mencintai Ikhsan". Lirih Maya penuh dilema.
"Cinta macam apa yang kau bicarakan,disaat kau tak menolak berserah diri dibawah kendaliku." Andra menatap sang sahabat dengan mata mengintimidasi.
Maya dan Andra bersahabat sejak mereka dibangku SMA ,saat Maya memiliki pacar,dan bertunangan.Andra baru sadar jika ia mencintai Maya.Hingga suatu malam,terjadi hal yang tidak diinginkan,yang menyebabkan keduanya menjadi partner ranjang sampai saat ini.Ikhsan mengetahui perselingkuhan tunangannya,namun masih tetap menerima Maya kembali.
Akankah Maya bertahan bersama Ikhsan atau memilih pergi bersama Andra,sahabatnya yang selalu membawanya terbang tinggi ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiyasa Rizki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Dia tertawa pelan,kemudian menyambar ponsel dan menelepon Bi Inah untuk datang membersihkan kekacauan yang dilakukan teman temannya semalam..
Mereka kini sedang berada disebuah cafe yang baru launching tak jauh dari apartement Andra,Maya sudah terfokus menyantap sandwich dengan isian smoke beef didalamnya.
Mulutnya tak berhenti berbicara membicarakan hal yang menjadi obrolan antar cewek semalam.Tak lupa dia selalu menepuk tubuh Andra tiap kali tertawa menertawakan hal hal yang konyol.Mereka berencana pergi ke perpustakan nasional untuk mencari buku untuk menambah wawasan bahan materi skripsi mereka .
Empat hari sudah mereka hidup satu atap,semuanya berjalan baik baik saja.Hanya Andra yang merasa salah tingkah dirumahnya sendiri.Maya kerap kali mondar mandir di hadapannya bertelanjang kaki,menampilkan betapa mulus kaki yang dia dapatkan dari ciptaan Tuhan,sebelumnya Andra tidak terlalu memperhatikan,entah kenapa sekarang suasana tampak berbeda,penampilan Maya yang biasa saja itu namun mampu membuat Andra menahan nafas,tak berkutik.
Pada malam ke lima Maya pulang telat hingga larut malam tanpa mengabari Andra,puluhan panggilan dan pesan di abaikan oleh gadis itu.Terakhir kali dia mengabari dirinya yang akan mengerjakan tugas bersama Ikhsan
Pikiran Andra sudah tak menentu memikirkan banyak hal buruk yang terlintas dibenaknya,atinya panas membayangkan kalau seandainya Maya dan Ikhsan sedang saling memuaskan diatas ranjang.Kalau saja dia tau dimana apartemen ikhsan, sudah jelas,dia akan nekat menghampiri Maya dan menyeretnya pulang keapartemennya.Tapi kalau pun ia tau lokasinya,rasanya sungguh tidak etis menggrebek sahabatnya yang sedang berpacaran bukan ?? Andra bukan kakak dari Maya,hanya sebatas sahabat.
Pukul 23.50 Maya baru masuk ke apartement mewah yang bergaya modern itu.Andra sudah melipat tangannya di depan dada siap mengintrogasi sahabatnya itu dengan puluhan pertanyaan yang memenuhi pikirannya memaksa meminta penjelasan dari Maya,kenap dirinya bisa terlambat pulang.
"Dari mana aja lo,ga liat sekarang jam berapa !!" Seru Andra keras kearah sang sohib.
Maya berlari menghamburkan diri dalam pelukan Andra ,dia menangis keras dan tampak sesenggukan.Andra yang tadinya sudah siap marah besar melepaskan tangannya dan membalas pelukan Maya,seketika kaget dan binggung.kemudian dia menuntun gadis itu ke sofa yang terpajang tak jauh dari tempat dia berdiri.
Penampilan Maya tampak sangat berantakan,memperkuat dugaan kecurigaan Andra.Dipikirannya bermacam macan kemungkinan telah terjadi,apakah Maya hampir mendapat pelecehan?Atau mungkin ikhsan memaksanya udah berhubungan badan.Atau bahkan Maya sudah dilecehkan???
Andra mengambilkan air mineral mencoba membuat sahabatnya itu tenang.
"Hei...ada apa ?" Lirih Andra mencoba mendekati Maya.
"Gue abis di omelin orangtua ikhsan" katanya sambil terisak.
"Kok bisa ??"
"Gue lagi diapartement ikhsan,tibatiba mereka datang tanpa pemberitahuan." suaranya lirih diiringi linangan airmata.
"Gue dikatain cewek ga bener karena sudah sering mengunjungi cowok malam malam."
"Kayaknya hubungan gue ga akan berhasil Ndra,Orang tua nya udah benci banget sama gue,ikhsan bakal dipaksa menerima perjodohan mereka,gue ga mau semuanya berakhir,gue udah cinta banget sama ikhsan Ndra" Maya kembali memeluk Andra dengan isakan tangis yang lebih kencang.
Andra hanya bisa menepuk nepuk punggung Maya toh percuma saja kalau memberi petuah lewat kata,ga akan di denger juga,melihat kondisi sang sahabat.
Didalam hatinya dia memaki ikhsan ,si sialan yang sudah membuat sahabatnya menangis dua kali.Dia menunggu sampai Maya tenang baru akan mengajaknya bicara.
..
Setelah Maya membersihkan diri dia duduk di kamar dengan muka sembab dan begitu menyedihkan.Andra masih setia menemaninya,takut sahabatnya itu nekat dan mengiris nadi nya dengan pisau karena putus cinta.Walau di pikir lagi,hal itu tidak akan mungkin terjadi.
"Lo temenin gue tidur disini " ucapnya pelan.
"Yuk baring sini,mata lo bengkak parah tuh" Tuntun Andra dengan tangan bergerak menyelimuti Maya,segera dia ikut naik dan berbaring disampingnya.
"Gimana kalau orangtua Ikhsan tau lo tidur bareng gue,walaupun ini memang tidur bareng dalam arti yang sebenarnya,fix lo ga akan diperbolehkan pacaran ataupun ketemu ikhsan dalam radius 10meter". Bathin Andra.
Andra kadang heran,dimata Maya dirinya dianggap apa? Seenaknya memeluk bahkan tak segan segan mengajaknya tidur bersama.Dia juga cowok yang normal,punya hasrat tinggi pula,gimana ga mati matian dia menahan diri akhir akhir ini untuk tidak melanggar batas persahabatan mereka.
Esoknya ..
"Lo udah mendingan? Mata lo masih bengkak ga usah ke kampus dulu" Andra sudah siap berangkat ke kampus ketika Maya keluar dari kamarnya.
"Keliatan banget ya? Gue ada bimbingan penting hari ini".Kata Maya sambil memperbaiki riasan matanya,berusaha menutupi rautnya yang sembab.
"Besok gue balik kerumah,mamah sudah di indo " Timpalnya lagi.Andra hanya menggangguk menanggapi omongan Maya.
" Ntar malam ke tempat Regi dia ultah mau ngadain party di club bokapnya".
"Yuk kesana,sekalian ngilangin penat gue ," Maya bersemangat mendengar kabar itu.
Keduanya berangkat ke kampus bersama,kembali berkutat dengan urusan kuliah yang kian menguras mental mahasiswa akhir seperti dirinya.
Kesibukannya itu,lumayan bisa mengalihkan pikiran Maya perihal peristiwa tragis semalam.Ikhsan berkali kali mengirimi pesan dan teleponnya yang tak satupun Maya angkat,dia memang sedang butuh waktu sendiri,untuk menenangkan diri.
Ikhsan mendatangi gedung fakultas dimana Maya berada.Dia bersikukuh mempertahankan hubungan, tidak mau berpisah dengan Maya.Ikhsan berusaha menenangkan dengan kata kata dan rayuan,mencoba membuat Maya tetap disamping dirinya,bahkan ia rela berlutut dihadapan Maya.Sebesar itu dia mencintai Maya,pujaan hatinya.
Ikhsan tau akibat kejadian semalam bisa jadi mengakibatkan dia kehilangan Maya untuk selamanya.Memang dia akui keluarganya sudah keterlaluan,tapi dia bisa apa .
Dia belum bisa mengambil kendali dalam hidupnya.Dia masih butuh uang orangtuanya ,dia tidak bisa menentang keras kemauan orangtuanya.
Disisi lain dia juga tak mau kehilangan Maya,egois memang,ikhsan berharap Maya mau menunggunya dan menemani nya hingga nanti mereka bisa menikah dan bekerja lalu membuktikan ke orangtua nya bahwa cinta mereka begitu kuat.
"Kita lewatin ini sama sama ya,aku cinta banget sama kamu sayang,aku ga bisa kehilangan kamu." Ucap ikhsan di sebuah lorong yang sepi.Ikhsan memeluk Mesra Maya,mencoba menyalurkan perasaan cinta kepada wanita cantik di depannya.
Maya menggangguk pelan dalam pelukan Ikhsan.Dia juga tidak mau berpisah dengan kekasihnya itu.
"Nanti malam Regi ngadain party aku dateng bareng Andra"..
Malamnya di club ...
Suara hingar bingar terdengar menggema di sebuah club di jalan utama Jakarta pusat.Musik semakin semarak terdengar dipandu seorang DJ cewek dengan pakaian terbuka,buah dadanya menyembul akibat minimnya pakaian yang dipakai hanya menyisakan puting nya yang tidak terekpos.
DJ itu Melompat lompat membakar semangat pengunjung yang hadir di club malam tersebut.
Maya ,selly dan beberapa temannya berbaur dengan yang lain di Dance floor.Tubuhnya meliuk liuk mengikuti gebrakan musik yang sedang dimainkan sang DJ,ikhsan sedang duduk bersama Andra dan kawan kawannya mengawasi sesuatu dari kejauhan .
Mereka tengah mengamati objek yang sama,yang begitu menyita perhatian banyak orang .Maya malam ini dia begitu cantik sekali mengenakan midi dress diatas lutut dengan pundak sebelahnya yang terekspos.Cantik sekali tampak sempurna sebagai seorang cewek metropolitan ditambah dengan tubuh nya yang sexy,
Kemudian dia berjalan menghampiri Ikhsan dan membawanya bergabung bersamanya.Keduanya asyik ber joget,seakan dunia milik mereka seorang ,saling memeluk dan merangkul bahkan berciuman dengan intensnya .
Ikhsan tak segan segan membenamkan muka ke dalam ceruk leher kekasihnya itu,menghirup lembut harum tubuh kekasihnya.
Andra kembali menenggak wine yang disediakan meja di depannya,rasanya panas sekali menyaksikan mereka berdua bersama.
Darahnya mendidih,kepala pening serta pikirannya kacau.Rasanya dia tidak tahan lagi melihat kemesraan sahabat dan kekasihnya itu .
Yaaaa dia cemburu ,Andra akui itu ...