kisah ini menceritakan tentang gadis kecil yang menjadi bayang bayang sodara kembarnya , yahh gadis itu bernama Alesya Devina Pranciko ,sejak kecil dia selalu menjadi tameng kakanya yg memiliki imun tubuh lemah , semua orang hanya memperdulikan Layla Vikana Pranciko dan melupakan kehadiran Alesya..
akankah kebahagiaan berpihak kepada Alesya !?
mungkinkah Alesya bertemu Arkana lalu bahagia ,atau sebaliknya !?
apakah Arkana penyelamat hidup alesya ?!
akankah alesya membalas segala perbuatan jahat keluarganya !?
yukk simak ceritanya ,ini sangat seru dan menarik , banyak ketegangan didalamnya ,komplik ,percintaan yg sangat menggemaskan 👉
selamat membaca ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARSYAKAYLA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
geng arga
"Alesya" Geram akso , keningnya berkerut saat melihat alesya meneteskan air mata .
"bertindak menyedihkan lagi hmm ? Berharap gw bakal luluh gitu sama lo ? " cibir akso
Tanpa perasaan akso menepuk pipi alesya sedikit keras .
" Bangun drama murahan seperti ini itu tidak akan berhasil membuat gw luluh " sarkas akso
"tingkahmu seperti ini membuat gw semakin jijik " lanjut akso sambil menarik tangan alesya
alesya tersadar dari lamunannya , mata yang tadi kehilangan fokus kembali menunjukkan binarnya.
Alesya menepis tangan akso "kalian lebih menjijikan " tekan alesya
Akso tertawa pelan , meski ia terkejut dengan reaksi alesya , akso menyembunyikan rasa terkejutnya dengan tatapan datarnya.
" sangat sial sekali kita mempunya nama belakang yang sama "
" tenang saja , tidak perlu khawatir , sebentar lagi hubungan semu ini akan berakhir . "
"dan lagi ..... "
"sejak kapan kita memiliki nama belakang yang sama ? "
alesya berlalu pergi ,ia sangat malas meladeni sikap ke kanak-kanakan akso.
Sedangkan akso tertegun mendengar penuturan alesya .
akso berpikir memang benar sejak kapan alesya memiliki nama belakang dengan marga Pranciko seperti dirinya dan juga layla ? .
"sial ! " bisa -bisanya akso bertindak bodoh di depan alesya .
Akan tetapi , ada satu hal yang mengganggu pikiran akso saat ini .
Kenapa alesya berubah secepat ini ?
Apa ini salah satu rencana alesya untu menarik perhatian dirinya dan keluarganya juga ?
Akso menyugar rambutnya kebelakang dengan kasar , ia kembali berjalan kemudian kembali berhenti begitu saja saat pikirannya terganggu dengan semua perkataan alesya barusan .
Apa katanya tadi " akan berakhir ? apa maksud alesya berbicara seperti itu ? Apa rencana alesya ?
"huh ! Siapa yang tau trik apa lagi yang alesya lakukan untuk menjebak layla adiknya "
Akso mencibir , ia menyakini hatinya jika alesya tengah bersandiwara .
Akso yakin ,alesya pasti tidak bersungguh -sungguh dengan perkataannya .
"arghhhh " akso mengusap wajahnya dengan kasar , meski mencoba abai dengan perubahan alesya ,tetap saja perkataan alesya dengan sikap datanya itu terngiang -ngiang di telinganya .
Akso terganggu ...
****
Keesokan harinya , alesya tampak sudah rapi dengan seragam sekolahnya yang ngepres di badannya itu membuat alesya terlihat seksi .
Alesya berjalan menuruni tangga rumahnya sembari terus bersenandung .
Alesya berhenti bersenandung disaat ia melihat semua keluarganya sudah duduk manis di meja makan.
mereka tampak sibuk menyantap sarapannya masing-masing.
Tampa menunggu kehadiran dirinya !
Tak ingin menjadikan suasana paginya dengan buruk , alesya melewati mereka begitu saja , biarlah ia sarapan di sekolah saja nanti .
"alesya "
Dengan gerakan santai ,alesya berbalik menatap layla yang baru saja memanggilnya dengan alis terangkat .
"kamu gak sarapan ? " tanya layla pelan
"malas " jawab alesya datar
" berbicara yang benar ,alesya ! " sahut bimo tampak melihat alesya .
Alesya memutar matanya dengan malas ,ia sudah memantapkan hatinya untuk selalu kuat dalam menghadapi keluarga yang menjijikan nya itu.
Alesya bertekad untuk bersikap se acuh mungkin di hadapan keluarganya itu .
Alesya akan membuktikan dan memperlihatkan bahwa dirinya bisa hidup bahagia tanpa kehadiran mereka .
"Tunggu "
"Kita berangkat bareng ajh ,alesya " teriak layla saat melihat alesya berbalik .
"yakin " tanya alesya dengan senyum miringnya .
layla gelagapan , entah mengapa alesya seperti mengetahui segala rencananya.
Melihat layla hanya diam dengan wajah bingung , membuat alesya tersenyum tipis
"sarapan dulu alesya , gk baik melewati waktu sarapan begitu saja " tutur hilda
"nanti " alesya berlalu pergi dari sana mengabaikan semua keluarganya dengan terang-terangan
"Dasar tidak tau diri " ucap sinis bimo , ia merasa alesya sudah tidak menghormati dan menghargai dirinya sebagai orang tua lagi .
"lanjutkan makannya sayang dan abaikan dia " melihat layla hanya diam dan mengaduk- ngaduk makanannya, bimo memperingati layla.
Hilda menghela nafasnya pelan ,mengapa putrinya ini semakin hari semakin keras kepala saja !
"ia ,pa ".jawab layla pelan
Hilda hanya tersenyum lembut
" jangan sampai melewati makan siangnya sayang , mamah gk mau liat kamu tumbang jatuh sakit lagi " tutur hilda lembut.
"syiaapp komandan " layla membuat porsi hormat sembari tersenyum lebar .
Hilda dan juga bimo bahagia bisa melihat senyum bahagia dari putrinya itu .
Sedangkan akso hanya diam dengan sorot mata bingung , sedari malam hati akso terasa gelisah sekali .
Dan saat melihat alesya hanya bersikap abai , hati akso semakin tidak karuan.
"alesya kayanya marah sama layla mah " keluh layla tiba-tiba .
" marah kenapa sayang ? " tanya hilda dengan lembut .
Layla memanyunkan bibirnya denga lesu
"gak tau mah , mungkin karna layla dekat sama arga deh mah , padahal layla hanya menganggap arga sebagai kakak sendiri " imbuh layla
"alesya cemburu kayaknya "
"nanti mamah bicara sama dia , alesya harus paham , dia pasti ngerti " balas hilda sembari menatap layla dengan lekat.
Mendengar itu layla sumringah , lihat ! Bahkan dengan beberapa kata saja alesya sudah kalah darinya.
Alesya sudah sampai sekolah walau ada hambatan sedikit .
Alesya berjalan pelan , ia menarik nafasnya dengan kasar setelah melihat arga dengan gengnya sedang berada di parkiran khusus sepeda motor jangan lupakan layla berada di tengah -tengah para lelaki itu .
Alesya semakin mempercepat langkahnya , ia tidak ingin merusak suasana hatinya yang tengah baik .
".alesya "
Alesya mendengus ,beberapa orang mungkin tidak bisa membiarkan hidupnya tenang .
"gw itung sampai tiga ,.. pasti tuh cewek bakal nyamperin arga dan bergelantungan seperti monyet di tangan arga " ejek edo
"jijik banget gw sama cewek itu " dumel fazri kesal , entah mengapa fazri selalu kesal bila melihat alesya.
Edo menganguk membenarkan perkataan fazri
apalagi dengan sikap manjanya terhadap arga yang membuat mereka semakin membencinya .
"satu .. Dua...tig... "
"ehh ,, " edo melongo menatap alesya malah melewati mereka begitu saja .
Arga mengerutkan keningnya , perasaan di abaikan oleh alesya membuat arga tidak suka .
"alesya " tanpa sadar arga memanggil alesya.
Layla yang berdiri di samping arga menatap tidak suka .
ia semakin merapatkan tubuhnya kepada arga , seakan menunjukan sisi kepemilikan disana .
"ya " alesya menoleh menatap arga dengan malas
"lo .. " arga mengatupkan bibirnya , sadar dirinya sudah bersikap bodoh memanggil alesya begitu saja .
"gak " arga menggeleng pelan , kemudian menarik tangan layla , kemudian melewati alesya begitu saja .
layla tersenyum menang menatap alesya .
"Dih " dengus alesya
"heh , alesya ,kenapa lo gk ngereog seperti biasanya ? " heran fazri , biasanya alesya akan marah bila melihat arga dekat dengan layla.
"buat apa ? " alesya menatap fazri dengan seringai nya
"ya , arga kan pacar lo ? " cicit fazri sebari mengedarkan pandangan , tatapan alesya seolah mengintimidasi dirinya .
"Woowww lo sadar dia pacar gw ? dan lo biasa aja liat mereka selingkuh secara terang -terangan seperti itu di depan kalian ? " ucap alesya dengan senyum mengejeknya .
" mereka cuma. bersahabat alesya , mereka gak selingkuh dan layla tidak se munafik lo " dengus edo .
" benarkah begitu ? " alesya memiringkan kepalanya , ia meletakan jari telunjuknya di dagu ,seolah tidak percaya dengan ucapan edo .
"ya " edo dengan yakin mengangguk
Alesya tertawa remeh
"ohh begitu rupanya ,oke " alesya menganguk setuju , meski senyum mengejek masih terpatri diwajahnya.
"lo.. " suara edo tertahan , ia melihat alesya berlalu pergi begitu saja dengan senyuman sineasnya .
kenapa edo merasa alesya sedang mengejeknya .
"perempuan gila ! " sarkas edo , dengan kasar ia melangkah pergi dari sana .
kurang rapi plagiatnya wkwkwkwk
yang lanjutan kisah ini