Elara Estelle putri seorang pengusaha yang terabaikan dipaksa menikah dengan Alistair Magnusson seorang tuan muda lumpuh di tengah ejekan keluarganya elara menyembunyikan identitasnya sebagai dokter terkenal ketika rahasia masa lalu terungkap elara merencanakan balas dendam sambil belajar arti cinta dan penerimaan dalam pernikahan yang tak terduga.
penasaran?? yuuk lanjut bacanya ➡️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bellis_perennis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15
Setelah malam yang penuh kejutan pagi itu di rumah alistair pun diwarnai oleh momen canggung dan manis Marcus berdiri dengan setia di dekat pintu kamar Alistair menyaksikan nyonya muda mereka berlari keluar dengan wajah merah padam dia menyembunyikan senyumnya tak ingin terlihat mengolok-olok pelayan lain juga berusaha menahan tawa sambil kembali kepada tugas mereka merasa tersentuh dengan kebahagiaan sang tuan yang kini jauh lebih hidup sejak kedatangan Elara.
Alistair masih bersandar santai di tempat tidur terlihat puas dengan hasil rencananya sambil menatap Marcus alistair hanya mengangguk ketika pria itu berkomentar "anda terlalu berani tuan nyonya sepertinya belum siap menerima kejutan seperti itu".
"Terima kasih atas pujianmu marcus jika perlu aku akan melakukan lebih gila lagi demi memenangkan hati istriku elara hanya akan menjadi milikku sepenuhnya dan aku tidak akan membiarkan siapapun merebutnya "jawab alistair dengan percaya diri.
Marcus tersenyum kecil merasa bahwa alistair jauh lebih licik dalam mengejar cinta istrinya dibanding saat berhadapan dengan rekan bisnis namun dia tetap terkesan pada keberanian tuannya dan untuk sementara dia puas melihat keduanya semakin dekat.
Setelah itu marcus kembali menyampaikan kabar yang membuat Alistair terkejut "oh..tuan kemarin nyonya bertemu keluarga Estelle kakaknya dan ibu mereka kembali mencoba memanipulasi keadaan tapi sayangnya nyonya justru berhasil memutar balikan keadaan dan mempermalukan mereka".
"Berani sekali mereka pada istri ku .." alistair mengepalkan tangan menunjukkan amarah yang mulai muncul "mereka benar-benar keterlaluan terlebih setelah mereka datang sebelum pernikahan dan menuntut balas jasa karena sudah membesarkan Elara tidak cukup sampai di situ mereka juga berharap nona arabelle menggantikan posisi nyonya".
Marcus mengangguk, menyampaikan dukungan dalam nada tegas "benar, tuan mereka bahkan mengandalkan kemampuan nya berekting untuk mempermalukan nyonya di depan umum".
Alistair menatap tajam kini sepenuhnya sadar akan tipu daya keluarga Estelle "jika mereka pikir aku akan membiarkan mereka mengusik elara mereka salah besar mulai sekarang aku tidak akan segan melindungi istriku dari siapapun terutama dari mereka yang hanya ingin memanfaatkan posisinya".
Marcus mengangguk dengan setuju "saya mendukung keputusan anda tuan saya akan memastikan tidak ada lagi keluarga Estelle yang bisa mendekati nyonya tanpa seizin Anda".
Hari itu alistair memutuskan untuk menyusun rencana demi menjauhkan keluarga Estelle dari hidupnya dan elara bagi alistair, melindungi elara kini adalah prioritas utama.
...----------------...
Alistair baru saja tiba di kantornya ketika sekretarisnya mengetuk pintu membawa kabar tak terduga "maaf mengganggu, tuan alistair nona arabelle estelle datang dan ingin bertemu dengan Anda".
Alistair mengerutkan kening "abaikan saja aku tidak ingin melihatnya" jawabnya singkat.
Namun sekretarisnya tampak ragu "sebenarnya ini bukan pertama kalinya tuan nona arabelle sudah sering melakukan kunjungan ke kantor ini hanya saja kami tidak melaporkannya pada anda".
Alistair menatap marcus yang berdiri di dekatnya sebuah ide tiba-tiba terlintas di benaknya "begitu? Baik.. kalau begitu suruh dia masuk" katanya matanya berbinar licik "marcus pastikan kita punya rekaman CCTV lengkap tentang kedatangan arabelle aku ingin seluruh kunjungannya ini tercatat buat dia terlihat seperti wanita yang mencoba merayu suami adiknya sendiri".
Marcus mengangguk langsung memahami maksud alistair sekretarisnya pun bergegas mengundang arabelle masuk begitu diberi izin arabelle segera memperbaiki ekspresi wajahnya memasang senyum yang dibuat-buat dan berjalan masuk dengan langkah gemulai namun dia tidak sadar bahwa setiap gerakannya dipantau oleh kamera yang sengaja dipersiapkan untuk merekam.
"Selamat pagi tuan Alistair" ucap Arabelle sambil tersenyum manis matanya berusaha menarik perhatian alistair.
Alistair duduk dengan tenang ekspresinya dingin dan tak tertarik "apa maumu?" tanyanya datar tanpa menyembunyikan rasa tidak sukanya.
"Saya ingin melamar pekerjaan di perusahaan anda tuan saya bisa melakukan apa saja." Arabelle tersenyum genit, sedikit mendekat "bahkan jika Anda merasa lelah saya bisa memijat Anda" lanjutnya dengan suara lembut dan menggoda berharap bisa memikatnya.
Dalam hati alistair hampir ingin tertawa mendengar kata-kata itu dengan ekspresi muak dia menjawab "apa kau pikir perusahaan ini membutuhkan seorang wanita untuk menjadi karyawan ku ? kau tidak melihat bahwa sembilan puluh persen karyawan di sini adalah pria?"
Arabelle sedikit terkejut namun berusaha menyembunyikannya "saya… hanya ingin membantu perusahaan ini dan tentu saja Anda tuan alistair".
Alistair menatapnya tajam "bahkan untuk menjadikanmu pelayan pun aku tidak sudi aku ini pria yang sudah beristri, arabelle. Ayahku mengajarkanku untuk menghormati istriku dan menolak semua jenis wanita… gampangan".
Wajah Arabelle memucat lalu berubah menjadi merah padam karena marah dan juga malu "anda sangat kejam tuan apakah ini karena elara? apakah elara yang memintamu melakukan ini?" suara Arabelle bergetar hampir menangis "Bagaimana bisa anda menghina kakak ipar Anda sendiri !!"
Namun alistair hanya mendengus dingin "jika kau tahu siapa aku seharusnya kau bersikap sopan padaku kau ini kakak ipar dan kau datang sendiri ke kantor adik iparmu hanya untuk menawarkan diri menjadi wanita penghibur?"
"A… aku…" arabelle tergagap tidak mampu menjawab.
"Keluar dari ruanganku sekarang" alistair berkata dingin tatapannya tak berperasaan "dan jangan pernah memperlihatkan wajah menjijikan mu di hadapanku lagi seperti yang sudah dikatakan adik ku kami hanya menganggap elara saja sebagai keluarga bukan kalian semua dari keluarga Estelle ingatlah posisimu dan berhentilah berfantasi dengan posisi elara dia istriku dan selamanya akan menjadi milikku".
Arabelle tetap berdiri terpaku enggan menerima kenyataan bahwa dia baru saja dihina habis-habisan namun, alistair tak memberi kesempatan lebih dia menekan interkom dan memanggil satpam "antar nona ini keluar dari kantorku jika perlu seret dia".
Satpam masuk segera menggiring arabelle keluar meski ia berusaha mempertahankan harga diri nya tak dapat dipungkiri bahwa seluruh pegawai di lantai tersebut melihat peristiwa itu arabelle terseret keluar hingga di depan pintu masuk gedung wajahnya memerah karena malu.
Namun penghinaan yang dia terima tidak berakhir di situ rekaman CCTV pertemuannya dengan alistair berjudul kakak perempuan yang berniat menggoda suami adiknya dengan cepat tersebar di media sosial dalam hitungan jam video tersebut menjadi viral memancing reaksi dari publik yang ramai-ramai mencemooh arabelle para netizen termasuk putri pejabat dan kalangan pengusaha yang tidak menyukai arabelle, mulai mengecamnya secara terbuka menertawakan keberaniannya yang tidak tau malu.
Hari itu arabelle tidak menyadari bahwa dirinya telah kehilangan martabat dan reputasi yang selama ini dia banggakan.