NovelToon NovelToon
Anak Pembawa Berkah

Anak Pembawa Berkah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Single Mom / Janda / Ibu Pengganti
Popularitas:4M
Nilai: 4.8
Nama Author: lijun

Kecelakaan saat pulang dari rumah sakit membuatnya harus kehilangan suami dan anak yang baru saja di lahirkannya 3 hari yang lalu.
Tapi nasib baik masih berpihak padanya di tengah banyak cobaan yang di dapatkan Ayana.
Bertemu dengan seorang bayi yang juga korban kecelakaan membuatnya kembali bersemangat dalam menjalani hari-hari yang penuh perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 35

Di kediaman Rudi, mantan ibu mertua Ayana sedang santai-santai tanpa melakukan apa pun. Sementara sang anak tak kalah santainya, duduk dengan kedua kaki di meja dan makan jajan dengan bungkus yang berserakan di mana-mana.

Benar-benar pasangan ibu dan anak yang sangat jorok dan pemalas.

Rudi pulang ke rumah saat sore hari karena toko sembakonya hanya buka sampai sore saja di pasar. Penghasilannya yang lumayan karena Rudi pandai mengatur semuanya membuat ibu mertuanya sangat bangga.

Namun Rudi merasa semakin muak saja melihat sikap ibu mertua dan istrinya yang semakin tidak tahu aturan.

"Apa-apaan ini, Sinta? Kenapa rumah sangat kotor?" Marah Rudi saat melihat bukan hanya bagian ruang televisi yang sedang di gunakan saja yang kotor.

Dapur yang menyatu dengan ruang makan tidak kalah kotor dan berantakan. Piring bekas di gunakan untuk makan siang belum di cuci hingga memancing datangnya lalat.

"Kenapa sih Mas berisik banget? Biarin saja lah kotor. Besok pagi kan ada mbak yang bakalan beresin," kata Sinta dengan santainya tanpa merasa bersalah.

Bahkan Sinta tidak segan-segan membuang kulit kuaci yang sedang di makannya sembarangan. Semakin kesal saja Rudi mendengar jawaban istrinya yang sangat malas ini.

"Jangan hanya mengandalkan Mbak saja, Sinta. Mbak itu datangnya pagi dan pulang siang hari, apa kamu gak risih melihat rumah kotor berantakan layaknya kandang hewan begini?"

Bu Rena sang mertua menatap sinis anak menantunya itu. Ia sangat tidak suka jika anaknya di marah-marah oleh sang suami.

"Kamu apa-apaan sih, Rudi? Kenapa marahin Sinta hanya karena rumah berantakan? Biarkan saja besok pembantu yang kerjakan. Dia di bayar ya untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah," kata bu Rena.

"Dan kalian akan membiarkan rumah dalam keadaan berantakan seperti ini sampai besok pagi? Bukan hanya lalat dan nyamuk yang akan datang ke rumah ini, tapi juga semut."

Benar-benar menguji kesabaran sekali ibu mertuanya Rudi ini. Sudah di biarkan ikut tinggal bersama mereka, bukannya membuat anaknya sadar akan tanggung jawab sebagai istri. Malah rumah di biarkan berantakan dan sangat kotor.

"Mana ada hewan kotor begitu yang bakalan datang ke rumah kita. Pintu dan jendela semua sudah di tutup," ujar bu Rena.

"Tahu nih Mas, jangan norak deh jadi orang. Aku gak mungkin kerjakan semua itu, nanti kuku aku rusak," ucap Sinta pula.

"Aku gak mau tahu, bereskan semua kekacauan di rumah ini atau kalian berdua gak ku beri uang," bentak Rudi kesal.

Pria itu meninggalkan ruang keluarga dan masuk ke dalam kamar untuk bebersih. Benar-benar sakit kepalanya, semenjak sang ibu mertua tinggal di rumahnya sebula lalu. Sinta semakin bersikap seenaknya sendiri karena ada yang membelanya.

Biasanya Rudi akan diam saja karena malas ribut dengan kedua wanita itu. Terutama sang ibu mertua karena ia masih menghormatinya. Namun kini ia akan mencoba untuk berani dan sedikit membuang rasa hormat itu demi kenyamanan bersama.

"Apa-apaan sih Mas Rudi ini? Kesambet apa sih dia sampai marah-marah begitu?" Gerutu Sinta tidak terima di marahi suaminya.

"Sudah lah Sinta, kamu bersihkan saja rumah ini. Kan kami juga yang buat berantakan, piring itu juga cuci sana," kata bu Rena memerintah anaknya.

"Enak banget Ibu minta aku kerjain semua itu, nanti tangan dan kuku aku rusak kalau kena sabun. Aku ini biasa semuanya tinggal beres, mending Ibu saja sana yang kerja kan."

"Kok kamu malah suruh Ibu sih, Sinta? Ibu ini kan sudah tua, gak sanggup lagi kalau harus mengerjakan semua pekerjaan rumah. Sudah saat nya Ibu ini duduk santai tanpa di bebani oleh pekerjaan lagi. Sekarang saat nya bagi Ibu juga untuk menikmati masa tua, di beri uang oleh anak dan bersenang-senang. Bukan malah mengerjakan pekerjaan kotor itu," tolak bu Rena.

"Kan Ibu memang sudah di kasih uang sama Mas Rudi. Kemarin Ibu sudah di kasih 1,5 juta, jadi sudah seharusnya Ibu membantu membereskan pekerjaan rumah," kata Sinta menatap ibunya kesal.

"Dasar anak semprul kamu, kamu itu harus berbakti sama Ibu mu ini. Karena hanya tinggal Ibu yang kamu punya dan sudah menjadi tugas kamu untuk menjaga dan merawat Ibu tanpa mengeluh apa lagi menyuruh Ibu. Kamu harus menjadikan Ibu ini layaknya Ratu," ujar bu Rena.

Kedua mata Sinta melotot mendengar ucapan ibunya itu. Dan perdebatan di antara kedua wanita itu terus berlanjut tanpa mengindahkan perintah Rudi tadi. Bahkan ancaman pria itu juga tidak di hiraukan keduanya.

Rudi yang sudah selesai mandi dan bersiap segera keluar dari kamar. Bukannya melihat keadaan rumah yang sudah bersih, Rudi malah mendapati pasangan ibu dan anak itu sedang berdebat dan tidak ada habisnya.

"Berhenti kalian berdua!" Bentak Rudi keras.

Sontak saja bu Rena dan Sinta menghentikan perdebatan mereka yang sangat tidak bermanfaat itu. Keduanya menatap Rudi yang terlihat sangat marah.

"Bereskan rumah ini segera atau kalian berdua keluar dari rumah ini," teriaknya benar-benar kesal sekarang.

Sinta dan bu Rena bergerak dengan ketakutan karena tidak menyangka Rudi bisa terlihat sangat menyeramkan saat marah. Meski merasa sayang dengan kuku yang baru di pasang. Sinta mengabaikan itu sejenak asal selamat dari amukan Rudi.

Rudi menghembuskan napas kasar melihat mertua dan istrinya yang gelagapan mengerjakan semua pekerjaan rumah.

"Benar-benar sial kita, Bu. Seharusnya ini bukan pekerjaan ku," gerutu Sinta pelan nyaris berbisik pada sang ibu agar tidak di dengar suaminya yang sedang berada di kamar.

"Kamu kira Ibu pernah mengerjakan ini semua? Semenjak tinggal di rumah Almarhum Mas mu, Ibu sama sekali gak pernah mengerjakan pekerjaan rumah," bisik bu Rena pula.

"Kemana lagi perempuan sialan itu ya, Bu? Sudah dia berani-beraninya menjual rumah Mas Dimas. Nomornya gak bisa di hubungi lagi, kemana dia pergi kira-kira ya Bu?"

"Entah lah, awas saja dia nanti kalau ketemu sama Ibu. Gak bakalan Ibu lepas kan dia itu, uang penjualan rumah juga harus Ibu dapatkan. Enak saja dia mau menguasai semua uang Mas mu," kata bu Rena kesal.

"Iya Bu, aku juga kesal banget sama dia. Pokoknya kita harus kasih dia pelajaran nanti kalau ketemu," ujar Sinta mendukung kekesalan sang ibu.

Keduanya membersihkan rumah dengan gerutuan yang tidak berkesudahan. Namun untuk menolak juga tidak berani kala mengingat kemarahan Rudi.

Sedangkan orang yang menjadi sumber kekesalan ibu dan anak itu sedang bersama Abian. Hidup mereka semakin membaik dan Ayana sangat bersyukur dengan hal itu.

"Kamu benar-benar membawa berkah untuk Bunda, Nak."

Ayana mengecup kening Abian yang sedang tidur pulas di pelukannya.

1
Sri Wahyuni
Luar biasa
Hashimah Othman
terbaik akhirnya sinta di cerai kan.... ikut terus cakap Ibu mu yg baik itu... makan yg terbaik juga kamu dapat....
Sugina
mkny jdi orang jgn belagu dn angkuh. suami baik mlh gk di urusin
Siswati Ningsih
Luar biasa
Hashimah Othman
thor bila SI Rudi nak cerai kan sinta... suaminya patut tegas thor
Andalas 476
bisa mikir juga ternyata ni Bocah..🤔😁
Ida Darwati
tapi gantung mba, cuma disini ceritanya padahal bagus,, awal sedih penuh perjuangan
Rini Handayani
Luar biasa
Ida Darwati
wah wanita cerdas,, harus di gitukan punya kel suami yg toxic mantap ayana
Ema Jason Ema
berbicara sama orang yg egois gak ada pedahnya yg ada hanya lelah mning tinggalin udah istirahat sana anderas suruh pulang ja mantan mertua yg gak jelas
Andalas 476
yg salah itu Sifat bin Watak Istri + Mertua = Buang jauh-jauh 😵
Ema Jason Ema
pak pol nya gak peka yg melapor dan yg bawa bayi orang yg sama hanya satu lanjut ah tour penasaran
Sugina
pulang kn saja, wanita yg gk guna gtu kasar bngt
Yuniarsih Yuni
Luar biasa
Andalas 476
Kasian Ayah nya klo ampe Lecet gitu...😂
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Sintia Dewi
syukur akhirnya pisah juga selmat jd duda rudi smga hidupmu lbh baik dgn psangan yg lbh baik baik baik berkali2 lipat dr sinta sinting/Good/
Dewi Dama
Luar biasa
Atik Marwati
selain korupsi yo maling barang to
Sintia Dewi
rudi gw gemes bgt kpan lu ceraikan si sinta ini..empet bgt baca rumah tangga kalian/Grievance/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!