NovelToon NovelToon
Pulau Janda Terbuang

Pulau Janda Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Janda / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:58.8k
Nilai: 5
Nama Author: Uul Dheaven

Munah, gadis cantik yang berasal dari keluarga kaya raya tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria yang sama sekali tidak ia kenal. Lalu, setelah ijab qabul, suami yang selama ini tidak pernah ia lihat rupa tiba-tiba meninggal dunia. Munah yang dalam sekejap menjadi Janda, harus di buang ke pulau terpencil, bersama dengan para janda lainnya. Bagaimana kah perjuangan Munah? Yang penasaran langsung baca aja ya.

Alhamdulillah ini novel author yang ke empat. Dan di sini, author pengen suasana baru. Selamat membaca 😘😘😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Sepanjang jalan, Munah masih saja melahap ayam goreng yang ada di tangan nya. Ia bahkan asyik sendiri dengan makanan itu.

Wak Salma tidak habis pikir dengan kelakuan Munah yang tidak masuk akal. Selama ini, siapapun yang baru saja tiba di pulau Janda, tidak ada yang berani macam-macam.

Mereka akan selalu ketakutan dan mendengar apapun yang dikatakan oleh Wak Salma. Berbeda dengan Munah yang selalu saja melanggar pantangan yang ada di desa itu.

Munah sama sekali tidak memiliki rasa takut dan juga segan kepada Salma. Ia biasa saja menanggapi semua masalah yang ada di pulau itu.

"Apa kau sudah selesai makan?" Tanya Wak Salma yang melihat Munah asyik dengan ayam itu sedari tadi.

"Ini tinggal sedikit lagi, Wak. Tanggung kalau tidak di makan. Mubazir." Ucap Munah masih sibuk dengan ayam yang ada di tangan nya.

Wak Salma langsung merebut ayam itu dan membuang nya ke tempat lain. Ia sangat kesal sekali pada Munah. Padahal ia sudah sangat marah. Tapi Munah, masih saja bercanda.

"Ya Wak, kan sayang sedikit lagi mau habis. Makan ayam kalau nggak sampai tulang-tulang nya, mana enak." Ucap Munah tanpa rasa bersalah. Tak tahu saja ia jika Wak Salma sudah berasap kepala nya.

"Diam kau Munah! Sekarang ikut aku ke suatu tempat. Kau ini, selalu saja membantah. Kenapa sih, tidak menurut saja dengan apa yang aku katakan?" Ucap Wak Salma lagi seng suara yang sedikit keras.

"Iya deh. Munah diam ini diam. Ni Munah tutup mulut nya ya. Biar nggak bicara lagi. Biar puas Wak Salma nya."

Wak Salma pun membawa Munah ke suatu tempat. Munah hanya diam saja kali ini tanpa banyak bertanya dan banyak bicara. Ia takut nanti di marahi lagi oleh Wak Salma yang bermuka galak.

Kali ini Munah di bawa ke tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelum nya. Tempat itu melewati rumah-rumah para janda. Ia pun semakin menjauh dari desa Janda, berjalan bersama Wak Salma.

"Kita mau kemana Wak? Sepertinya jalan menunu desa sudah lewat."

"Ikut saja. Jangan banyak tanya dan bicara. Bukan kah tadi kau mengatakan akan diam?"

"Tapi, ini bukan jalan ke rumah, maka nya aku nanya."

"Memang nya, kau punya rumah?"

Munah terdiam. Benar saja, ia belum memiliki rumah untuk saat ini. Ia bingung, nanti malam akan tidur dimana. Dan bagaimana cara nya agar ia memiliki rumah.

Setelah lama berjalan, Munah melewati banyak kebun sayuran yang subur di sekitar itu. Banyak juga buah-buahan seperti Semangka dan labu tanah.

Mereka berdua terus berjalan sampai akhir nya tiba di sebuah gua yang besar. Munah tidak menyangka jika di dalam pulau itu terdapat gua.

"Masuk lah, Munah."

"Masuk ke mana?"

"Masuk ke dalam gua itu. Cepat!"

"Nggak mau. Munah takut. Ayo Wawak sekalian antarkan Munah ke dalam."

"Cepat Munah! Apa kau dengar? Cepat lah kau masuk!"

"Iya Wak. Iya. Aku dengar kok. Jangan teriak-teriak gitu napa." Ucap Munah sambil masuk kedalam gua yang gelap.

"Ingat Munah. Malam ini kau di hukum tidur di dalam gua ini selama tujuh hari. Besok pagi, ketika siang hari, kau harus bekerja mengumpulkan kayu di hutan. Dan juga, mencari beberapa daun-daun yang bisa di gunakan untuk membuat Gubuk mu nanti."

Munah melongo. Kenapa hidup nya se si-al ini. Membuat rumah sendiri? Bahkan memaksa saja ia jarang. Tapi entah lah. Munah diam aja dulu. Jika ia membantah, pasti nanti bakal di marahi lagi oleh Wak Salma.

Setelah berkata seperti itu, Wak Salma pun pergi meninggalkan Munah sendirian. Gua itu bahkan jauh dari desa Janda. Entah apa yang akan ia lakukan di dalam gua itu. Ia sungguh bosan.

Ia tidak berani masuk lebih dalam. Jadi nya, saat ia lihat Wak Salma sudah menjauh, ia pun keluar dari dalam gua, dan mulai menjelajah.

Akan tetapi, ia takut tersesat jika tidak memasang tanda. Ia pun berpikir, tanda apa yang akan harus ia buat, agar diri nya tidak tersesat.

Ia pun mengeluarkan pisau kecil dari dalam baju nya. Pisau itu biasa nya ia pakai untuk bermain bersama teman-teman nya. Jika mereka sedang memetik buah di hutan, maka ada pisau itu untuk berjaga-jaga.

Siapa sangka ia ikut membawa nya. Dan saat ini, pisau itu sangat lah berguna. Walaupun bentuk nya kecil, tapi pisau itu sudah lama ikut dengan tuan nya.

Munah mulai berjalan menuju hutan yang tidak terlalu lebat. Ia pun mulai mengukir pohon-pohon yang ada di dalam hutan, agar bisa menjadi petunjuk saat ia pulang nanti.

Semakin ia masuk kedalam hutan, semakin terlihat pula pohon-pohon besar yang menjulang tinggi. Munah merasa aneh dengan pulau ini. Ternyata, ada juga pohon-pohon tua yang seperti nya sudah lama tumbuh dan berkembang.

Terlihat dari bentuk pohon dan lumut-lumut yang tumbuh. Bahkan cahaya matahari tidak bisa masuk kedalam hutan yang kelam itu.

Srek...

Terdengar suara aneh di semak-semak yang ada di depan Munah. Antara takut dan penasaran menjadi satu. Ia pun berjalan perlahan agar bisa melihat apa yang ada di depan nya saat ini.

Ia pun mengintip semak. Takut nya ada hewan buas yang ada di sana. Tapi, setelah di pikir, bagaimana mungkin ada hewan buas di pulau itu.

Saat Munah menyibak semak, ia begitu terkejut melihat apa yang ada di hadapan nya. Di sana, banyak binatang-binatang yang tidak pernah di lihat oleh Munah, dan binatang-binatang itu terkurung di dalam kandang yang terbuat dari kayu.

"Tempat apa ini?" Ucap nya dalam hati.

Munah ingin kesana, namun ada beberapa penjaga yang memakai pakaian serba hitam. Mereka juga memakai topeng seperti pencuri ayam.

Munah gemetar ketakutan. Apa mereka algojo yang akan membu-nuh para janda yang tidak bermanfaat. Apalagi Munah yang tidak bisa apa-apa. Munah pun menangis dalam diam. Ia takut sekali.

Hingga kaki nya di sentuh oleh sesuatu. Hampir saja ia berteriak. Namun ia sadar jika ia berada di mana.

Seekor kelinci berbulu putih. Bulu nya begitu tebal dan cantik. Ia pun seperti nya bisa mengerti keadaan Munah saat itu.

Munah mencoba untuk menggendong nya, dan kelinci itu pun langsung ikut. Munah akan segera kembali ke gua itu. Akan tetapi, ia lupa menggoreskan sedikit tanda pada pohon, terakhir kali nya.

"Aduh, bagaimana ini."

1
Patrick Khan
. munah munah😂😂😂
Patrick Khan
. kelinci itu jodoh muna kyk r
Patrick Khan
.. menarik ceritanya
Cesy Luthfi
Luar biasa
Yach Yulianah
kereeeennn 👍👍👍👍
Rhisna
bru ktmu langsung dibaca smpe tamat. kalaupun sdh tamat ttp klik 💖 biar nnti mau baca novel ini langsung cari novel yg sdh 💗
Uul dheaven: Terima kasih ☺️☺️
total 1 replies
Yach Yulianah
🤣🤣🤣🤣
nurliana
Wuaah seru 😃 keren thor ceritana lain dari yg lain, sukaa ... Tapi bab na kurang banyak thor 😁😁 ga ada cerita kebahagiaan mereka..

Terimakasih sukeses selalu 🥰🥰
nurliana: Menurutku ceritana bagus ko, semangat thor 🥰🥰🥰
Uul dheaven: Banyak yang kurang minta sama cerita kayak gini. Maka nya di tamatkan. 😁😁😁 Btw. Terima kasih sudah hadir di sini dan membuat Author semangat., 😊😊😊😊
total 2 replies
nurliana
Mamusia serakah itu tidak puasanya
nurliana
😂😂🤣🤣🤣 sungguh terjebak mereka
nurliana
😂😂🤣🤣🤣
nurliana
Hhiii gelii
nurliana
🤣 dugong na udah abis di makan
nurliana
😂🤣🤣 pantesan kalo berhadapan sama orang juling, tatapan matana ga liat sama yg ada di depan na, ternyata penglihatan na ada dua 😅 baru tau 🤭
nurliana
Kayana salma bukan manusian lagi 🤔

kaya putri duyung dong, air matana jadi mutiara bedana
nurliana
Ya ampuun 🤢🤢🤮🤮🤮🤮🤮
nurliana
Uweek 😬😬🤮🤮
nurliana
Sy punya novel ceritanya tentang troll juga, tapi peran utamanya gadis kecil 🥰🥰
nurliana: Bebas lah dunia halu othor mah 😊 aku mah cuma penikmat karyamu aja thor 😊👍👍👍
Uul dheaven: Ooh iya iya. Cuma di sini, Trol nya imajinasi othor 😁😁😁😁 jadi kalau kurang sesuai, ya maklumi aja ya.
total 4 replies
nurliana
Waah kereen 😃
nurliana
Ooh gitu toh awal ceritana hhmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!