Obsesi Sang Paman

Jam menunjukkan pukul 19.00, Andrew duduk di atas sofa dan sesekali melihat layar ponselnya. Ini sudah cukup malam, tapi Dara belum pulang sama sekali.

Hingga tak beberapa lama pintu rumah pun terbuka, menampilkan sosok keponakan yang terus tersenyum dengan perasaan senang dan bahagia.

"Bukankah kau berjanji akan pulang jam 5 sore, tapi ini sudah jam 7 malam." Ucap Andrew dengan tatapan kurang suka.

"Tadi aku ke tempat foto yang bagus, jadi kami lupa waktu. Tapi Om tenang aja, Mas Reno menjaga ku dengan baik ko." Jelas Dara dengan penuh antusias, ia terlihat senang. Lalu wanita itu duduk di atas sofa, dan kembali melihat layar ponselnya.

Andrew menghela nafas kasar, ia mulai memikirkan masa dengan Dara yang terus bersama dengan Reno karena mengingat status Reno saat ini.

"Dara bagaimana jika kau mencari pria lain saja." Andrew memberikan usulan kepada keponakannya, tapi seketika Dara langsung terkejut saat Andrew mengatakan hal itu. Dengan tegas Dara menolak untuk mencari pria lain, karena ia sudah jatuh cinta dengan Reno.

"Aku hanya mencintai Mas Reno."

"Tapi dia sudah memiliki seorang istri, apa kau ingin berhubungan tanpa di beri sebuah status?" Tanya Andrew dengan menatap ke arah Dara.

"Om, Sarah itu wanita murahan.. Mas Reno sama sekali tidak mau bersama dengan wanita yang sudah di jamah oleh puluhan pria, Mas Reno itu korban dari sikap licik dan tamak Sarah." jelas Dara dengan nada marah, baginya Sarah adalah penghalang hubungannya dengan Reno.

Lalu Sarah mendekat ke arah Andrew, ia memohon kepada Pamannya untuk membantunya agar bisa bersama dengan Reno.

"Ku mohon Om, aku ingin bisa menjadi istri Reno. Lakukan cara apapun, agar wanita itu menghilang dari hadapan Reno. Atau lakukan apapun, agar Sarah mau berpisah dari Reno." Jelas Dara dengan mata yang berkaca-kaca.

Andrew menghela nafas panjang, ia menatap iba keponakan nya yang cantik dan sudah ia besarkan dari kecil.

"Om sudah tidak muda lagi, dan Om sebenarnya tidak ingin mencampuri hubungan mu dengan Reno. Om hanya ingin, kau bisa mendapatkan pasangan yang terbaik." Jelas Andrew, ia berusaha agar Dara memilih untuk mencari pria lain saja.

Tapi gadis itu menolak dengan tegas, ia tidak mau bersama dengan pria lain. Ia hanya ingin bersama dengan Reno, hanya pria itu yang akan menjadi suaminya di masa depan.

Andrew menghela nafas, tahun ini usianya sudah 40 tahun, sementara Dara baru menginjak 21 tahun. Ia ingat bagaimana kedua orang tua Dara meninggal di saat gadis itu berusia 10 tahun, dan Andrew lah yang membesarkan Dara dan menyayangi gadis itu. Ia memanjakan Dara seperti seorang tuan putri, dan menuruti semua keinginan keponakan nya itu.

"Baiklah... Om akan membantumu." Jelas Andrew dengan senyuman dan tangan yang mengacak-acak rambut Dara.

Dara senang bukan main, ia memeluk Andrew dan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk pamannya itu.

Andrew berada di ruang kerja milik nya, ia menatap informasi yang sudah diberikan asistennya tentang Sarah.

Terdapat beberapa foto Sarah yang dekat dengan para pria, Andrew tersenyum mengejek. Wanita murahan yang sudah tidur dengan banyak pria, malah bersaing dengan keponakan nya.

Lalu Andrew menatap foto Sarah yang tampil sangat cantik, pria itu memandangnya cukup lama.

"Aku sudah memberikan kesempatan untukmu agar kau menjauh dari Reno, tapi kau memilih untuk bertahan.." Gumam Andrew dengan tatapan dingin, ia seakan sudah memiliki sebuah rencana licik untuk membuat Sarah mau berpisah dengan Reno.

"Jangan salahkan aku, Sarah. Jika aku membuat hidup mu menderita, karena kau adalah orang yang membuat keponakan ku menderita."