NovelToon NovelToon
Edward : Balada Dari Bukit Gloosween

Edward : Balada Dari Bukit Gloosween

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Epik Petualangan / Ruang Bawah Tanah dan Naga / Akademi Sihir / Dendam Kesumat
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mr 18

Edward, seorang anak yatim piatu, tinggal di panti asuhan yang menjulang tinggi di puncak Bukit Gloosween.

Meski tidak memiliki mana yang mengalir didalam dirinya, Edward tidak pernah patah semangat untuk menjadi yang terbaik.

Setiap hari, ia belajar sihir dan beladiri dengan penuh semangat dari Kak Slivia dan Lucy, menemukan kebahagiaan dalam kehidupannya meskipun tidak memiliki mana.

Namun, kehidupan Edward tiba-tiba berubah saat desanya diserbu oleh pasukan Raja Iblis, yang menghancurkan segala yang ada di desa itu, termasuk Kakak Silva dan teman-temannya.

Peristiwa tragis ini tidak hanya mengubah nasibnya, tetapi juga membawa Edward ke dalam petualangan yang gelap dan penuh tantangan untuk membalas dendam dan menyelamatkan apa yang tersisa dari dunianya yang hancur.

Lalu bagaimana Edward menghadapi semua itu ? Tantangan apa yang menghadang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr 18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 6 Semangat Baru Yang Membara

Setelah beberapa minggu yang penuh gejolak sejak kejadian mengerikan di Aula Kebangkitan, Aku mulai menemukan kembali keseimbangan dalam diri ku.

Dengan ditemani Kak Silvia, yang selalu setia di sisiku , kami memutuskan untuk pulang ke panti asuhan, tempat di mana banyak kenangan indah tersimpan.

Begitu kita tiba di gerbang panti asuhan, pandangan ku tertuju pada sekelompok anak-anak yang sedang belajar di bawah bimbingan Kak Lucy.

Cahaya matahari sore yang lembut menyorot wajah-wajah penuh semangat itu, memberikan pemandangan yang sangat menenangkan bagiku.

"Edward, lihatlah mereka," Ucap Kak Silvia dengan suara lembut dan penuh kasih. "Anak-anak ini pasti merindukanmu."

Aku mengangguk perlahan, tanpa kusadari air mataku hampir menetes. "Iya, Kak. Melihat mereka belajar seperti ini... membuat hatiku hangat. Aku merasa seperti pulang ke rumah."

Saat Aku dan Kak Silvia mendekat, beberapa anak yang melihat kita segera berlari dengan riang. Wajah mereka berseri-seri, namun ada juga yang tampak cemas.

" Kak Edward! Selamat datang kembali!" seru Alice kecil dengan antusias, melompat ke pelukanku.

Aku memeluknya erat, merasakan kehangatan yang lama dirindukan. "Terima kasih, aku juga senang bisa kembali." Ucapku senang.

Seorang anak lainnya, dengan wajah serius dan mata yang berkaca-kaca, bertanya, "Kami dengar tentang kejadian di Aula Kebangkitan. Apakah kau baik-baik saja, Edward?" Tanya Serly yang kini penuh perhatian, tidak seperti sebelumnya, pemarah.

Aku menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan emosi. "Ya, aku baik-baik saja sekarang. Terima kasih kalian sudah peduli."Ucapku sambil tersenyum.

Anak-anak lainnya ikut menyambut dengan ucapan yang penuh kasih dan semangat, membuat ku merasa seperti dipeluk oleh cinta yang tulus.

Kak Lucy, yang sejak tadi memperhatikan, mendekat dengan senyum lembut.

"Senang melihatmu kembali, Edward. Anak-anak ini merindukanmu setiap hari," kata Kak Lucy, menepuk bahu ku dengan lembut.

Aku tersenyum penuh haru. "Aku juga merindukan mereka, Kak Lucy. Melihat mereka belajar dengan tekun membuatku merasa... inspirasi yang tak terbendung. Mereka memberiku alasan untuk bangkit." Ucapku dengan mata berkaca-kaca.

Kak Lucy mengangguk, memahami perasaan yang kualami. "Kita semua pernah melalui masa-masa sulit. Yang penting adalah bagaimana kita bangkit dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya."

Aku memandang anak-anak yang kini kembali ke pelajaran mereka.

Di dalam diriku muncul tekad yang kuat dan tak tergoyahkan. "Aku akan terus belajar dan berlatih. Aku ingin menjadi yang terkuat, bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi juga untuk mereka. Aku ingin melindungi mereka dari segala bahaya yang mungkin datang." Ucapku dengan penuh semangat.

Kak Silvia, yang mendengar tekad ku yang kuat, meletakkan tangannya di bahuku dengan penuh kasih sayang. "Kami selalu ada di sini untuk mendukungmu, Edward. Bersama-sama, kita bisa mengatasi apapun."

Aku merasakan semangat baru yang mengalir dalam diriku. "Terima kasih, Kak Silvia, Kak Lucy. Aku tidak akan mengecewakan kalian." Ucapku dalam hati.

*

Aku duduk di meja makan kecil bersama Kak Silvia dan anak-anak panti asuhan lainnya.

Suasana penuh keceriaan dan tawa memenuhi ruangan itu. Kami tengah menikmati hidangan yang telah disiapkan dengan penuh cinta.

"Kak Edward, ceritain dong, kamu ngapain aja di Kota Lingbert ?" tanya Alex , salah satu anak yang paling penasaran.

Aku, dengan mulut masih penuh makanan, menjawab dengan semangat. "Ah, itu luar biasa sekali, Alex. Selama 1 minggu Kak Silvia mengajakku berkeliling Kota Lingbert, aku langsung menuju Taman Lingbert. Kau pasti suka tempat itu! Bunga-bunga berwarna-warni sedang mekar, dan ada jalan setapak yang berkelok-kelok seperti labirin. Di tengah taman, ada danau kecil dengan air yang jernih. Aku duduk di sana sejenak, menikmati ketenangan sambil melihat angsa-angsa berenang." Ucapku.

"Menyenangkan sekali! Aku pasti akan bermain-main di taman itu seharian," kata Alex dengan penuh semangat.

"Setelah puas di taman, aku pergi ke Museum Sejarah Lingbert. Di sana, aku melihat banyak artefak kuno dan belajar tentang sejarah kota. Ada juga pameran interaktif yang membuatku merasa seperti kembali ke masa lalu. Aku yakin kamu akan suka karena banyak hal menarik untuk dipelajari." Ucapku meyakinkan nya.

"Aku suka sejarah! Pasti seru sekali melihat semua itu," Thomas menyahut dengan antusias.

"Tepat sekali. Siang harinya, aku pergi ke pasar tradisional yang terkenal dengan jajanan lokalnya. Aku mencoba kue tradisional bernama 'Lingtart.' Rasanya manis dan lembut, enak sekali. Dan ada juga 'Sop Ikan Lingbert.' Kuahnya gurih dan ikannya segar, sangat nikmat. Aku ingin kamu bisa mencicipinya juga."

"Wow, itu pasti lezat sekali! Aku jadi lapar mendengarnya," kata Alice sambil tersenyum.

"Dan petualanganku tidak berhenti di situ. Aku mengunjungi Lingbert Tower. Dari atas menara, aku bisa melihat seluruh kota. Rumah-rumah berwarna-warni, jalan-jalan yang ramai, dan pegunungan hijau di kejauhan. Pemandangannya sangat indah."

"Wow, pasti seru bisa melihat pemandangan seperti itu dari atas menara," kata Alex dengan kagum.

"Kamu pasti akan menyukainya, Alex. Lingbert adalah tempat yang penuh keajaiban dan kenikmatan yang tak terlupakan. Kita harus merencanakan perjalanan ke sana bersama-sama suatu hari nanti."

Alex tersenyum lebar, membayangkan petualangan seru yang menantinya di kota Lingbert. "Aku tidak sabar, Kak!". Ucap Alex.

Kak Silvia tersenyum melihat anak-anak begitu antusias. "Ayo, lanjut makannya. Jangan sampai makanannya dingin."

Beberapa saat kami menghabiskan makanan kami, kami duduk sebentar untuk beristirahat.

Di sudut meja, Aku dan Serly terlibat dalam percakapan yang sedikit berbeda.

Serly menyindirku dengan nada bercanda, "Eh, Edward, kamu udah tau belum kalau ada orang gila kemarin, dia tertidur pulas diatas genangan lumpur? Kaya anak kecil aja, hihihi." Ejek Serly setelah mengetahui kejadian di kota Lingbert.

Aku tak mau kalah, membalas dengan cepat, "Setidaknya aku nggak pernah takut sama kucing kecil, Serly!" Ucapku menyindir Serly yang takut dengan kucing kecil.

Sontak, seluruh ruangan dipenuhi tawa. Anak-anak tertawa terbahak-bahak, termasuk Kak Silvia yang tak bisa menahan senyumnya.

Namun, di balik canda dan olokan itu, aku merasa senang. Aku menikmati saat-saat seperti ini, di mana aku bisa bercanda dengan adik-adik ku tanpa rasa khawatir.

Setelah suasana mereda dan mereka kembali ke obrolan santai, aku berjalan mendekati Kak Silvia dengan rasa ingin tahu. "Kak, aku bisa minta tolong nggak? Aku pengen belajar bela diri seperti kakak melawan para bandit hutan, Kakak bisa ajarin aku?" Ucapku memelas.

Kak Silvia, terkejut dengan permintaan ku. Dia menatap ku dengan penuh perhatian. "Tentu saja, Edward. Tapi kamu harus berjanji untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak menggunakan ilmunya untuk hal yang tidak baik."

Aku mengangguk penuh semangat. "Aku janji, Kak! Aku ingin bisa melindungi Adik-adikku di sini." Ucapku dengan penuh semangat yang membara.

Kak Silvia tersenyum bangga. "Baiklah, kita mulai latihan besok pagi. Kamu harus siap-siap, ya."

Percakapan terus berlanjut dengan topik-topik lain yang tak kalah seru.

Malam ini, ruang makan panti asuhan dipenuhi dengan kehangatan dan kebersamaan yang begitu indah.

Bagiku, ini menjadi salah satu momen yang tak terlupakan.

Di tengah kehangatan keluarga panti asuhan yang hangat dan penuh kasih sayang, aku menemukan semangat baru untuk belajar dan bertumbuh, dengan Kak Silvia sebagai mentor pertamaku.

1
Lhe
sukaaa banget
夢見る者
hmm, mayan sih
Darkness zero
up nya lama sekalinya up langsung belasan chapter
Muhammad Rama: Sory bang lama up nya/Frown/, gw juga ada kesibukan jadi nggak bisa up sehari langsung belasan/Sob/, sabar bang pasti up kok setiap hari
total 1 replies
Ulin Nuha
menarik
Gundaro
Total likenya kok janggal? like 151 tapi gak ada komentar, apakah author ngebom like?
wondervilz`
Jangan lupa mampir di karyaku yg berjudul , Life saver the series system
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏
lanjut Thor!!/Determined//Determined/
Muhammad Rama: Siap /Hey/
total 1 replies
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏
dah mampir nih/Determined//Slight/
Muhammad Rama: Tanks kak
total 1 replies
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏
1 /Rose/+ 1 iklan untukmu thor/Determined//Determined/
Muhammad Rama: Oke /Joyful/
☠𝐀⃝🥀🍾⃝🄼🄸🅂🅂 🄿🅁🄸🄳🄴🃏: saling² membantu kakak ~/Proud/
total 3 replies
Hudan Nafil
Thor, jaga kesehatan ya? Jangan terus nulis sampe lupa makan dan ridur
Fawwas Tholib
Selalu berkarya thor
Dirhan Saputra
Tetap up bang
Amir Syamlan
Thor jangan lupa istirahat 😂
Ahmad Faldi
Semangat berkarya kak👍
hide my smile
up lah buset
hide my smile: wkwkkwkkk🗿🗿🗿
Muhammad Rama: Sabar bang, gue insyaallah pasti up tapi sehari sekali🤣
total 2 replies
Taru
Sippp mulai seru nih
Taru
Seru banget bang, tolong terus UP gw pasti nungguin setiap hari. /Tongue/
Taru
Hmmm menarik 😜
꧁གMSHKཁ꧂
Bagus banget 😍, pembawaan ceritanya bagus banget, seakan-akan kita jadi edward
꧁གMSHKཁ꧂
Kasihan banget Edward 😭 padahal dia sudah berharap banget dapat kekuatan. Dasar Destrover sialan😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!