NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah

Terhitung sudah dua minggu Reval tidak masuk sekolah. Dan hari ini ia akan masuk ke sekolah. Sebenarnya Adel belum mengizinkan putranya itu untuk sekolah. Tapi karena Reval yang keras kepala itu terus memaksa akhirnya Adel mengizinkannya.

"Pagi" sapa Reval pada keluarganya yang sudah menunggu di meja makan seraya menarik salah satu kursi untuk ia duduki.

"Pagi" balas empat orang yang ada di meja makan itu. Ya empat orang. Faro, Adel, Reva dan seorang pemuda berumur dua puluh tahun bernama Sean. Dia adalah kakak Reval dan Reva.

Setelah beberapa saat, akhirnya acara sarapan mereka selesai. Reval segera bangkit seraya menyampirkan tasnya pada pundak kanannya.

"Yuk Va" ajaknya pada Reva. Hari ini ia memang berangkat bersama Reva. Karena motornya rusak. Ternyata penyebab ia ada di rumah sakit adalah karena kecelakaan.

Mobil Reva menyusuri jalanan ibu kota yang lumayan padat. Masih lumayan lama untuk bel berbunyi jadi mereka tak perlu khawatir terlambat.

Pandangan semua siswa yang berada di sekitar parkiran sontak mengalihkan pandangan mereka pada mobil merah Reva. Apalagi setelah melihat Reval yang ikut keluar dari dalam mobil membuat mereka semakin berbisik-bisik.

"Ya ampun, akhirnya my prince Reval masuk lagi"

"Iya, gue udah kangen banget sama Reval"

"Reval makin ganteng deh"

Dan masih banyak lagi bisikan-bisikan yang dapat Reval dengar. Memang seisi sekolah sudah tahu jika Reval dan Reva adalah saudara kembar. Jadi sudah biasa mereka melihat Reval dan Reva berangkat bersama. Walaupun jarang.

"Anterin ke kelas!" ujar Reval pada Reva tidak lebih tepatnya memerintahkan Reva. Lagipula ia kan tidak tahu di mana kelasnya.

"Hm" Reval hanya menghela nafas jengah dengan sifat dingin Reva.

Reval sudah mulai terbiasa dengan sikap orang-orang di sekitarnya. Salah satunya adalah Reva dan Jordan yang dingin. Bedanya selain dingin Jordan juga sangat bucin pada Game. Sedangkan Reva, gadis itu lebih suka membaca novel.

"Yuhu, akhirnya Reval kambek gais" seru Rey begitu Reval dan Reva sampai di depan kelas Reval.

Rey, Ryan, dan Marvel ternyata sudah standby di depan kelas demi menyambut Reval.

"Berisik nyet" ujar Ryan seraya menoyor Rey.

"Sakit bego" Rey hanya bisa mengelus kepalanya seraya melayangkan tatapan tajam pada Ryan yang hanya menampilkan cengiran andalannya.

Sebelum ada lagi yang berbicara diantara mereka, tiba-tiba Jordan keluar kelas dan langsung menarik tangan Reva menjauh dari sana.

"Eh, mereka deket?" tanya Reval sedikit terkejut. Selama di rumah sakit mereka tidak menunjukkan kedekatan apapun.

"Bukan deket lagi, mereka udah pacaran" sahut Geon.

"Nggak percaya kan lo? Sama kok gue juga" bagaimana bisa percaya. Reva dan Jordan sama-sama orang orang yang cuek dan dingin. Bahkan teman-temannya pun tahu hubungan mereka setelah berjalan hampir dua bulan.

"Ekhem. Minggir" sebuah suara membuat mereka mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara.

Terlihat seorang gadis cantik dengan wajah datarnya tengah berdiri dengan sebuah jaket navy yang membalut tubuh rampingnya.

"Eh ada neng Via" ujar Marvel sambil tersenyum manis pada gadis itu.

"Minggir, minggir. Bidadari cantik mau lewat" lanjutnya seraya mendorong Ryan yang memang berada di depan pintu, menghalangi jalan masuk.

"Biasa aja dong" gerutu Ryan kesal. Ia hampir saja terjengkang jika tidak berpegangan pada tembok. Ingin menoyor Marvel pun, pemuda itu sudah lebih dulu menghindar. Membuat Ryan kesal saja.

Gadis yang dipanggil Via oleh Marvel itu pun langsung melangkahkan kakinya memasuki kelas karena sudah tidak ada yang menghalanginya.

"Yaudah kuy masuk" ujar Rey sebelum memasuki kelas disusul oleh ketiga temannya.

...****************...

Bel istirahat berbunyi beberapa detik yang lalu. Semua siswa SMA Telaga pun sudah berhamburan menuju kantin. Tapi tidak dengan Reval. Ia masih saja menelungkupkan kepalanya pada lipatan tangan. Ya, Reval tertidur. Untuk saja bangkunya paling belakang jadi tidak ketahuan oleh guru yang mengajar.

Di dalam kelas hanya ada Reval dan Viagha. Gadis berjaket navy itu tampaknya menolak ajakan temannya untuk menuju ke kantin. Dan sekarang ia tengah melanjutkan kegiatan menulisnya, entah apa yang ia tulis.

Reval perlahan mengangkat kepalanya dan mengucek pelan matanya. Pandangannya ia bawa menyusuri ruang kelasnya yang ternyata sudah kosong. Sialan, lapar.

Saat tengah celingak-celinguk bak anak hilang, pandangan Reval berhenti pada gadis yang ia tahu bernama Via itu. Jika dilihat-lihat, gadis itu memang sangat cantik. Wajahnya tirus dengan hidung mancung serta bibir pink alami itu membuatnya terlihat sempurna.

Reval mengelengkan kepalanya. Sejak kapan ia mengamati seorang gadis seperti ini. Rasanya aneh.

"Ekhem, bisa tolong anterin ke kantin nggak?" menurut Reval itu adalah pertanyaan yang aneh dan terdengar bodoh.

Pertama, gadis itu pasti mengira harusnya Reval mengetahui letak kantin di sekolahnya sendiri.

Kedua, Reval harusnya bisa meminta tolong pada orang lain. Kenapa harus Via?

Dan yang ketiga, kenapa Reval tidak menggunakan ponselnya?

Oke mungkin untuk yang kedua dan ketiga bisa dijawab karena hanya ada gadis itu yang ada di sini. Tapi untuk yang pertama Reval justru heran. Sepanjang koridor menuju kelas tadi tak sedikit yang membicarakan tentang amnesia yang ia alami, karena memang orang tua nya sudah memberi tahu pihak sekolah masalah ini. Yang menjadi pertanyaannya adalah, kenapa gadis bernama Via itu hanya diam hampir satu menit setelah Reval berbicara? Apa ia tak tahu jika Reval amnesia dan tidak mengingat letak kantin.

Sial. Reval terus saja menggerutu dalam hati. Perutnya terasa perih sekarang. Ia lapar. Saat menjadi Revan, ia memang selalu sarapan sedikit dan baru akan makan saat jam istirahat.

"Lo....nggak tau kantin dimana?" suara Via membuat Reval menarik kembali sekara gerutuannya pada gadis itu. Ternyata Via tidak seburuk yang Reval pikir. Gadis itu sepertinya tipe orang yang akan berbicara jika ada yang mengajaknya berbicara terlebih dahulu.

"Gue....lupa. anterin ya?" sahut Reval.

"Yaudah yuk. Gue juga laper ternyata" kata Via seraya merapikan alat tulisnya.

Mereka berdua keluar dari kelas dan berjalan menuju kantin tanpa membuka suara sama sekali.

"Kok kalian ninggalin gue sih!" ujar Reval begitu sampai di meja teman-temannya berkumpul. Sedangkan Via, ia menuju meja teman-temannya termasuk Reva. Reval baru tahu jika Via berteman dengan Reva.

"Lupa Val" jawab Rey santai sambil terus memakan mie ayamnya yang tinggal sedikit itu.

"Lupa mata lo! Untung aja tadi ada Via kalo nggak lo mau gue mati kelaparan" omel Reval.

"Udah nih makan, nggak usah ngomel mulu" Ryan datang dengan membawa dua mangkok bakso yang salah satunya ia sodorkan pada Reval. Sebenarnya Ryan sudah menghabiskan semangkok mie ayam tadi. Tapi karena perutnya yang memang karet jadi dia ingin nambah. Dan ketika melihat Reval memasuki kantin, Ryan pun berniat untuk membelikan makanan juga untuk sahabatnya itu. Tumben baik.

"Btw, kalian ada yang kenal anak SMA Aditama nggak?" tanya Reval pada teman-temannya. Tangannya sibuk menuangkan sambal dan kecap untuk membumbui baksonya. Ia tidak suka saos jadi tidak di masukkan.

"SMA Aditama? Si Damar tetangga gue kayaknya anak sana deh" ujar Rey setelah menelan suapan terakhir dari mie ayamnya. "Hah, kenyang gue" gumamnya kemudian.

"Damar? Ketua kelas gue?" batin Reval. Seingatnya nama Damar sangat jarang ada di sekolahnya dulu atau mungkin lebih tepatnya tidak ada selain ketua kelasnya dulu.

Niatnya Reval ingin mencari tahu kondisi papanya dan mungkin letak makamnya.

Berbicara soal makam membuat Reval merasa aneh sendiri. Mana ada orang yang mencari tahu makam dirinya sendiri.

Reval mungkin akan pergi ke rumah Revan terlebih dahulu. Tapi ia tak bisa berharap lebih. Jujur pikiran-pikiran negatif mengenai kondisi papanya memenuhi otaknya. Mengingat ia yang langsung tiada tidak menutup kemungkinan jika kondisi sang papa tak kalah parah.

"Woy! Ngelamunin apaan lo? Kalo baksonya nggak lo makan, sini biar gue makan aja" Reval tersentak kecil mendengar suara Ryan. Ia juga heran padahal tadi perasaan Ryan sudah memakan dua mangkok, tapi kenapa bakso nya juga mau diembat.

"Dasar tukang makan" cibir Reval sebelum mulai memakan bakso miliknya. Dan baru ia sadari juga ternyata hanya ia yang belum selesai makan. Semua teman-temannya sudah selesai semua termasuk Reva dan teman-temannya.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!