Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 34
ketika mereka sedang asyik mengobrol tiba-tiba datanglah Roy yang baru pulang dari Jakarta. Roy tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada diri Hasan.
Sambil melemparkan senyum kemudian Roy berkata " bro lagi apa tuh kok asik bener kayaknya berduaan hayo lagi selingkuh ya? , lalu Rina pun menjawab" iya dong kami mah lagi selingkuh emangnya Roy kerja udah lama juga di Jakarta, kok masih jomblo". lalu mereka pun tertawa " hahaha" tak lama kemudian Roy berbicara kembali "Hasan lu kenapa? kok kakimu pakai perban emang lu jatuh atau dipukuli sama mantan selingkuhanmu ya hahaha" Hasan pun melirik ke arah Rina sebagai isyarat supaya Rina yang menjelaskan tentang keadaan Hasan yang sebenarnya.
kemudian Rina pun menjelaskan tentang kejadian yang telah menimpa pada diri Hasan dari mulai awal sampai akhir.
setelah mendengar cerita dari mulut Rina Roy pun menjadi kaget ia merasa menyesal berbicara seperti itu. kemudian Roy berkata " oh begitu tolong maafkan aku ya San aku nggak tahu kejadian yang telah menimpamu sebabnya kan aku baru pulang dari Jakarta , ini juga aku belum nyampe rumah. kalau begitu ini ada sedikit oleh-oleh buatmu berdua" kemudian Roy mengeluarkan sebuah bungkusan plastik dari tas ranselnya.
Rina pun berkata" apa ini Roy?" lalu Roy menjawab sambil melemparkan senyuman ke arah mereka berdua" sudah makan aja itu oleh-oleh dariku semoga nikmat". kemudian Rina menjawab "kalau begitu terima kasih ya Roy, dari oleh-olehnya semoga kamu nggak jomblo lagi ke depannya" , kemudian mereka pun tertawa bersamaan.
Hasan merasa pada waktu sekarang ini dia tidak merasakan kesedihan yang membelenggunya, Hasan agak sedikit terhibur. namun ketika dia sedang sendirian pikirannya melayang kemana-mana teringat kejadian yang telah menimpanya hingga terkadang ia meneteskan air mata sebagai simbol kesedihannya.
Beberapa saat kemudian Roy dan Rina pun pamit untuk pergi pulang. setelah mereka pulang, tiba-tiba perut Hasan merasa mules ia ingin buang hajat. kemudian ia melihat sekelilingnya, ternyata tidak ada siapa-siapa yang bisa dipintai pertolongan
Hasan mencoba untuk berdiri namun kakinya masih terasa sakit, kemudian Ia pun mencoba untuk merangkak meraih kursi rodanya yang ada di pinggir Solokan , namun tiba-tiba, terdengar suara "brak' kursi roda itu menimpa kepalanya, lalu akibat menahan sakit Hasan pun jatuh ke Solokan, kepalanya membentur sebuah batu, kaki dan tangannya masuk ke dalam selokan, kemudian Hasan pun pingsan.
pada waktu Hasan jatuh ke Solokan tidak ada seorang pun yang melihatnya. namun setelah beberapa saat ada seorang ibu-ibu yang sedang mengasuh anaknya melewati jalan tersebut dengan tidak sengaja ia melihat Hasan tergeletak dalam keadaan pingsan di Solokan lalu ia pun berteriak " tolong tolong tolong tolong". setelah berkali-kali meminta tolong ,tak ada satupun orang yang datang. kemudian ibu tersebut mengulanginya lagi hingga tiga kali ,barulah ada dua orang laki-laki yang datang menghampirinya kemudian berkata "ada apa Bu emang kenapa ? tanya dua laki-laki tersebut. kemudian ibu itu menjawab" tolong pak ada orang yang pingsan itu di Solokan", lalu mereka berdua pun menoleh ke arah Hasan kemudian berkata "astaga kenapa kok dia bisa jatuh ke Solokan ayo kita tolong!. kemudian mereka pun mengangkat Hasan lalu dibaringkan di teras rumahnya.
Setelah beberapa saat kemudian, orang-orang pada berdatangan. mereka penasaran karena mendengar ada suara orang meminta tolong akhirnya suasana di rumah Hasan pun menjadi ramai.
Pada waktu itu tidak ada satu orang pun dari keluarga Hasan yang berada di rumah, karena mereka beraktivitas di tempat masing-masing. setelah mengetahui hal tersebut kemudian
para warga yang ada di tempat itu memutuskan untuk segera membawa Hasan ke rumah sakit.
Dengan menggunakan mobil ambulan desa akhirnya Hasan pun di bawa ke rumah sakit.rina dan Roy pun ikut serta mengantar Hasan, Mereka pun kaget setelah mendengar Hasan pingsan di Solokan.
Dokter pun langsung datang memeriksa Hasan kemudian salah satu suster bertanya "siapa yang akan bertanggung jawab dari kalian untuk menandatangani surat perjanjian ini sebelum pasien ditindak ?, mendengar pertanyaan itu, Hasan dan Roy pun saling bertatap muka, lalu mereka mengadakan diskusi kecil-kecilan, dan akhirnya " saya yang akan bertanggung jawab" kata rina. dengan tidak ada keraguan sedikit pun.
Setelah dokter memeriksa Hasan dengan teliti kemudian mereka memberikan hasil diagnosanya sambil berkata," pasien terkena serangan jantung dan stroke ringan," lalu Rina pun bertanya "apakah masih bisa ditolong dok?" kemudian dokter pun menjawab" jangan takut semoga masih bisa disembuhkan , namun perkiraan kami , pasien akan mengalami kelumpuhan secara permanen", kemudian dokter pun pergi. mendengar ucapan dokter tersebut tak terasa Rina pun meneteskan air mata di pipinya. lalu Roy pun bertanya heran " kenapa lu Rin menangis?. apa yang disediakan, emang Hasan itu siapa nya kamu?. pada mulanya Rina diam saja, namun akhirnya ia berkata "aku bersedih karena melihat nasib Hasan itu amatlah kurang baik setelah kejadian yang tragis menimpa dirinya dan keluarganya Ia pun harus masuk rumah sakit untuk kedua kalinya. jadi ibarat pepatah mengatakan sudah terjatuh eh malah tertimpa tangga". kemudian Roy pun menganggukkan kepalanya sebagai isyarat ia paham atas kesedihan Rina.
satu hari kemudian barulah Hasan mulai sadar dari pingsannya. akhirnya Hasan pun dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. selama di rumah sakit Hasan diurus dan dijaga oleh Roy dan Rina, sebab kebetulan semua anggota dari keluarga Hasan berada di luar daerah, begitu juga dengan ayahnya Hasan .