Reta dan Qila selalu saja di ganggu hidupnya oleh tantenya, kakak dari mamanya. Tantenya itu selalu saja mengusik kehidupan Reta dan juga Qila. Tiada hari tanpa di ganggu oleh keluarga tantenya itu.
Selain itu Ruri istri Seno pemilik dari sebuah perusahaan membeli kembali rumah itu dari Reta. Sebenarnya awalnnya bukanlah pemilik Pertama rumah itu melainkan mereka juga membelinya namun tidak lama mereka menjual kembali rumah itu.
Seiring berjalannya waktu Seno mengetahui bahwa ada sebuah rahasia besar dari rumah itu yang bisa membuat kehidupan mereka lebih kaya lagi. Tapi jika orang lain yang mengetahui rahasia itu mereka bisa di penjara.
Sebenarnya rahasia apa yang tersimpan di rumah itu?
Apakah Pemilik pertama mengetahui tentang Seno atau pemilik rumah itu menyimpan banyak harta dan juga rahasia di rumah itu?
Apakah Qila dan Reta mengetahui dari rahasia dari rumah itu?
Serta mampukah Reta dan Qila menghadapi tantenya yang selalu menganggu kehidupan mereka?
Yuk ikuti kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fianaqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
“Aduh uang untuk aku bayar arisan tidak cukup.” Ucap Alika.
Setelah menerima uang dari suaminya yang baru gajian itu, Alika mulai menghitung uang itu. Alika merincikan akan di gunakan untuk apa saja uang itu. Setelah menghitung semuanya ternyata uang yang diberikan oleh suaminya itu tidak cukup.
Mereka juga memiliki hutang yang harus di bayar, kehidupan mereka yang mewah itu membuat mereka selalu kehabisan uang. Mereka yang melihat tetangga memiliki mobil baru memutuskan untuk membeli mobil baru juga.
Mereka tidak mau tersaingi oleh siapapun. Keluarga piko itu ingin selalu di atas dan tidak ada yang boleh lebih kaya dari dirinya.
Semua yang tinggal di kompleks itu mengetahui bahwa keluarga Piko itu adalah orang yang paling kaya di kompleks itu.
“Lagian mas Piko sudah lama kerja masa gajiannya Cuma segini terus tidak bonus lagi.” Gerutu Alika.
Sebenarnya Alika heran dengan gaji suaminya itu. Padahal suaminya itu posisinya tinggi di perusahaan besar itu tapi gajinya hanya sedikit. Ada rasa curiga dengan suaminya itu namun Alika memilih mengabaikannya.
Awal Alika curiga akan gaji suaminya saat anaknya naik jabatan sebagai manager gajinya bertambah. Gajinya dua kali lipat dari papanya. Sedangkan posisi suaminya lebih tinggi dari anaknya di kantor itu.
Alika pernah bertanya akan soal itu namun Piko mengatakan bahwa dia mengirim uang untuk Mamanya. Piko beralasan bahwa Cuma dirinya yang tidak memberikan uang untuk mamanya. Piko merasa malu, makanya ia memberikan uang untuk mamanya.
Alika tentu saja protes namun setelah di marahi oleh suaminya, Alika memilih tidak lagi membahas soal itu. Alika terlalu takut jika dia banyak bertanya, piko akan menceraikan dirinya. Alika tidak mau hidup miskin. Alika mengalah dan tidak lagi menanyakan soal itu.
“Aku harus cari tambahan uang kemana coba?” Tanya Alika.
“Aku tahu siapa yang bisa kasih aku uang tambahan.” Alika berdiri menyimpan semua barang dan uangnya itu.
“Mama mau ke mana?” tanya Tika.
“Mama mau keluar sebentar, ada urusan.” Jawab Alika sambil berjalan keluar rumahnya.
Tidak membutuhkan waktu lama akhirnya Alika sampai di rumah Reta.
Alika memutuskan untuk meminjamkan uang saja kepada Reta. Reta dan Qila yang baru saja sampai di rumah sehabis pulang dari makam orang tuanya saling pandang dan membuka pintu.
Setelah pintu di buka, Alika langsung saja masuk padahal tuan rumah belum mempersilahkan dirinya masuk.
Qila hanya bisa mendengus kesal melihat tingkah tantenya itu.
“Ada apa tante?” tanya Reta, walau sebenarnya Reta Sudah bisa menebak kenapa tantenya itu datang ke rumahnya.
“Tante mau pinjam uang.” Ucap Alika tanpa basa-basi.
“Ye elah tante, ini baru awal bulan, masa iya uang tante sudah habis saja. Suami tante kan baru saja menerima gaji, masa keluarga tante sudah tidak punya uang.” Ucap Qila heran.
Baru saja menerima gaji tapi sekarang sudah pinjam uang saja.
“Iya benar Tante, masa iya tante sudah kehabisan uang saja. Tika dan om Piko pasti sudah menerima gaji hari ini.” Reta juga merasa heran dengan tantenya itu.
“Aduh kamu itu tidak usah banyak bicara cepat berikan uang itu ke tante, Tante lagi butuh ni.” Ucap Alika yang tidak menggubris ucapan keponakannya itu.
“Apa jangan-jangan gaji om Piko sebagian besarnya itu untuk selingkuhannya lagi, sedangkan tante hanya di kasih sedikit lagi.” Ucap Qila dengan entengnya.
Reta menegur adiknya itu. Alika yang mendengar itu tidak terima dan memarahi Qila. Meminta Qila untuk tidak bicara sembarangan.
Qila tidak menggubris dan terus saja mengatakan bahwa Piko itu selingkuh bahkan Qila menyuruh tantenya itu untuk menyelidikinya.
“Mana mungkin om kamu itu selingkuh. Suami tante itu orangnya setia.” Ucap Alika membela suaminya
Alika bahkan melupakan niatannya untuk meminjam uang kepada Reta karena Qila yang mengatakan bahwa suaminya itu selingkuh.
“Makannya tante cari tahu kebenarannya. Tante itu jangan langsung percaya saja sama ucapan suami tante itu. Lagian masa iya tante hanya di kasih uang sebanyak itu, padahal suami tante itu jabatannya lebih tinggi loh.” Ucap Qila yang tiada hentinya mengatakan bahwa Piko itu selingkuh.
Qila yang merasa heran uang mereka yang selalu saja tidak cukup akhirnya memutuskan untuk menanyakan berapa gaji suami tantenya itu. Alika dengan sombongnya menyebutkan gaji suaminya.
Reta langsung mengatakan bahwa gaji Piko lebih besar dari itu, apalagi Piko yang bekerja di kantor pusat, tentu gajinya lebih besar dari itu. Reta juga bekerja di kantor yang sama dengan Tika, Piko dan Raka.
Ya mereka bekerja di kantor yang sama namun di tempat di posisi yang berbeda namun posisi yang mereka tempati di kantor itu bisa dikatakan posisi yang tinggi. Dari sana mereka tahu bahwa uang yang di berikan Piko kepada Alika tidak sampai setengah dari gaji Piko.
“Sudah deh ngomong sama kalian itu bikin tante pusing.” Ucap Alika langsung pergi dari sana.
Di perjalanan Alika memikirkan ucapan keponakannya itu. Alika sekarang menjadi semakin curiga dengan suaminya. Alika memutuskan untuk mencari tahu, apa benar suaminya itu selingkuh.
Alika juga akan menanyakan kepada anaknya berapa gaji papanya di kantor itu. Alika tidak mau bertindak gegabah.
Setelah Alika pulang, Reta menegur adiknya agar tidak berbicara seperti itu lagi.
“Habisnya aku kesal kak, masa setiap hari ke sini Cuma mau pinjam uang saja. Lagian apa yang aku ucapkan itu benar kali kak, coba kaka pikir sendiri. Gaji suaminya itu besar tapi dikasih ke Tante Alika Hany sedikit. Aneh kan?” ucap Qila.
“Iya juga sih. Tapi sebaiknya kita tidak usah ikut campur. Yang ada nanti kita ikut terlibat dalam masalah mereka.” Ucap Reta.
Reta bukannya tidak perduli dengan tantenya itu namun mulut pedas dan sikap keluarga tante itu membuat Reta tidak mau ikut campur dalam urusan keluarga tantenya itu. Yang ada nanti malah dirinya dan adiknya yang terkana masalah.
“Gimana kalau kita kasih tahu soal ini ke tante Ningrum saja, biar tante Ningrum yang bicara dengan tante Alika.” Ucap Reta.
Qila setuju. Qila menghubungi tantenya dan memberitahukan apa yang terjadi tadi dirumahnya tanpa ada yang ia tutupi. Ningrum tentu saja tidak menyangka dengan adiknya itu yang selalu saja menganggu kedua keponakannya. Namun Ningrum juga kasihan jika Adiknya itu dikhianati oleh suaminya.
Ningrum akan mencoba untuk mencari tahu soal adik iparnya itu. Setelah memberitahukan informasi itu kepada tantenya mereka memutuskan untuk melaksanakan shalat magrib bersama setelah itu mereka lanjutkan makan malam bersama.
Setelah makan malam bersama Reta menyuruh adiknya belajar dan Reta menyelesaikan pekerjaannya yang ia bawa pulang.
jangan lupa mampir ya?