NovelToon NovelToon
Oh My Lord Mr.Mafia

Oh My Lord Mr.Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Mafia / One Night Stand / Romansa / Persaingan Mafia / Pembantu
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.6
Nama Author: Four

Bekerja sebagai pelayan di Mansion seorang Mafia???

Grace memutuskan menjadi warga tetap di LA dan bekerja sebagai seorang Maid di sebuah Mansion mewah milik seorang mafia kejam bernama Vincent Douglas. Bukan hanya kejam, pria itu juga haus Seks wow!

Namun siapa sangka kalau Grace pernah bekerja 1 hari untuk berpura-pura menjadi seorang wanita kaya yang bernama Jacqueline serta dibayar dalam jumlah yang cukup dengan syarat berkencan satu malam bersama seorang pria, namun justru itu malah menjeratnya dengan sang Majikannya sendiri, tuanya sendiri yang merupakan seorang Vincent Douglas.

Apakah Grace bisa menyembunyikan wajahnya dari sang tuan saat bekerja? Dia bahkan tidak boleh resign sesuai kontrak kerja.

Mari kita sama-sama berimajinasi ketika warga Indonesia pindah ke luar negeri (⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMLMM — BAB 09

BERTEMU LAGI

Dunia Grace berasa runtuh dalam sekejap setelah mendengarkan hal itu. Ada apa dengan para wanita di sana, kenapa mereka sangat menginginkan sentuhan pria itu?

Melihat ekspresi Grace hanya membuat Maida menyeringai.

Tiba-tiba pintu depan terbuka, memperlihatkan seorang pria berkemeja hitam dengan satu kancing terbuka. Vincent baru saja melangkah masuk bersama Jack dan tiga penjaga lainnya dari belakang.

Maida dan Grace sama-sama menatap ke arah pria itu, begitu juga dengan Vincent yang berjalan ke arahnya.

“Beri hormat.” Pinta Maida kepada Grace sehingga mereka langsung sama-sama tertunduk seperti biasa.

“Selamat datang tuan Vincent. Ada yang bisa ku bantu?” tanya Maida yang kini sudah berhadapan langsung dengan pria itu.

Mereka tak bisa kemana-mana karena posisi Grace dan Maida saat itu tepat ke arah pintu, mau kabur pun akan ketahuan.

“Tamuku akan datang, bisa kau urus para maid agar tidak yang datang mengganggu di ruang tamu.” Pinta Vincent seketika langsung membuat Maida mengangguk paham.

Maida pamit dan melangkah pergi. Tak ingin berlama-lama di sana, Grace ikut melangkah pergi dengan langkah terburu-buru.

“Kau tetaplah di sini.” Deg! Grace seperti tertusuk benda tajam dari belakang.

Dia terkejut dan langkahnya menjadi berat.

“Bibi Maida!” panggil Grace pelan sehingga Maida hanya menyeringai pergi. Oh yang benar saja, wanita tua itu akhirnya bisa menyeringai setiap harinya karena kelakuan Grace.

Vincent yang masih berada di sana, menunggu maid nya berbalik. “Kemari lah.” Pinta pria itu membuat Grace tak bisa berkutik sebagai seorang pelayan.

Ia berbalik dalam kepala tertunduk. Vincent melangkah menghampirinya.

“Siapkan minuman dan datang ke ruang tamu.” Ucap Vin memberikan perintahnya.

“Baik tuan.” Grace ragu-ragu saat mencoba menatap tuannya yang masih saja mengamatinya tanpa bergerak ataupun berpaling.

Tak mau berlama-lama di sana, Grace bergerak cepat agar bisa secepatnya menghindari pria mesum itu.

Vincent yang melihat kepergian Grace hanya menatap datar, lalu dia pergi dari sana menuju ruang tamu karena sebentar lagi Jacqueline akan datang sebagai tamu.

“Tuan, apakah Anda yakin?” tanya Jack memastikan sekali lagi akan tebakan bosnya.

“Ya Jack. Kita lihat saja nanti.”

Pria itu baru saja duduk di sofa panjang warna krem, tak lama Jacqueline pun datang tepat waktu. Wanita cantik berbalut dress ketat warna abu-abu dengan rambut pendeknya yang tergelung rendah nan rapi.

Kulit putihnya hampir sama seperti Grace. Make up-nya yang lumayan tebal memperlihatkan berkelasnya wanita itu.

“Selamat malam Mr. Vincent Douglas!” sapa wanita cantik itu yang memiliki aroma semerbak bak bunga yang memenuhi ruangan.

“Silahkan duduk Mrs. Jac.” Pinta Vincent yang masih dalam posisi duduknya.

Sudah lima hari semenjak kejadian itu, membuat Vincent selalu penasaran dengan wanita didepannya. Padahal bukan Jacqueline yang dia penasarani, melainkan Grace.

Vincent mengamati cukup lama wajah cantik wanita di depannya.

“Rumahmu sangat mewah tuan Vincent!” puji Jacqueline bersuara lembut. Sangat berbeda dengan suara yang pernah Vincent dengar sebelumnya.

Sambil bersilang kaki, Vin bersandar santai dengan tangan kirinya yang selalu dia letakkan di atas punggung sofa.

“Bagaimana bisnis ayahmu?” tanya Vin malah mempertanyakan persoalan lain.

Wanita itu menyeringai. “Lebih baik!”

Tentu saja lebih baik, perusahaan Vincent tak kaleng-kaleng. pria itu sudah turun-temurun menjadi seorang pengusaha dan mafia.

Tak lama Grace datang membawakan sebotol wine dengan dua gelas sambil menundukkan kepalanya dan berlutut di dekat meja di antara Jacqueline dan Vincent.

Kefokusan mata Vincent malah tertuju ke maid nya, bukan ke tamunya.

“Menjamu seseorang bukanlah keahlian mu, benar kan?!” tebak Jacqueline masih tersenyum tipis.

“Aku tidak menerima tamu.” Suara dingin itu keluar tanpa senyuman.

Saat selesai menaruh minuman tadi, Grace kembali berdiri dan undur diri.

“Tetaplah di sini.” Pinta Vincent yang langsung membuat kedua tangan Grace terkepal sembari membawa nampan kosong yang dia peluk.

Tanpa menolak, dia berdiri tepat di belakang sofa Vicente duduk. Sementara Jack berdiri di sisi kanan.

Awalnya Jacqueline dan Grace tak menyadari satu sama lain, sampai wanita cantik yang duduk di sofa itu tak sengaja melihat wajah maid Vincent hingga senyumannya hilang.

Grace yang mulai menatapnya pun ikut terbelalak tak percaya dengan tamu tuannya.

Keduanya nampak tegang dan ingin melontarkan kata-kata satu sama lain. Sementara Vincent yang terus memandangi tamunya tadi, lalu menoleh kecil ke kiri dan kembali lagi menatap lurus dengan seringaian kecil.

“Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku lihat dari tubuhmu Mrs. Jac! Aku tahu kamu mengerti maksudku karena kita melakukannya malam itu.” Ujar Vin seperti sebuah jebakan.

Mendengar hal itu Jacqueline menelan ludahnya, begitu juga dengan Grace yang mencoba mengingat kejadian malam itu. -‘Apa yang dia maksud? Memeriksa tubuh?’ batin Grace masih mencermatinya.

“Waktu itu kau memaksa ku tuan Vincent, tapi sekarang aku menolaknya.” Jelas Jacqueline yang sebenarnya takut ketahuan. Alasan dia menolak pertemuan dengan Vincent adalah, karena dia berpikir bahwa Vincent Douglas itu pria tua berusia 31 tahun, namun nyatanya tidak.

Pertama kali masuk ke ruang tamu, Jacqueline sudah dibuat terkejut melihat tampang Vincent.

“Ini Mansion ku. Kau berada di kawasan ku Mrs. Jac.” ujar Vincent meraih gelas berisi wine lalu meneguknya.

Jacqueline dan Grace sama-sama beradu pandang dengan wajah panik mereka.

“Boleh aku pergi ke toilet?” tanya Jacqueline tersenyum lembut.

Tanpa menjawabnya, Vincent hanya menggerakkan tangan kirinya dan mempersilahkan wanita itu untuk pergi ke toilet.

Tatapan Jacqueline ke Grace tak ada hentinya, seperti sebuah kode agar dia mengikutinya ke toilet namun Grace tak mungkin melakukan itu karena Vincent akan curiga.

“Tuangkan minuman ke gelas ku.” Pinta pria yang masih duduk di sofa.

Dengan segera Grace datang, meraih botol wine dan menuangkannya ke gelas tuannya. Sorot mata Vin yang biru bak lautan itu tak berhenti memandangi lekat wajah Grace.

“Kau memiliki kulit yang sama seperti tamuku!” ucap Vin sontak membuat Grace refleks ikut menatapnya sehingga sepasang mata mereka saling bertemu.

Pria itu tersenyum miring membuat Grace bertambah berdegup tak karuan sampai dia lupa bahwa sedang menuangkan minuman ke gelas yang masih dibawa oleh tuannya.

“Terlalu penuh.” Ucap Vincent masih tak berpaling.

Grace sendiri masih belum sadar maksud ucapan barusan sampai dia mendengar percikan air di lantai dan langsung menatap ke gelas yang sudah terlalu penuh sampai amber.

“Ma-maaf tuan.” Dengan segera Grace meraih gelas tersebut dan meletakkannya ke meja, lalu mencoba membersihkan air wine dari tangan kanan Vincent sehingga tangannya ikut basah terkena air tersebut.

Vincent menghentikan tangan maid nya, meraihnya lalu memberinya jilatan di tangan Grace yang terdapat wine di pinggir ibu jarinya.

1
Hani Anisa
Luar biasa
Alii
Kayanya seru nih ceritanya
Four.: semoga aja 😁👍
total 1 replies
Stephanie michelle
happy .saya suka .baca an menghibur.
Four.: Terima kasih sudah mampir 🤗
total 1 replies
Stephanie michelle
kadang kita tidak mengetahui. kejahatan itu ada dan sangat dekat dengan kita. bahkan orang yg paling dekat dengan kita.
Four.: betul! betul! betul! contohnya..... tetangga, walaupun terkadang akurr terkadang menusuk dari belakang 😅😁
total 1 replies
Dewi Triana
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Niar Zahniar
semangat berkarya
Four.: okayyy terima kasih 🤗
total 1 replies
Meri Anti
Luar biasa
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Maulina Ina
bagus, cuma end aja kurang greget
Four.: iyakah ☹️ tancuuu 😘
total 1 replies
MalelakAty
cukup menegangkan..
Four.: terima kasih 🤗
total 1 replies
Dewi Arsandi
Biasa
Dewi Arsandi
Buruk
Tuti Sadiah
untung lah
Sufiaa Ulfaa
Luar biasa
Four.: tancuuuu 😘
total 1 replies
Tuti Sadiah
Grace sekarang jadi minum wine y
Four.: ho,oh
total 1 replies
Enjel Liklikwatil
bguss menegangkan 🤣
Four.: jangan tegang² nanti kepikiran lohhh/Chuckle/
total 1 replies
Tuti Sadiah
mulai seru nih
Four.: selalu donggg 😁
total 1 replies
Tuti Sadiah
kaya'y penyakit'y mulai sembuh sedikit2 nih s vin
Four.: ho,oh mungkin saja
total 1 replies
Tuti Sadiah
aduuuh jadi bingung ini yg berkhianat Jack ataw Ben y
Four.: siapa hayoo kira2
total 1 replies
Dessy Rinda
ada novel br gak kak thor?mau dong judulnya
Four.: bisa lihat di my profil yaaa, bisa lihat2 sendiri 😁 terima kasih sudah mau mampir 🤗
total 1 replies
Mulyati Wahyuni
bingung
Four.: it's okay nanti juga paham kok sama alurnya 😌 awas sakit kepala seperti ku 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!