Di dunia kultivasi yang dilanda konflik antara Ras Manusia dan Ras Iblis, Dewa Bin Jue dari Sekte Pedang Langit menjadi harapan terakhir umat manusia. Setelah bersembunyi di Gua Abadi, Dewa Bin Jue meninggal dan menciptakan warisan Pedang Langit sebelum Dewa Iblis Yu Zheng menyerang.
Di Benua Huang Zhou, pemuda jenius Luo Xinfen kehilangan kemampuan kultivasi akibat pengkhianatan tunangannya, Wei Ling. Dalam pencariannya untuk memulihkan kekuatannya, Luo Xinfen menemukan gua misterius yang menyimpan rahasia kuno. Di sana, ia bertemu dengan suara Dewa Bin Jue yang memberinya Pedang Langit.
Dengan warisan legendaris ini, Luo Xinfen bersiap untuk menghadapi tantangan, mengungkap kebenaran di balik pengkhianatan, dan menyelamatkan dunia manusia dari ancaman Ras Iblis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LevzaaOP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 15 I Rapat Keluarga dan Penjemputan Luo Xinfen
Hari telah tiba untuk Luo Xinfen kembali ke keluarganya, membawa gelar pemenang dari Kompetisi Tempur Langit yang baru saja usai. Suasana di kediaman keluarga Luo dipenuhi kegembiraan dan kebanggan, tetapi juga ada rasa cemas menunggu Keputusan penting yang akan dibahas dalam rapat keluarga kali ini. Luo Xinfen mengetahui bahwa hasil pertempuran dan keputusannya untuk bergabung dengan Sekte Pedang Kilat akan dibahas di hadapan para tetua keluarga.
“Luo Xinfen sepertinya kamu harus menunda dulu untuk masuk ke Sekte Pedang Kilat” Ucap Dewa Bin Jue dengan nada serius
“Kenapa Guru Bin Jue, padahal ini merupakan kesempatan yang bagus untuk meningkatkan kekuatanku.” Ucap Luo Xinfen
Kesadaran Dewa Bin Jue memandang Luo Xinfen dengan sorot mata yang tajam dan penuh kewaspadaan. "Luo Xinfen," ucapnya, "kamu memiliki potensi luar biasa, tetapi kekuatanmu saat ini belum cukup matang. Sekte Pedang Kilat memang menawarkan kesempatan yang luar biasa, tetapi di dalamnya juga terdapat persaingan yang keras dan tantangan yang sangat berat. Jika kamu memasuki sekte sekarang, tanpa pondasi yang benar-benar kuat, kamu bisa berada dalam bahaya besar.”
Luo Xinfen mengerutkan kening. "Apakah ada yang lebih penting dari kesempatan meningkatkan kekuatanku di sekte, Guru?"
Dewa Bin Jue mengangguk tegas. "Ya. Kamu membutuhkan waktu untuk memperkuat pondasi kultivasimu, khususnya dalam menguasai Teknik Pedang Badai Halilintar yang baru-baru ini kamu gunakan dalam pertempuran. Teknik itu hanya satu dari banyak teknik yang perlu kamu kuasai sepenuhnya sebelum menghadapi para murid di sekte, yang tak akan ragu-ragu menyerang kelemahanmu demi memperoleh posisi lebih tinggi."
Sang guru melanjutkan dengan nada mendalam, "Tidak hanya itu, di sekte akan ada banyak mata yang mengawasi—termasuk mereka yang mungkin masih bersekutu dengan keluarga Wei. Dengan teknik dan persiapan yang lebih matang, kamu tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga meraih posisi puncak tanpa ragu. Jadi gunakan satu tahun ini untuk menumbuhkan kekuatan yang tidak tergoyahkan dan mencari peluang disebuah tempat."
Luo Xinfen mengangguk, mulai memahami arahannya. “Baik, Guru. Aku akan menyiapkan diriku dengan sebaik-baiknya, agar tak ada satu pun musuh yang bisa menyentuhku begitu aku tiba di sekte nanti.”
Setelah semua anggota keluarga berkumpul, Luo Baixun, ayah dari Luo Xinfen, memulai rapat dengna tatapan bangga yang terpancar di wajahnya.
“Keluarga kita telah mencapai kemenangan besar kali ini,” ujar Luo Baixun dengan suara penuh kewibawaan. “Luo Xinfen telah membuktikan kemampuannya dan membawa kehormatan bagi keluarga Luo. Namun, kita juga harus menyadarai bahwa perjalanan ini baru permulaan.”
Luo Xinfen berdiri dan memberi hormat kepada seluruh anggota keluarga, lalu berbicara dengan tegas. “Ayah, para tetua, dan saudara-saudaraku, aku berterima kasih atas dukungan kalian selama ini. Akan tetapi sebelum aku berumur 18 tahun aku belum mau memasuki Sekte Pedang Kilat, aku meminta izin untuk menunda satu tahun kepergianku.”
Para tetua keluarga terkejut, dan beberapa dari mereka segera bergumam di antara satu sama lain. Luo Baixun menatap putranya dengan pandangan penasaran. “Xinfen, mengapa kau ingin menunda kesempatan sebesar ini?”
Luo xinfen menarik napas dalam-dalam. “Aku ingin memperkuat kultivasiku lebih lanjut, karena hanya dengna pondasi yang lebih kuat, aku bisa menjalankan tanggung jawab di Sekte Pedang Kilat dengan sebaik-baiknya dan tidak mengecewakan keluarga.”
Sejenak, suasana hening. Kemudia, salah satu tetua yang dihormati, Tetua Luo Feng angkat bicara. “Jika Keputusan ini adalah Keputusan bulat darimu, kita tidak memiliki alasan untuk menolak. Bagaimanapun, ini adalah jalan yang telah dipilih Xinfen sendiri, dan kita harus mendukungya.”
Dengan Persetujuan keluarga, Keputusan itu pun disetujui. Luo Xinfen diizinkan untuk melanjutkan kultivasinya secara mandiri selama satu tahun sebelum memasuki Sekte Pedang Kilat. Sesuai rencana, keesokan harinya, seorang tetua dari Sekte Pedang Kilat akan akan datang ke kediaman Luo untuk membawa Xinfen, meskipun dengan pengaturan yang telah ditentukan.
Setelah Keputusan diambil, Luo xinfen berbiicara lagi, kali ini dengan rasa Syukur yang mendalam. “Aku berjanji, setelah satu tahun berlalu, aku akan kembali sebagai sosok yang lebih kua dan lebih siap untuk melindungi serta membawa kehormatan bagi keluarga Luo.”
Para Anggota keluarga memberika dukungan penuh pada Keputusan Luo xinfen, menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah masa depan yang lebih cerah bagi dirinya dan keluarga.
Penjemputan oleh Tetua Sekte Pedang Kilat.
Keesokan harinya, tepat seperti yang telah dijanjikan, seorang tetua dari Sekte Pedang Kilat tiba di kediaman keluarga Luo. Tetua tersebut, seorang pria paruh baya dengan aura yang penuh wibawa, bernama Tetua Qian.
Tetua Qian memandang Luo Xinfen dengan penuh penghargaan. "Luo Xinfen, keputusanmu untuk menunda masuk ke sekte adalah pilihan yang bijaksana. Mengembangkan pondasi yang kuat akan membuatmu menjadi murid yang lebih unggul di sekte. Ingatlah, kami menantikan kedatanganmu satu tahun dari sekarang."
Luo Xinfen mengangguk penuh hormat. "Terima kasih, Tetua Qian. Aku akan menggunakan waktu ini sebaik-baiknya dan kembali dengan kekuatan yang lebih besar."
Setelah berbincang sejenak, Tetua Qian mengucapkan salam perpisahan dan kembali ke Sekte Pedang Kilat. Dengan ini, Luo Xinfen memiliki satu tahun untuk menjalani pelatihan mandiri sesuai arahan Dewa Bin Jue, sebuah tantangan yang dia harapkan akan membuatnya menjadi lebih kuat.
Setelah kepergian Tetua Qian, Luo Xinfen mempersiapkan diri untuk memulai perjalananya. Dalam hati, dia tahu bahwa setiap langkah selama setahun ke depan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk menambah kekuatannya.
“Luo Xinfen, lebih baik kita mulai mencari peluang untuk latihanmu di Pelelangan, siapa tahu kita menemukannya disana.” Ucap Guru Bin jue.
Atas arahan Guru Bin Jue, Luo Xinfen menuju ke Paviliun Seribu Harta, tempat lelang terbesar di Benua Huangzhou yang dikenal dengan barang-barang langka dan misterius.
Saat tiba di pavilion, suasana terasa penuh ketegangan dan kegembiraan. Di ruangan luas yang dipenuhi kerumunan petarung, para pembli dari berbagai sekte, serta pada keluarga lainnya. Luo Xinfen terpaku pada meja lelang yang dihiasi barang-barang berkilauan. Setiap item memancarkan aura kuat, menandakan energi spiritualnya. Barang-barang ini bervariasi, mulai dari senjata langka, teknik kultivasi, hingga ramuan langka yang mampu menambah kekuatan berkali lipat.
Setelah melihat barang tersebut, Luo Xinfe mengatakan kepada penjaga Pelelangan. “Saya ingin bertemu dengan ketua pavilion Li Xinlan.” Ucap Luo Xinfen.
“Siapa kamu, dan kenapa kamu ingin bertemu dengannya?” Ucap Penjaga tersebut.
“Saya Luo Xinfen….” Ucap Luo Xinfen.
“Oooohhh.. Tuan muda Xinfen maafkan saya, baik saya akan mengantar tuan muda menuju ruangan ketua pavilion.” Ucap Penjaga tersebut.
Setiba nya di ruangan, Li Xinlan langsung menyambut Luo Xinfan dan ingin memeluknya. “Tuan muda Xinfen darimana saja kamu tidak pernah mengunjungiku, dan aku mendengar kamu telah memenangkan kompetisi itu. Aapakah benar?....” Ucap Li Xinlan dengan penuh Bahagia akan kehadiran Luo Xinfen.
“Benar saya baru saya memenangkannya, hanya keberuntungan kecil tidak bisa dianggap luar biasa… Hahaha..” Ucap Luo Xinfen.
Setelah berbincang, beberapa saat suara Guru Bin Jue muncul. “Xinfen kamu sepertinya belum memiliki cincin penyimpanan, bagaimana kalo kamu membelinya di Paviliun Seribu Harta agar memudahkan kamu menyimpan sesuatu.”
“Ohhhh… Benar juga terima kasih, atas sarannya Guru…” Ucap Luo Xinfen.
“Tuan Muda Xinfen datang ke paviliun apakah ingin melelang teknik-teknik tinggi lainnya” Ucap Li Xinlan.
Sontak Luo Xinfen menjawab dengan tegas. “Saya disini untuk membeli cincin Penyimpanan apakah kamu punya?. Serta ingin mencari peluang di pelelangan yang akan diadakan sebentar ini. “
“Jangankan cincin penyimpanan di pavilion ini juga memiliki tas penyimpanan, Pelayan segera ambilkan cincin penyimpanan untuk tuan muda Xinfen.” Ucap Luo Xinlan
“Berapa harga dari cincin ini?” Ujar Luo Xinfen
“Tidak Usah tuan muda Xinfen anggap saja ini hadiah dari saya” Ucap Li Xinlan.
Ketika Li Xinlan mengatakan itu, Luo Xinfen justru tidak menolkan bahkan sangat menerima harta yang berharga itu. “Terima Kasih Ketua Paviliun” Ucap Luo Xinfen.
Setelah menerima cincin penyimpanan tersebut pelelanganpun dimulai, “Pelayan segera berikan tempat VIP untuk tuan muda Xinfen di pelelangan.” Ucap Li Xinlan.
Lelang pun dimulai dan banyak barang-barang yang telah dimenangkan oleh keluarga dan tetua-tetua sekte. Setelah beberapa lelang berlalu, sebuah benda kecil dibawa ke atas panggung, tampak seperti batu biasa berwarna biru keabu-abuan. Batu itu terlihat tak istimewa, namun di saat yang sama, Luo Xinfen merasakan ada yang berbeda. Suara Dewa Bin Jue terdengar di benaknya, "Itu dia, Xinfen! Batu yang kamu lihat itu adalah aku merasakan ada petunjuk menuju lokasi harta karun di sebuah Mansion. Namun, tak banyak orang yang tahu nilainya karena auranya disegel.”
Luo Xinfen terpana. “Apakah batu itu benar-benar petunjuk ke mansion yang hilang? Apa yang ada di dalamnya, Guru?” tanya Luo Xinfen dalam hati.
Dewa Bin Jue menjawab dengan nada misterius, “Mansion itu menyimpan kekayaan dan teknik yang luar biasa, bahkan peninggalan langka dari zaman para dewa. Namun, hanya mereka yang memiliki kekuatan serta petunjuk khusus yang bisa menemukannya. Batu itu adalah kunci pertama, dan kamu akan membutuhkan petunjuk lain di perjalananmu.”
Ketika pelelangan untuk batu tersebut dimulai, tak banyak yang berminat, karena batu itu terlihat seperti barang biasa tanpa aura energi khusus. Ini memberi Luo Xinfen kesempatan untuk menawarnya tanpa banyak saingan. Dia mengangkat tangannya, memberikan tawaran awal yang cukup rendah, dan melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada yang bersaing.
Tidak lama kemudian, pelelang memukul palu, “Terjual kepada Tuan Muda Luo!”
Dengan batu itu kini dalam genggamannya, Luo Xinfen bergegas keluar dari paviliun, penuh antusiasme dan rasa penasaran. Saat dia keluar, Dewa Bin Jue memberikan arahan selanjutnya. “Xinfen, batu itu akan menjadi pemandumu ke mansion tersembunyi. Sebelum berangkat, kamu perlu memperkuat tubuh dan kesadaran spiritualmu. Hanya dengan demikian kamu bisa mengaktifkan energi tersembunyi dari batu itu.”
Luo Xinfen mengangguk penuh semangat. "Baik, Guru. Aku akan memulai latihan segera dan bersiap untuk perjalanan ini. Aku yakin, petualangan ini akan membuatku semakin kuat sebelum aku bergabung dengan Sekte Pedang Kilat."
Dengan batu itu di tangan dan arahan dari Dewa Bin Jue, Luo Xinfen memulai tahap pertama dari perjalanan kultivasinya yang baru, tanpa menyadari tantangan dan musuh yang akan menantinya di sepanjang jalan menuju Mansion Tersembunyi.