Benih Dua Pria Dalam Rahimku

“Aku tahu itu, Ko. Tapi ....” Satu bulir menetes di pipi Bella. Bukannya ia dan Jerry tidak berusaha. Mereka sudah berusaha extra.

Tetapi jika Tuhan tidak mengijinkan mereka harus bagaimana. Tidak ada yang salah dengan mereka berdua. Mereka berdua sehat.

Sebulan berlalu. Dua bulan berlalu. Carmilla terus merecoki Bella. 

Tak terasa sudah setahun mereka menikah. Perut Bella masih saja kempes tanpa adanya bayi yang diharapkan Carmilla. Hanya lemak perut yang bertambah karena Bella melampiaskan stresnya dengan makanan.

“Kamu ceraikan saja Bella. Mama nanti yang cari istri yang subur buat kamu.” Camilla semakin tidak menyukai Bella. Sudah miskin, mandul lagi. Tak ada gunanya dipertahankan jika tidak menguntungkan. Wanita paruh baya itu sudah punya daftar calon mantu yang akan dia perkenalkan ke Jerry.

“MAMA!” Jerry menaikkan nada suaranya. Ia merasa sang mama sudah sangat keterlaluan. Ada Bella yang berada di dekat mereka mendengarnya.

“Saya mau ke toilet.” Lagi-lagi Bella menitikkan air matanya. Tiada hari tanpa Bella menitikkan air mata saat Carmilla datang dan menghina dirinya. Bella masuk ke dalam kamar mandi. Ia menangis sepuasnya di sana. 

Apa aku memang mandul seperti yang dibilang mama? Apa ini artinya aku dan Ko Jerry akan bercerai karena aku nggak bisa kasih cucu ke mama?

“Bella.” Jerry mengetuk pintu kamar mandi. Ia tahu Bella sedang menumpahkan kesedihannya di sana.

Bella menghapus air matanya dan membuka pintu kamar mandi. Ia menangis lagi di pelukan Jerry. 

“Ko, maafkan aku. Aku nggak bisa kasih kamu anak.”

“Aku yang seharusnya minta maaf. Aku yang sudah membawamu masuk ke keluargaku dan membuatmu jadi seperti ini.” Jerry tidak pernah mempersalahkan jika memang mereka tidak diberi keturunan, meskipun ia ingin punya banyak anak.

Tetapi berbeda dengan sang mama. Jerry paling tidak tahan melihat air mata kesedihan Bella. Dan air mata itu lebih sering jatuh sejak mereka menikah.

“Tidak seharusnya kita menikah.” Bella sangat menderita karena tekanan dari mertuanya itu.

“Sst. Jangan katakan hal itu. Kita menikah karena kita saling mencintai. Kamu mau melihatku menikah dengan wanita lain?”

Bella menggeleng. Ia tidak akan bisa menerima jika Jerry bersama wanita lain. Sebucin itu Bella dengan Jerry dan Jerry lebih bucin lagi ke Bella.

Bella dan Jerry mencari informasi. Ada dua pilihan jika mereka ingin memiliki anak. Pertama dengan inseminasi buatan (menaruh benih pria di rahim wanita) atau kedua dengan bayi tabung. Bayi tabung biayanya lebih mahal dari inseminasi, tetapi peluang kehamilan juga lebih tinggi.

Setelah berdiskusi panjang akhirnya Jerry dan Bella memutuskan untuk menjalani program bayi tabung. Bella menyiapkan mentalnya. Jerry menyiapkan dananya.

Program bayi tabung cukup menguras uang. Dibutuhkan setidaknya seratus juta rupiah dengan tingkat keberhasilan  tergantung dari sel telur dan benih dari pasangan suami istri. Tetapi cukup banyak pasutri yang berhasil, walaupun ada juga yang tidak berhasil.

Bella menjalani beberapa tes. Lalu program bayi tabung dimulai. Induksi ovulasi, pengambilan telur, pengambilan benih, pembuahan dan transfer embrio.

Ada dua puluh sel telur yang berhasil dipanen.Saat pengambilan sel telur Bella, saat itu Jerry juga mengambil benihnya.

Jerry melihat ada beberapa kamera dan orang berkerumun.

"Aslinya lebih tampan." Tatapan kagum wanita yang melihat Jeffry, penyanyi favorit Bella. Jeffry sedang syuting untuk sebuah acara TV. Dia berada di rumah sakit untuk mengetes kesehatan benihnya.

Jeffry mengambil benihnya. Benih itu dicek.

Di ruang konsultasi dokter.

Pihak stasiun TV sudah mendapatkan ijin dan diperbolehkan merekam.

Dokter memberitahukan hasilnya. Dokter tampak terkejut tetapi ia berusaha tetap profesional.

"Kadar hormon testosteron Anda 300 ng/dl," ujar dokter. Usia Jeffry masih dua puluhan dan angka itu termasuk rendah. "Ini termasuk rendah."

Dokter kemudian menunjukkan sesuatu di layar monitor. Terlihat benih Jeffry banyak yang diam dan hanya sedikit yang aktif.

Jeffry shock. Dia tidak menyangka hal ini. Dokter juga kaget.

"Apa saya bisa mendapatkan anak secara alami, Dok?" Jeffry mulai cemas dengan masa depannya.

"Jika melihat hasil yang sekarang, bisa dibilang agak sulit untuk mendapatkan anak secara alami. Tetapi Anda bisa mencoba dengan cara bayi tabung." Dokter memberikan alternatif.

"Apa sebaiknya saya membekukan benih saya sekarang?" Jeffry takut jika benihnya semakin banyak yang diam.

"Keputusan kembali kepada Anda. Saya menyarankan untuk membekukannya," ucap dokter. Seiring waktu kualitas benih bisa mengalami penurunan.

Pihak agensi Jeffry langsung berdiskusi karena hasil tidak terduga ini. Jika ditayangkan, akan jadi apa image Jeffry di mata publik. Tetapi jika meminta untuk tidak ditayangkan, mereka mungkin harus membayar denda.

Pihak agensi juga berdiskusi dengan Jeffry. "Apa kamu ingin hal ini ditayangkan?" Semuanya sekarang tergantung Jeffry.

"Ditayangkan saja." Image Jeffry mungkin kena dampaknya. Tetapi setidaknya ia jujur.

Dari dua puluh sel telur, hanya empat yang berhasil jadi bakal anak dengan grade excellent. Embrio dengan grade excellent punya peluang kehamilan besar. Dokter memasukkan satu embrio ke rahim Bella. 

Dua minggu kemudian, saatnya Bella mengecek. Apakah ia hamil atau tdak. Bella menggunakan tes pack dan hasilnya negatif. Ia tidak hamil. Ia menangis lagi. 

Katanya bayi tabung bisa bikin hamil. Kenapa aku tidak hamil. Bella merasa down. 

Untung ada Jerry yang memberikan semangat. “Banyak kok yang gagal pada percobaan pertama. Kita bisa coba lagi. Masih ada tiga lagi kan.”

Setelah beberapa lama Bella menjalani transfer embrio lagi. Hasilnya sama saja. Bella tidak hamil.

“Bella pasti mandul. Dan kamu Jerry. Kamu cuma buang-buang uang buat bayi tabung.” Carmilla tidak henti-hentinya menghina mantunya itu. Dari awal istri Brennan itu memang sudah tidak suka dengan Bella yang tidak sederajat dengan dirinya.

“Kami masih bisa mencoba lagi. Masih ada dua embrio lagi yang bisa jadi bakal anak.” Jerry masih menghormati ibu yang sudah melahirkannya itu. 

“Jika yang ini tidak berhasil. Kamu harus ceraiin Bella.” Camilla memang ingin menendang Bella keluar dari keluarganya.

“Walaupun yang ketiga ini tidak berhasil, Jerry tidak akan menceraikan Bella.” Bagi Jerry hanya ada Bella dan Bella. Tidak ada wanita lain di hatinya.

...***...

Percobaan ketiga dilakukan.

Bella berdoa. Jerry berdoa. Mereka berdua berharap jika percobaan ketiga ini berhasil. Kali ini dokter menanamkan dua embrio sekaligus. Walaupun kemungkinan jadi hanya satu saja.

Dua minggu kemudian Bella mengecek melalui tes pack. Dan hasilnya ....

“Ko. Lihat.” Bella menunjukkan tes pack yang bergaris dua. Mereka sangat senang. Harapan mereka terkabul. Camilla bungkam. Ia tidak bisa berkoar-koar lagi meminta perpisahan mereka.

Bella sangat menjaga kehamilannya ini. Ia meminum susu yang disarankan dokter untuk ibu hamil. Belum lagi suntikan untuk menjaga kekentalan darah. Ditambah lagi obat-obatan untuk menjaga kehamilannya.

Perjuangan yang tidak mudah. Embrio yang ditanamkan bisa saja gugur. Bella tidak mau itu terjadi. Istri Jerry itu tidak mau lagi mendengar kalimat-kalimat pedas dari Cermilla yang melebihi pedasnya sambal mercon itu.