NovelToon NovelToon
Terikat Janji Dalam Kegelapan

Terikat Janji Dalam Kegelapan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Menyembunyikan Identitas / Penyelamat / Kekasih misterius
Popularitas:25.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Kaivan, anak konglomerat, pria dingin yang tak pernah mengenal cinta, mengalami kecelakaan yang membuatnya hanyut ke sungai dan kehilangan penglihatannya. Ia diselamatkan oleh Airin, bunga desa yang mandiri dan pemberani. Namun, kehidupan Airin tak lepas dari ancaman Wongso, juragan kaya yang terobsesi pada kecantikannya meski telah memiliki tiga istri. Demi melindungi dirinya dari kejaran Wongso, Airin nekat menikahi Kaivan tanpa tahu identitas aslinya.

Kehidupan pasangan itu tak berjalan mulus. Wongso, yang tak terima, berusaha mencelakai Kaivan dan membuangnya ke sungai, memisahkan mereka.

Waktu berlalu, Airin dan Kaivan bertemu kembali. Namun, penampilan Kaivan telah berubah drastis, hingga Airin tak yakin bahwa pria di hadapannya adalah suaminya. Kaivan ingin tahu kesetiaan Airin, memutuskan mengujinya berpura-pura belum mengenal Airin.

Akankah Airin tetap setia pada Kaivan meski banyak pria mendekatinya? Apakah Kaivan akan mengakui Airin sebagai istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. DSSD

Hari ini, Kaivan merasa lebih baik. Meskipun penglihatannya masih kabur, ia merasa ada perubahan kecil. Sejak pagi, ia merahasiakan kondisinya kepada Airin, berusaha agar istrinya tidak khawatir lebih dari yang sudah ada.

Airin, yang penuh perhatian, memutuskan untuk membawa Kaivan ke kota. Ia berharap perjalanan ini bisa sedikit mengalihkan perhatian suaminya dari perasaan kesulitan yang terus mengganggu mereka.

Beberapa menit setelah Airin dan Kaivan meninggalkan desa itu, Supar berdiri di depan Wongso, wajahnya tampak cemas. "Juragan, tadi saya melihat Airin keluar desa bersama suaminya, naik ojek," lapornya dengan suara pelan.

Wongso, yang sedang duduk di teras rumahnya, langsung bangkit berdiri. "Kenapa kau baru bilang sekarang?!" bentaknya dengan nada penuh amarah.

Supar menunduk, mencoba menjelaskan. "Saya bingung harus bagaimana, Juragan. Saya tak punya kendaraan untuk menyusul mereka. Jadi, saya mencari tahu dari warga dan akhirnya tahu mereka naik bus menuju kota."

Wongso mendengus kesal, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. "Dasar tidak berguna! Cepat kumpulkan anak buahku sekarang juga!" perintahnya dengan suara tegas.

Supar mengangguk cepat, wajahnya semakin tertunduk. "Baik, Juragan," jawabnya sebelum berbalik untuk melaksanakan perintah. Namun, saat langkahnya menjauh, ia mendengar Wongso bergumam pelan tapi penuh dendam.

"Pria buta itu... aku akan menghajarnya saat dia kembali nanti."

Supar berhenti sejenak, tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Ia tak berani menoleh, tapi hatinya bergolak. "Kenapa Juragan begitu kejam? Kenapa bersikeras menginginkan Airin? Apa yang harus aku lakukan?" pikirnya dalam hati, sebelum melangkah pergi dengan berat.

***

Setelah menempuh hampir tiga jam perjalanan, akhirnya Kaivan dan Airin tiba di kota, Kaivan dengan lembut memintanya, "Airin, bawa aku ke toko jam tangan terbesar di sini."

Airin hanya mengangguk dan membawanya tanpa banyak bertanya, meski dalam hati ia bertanya-tanya kenapa Kaivan begitu ingin ke sana.

Mereka memasuki toko jam tangan yang mewah, dan pelayan toko dengan ekspresi datar melihat mereka berdua.

"Kak, kami ingin menjual jam tangan," ucap Airin seraya berdiri di depan etalase.

Mendengar perkataan Airin, ekspresi pelayan itu berubah. Ada tatapan meremehkan yang tak bisa disembunyikan.

“Maaf, tapi hanya jam tangan berkelas yang bisa kami terima di sini," kata pelayan itu dengan nada tidak ramah. Ia melirik Kaivan yang tampak buta dan Airin yang sederhana. "Mungkin kalian lebih baik mencari tempat lain."

Kaivan terdiam sejenak, wajahnya sedikit mengerut menahan amarah. Dengan suara yang tetap tenang namun penuh tekanan, ia mendengus kesal. "Beritahu pemilik toko ini," katanya dengan nada yang sedikit lebih tinggi, "Saya ingin menjual jam tangan DSSD (Deepsea Sea-Dweller) saya."

Pelayan itu mengangkat alis, tak percaya, lalu tertawa kecil. DSSD? Kamu pasti bercanda. Jam tangan seperti itu tidak mungkin milik orang seperti kalian," katanya, meremehkan.

Sedangkan Airin nampak mengernyitkan keningnya, ia merasa tak pernah mendengar merek jam tangan yang disebutkan Kaivan.

Namun, Kaivan yang masih bisa melihat samar mulai menatap pelayan itu dengan tatapan tajam yang cukup untuk membuat siapa pun merasa tidak nyaman. Dengan suara yang dingin, ia berkata, "Panggil pemilik toko. Saya ingin bicara dengannya."

Airin yang berdiri di samping Kaivan menatap pria itu dengan mata yang sedikit terbelalak, terkejut dengan perubahan sikap suaminya. Ia merasa jantungnya berdebar cepat. Ia tahu, meskipun Kaivan hanya bisa melihat sedikit, ekspresinya yang dingin dan sikap tegasnya cukup untuk membuat siapa saja merasa terintimidasi. Rasa hormat dan ketegasan yang terkandung dalam suara Kaivan mengalahkan ketidakpastian yang ia rasakan sebelumnya.

Pelayan lain dan semua orang yang ada di tempat itu menoleh ke arah Kaivan, merasakan aura intimidasi yang menguar kuat dari pria itu.

Pelayan itu, yang semula meremehkan mereka, terdiam sejenak, merasa tidak enak. Matanya melirik sekilas ke arah Kaivan dan Airin yang masih berdiri dengan wajah penuh ketegasan. Setelah beberapa detik, ia memutar tubuhnya dan pergi untuk memanggil pemilik toko.

Setelah pelayan itu agak jauh, Airin menatap Kaivan. "Kak Ivan…" kata Airin dengan nada khawatir, "Kenapa kamu harus begitu?"

Kaivan hanya tersenyum tipis, meskipun masih terkesan dingin. "Kadang kita harus bertindak untuk mendapatkan apa yang seharusnya kita terima."

Pelayan toko berjalan cepat menuju pintu belakang toko, tempat pemilik toko biasa berada. Begitu tiba di ruang pemilik, ia mengetuk pintu dengan gugup.

"Masuk," suara tegas dari dalam memecah keheningan.

Pelayan itu membuka pintu dan masuk, menutupnya dengan hati-hati. Pemilik toko, seorang pria paruh baya yang tampak elegan, sedang duduk di belakang meja besar dengan segelas kopi di sampingnya. Ia menatap pelayan itu dengan tatapan tajam.

"Kenapa kamu masuk tergesa-gesa seperti itu? Ada masalah?" tanya pemilik toko, suaranya penuh kewaspadaan.

Pelayan itu mengeluarkan napas pelan, merasa cemas. "Pak, ada pasangan yang datang. Mereka ingin menjual jam tangan di sini... tapi, saya merasa ragu. Mereka... tidak seperti pelanggan biasa," ujarnya, matanya tidak bisa lepas dari pikirannya yang kacau.

Pemilik toko menaruh gelas kopi dan menatap pelayan itu serius. "Pasangan? Apa yang membuatmu merasa ragu? Jam tangan seperti apa yang mereka bawa?"

Pelayan itu mengangkat bahu. "Itu... katanya mereka ingin menjual jam tangan DSSD, Pak. Namun, mereka... mereka tampaknya bukan orang yang datang dengan niat membeli atau menjual barang mewah. Pria itu... dia buta. Dan wanita di sampingnya tampaknya mengurus semuanya untuknya. Saya takut jika mereka hanya mencari tempat untuk menjual barang dengan harga rendah."

Pemilik toko terdiam sesaat, mendengarkan dengan seksama. Lalu, ia tersenyum tipis dan mengangguk. "Bawa mereka ke sini. Jangan terlalu terburu-buru menilai berdasarkan penampilan mereka. Kita tidak tahu apa yang mereka miliki sampai kita melihatnya." Dalam hati pemilik toko itu bergumam, "Tidak semua orang mengetahui kode DSSD (Deepsea Sea-Dweller) karena istilah ini lebih umum digunakan oleh kolektor dan penggemar jam tangan. Jam tangan dengan kode ini dikenal sebagai jam tangan yang dirancang khusus untuk penyelaman."

Pelayan itu terkejut mendengar keputusan itu. Ia tahu pemilik toko sangat selektif dan hanya menginginkan barang-barang berkualitas tinggi, namun ia juga tahu jika ada sesuatu yang bisa mengubah penilaiannya. "Baik, Pak. Saya akan memanggil mereka," katanya, merasa sedikit lega.

Pelayan itu kembali ke ruang depan toko dan melihat Kaivan dan Airin masih berdiri di sana, tidak terganggu oleh tatapan pelayan lainnya dan orang-orang di sekitar mereka yang masih tercengang. Pelayan itu menarik napas dalam-dalam, mencoba menjaga sikap profesional.

"Maaf jika kami agak terburu-buru tadi," kata pelayan itu dengan nada lebih sopan. "Tuan pemilik ingin bertemu dengan Anda. Silakan ikut saya."

Kaivan mendengus pelan, meskipun masih merasa kesal dengan perlakuan awal dari pelayan, namun ia mengangguk dan mengikuti pelayan itu, dengan Airin berjalan di sampingnya, tetap setia menemani.

Mereka dibawa ke ruang belakang, di mana pemilik toko menunggu dengan sikap tenang. Ketika Kaivan memasuki ruangan itu, ia bisa merasakan perubahan suasana. Pemilik toko itu mengulurkan tangan dengan senyuman yang jauh lebih ramah dibandingkan pelayan sebelumnya.

"Selamat datang. Saya dengar Anda ingin menjual jam tangan Anda? Saya tertarik untuk melihat lebih lanjut," kata pemilik toko dengan sikap yang jauh lebih terbuka.

Kaivan mengeluarkan jam tangan dari saku celananya, lalu dengan suara tenang berkata, "Betul, saya ingin menjual jam tangan DSSD ini. Saya harap Anda bisa menilai dengan adil."

Pemilik toko menatap Kaivan sejenak, membaca ekspresi wajahnya yang tenang meskipun matanya tak dapat melihat sepenuhnya. Ia merasakan ketegasan dalam suara Kaivan, yang tampaknya tak tergoyahkan oleh pandangan sinis sebelumnya.

"Baiklah, mari kita lihat. Jangan khawatir, saya akan menilai jam tangan ini dengan tepat," ujar pemilik toko, sebelum ia meminta pelayan untuk mengambil jam tangan tersebut dan memeriksanya lebih lanjut.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
hatiAti
Van kalo udah ga tahan kenapa ditahan² kamu kan udah sah suami istri lagian yg cacat kan mata kamu, lagian mata kamu juga kan udah sembuh, jdi kalo unboxing juga gak bakal nyasar koq😂😂😂 burung perkutut juga udah pasti tau dimana kandangnya,🤣🤣🤣
Syavira Vira
🌹😀😀💪❤️🙏
abimasta
kaivan akan jatuh cinta pada airin
kaylla salsabella
wah senam jantung ya bang KAI
Heri Wibowo
Wah begitu penglihatan sembuh langsung mendapatkan pemandangan yang sangat indah ya van.
Asih Prawawati
Tambah penasaran aku Thour ...



Semangat Thour.
sum mia
aaaahhhhh..... meleleh hati abang dek ....
awas lho Airin.... diam-diam tingkahmu bikin Ivan lama-lama tegang berdiri loh . Kaivan tentu laki-laki normal lama-lama pasti akan merasakan yang anu-anu 🤭🤭😂😂😂
mungkinkah Ivan akan segera mengungkapkan perasaannya , dan mungkinkah Airin akan segera di unboxing oleh Ivan .
ditunggu selalu up selanjutnya kak Nana ...

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Mrs.Riozelino Fernandez
perlahan rasa sayang dan cinta mulai hadir untuk istri dadakan mu ya Kaivan...💓
Mrs.Riozelino Fernandez
kebohongan berbalas dengan kebahagiaan ya Ivan 😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
aduuh sakit perut ku ngebayangin harus tetap tenang disaat hati sedang kacau balau 😆😆😆
Mrs.Riozelino Fernandez
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pagi pagi di suguhkan pemandangan yang indah ya Kaivan...
hati hati ada yang bangun 😆😆😆😆
Mamah Memey
♥️
abimasta
syukurlah kaivan sudah sembuh bisa melihat lagi
sum mia
peluk lagi aja Van.... pura-pura memeluk guling seperti biasanya . seneng banget ya Van , mata udah sembuh dan bisa melihat dengan jelas , apalagi bisa melihat wajah istrinya yang cuantik , baik , perhatian , tulus dan selalu membanggakan suaminya meski buta .
maaf ya Airin.... Ivan masih ingin di manja kamu makanya dia masih berpura-pura buta .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Dwi Winarni Wina
Syukurlah kaivan bisa melihat lagi dan utk sementara dirahasiakan dulu dr airin dan nenek asih...
Sebaiknya kaivan lg lama2 memberitahukan kabar baik istrimu dan nenekmu krn airin dan nenek asih sangat tulus dan ikhlas jgn ragukan lg mereka...

Kaivan sangat terpesona kecantikan airin yg alami,,,baik hati sangat tulus dan ikhlas dan dgn telaten merawat kaivan...

Bagus airin minta pendapat suamimu dulu pasti suami akan memberikan solusinya dan keluarnya dan kaivan merasa dihargai sm istrinya....

Lanjut thor........
Dini Lestari
alhamdulillah kaivan udah sembuh..semangat
Dewi S Ayunda
slmt y van.. sudah sembuh

jgn lm lm..ksh kjutannya .takutny airin jd slh phm pas tau yg sbnrny.
Mamah Memey
🥰🥰 lanjut
Syavira Vira
💪💪👍🏻❤️❤️❤️
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya kaivan bisa melihat lagi dengan jelas ....

semoga kejutan nya gak keduluan juragan Wongso
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!