kisah seorang anak muda dari keluarga luo, yang melihat ayah dan ibunya di bunuh oleh para tetua keluarga luo.
luo Chen yang berhasil melarikan diri, kini mewarisi inti api surgawi teratai hijau dari leluhurnya.
luo Chen pun memulai perjalanannya di dunia bela diri dan bertekad untuk membalaskan dendam orangtuanya!
ikuti terus Kisah luo Chen kaisar api hijau dari benua timur, hanya di noveltoon
jangan lupa like, follow, coment ya guys.
terimakasih, semoga terhibur!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kediaman keluarga ning
Lalu tibalah luo chen, baili yin, dan juga chu yu di depan gerbang utama kediaman keluarga ning.
Terlihat dua orang yang bertugas sebagai penjaga pintu gerbang utama kediaman keluarga ning
dua orang praktisi yang berada di tahap martial master, masing masing memegang tombak, dengan armor tempur lengkap berwarna ungu.
Luo chen, baili yin, dan juga chu yu, yang sedang berjalan menuju gerbang kediaman keluarga ning, lalu langkahnya pun di hentikan oleh kedua penjaga gerbang tersebut.
"Berhenti, siapa kalian?" tanya penjaga gerbang dengan sangat tegas
"ijin senior, kami dari akademi rubah ilahi ingin menjenguk nona ning yudi" ucap chu yu membungkuk memberi salam hormat
kedua penjaga gerbang pun terdiam sejenak
"hmmm, namun perintah kepala keluarga ning, bahwa kami sedang tidak menerima tamu, siapapun itu" ucap penjaga gerbang
"ijin senior, namaku luo chen teman Ning Yudi"
Belum selesai luo chen berbicara, tiba tiba penjaga gerbang menyela pembicaraan luo Chen
"luo chen, baiklah, silahkan masuk" ucap penjaga gerbang
Sontak membuat luo chen, baili yin, dan juga chu yu yang menjadi sangat senang, akhirnya mereka dapat bertemu dengan Ning Yudi.
"hmmm, sepertinya kamu sangat di sambut di keluarga Ning ini, luo Chen" ucap baili yin
Lalu luo Chen, baili yin, dan Chu yu pun masuk ke dalam kediaman keluarga Ning.
Berada di halaman depan kediaman keluarga Ning yang sangat cantik dan rapih.
Bunga bunga yang sedang bermekaran membuat suasana di kediaman keluarga Ning begitu sangat indah.
"tunggulah sebentar, aku akan memberi tahu kepala keluarga terlebih dahulu" ucap penjaga gerbang yang menemani luo Chen, baili yin, dan juga Chu yu.
penjaga gerbang itu pun pergi menuju kediaman kepala keluarga Ning.
Luo Chen, baili yin dan juga Chu yu yang menunggu di halaman depan.
Lalu tidak lama dari itu, kepala keluarga Ning Xiao di pun datang menemui luo Chen dan teman teman nya.
Sosok wanita yang cukup cantik, mengenakan gaun sutra berwarna ungu, mahkota di kepalanya bagaikan seorang ratu.
"eh, itu nona Ning Xiao di, dia adalah kepala keluarga Ning" ucap Chu yu
Luo Chen, baili yin, dan juga Chu yu pun membungkuk memberi salam hormat kepada Ning Xiao di yang sedang berjalan ke arahnya.
"hmmm, aku adalah kepala keluarga Ning, siapa di antara kalian yang bernama luo Chen?" tanya Ning Xiao di
luo Chen pun maju menghadap Ning Xiao di
"ijin bibi Ning, aku adalah luo chen" ucap luo Chen sembari membungkuk memberi salam hormat kepada Ning Xiao di
"hmmm, baru pertama kali bertemu, berani sekali bocah ini memanggilku dengan sebutan bibi" ucap Ning Xiao di, di dalam hatinya
"baiklah kamu ikut denganku, untuk kedua teman mu, kalian bisa menunggu atau berkeliling di kediaman keluarga Ning ini, luo Chen, ada yang ingin aku bicarakan denganmu, kemarilah" ucap Ning Xiao di
"baiklah bibi Ning" jawab luo Chen
Lalu luo Chen pun mengikuti Ning Xiao di, sedangkan baili yin dan juga Chu yu yang pergi berkeliling di kediaman keluarga Ning, di temani oleh penjaga gerbang.
Tiba di dalam kediaman keluarga Ning.
Sebuah kamar dengan pintu berwarna putih.
"luo Chen, ini adalah kamar Ning Yudi, namun seperti yang kamu ketahui, Ning Yudi terluka sangat parah, dan sampai saat ini belum juga sadarkan diri, hanya saja dia sering mengigau dan selalu menyebutkan namamu, aku harap dengan datangnya kamu menjenguk Ning Yudi, Ning Yudi dapat cepat sadarkan diri" ucap Ning Xiao di terlihat sangat sedih.
"hmmmm, baiklah aku mengerti bibi Ning" jawab luo Chen
"masuklah, aku tidak akan mengganggu kalian" ucap Ning Xiao di
"hmmm, bukannya bibi Ning ingin membicarakan suatu hal denganku?" tanya luo Chen
"aishhh, tidak ada, itu hanya akal akalanku saja, karna aku tidak ingin Ning Yudi terganggu oleh banyak orang" ucap Ning Xiao di
"oh begitu, baiklah bibi Ning, kalau begitu aku masuk" ucap luo Chen
Ceklek.....
Suara pintu yang terbuka.
Kamar yang sangat luas, semuanya berwarna ungu putih yang sangat tertata rapih.
Terlihat Ning Yudi yang sedang terbaring di ranjang nya.
Luo Chen pun berjalan dengan perlahan menghampiri Ning Yudi yang sedang terbaring.
Mengambil sebuah kursi, lalu duduk di samping ranjang Ning Yudi.
Ning yudi yang sedang terbaring di ranjang nya.
wajah yang masih di penuhi dengan memar, energi spiritual di dalam tubuh Ning Yudi yang sangat lemah.
luo Chen memegang tangan Yudi dan berkata.
"maafkan aku membiarkanmu terluka seperti ini" ucap luo Chen dengan air mata yang perlahan menetes
Lalu datanglah seorang pelayan, membawa sebuah handuk dan ember berisikan air hangat.
"maaf tuan muda luo Chen, kepala keluarga Ning Xiao di menyuruhku untuk memberikan ini kepadamu" ucap pelayan wanita
"hmm, untuk apa ember dan handuk itu?" tanya luo Chen
"ijin tuan muda luo chen, kepala keluarga mengatakan, untuk anda membasuh tubuh nona Ning Yudi, karna hari ini nona Ning Yudi belum membersihkan tubuhnya" ucap pelayan wanita
Sontak membuat luo Chen terkejut.
"apa, aku!" jawab luo Chen
"ya benar tuan muda" ucap pelayan wanita
"hmmm, kenapa aku, aku kan laki laki, sedangkan Ning Yudi perempuan, apakah bibi Ning Xiao di tidak takut aku berbuat macam macam kepada anaknya?" tanya luo Chen dengan nada yang cukup tinggi
"ijin tuan muda, aku hanya menyampaikan perintah" ucap pelayan wanita lalu meletakan ember dan handuk itu pada sebuah meja lalu pergi meninggalkan luo Chen dan juga Ning Yudi
"hmmmm, apa yang di pikirkan oleh bibi Ning ini, kenapa dia menyuruhku untuk membasuh tubuh Ning Yudi" luo Chen terdiam kebingungan
Dengan sangat terpaksa dan perasaan yang sangat sungkan, luo Chen pun memberanikan diri untuk membasuh tubuh Ning Yudi.
Luo Chen pun perlahan mulai membuka pakaian Ning Yudi.
Terlihat buah dada yang cukup besar dan kencang, membuat luo Cheng seketika hilang fokus.
Pikiran ganas yang seketika merajalela, namun luo Chen berusaha untuk tetap tenang agar tidak termakan hawa nafsu birahi.
Luo Chen pun mulai membasahi kain dengan air, lalu membasuh bagian tubuh Ning Yudi.
Bagian demi bagian di basuh oleh luo Chen, hingga tiba di bagian bawah, namun luo Chen yang sudah tidak sanggup menahan nafsu birahi nya.
Dengan cepat kembali memakaikan pakaian Ning Yudi.
Keringat dingin, dan hawa nafsu yang sangat ganas, membuat luo Chen menjadi sangat salah tingkah.
Tak kuat menahan godaan, luo Chen pun berlari keluar dari kamar Ning Yudi dengan nafas yang terengah engah.
"sial, bagaimanapun aku adalah laki laki normal, melihat hal seperti itu, aishhh, hampir saja" ucap luo Chen sembari mengelap keringat nya
lagi pusing nulis ya, udah end
Tapi gak tau akan ada plot twist ketika Luo Chen dan Zhou Yun bertemu di alam atas kelak 😌😌😌