Namaku Erikha Rein,anak kedua dari pasangan Will Rein dan Carlista Sari,kakakku bernama Richi Rein(ketua osis di smu purnama bakti,aktif di sekolah dan pastinya dia vocalis band Enew).
yah,keluarga kami sebenarnya broken karena perceraian tetapi Mami selalu ada buat kami.
Seiring waktu aku dan kakakku sangat ingin Mami bahagia karena sepertinya Mami menyimpan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
"Mi,makan malam sudah siap!"kata mbak Lia.
"Ah iya mbak!"ayo Di kita makan dulu".
Mereka menikmati makan bersama,meja makan jadi terisi dimana yang biasanya makan malam sendiri-sendiri seakan malam ini jadi ramai karena hadirnya sosok Didi ditengah-tengah keluarga mereka.
Selesai makan malam Didi pamit karena keesokan harinya ada acara yang tidak bisa dia tinggalkan,berat rasanya meninggalkan keluarga Lista namum ada beban yang harus diembannya untuk esok hari.
Malam ini terasa lama bagi Carlista,tidurnya yang sangat gelisah bahkan sangat tidak tenang.
Diapun meraih ponselnya dan melihat jam masih menunjukkan waktu tengah malam.
"Kenapa aku ini?"tanyanya pada diri sendiri.
Karena tidak bisa tidur akhirnya Carlista menyalakan televisi dan memutar lagu-lagu lama,lagu yang digawangi Didi dan teman-temanya membuatnya kembali tersenyum,lelah sendiri akhirnya diapun tertidur.
Pagi di hari Minggu setelah sholat subuh Carlista biasa mengajak Eri dan Richi olah raga pagi,biasanya bersepeda tetapi kali ini mereka memilih jalan kaki.Sekian berjalan tidak ada percakapan sama sekali dari mereka,hingga Eri memberi kode kepada kakaknya untuk berbicara.
"Mi,kemarin bagaimana?tanya Richi pura-pura ingin tahu.
"Apanya?"tanya Lista kembali.
"Ya,hubungan mami sama om Di!"kata Richi.
Carlista hanya diam tidak menanggapi pertanyaan dari anaknya,seakan dirinya juga berharap bisa kembali bertemu dengan Didi.
"Kak,itu bukannya om Di ya?"tanya Eri kepada kakaknya dengan menunjuk seseorang.
"Mana?"Richi mengikuti arah tangan adiknya.
Carlista juga langsung melihat kearah tangan Eri,benar disana ada sosok Didi yang tengah berdiri dan sedang memainkan ponselnya.
Tanpa basa basi lagi Richi mendekatinya dan menepuk pundak Didi dari belakang.
"Om!"menepuk pundak
Menoleh dan kaget "eh apa?tanyanya balik.
"Om,ngapain disini pake baju kayak gini lagi dah mirip kali mau pelantikan"tanya Richi.
"Ah,tadinya mau ke gedung sebelah ada acara disana tapi karena satu hal ya akhirnya diganti!"kata Didi.
"Ya udah ayo kita cari acara lain!"menarik tangan Didi
"Kemana?" tanya Didi
"Kesana!"Richi menunjuk kearah mami dan adiknya.
Senyum mami mengembang meski mami berusaha menyembunyikan tapi tetap saja Richi tahu bahwa maminya sedang tersipu malu.
Matahari kian terik,panasnya sudah bisa membuat pipi merah,badan berkeringat dan sedikit gerah.
"Ayo ganti baju kerumah,hari Minggu seperti ini tidak pantas memakai baju seperti itu!"dengan spontan dan tanpa sadar Lista menarik tangan Didi.
Mereka tiba dirumah Lista dengan berkucur keringat,lumayan jauh berjalan dari tempat pertemuan sampai rumah Lista.
"Richi,ajak om Di keatas pinjamkan dia baju kamu"kata mami.
"Siap mi!"menarik tangan Didi.
Carlista menggulung lengan bajunya,dia bersiap untuk menyiapkan minuman buat Didi.
Minuman dengan sedikit kue kering didalam toples kecil akan menemani mereka mengobrol nantinya.
Eri sudah stand bye didepan televisi setiap Minggu pagi adalah acaranya,ya Detektif Conan adalah acara favoritenya.Makanya tempatnya sudah dikuasainya,dan pasti tidak boleh ada yang mengganggunya.
Lista membawa nampan berisi minuman dan kue keatas,diatas ada tempat duduk dengan konsep kebun bunga terbuka.
Dengan perasaan deg-degan Lista menunggu kedatangan Didi,dan saat yang ditunggu-tunggu sudah tiba,nampak Didi berjalan kearahnya seolah sudah tahu Lista lama menunggu.