Elsa dan Miller selalu menempuh percintaan nya dengan banyak Duka dan Luka.
sampai teman yang di dekatnya ikut merasakan pusaran cintanya yang tak kunjung menemukan arti bahagia.
Mereka berawal dari teman kecil sampai membawanya ke jenjang percintaan nya yang lebih serius, namun seketika ada suatu kejadian yang dimana membuat mereka ikut merasakan kejahatan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.
Pagi nya, Secara tiba-tiba ayah Miller datang untuk mengunjungi putra nya di rumah sakit dengan membawa hadiah Playstation portable yang disukai Miller.
Beliau di hubungi oleh Silvi lewat telepon genggam nya, kalau Miller telah sadar dari koma nya. Jauh-jauh hari juga saat Miller pertama kali masuk ke rumah sakit Silvi terus menghubungi nya lewat telepon genggam nya.
Saat dia masuk ke dalam ruangan disambut hangat oleh adik kembarnya "Kalian juga sudah besar ya anak-anak papah" Ucap serangkai kata manis dari mulut pak Syarif
Ibunya Miller sedang mencari ikan buat sarapan paginya Silvi dan Filvi.
Terlihat Miller yang masih tertidur pulas saat Silvi ingin membangunkannya ayahnya memberhentikan nya "Biarkan saja dia tertidur" Ucap pak Syarif dengan suara pelan
Pak Syarif ternyata masih berada di kota ini dia menikah lagi dengan janda desa yang tak jauh dari kota
Miller akan melakukan rehabilitasi yang sangat panjang berkat kecelakaan itu sehingga membuat ayahnya itu membelikan PS portable untuk menemaninya dirumah biar tidak jenuh
Tiba-tiba ibu Lisa yang sudah lama pergi mencari makan datang ke ruangan dengan penuh dendam nya "Untuk apa kau kesini" Ucap dari Bu Lisa
"Miller juga anak kandungku" Jawab pak Syarif dengan wajah senyum
Miller terbangun karena adanya kegaduhan dari ruangannya "Ada apa sih ribut-ribut" Ucap Miller dengan suara seraknya
"Ayah!"
Sambil mengambil psp portable nya pak Syarif kasih alat permainan kesukaan nya untuk Miller "Ini sudah banyak game yang kamu gemari waktu kecil"
"Makasih ayah, oh iya ayah untuk gantungan yang ayah kasih ke aku kemarin dua duanya hilang" Jawab Miller sambil memberi informasi
"Ayah sudah menggantikan nya yang baru tenang saja, tadi ayah bertemu dengan seorang gadis berjaket hitam dengan kacamata hitamnya dijalan" Katanya
"Maksut Paman gantungan yang meli pegang ini?" Tiba-tiba meli dengan raut wajah marahnya melambungkan gantungannya ke arah pak Syarif.
"Maaf! Saya tidak butuh itu lagi dan tidak akan terjebak untuk kedua kalinya!" Lanjut nya dengan nada membentak
Elsa dengan melepas corong dan membawa infusan nya menghampiri meli "Woy Elsa apa yang lu lakuin" Tanya meli
"Sambil nafas ter engap-engap Elsa bilang tolong jangan buat keributan disini Mel" Kata Elsa.
"Ck. Ayo masuk lagi Elsa lu jangan nekat bodoh" Ucap meli sambil memegang pinggang nya Elsa untuk berjalan masuk
Elsa dan meli ternyata sebelum ayahnya datang ke rumah sakit menggosipkan parah mengenai ayah nya Miller
Disini ayahnya Miller yang dengan wajah senyum jahat nya itu pergi meninggalkan lokasi rumah sakit dan menghubungi seseorang untuk melakukan sesuatu.
Di dalam telponnya di sebuah tempat yang aman pak Syarif menyuruh anak itu bertemu dengannya dan untuk menunggu nya disini
Hanya menunggu 15 menit seorang dengan jaket dan celana hitam serta kacamata hitam bibir merah merona seperti cabai rawit dengan kupluk hodie nya dia berkata "Apa yang harus saya lakukan sekarang"
"BUNUH DIA SEKARANG!"
"Baik"
"SAYA GAGAL TOTAL BUAT MEMISAHKAN NYA MILLER DENGAN MELI!"
"Hem"
"Ini bayaranmu setelah selesai membunuh gadis itu"
Dengan rasa bangga dan senang gadis misterius itu menunggu meli keluar dari rumah sakit.
Di dalam rumah sakit Meli ditahan oleh ibunya Ela kalau perasaan nya sedang tidak enak. "Kau tunggu disini saja sampai Elsa pulang" Ucap permintaan nya "Perasaan ibu jadi tidak karuan sekarang" Ibu Ela terus memohon namun meli bilang kalau dia tidak pulang orang tua nya akan khawatir
Meli berpamitan kepada ibunya dan dia siap untuk keluar dari rumah sakit
Disana gadis misterius itu sedang memutar pisau nya untuk menikam langsung meli
Saat meli telah memunculkan batang hidung nya diapun mengendap endap untuk menghabisi nyawa Meli
Namun hal itu digagalkan oleh seseorang yang tiba-tiba muncul di belakangnya dengan membuat pingsan wanita itu pakai balok kayu besar
Dia membalik tubuh itu ternyata dia adalah teman sekelas nya meli, tanpa segan orang itu mengambil benda tumpul yang ada di tangan nya dan kondisi ingin membunuh itu dibalikan ke arah nya sampai gadis itu meninggal di tempat
Di tempat ayahnya Miller, kini terlihat ada seorang gadis dari belakangnya yang mengendap endap dan dia membius ayahnya Miller pakai sapu tangan hingga pingsan
"Halo ayunda gimana kondisi disana?"
"Aman teratasi kak Ansel"
"GOOD"
Lagi dan lagi besoknya tersebar berita duka dari sekolah yang sudah tersebar seluruh kota bahwa murid dari SMA Yadika Bernama Andita telah tewas dibunuh oleh sekelompok mafia yang sadis dalam kota nya.
Saat malam setelah kejadian meli yang tengah di kamarnya di beri tahu lewat grup sekolahan nya di media sosial dikejutkan bahwa Andita telah tiada.
Duka Farah masih belum kering sekarang di kejutkan duka yang mendalam untuk kepergian Andita
Meli dan Andita pernah bersama saat di SMP menjadi anggota Genk bersama tiba-tiba mendapat kabar itu wajah dia berubah menjadi tangis pilu yang mendalam.
Diketahui Andita dan Pak Syarif menjalin kerjasama saat setelah meli berkhianat kepada Genk nya di gudang air beberapa hari yang lalu
Dia mengambil kesempatan untuk mencuri hatinya Celia sebelum dia pergi ke kota solo dia membisikan hal kesukaan meli adalah gantungan Doraemon sehingga membuat Celia sebelum berpamitan membelikan nya gantungan Doraemon
Setelah muak dengan apa yang di ceritakan ayahnya Miller membuat Andita merubah pikirannya untuk mendukung rencana jahat ayah nya Miller
Dan seorang pahlawan yang bernama Ansel dia ditugaskan ayahnya yang kebetulan seorang polisi untuk membawa mafia kejam pada kota yang meli tinggal
Rencana penculikan mafia itu sampai ke tangan orang tua nya Ansel di kediaman nya
"AYAH AKU TELAH BAWAKAN ORANG YANG AYAH MAU!!" Teriak lantangnya Ansel setelah berhasil menculik seseorang yang telah menjadi buronan selama dua tahun
Ayahnya turun dengan senang dan yang dilihat adalah bukan target yang dimaksud "Ansel kamu bawa siapa?" Ucap sang ayah yang heran
"Orang tua ini tadi menyuruh seseorang untuk membunuh teman sekolahku, jadi aku berspekulasi bahwa dia kelompok mafia" Jawabnya
"APA!!"
"Ansel terima kasih ini juga termasuk hadiah besar untuk papah naik jabatan sebagai hadiah papah akan menuruti apa kemauan mu tolong sebutkan saja ya.
"Baik pah makasih"
"Papah curang Ayunda juga ikut berpatisipasi!!"
"Iya kamu juga boleh minta apa aja dari papah"
Setelah pak Syarif sadar dia di interogasi oleh orang tuanya Ansel dan setelah memberikan klarifikasi, pak Syarif di nyatakan bersalah dan ayah nya pak Ansel membawa pak Syarif ke kantor tempat beliau bekerja
Saat tahu Andita tewas dia minta izin lagi ke orang tuanya untuk mengunjungi Elsa untuk curhat. Awalnya ibunya tidak mengizinkan karena kalau terus berpergian badannya akan jatuh sakit tapi meli tetap memaksa
Sampai akhirnya meli menangis meluk Elsa
"Kapan Derita Dan Duka masalah percintaan ini hilang" Meli bergumam di pelukan Elsa dan Elsa memainkan bola mata nya sambil berkedip-kedip seakan tidak percaya
Disana miller tengah menangis setelah Meli yang baru saja datang memberi tahu bahwa Andita sudah tidak ada.
Gabung yu di Gc Bcm
kita di sini akan ada event dan reward special loh
serta kita di sini akan belajar bareng mengenai teknik menulis dasar yang baik dengan kaka mentor senior kita
caranya hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Thank you.