Namanya adalah Zhang Yu. Dia anak seorang tetua klan di Kota Qian Gu yang memiliki cukup pengaruh. Akan tetapi karena dirinya terlahir berbeda, semua orang menganggapnya sebagai sampah.
Namun, tanpa diketahui banyak orang ternyata Zhang Yu memiliki tubuh spesial. Beruntung dia bertemu dengan seorang guru yang tahu bagaimana cara membangkitkan kekuatannya. Mengubah dirinya dari seorang sampah menjadi genius berbakat mengerikan.
Ini adalah perjalanan Zhang Yu dalam membuktikan diri sebagai petarung terhebat. Mengemban nama kaisar petarung, mengguncang dunia dan membangun pondasi mencapai puncak keabadian.
Simak kisah lengkapnya dan jadilah saksi sebuah legenda tercipta. Kaisar Petarung!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter... 3 : Kondisi Fisik Spesial
Berita tentang kepulangan Zhang Yu menjadi perbincangan hangat seluruh Kota Qian Gu.
Pemuda yang sejak beberapa tahun lalu dikabarkan meninggal, tiba-tiba kembali dan mengalahkan Wen Xi yang merupakan genius Klan Wen. Tentu saja hal ini sangat mengejutkan. Mengingat Zhang Yu terkenal sebagai sampah tidak berguna yang tidak bisa berkultivasi.
Sementara sebagian orang sibuk membicarakan dirinya, Zhang Yu berdiam di dalam ruangan sambil membaca sebuah kitab. Kitab usang berwarna coklat dengan tulisan "Budidaya Tubuh" di bagian depan.
Pria berparas tampan itu tampak begitu serius. Saking kokohnya niat dalam dirinya, dia tak menggubris ketika rambut panjangnya menutup separuh wajahnya.
Akan tetapi, setelah diam cukup lama pada akhirnya dia menyerah dan membuang kitab itu ke atas tempat tidur.
"Ck! Guru hanya mengajariku bagian pertama teknik budidaya tubuh. Aku berpikir dapat mempelajari bagian kedua secara mandiri, tapi siapa yang mengira ini akan sulit!" Zhang Yu sedikit frustrasi.
Jika orang lain dapat berkultivasi dengan menyerap energi alam atau pill kultivasi. Zhang Yu berbeda. Hal itu karena Zhang Yu memiliki Fisik Tungku Dewa Kuno yang mana dia hanya bisa berkultivasi dengan menyerap energi kekuatan dari inti binatang spiritual.
Orang-orang di Kota Qian Gu tidak ada yang tahu tentang Fisik Tungku Dewa Kuno. Oleh karena itu Zhang Yu dianggap tidak bisa berkultivasi dan dicap sebagai sampah.
Sesungguhnya, mereka hanya tidak tahu betapa luas dunia. Terlalu banyak keajaiban yang tak bisa dilihat oleh mata.
Beruntung bagi Zhang Yu bertemu dengan gurunya yang kemudian memberinya Kitab Budidaya Tubuh. Walau hanya mengajarinya bagian pertama, itu sudah cukup membuat Zhang Yu dapat berkultivasi.
"Sudahlah. Untuk saat ini aku akan fokus meningkatkan kultivasi." Zhang Yu mengeluarkan kristal trigonal berwarna ungu dari cincin penyimpanannya. Tentu saja itu bukan cincin asli miliknya, melainkan cincin pemberian gurunya. Begitu pula dengan inti binatang spiritual tersebut yang juga milik sang guru.
Zhang Yu mengambil sikap duduk bersila, menyatukan tangan dengan inti binatang spiritual tepat di antara kedua telapak tangannya.
Satu detik kemudian telapak tangan Zhang Yu mengeluarkan aliran cahaya berwarna emas. Cahaya itu berputar, kemudian menyebar ke tubuh dan menghilang.
Secara bersamaan, tubuh Zhang Yu memancarkan fluktuasi energi yang meluap-luap. Seiring bertambahnya waktu, energi menjadi semakin kuat.
Blam!
Mata Zhang Yu yang terpejam tiba-tiba terbuka disertai senyum mengembang. Pria berwajah oriental itu menjilat bibirnya sambil melihat telapak tangan yang dipenuhi pecahan inti binatang spiritual.
"Sekarang aku berada di tingkat ahli bintang sembilan. Satu langkah lagi dan aku akan masuk ke tingkat master."
Tingkat kultivasi terdiri dari tujuh tingkatan. Tingkat paling dasar adalah tingkat pemula. Kemudian berturut-turut setelahnya adalah tingkat ahli, tingkat master, tingkat grandmaster, tingkat senior, tingkat suci dan tingkat surgawi.
Masing-masing tingkatan terdiri dari sembilan bintang kekuatan. Bintang satu adalah gerbang pertama, sementara bintang sembilan adalah gerbang pembatas untuk mencapai tingkat lebih tinggi.
"Yu'er, apa kau di dalam?"
Zhang Yu mengangkat wajahnya menatap pintu ruangan. Dia bangkit sambil mengumpulkan pecahan inti binatang spiritual.
"Ada apa, Bibi? Apa ada masalah terjadi?" Sambil membuka pintu Zhang Yu langsung bertanya pada bibinya.
Tapi Zhang Bing malah menautkan kedua alisnya dan menatap Zhang Yu heran. "Apa ayahmu tidak memberitahu?"
Zhang Yu menggelengkan kepala. "Sejak kemarin malam aku di dalam ruangan. Ayah tidak sekalipun datang atau sekadar mengetuk pintu. Memangnya ada apa, Bibi?"
Zhang Bing menghela nafas. "Ayahmu memang sangat pelupa. Belum terlalu tua tapi sudah pikun."
"Pagi ini ada pertemuan klan. Semua ...."
"Bibi, bukankah itu hanya pertemuan? Memang apa yang penting?" Baru juga menyelesaikan kalimatnya. Zhang Yu beringsut kusut mendapat tatapan tajam dari sang bibi.
"Tidak bisakah kau diam dulu?! Bibimu ini masih belum selesai!"
He-he...
Zhang Yu hanya menggaruk tengkuk kepala yang tak gatal. Sementara Zhang Bing tampak kesal.
"Pertemuan ini berbeda. Bisa dikatakan pertemuan ini juga berhubungan dengan acara kedewasaan. Terlebih pagi ini kita kedatangan pangeran kelima. Kau harus cepat ke aula. Siapa yang tahu akan dapat keberuntungan di sana."
"Pangeran kelima?" Zhang Yu menyipitkan mata dan menatap sang bibi dengan lekat.
Siapa yang tidak tahu dengan pangeran kelima. Dia adalah satu dari tujuh pangeran Kekaisaran Xuan.
Kota Qian Gu sendiri merupakan wilayah paling timur Kekaisaran Xuan. Juga merupakan kota terbelakang jika dibandingkan dengan tiga kota lainnya. Belasan tahun dirinya tinggal di Kota Qian Gu, tidak pernah sekalipun mendengar anggota keluarga kekaisaran datang secara langsung.
Meski setiap tahun akan ada menteri-menteri utusan yang melakukan pengawasan, sungguh baru kali ini seorang pangeran datang berkunjung.
"Kau malah bengong. Cepat ke aula atau kau akan terlambat!"
Zhang Yu terkesiap ketika Zhang Bing mencubit lengannya. Dia meringis meski itu sebenarnya tidak sakit. "Bibi, kau ini benar-benar tidak berubah."
"Apa kau akan membuang waktu di sini? Cepat pergi!"
"Baik-baik! Aku pergi sekarang."
"Begitu baru benar," ucap Zhang Bing melihat Zhang Yu berlari keluar.
...
Di aula Klan Zhang. Sebagian besar anggota klan telah berkumpul setelah tahu akan diadakan pertemuan. Terlebih ketika mendengar jika salah satu kandidat putra mahkota--pangeran kelima--datang ke kediaman dan ikut dalam pertemuan.
"Ayah, di mana pangeran kelima? Kenapa belum juga datang sampai saat ini?" Zhang Ying bertanya pada ayahnya, Tetua Keenam--Zhang Zhou.
"Ayah juga tidak tahu. Tapi sepertinya akan segera datang bersama patriark," jawab Zhang Zhou.
"Ying'er, entah ini hanya perasaan ayah saja atau memang kau terlihat begitu bersemangat?"
Zhang Ying tertawa lirih. "Ayah, siapa yang tidak semangat jika dapat bertemu dengan pangeran kelima? Terlebih selain pangeran ketujuh, pangeran kelima belum memiliki istri. Mungkin ini adalah takdir pangeran kelima datang ke Kota Qian Gu."
Zhang Zhou tertegun beberapa saat mendengar ucapan putrinya. Dia berkedip dua kali lalu berdehem. "Pangeran kelima memang belum memiliki istri. Tapi kau jangan mencoba untuk memprovokasinya. Klan Zhang terlalu lemah untuk menyinggung keluarga kerajaan."
"Kau tenang saja, Ayah. Aku tidak mungkin melakukan sesuatu yang akan membuat Klan Zhang celaka."
Zhang Zhou mengangguk. "Ayah percaya padamu."
"Eh-eh ... Ada yang datang. Cepat lihat! Mungkin kali ini adalah pangeran kelima!" Orang-orang di dalam aula menjadi riuh ketika terdengar suara langkah kaki dari lorong pintu masuk.
Satu persatu dari mereka mengalihkan pandangan ke lorong dan menganggap yang datang benar-benar adalah pangeran kelima.
Tapi ... Mereka sungguh harus kecewa karena yang datang bukanlah pangeran kelima. Melainkan Zhang Yu yang dengan santai berjalan menuju barisan tempat duduk kosong.
Hem...
"Kenapa semua orang menatap ke arahku?" gumamnya. Meski Zhang Yu tahu dirinya sangat tampan, tapi tatapan mereka ini sedikit berlebihan.