Path To Immortality

Melihat paras wajahnya yang terpantul di dalam air, Ling Chen sedikit mengukir senyum sambil mengagumi seberapa tampan penampilannya saat ini. Dalam kehidupannya di bumi dulu, Ling Chen memiliki paras standar seperti laki-laki pada umumnya.

Sayangnya karena sikap acuh serta bekas luka di bagian kiri wajahnya membuatnya susah memiliki teman.

Ia juga mengingat seorang gadis yang sangat cantik yang pernah mendekatinya dulu, tetapi karena Ling Chen memilih untuk menyendiri dia menjauhi gadis itu dan juga lingkungan sosial di sekolahnya.

"Tidak ada gunanya memikirkan masa lalu. Aku harus berlatih untuk bertahan hidup di dunia ini." Ia menepuk kedua pipinya untuk membuatnya sadar.

Setelah membersihkan sekujur tubuhnya, Ling Chen keluar dari dalam telaga dan berniat mengambil pakaiannya yang ada di dekat mayat serigala.

Ketika ia menyentuhnya, sebuah peringatan muncul di depan matanya.

[Peringatan!!]

[Hati-hati host, pakaian ini telah tercampur dengan serbuk iblis]

Ling Chen sedikit terkejut dengan peringatan itu, dia kemudian memilah ingatannya dan menyadari apa sebenarnya serbuk iblis yang sistemnya katakan.

Tak lama kemudian, ia menggerakkan giginya dan menghancurkan pakaian itu dengan ganas.

"Huo Tian!! jadi bajingan itu dalang dibalik semua ini."

Dari ingatan tubuh sebelumnya, Ling Chen mengingat Huo Tian dengan sangat jelas. Dia adalah seorang tuan muda dari Klan Huo, salah satu Klan besar di Kabupaten Qinyang seperti Klan Ling.

Alasan kenapa ia sangat yakin bahwa Huo Tian adalah pelakunya, karena pakaian itu sebelumnya adalah pemberian dari Huo Tian kepadanya.

Ia benar-benar tidak menyangka bahwa teman terdekatnya adalah seorang pengkhianat.

"Buka toko sistem!"

Sebuah layar di tampilkan di depannya.

Di dalam layar hologram itu, terdapat banyak sekali sumberdaya langka yang bahkan keberadaannya tidak ada di dalam Alam Fana.

Selain itu, semakin langka sumber daya itu, poin sistem yang digunakan untuk membelinya juga semakin besar.

Ketika tatapannya terfokus pada layar hologram, ia mencari versi asli dari teknik Tyrant Body.

Hanya satu detik berlalu, layar hologram menampilkan sebuah buku berwarna emas dengan ukiran naga pada sampulnya. Ketika Ling Chen membaca penjelasan yang ada pada bagian bawah buku, mau tidak mau tubuhnya sedikit bergetar karena semangat.

Apalagi ketika melihat harga untuk teknik itu, matanya melebar karena terkejut.

"D- Dua juta poin sistem!... Apa-apaan! ini jelas perampokan!" Ling Chen berteriak, poinnya saat ini bahkan tidak mencapai satu persen dari harga Tyrant Body.

Sedangkan untuk beberapa teknik yang lain, bahkan harga mereka jauh lebih gila dibandingkan dengan Tyrant Body.

"Eh, apa ini?" ketika sedang terhanyut melihat-lihat teknik yang di jual, ia melihat sebuah teknik yang menarik perhatiannya.

Itu karena nama teknik itu terasa sangat lucu baginya.

"Satu tebasan membelah dunia? Hahaha, konyol sekali orang yang membuat teknik ini."

Ling Chen tertawa lepas, tapi begitu dia melihat harga untuk teknik itu tawa di wajahnya menghilang seketika.

"Apa aku tidak salah lihat?"  kata Ling Chen sambil menggosok matanya beberapa kali.

Dalam layar hologram di depannya, harga untuk teknik pedang itu bukan 100 juta, melainkan 100 milyar poin.

Dia benar-benar tidak percaya ada teknik dengan harga setinggi itu di toko sistemnya.

"Sistem, kenapa harga untuk teknik ini sangat mahal?"

[Itu tidak aneh host, teknik pedang itu adalah peninggalan seorang Immortal. Sebelum kematiannya, Immortal itu meninggalkan niat pedangnya kedalam teknik ini]

"Apa!! Immortal katamu!"

Ling Chen terdiam seketika, mendengar nama Immortal membuatnya benar-benar berpikir.

"Apakah Immortal benar-benar ada di dunia ini?"

Merasa hal itu terlalu dalam untuk ia pahami dengan tingkatannya saat ini, ia kembali ke menu utama untuk mencari sebuah pakaian.

Setelah membeli sebuah pakaian hitam dan memakainya, ia sedikit kagum dengan kualitas pakaian itu.

Selang beberapa detik setelah mengagumi pakaiannya, Ling Chen mengambil beberapa kayu bakar dan segera membuat api. Setelah mencuci mayat serigala hingga bersih, Ling Chen kemudian menguliti mayat serigala itu dan mengambil dagingnya.

Dia kemudian memanggang daging serigala yang telah dipotong dalam ukuran kecil.

"Hmm, daging ini tidak terlalu buruk meskipun teksturnya sedikit keras."

Setengah jam berlalu, Ling Chen telah menghabiskan seluruh daging yang ia panggang sebelumnya, rasa lapar yang ia rasakan sebelumnya juga ikut menghilang.

"Hmm, malam hari hampir tiba, aku harus segera mencari gua untuk beristirahat."

***

Di dalam sebuah mansion yang berada di kota Yangje, seorang pria muda dengan paras yang cukup tampan terlihat sedang bersantai di halaman sambil menyesap teh yang ada di meja.

Setelah bertemu dengan sosok misterius tadi siang, suasana hatinya kini menjadi sangat baik.

"Hahaha, akhirnya impianku menjadi murid sekte laut awan tidak lama lagi akan terjadi. Orang bodoh itu ... Ling Chen! dia hanyalah batu loncatan untukku."

"Bahkan setelah menjadi sampah, dia masih memiliki kegunaan." gumam pria itu sambil kembali menyesap teh di tangannya.

Tak lama kemudian, seorang wanita cantik yang mengenakan gaun biru terang dengan motif bunga mendarat di halaman mansion.

Ketika wanita itu mengangkat tangannya, pedang terbang yang ada di sampingnya melayang dan kemudian ukurannya mengecil layaknya sebuah kunci.

Wanita itu mengalihkan pandangannya pada Huo Tian yang sedang bersantai di kursi yang ada di dekat pohon, matanya sedingin es tanpa jejak emosi di wajahnya.

"Kau Huo Tian?" tanya wanita itu dengan nada dingin.

Huo Tian yang sangat terkejut dengan kedatangannya mengerutkan alisnya, suasana hatinya menjadi buruk.

"Beraninya sekali kau bersikap arogan di depanku, apa kau sudah bosan hidup?"

Ekspresi wanita itu tidak berubah, dia menyipitkan kedua matanya dan menghela nafas panjang.

"Huo Tian, tuan muda Klan Huo, 17 tahun, basis kultivasi Qi Refining tingkat keenam."

Setelah jeda singkat, wanita itu kembali dengan wajah sinis.

"Sungguh bakat yang menjijikan!"

Dengan satu kalimat yang di dengarnya, urat-urat muncul disekitar leher Huo Tian.

Tubuhnya melesat maju dengan cukup cepat sambil menyembunyikan belati di tangannya.

Tapi sesaat ketika jarak antara mereka berdua terpaut 8 meter, tubuh Huo Tian tiba-tiba terhenti karena sebuah pedang melayang tepat di depan lehernya.

"Hmph, aku tidak mengerti kenapa master memintaku untuk mendatangimu. Tapi sebaiknya kau bersyukur bisa diterima di sekte laut awan dengan bakat menyedihkan itu."

"Dua hari dari sekarang, seorang murid akan menjemputmu disini." setelah wanita itu menyelesaikan ucapannya, dia menarik kembali pedangnya dan berbalik pergi.

Sesaat sebelum pergi dari kediaman itu, dia berhenti sambil bergumam pelan.

"Ini adalah hukuman untuk kekasaranmu tadi."

Bamm!!

Hanya dengan tekanan aura dari wanita itu, tubuh Huo Tian terhempas puluhan meter hingga menghantam dinding rumah. Dia memuntahkan seteguk darah sambil merintih kesakitan.

"Sialan, apa aku sudah gila hingga berani menyinggung murid sekte laut awan.." Huo Tian bergidik ketakutan sambil menahan rasa sakit di dadanya.

***

Menggunakan analisa dari sistemnya, tak butuh waktu lama bagi Ling Chen untuk menemukan sebuah gua.

Gua itu terlihat cukup besar, ia bahkan tidak menemukan adanya jejak dari binatang buas di sekitar tempat itu.

"Ini benar-benar tempat yang cocok untukku.."

Di depan mulut gua, Ling Chen dengan santai berjalan masuk kedalam gua itu tanpa merasa khawatir sedikitpun.

Begitu kakinya melewati pintu gua, insting bertahan hidupnya tiba-tiba menangkap sebuah aura yang tidak menyenangkan.

Tapi itu hanya berlangsung selama sepersekian detik sebelum aura tidak menyenangkan itu lenyap tanpa jejak.

"Apa yang barusan itu? apakah hanya perasaanku saja." batin Ling Chen.

Ia kemudian lanjut berjalan masuk ke bagain dalam gua, entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menariknya semakin kedalam.

Sementara itu, jauh di kedalaman gua terlihat sebuah bayangan hitam yang mengelilingi sebuah pedang hitam yang tertancap di tanah.

"Akhirnya!!"

"Lian, akhirnya dia datang ... tuan baru kita!!"

***

Tbc~