Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Warning 21+!!!
Baiknya dibaca pada malam hari. 🔥
***
James membelai wajah Silvia yang telah dibaringkan di ranjang mereka. Pria itu ingin menikmati setiap sentuhan yang akan diberikan pada sang istri. Sudah beberapa kali dia hampir kehilangan kendali bila berhadapan dengan Silvia.
Saat ini, dia ingin memandang Silvia hanya untuk dirinya sendiri. Seolah terhipnotis dengan mata James yang begitu indah, wanita itu hanya balik menatap James. Menahan napas untuk menunggu yang akan dilakukan oleh James.
"Kamu sangat cantik, Sayang. Dari awal, aku sudah ingin menyeretmu ke kamarku," ucap James.
Pria itu menyentuh tubuh sang istri dengan perlahan. Membuka gaun yang menutupi tubuh indah sang istri. Untungnya, Silvia memilih gaun sederhana, namun elegan. Tidak ada kesulitan bagi James untuk membukanya.
Napas Silvia seolah tertahan ketika James melakukannya. Iris cokelat milik James seolah menghipnotisnya hingga dirinya hanya diam mendapati perlakuan James.
Lama pria itu memandangi tubuh Silvia. Hingga, kesabaran Silvia sedikit habis."James, apa yang ingin kamu lakukan?"
"Yang inginku lakukan? Apa perlu kamu menanyakannya? Hmm," ucap James dengan wajah menggoda.
"Kau hanya diam menatapku, aku..."
James melakukan sesuatu yang membuat Silvia menghentikan ucapannya. Pria itu melumat perlahan bibir ranum Silvia. Dia ingin melakukannya perlahan tanpa tergesa-gesa. Baginya, ini adalah kali pertama mereka melakukannya lagi setelah lama James tidak pernah memuaskan dirinya sendiri.
Mata Silvia terpejam menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh James. Pria yang sangat dicintainya itu memperlakukannya dengan sangat lembut. Silvia tidak ingat kapan terakhir kali dia melakukannya. Yang pasti, Silvia hanya pernah berbagi kehangatan bersama James.
"Katakan kau hanya milikku, Sayang," ucap James sambil terus melakukan kegiatannya.
"Ahhh... James..."
"Ya, Sayangku, Via. Katakan kau hanya milikku," pinta James.
"Aku...ah..." des*Han kembali lolos dari bibir Silvia. Tubuhnya dikejutkan dengan aliran yang terjadi akibat perbuatan James di bawah sana.
Silvia tidak dapat berpikir jernih, ketika pria itu menyesap semua inti dari tubuhnya. Yang dapat dilakukan oleh Silvia hanya menahan suara merdu yang sedari tadi dia tahan.
"Lakukanlah, aku sudah tidak..."
"Katakanlah! Katakan kamu menginginkanku untuk memenuhimu, Sayang!" balas James menatap Silvia dengan menyeringai.
Pria itu memutuskan untuk menghentikan kegiatannya. Seketika ada yang hilang ketika James menghentikan aktivitasnya. Wanita itu menatap James dengan sendu.
Walaupun suhu ruangan dingin, tapi tubuh seputih susu milik Silvia memerah. Wanita itu menginginkan lebih, tega sekali James menghentikan hal yang sudah dia lakukan.
"Apa yang kamu lakukan? Jangan berhenti!"
"Kamu menginginkan ini?" James menyentuh titik sensitif Silvia hingga wanita itu memejamkan mata.
Gelayar aneh timbul dalam tubuh wanita itu. Ada kekosongan yang butuh diisi. "Ya! Aku menginginkannya," ucap Silvia dengan susah payah.
"Apa yang kau inginkan?"
Lagi, James bertanya membuat Silvia kesal. Namun, dia tidak ingin membuat pria yang dapat menuntaskan sesuatu dalam dirinya itu menghentikan kegiatannya. Silvia sangat membutuhkan James.
"Kamu... Aku menginginkanmu, Ja... ah."
Tanpa kata, James menyatukan miliknya dengan kepunyaan Silvia. Keduanya melebur menjadi satu. Sedari tadi, pria yang telah menanggalkan pakaiannya itu juga tidak bisa menahan gejolak yang berada dalam dirinya. Dia menyesap habis madu manis yang disuguhkan oleh Silvia.
"Kamu begitu sempit, Sayang. Tidak akan pernah ada yang memilikimu selain diriku. Aku sangat mencintaimu, Via," ujar James.
Pria itu menggerakkan tubuhnya perlahan, bermaksud ingin membuat Silvia menikmati permainan mereka setelah lama mereka berpisah.
"Kamu begitu manis, aku tidak akan pernah melepaskanmu lagi. Jangan pernah pergi dariku, Sayang. Aku mencintaimu," ucap James.
"Aku juga James," balas Silvia.
James terus saja melakukannya dengan penuh cinta. Awalnya, dia melakukannya dengan sangat lembut. Namun, tentu saja pria itu tidak bisa melakukannya. James menyentak dengan keras dan terus mengh*jam miliknya. Kegiatan itu mereka lakukan terus menerus hingga tak mengenal waktu. Seperti membayar waktu yang telah mereka lalui tanpa satu sama lain.
"Aku mencintaimu, Sayang. Terima kasih," ucap James mengecup wajah Silvia dengan lembut.
Wanitanya telah memejamkan mata karena kelelahan atas perbuatannya James. Pria itu tersenyum kemudian mendekap erat tubuh Silvia.
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca.
Nantikan kelanjutannya, ya. ❤️
rumah tangga tampa goncangan itu luar biasa