Ananda adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan sejak usianya lima tahun. Setelah lulus SMA ia bertekad untuk mencari pekerjaan serta meninggalkan panti asuhan agar posisinya bisa digantikan oleh anak yatim piatu lain yang bernasib malang sepertinya yang tidak punya orang tua sejak usia masih kecil.
Dengan bermodalkan kemampuannya dalam mengurus pekerjaan rumah, ia akhirnya memberanikan diri untuk melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga di sebuah rumah mewah milik seorang pengusaha kaya raya.
Dari sinilah kisah cintanya bermula, menjalin pernikahan dengan seorang duda berhati dingin tanpa berlandaskan cinta dan terpaksa menjadi ibu sambung bagi putri semata wayang sang suami. Akankah Ananda bertahan dalam rumitnya kehidupan pernikahannya?
Bagaimana pula kisah Ayu sang adik angkat yang juga sedang sama-sama berjuang meraih cita dan cintanya? Mungkinkah ia juga bisa menggapai sang CEO pujaan hatinya?
Seri Pertama Novel The Andersons Family.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosi Lombe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamu Tak Terduga
Setelah mendapat laporan video dari Maya yang dikirimkan oleh supir pribadi Gaby, akhirnya Mike memutuskan untuk datang menyusul putrinya ke panti asuhan. Ia sangat penasaran dengan perubahan sikap Gaby yang sangat drastis belakangan ini.
"Entah apa yang sudah dilakukan oleh pelayan itu!" batin Mike seraya menatap video kiriman dari Maya yang memperlihatkan keceriaan Putri kesayangannya saat bermain dengan para penghuni panti yang seusia dengannya.
"Ayah!" Gaby menatap tidak percaya saat melihat sosok ayahnya sudah berdiri di ambang pintu masuk ruang serba guna panti.
"Tu tuan?" Ananda yang berdiri diujung dalam ruangan juga tidak kalah kagetnya dengan Gaby.
"Angin apa yang membawanya kemari?" pikir Ananda.
"Apa kau bersenang-senang di sini?" tanya Mike kepada putri kecilnya.
"Iya, mereka semua sangat baik ayah, aku senang bermain dengan mereka!" Gaby kemudian menarik ayahnya mendekat ke arah anak-anak panti.
"Teman-teman, perkenalkan, ini ayahku!" Gaby memperkenalkan Mike kepada teman-teman barunya.
"Halo semua!" Mike menunjukkan senyum yang paling tampan.
"Halo Ommmmm!" semua menjawab dengan kompak.
"Terima kasih ya sudah mau mengajak Gaby bermain" Mike berkata dengan penuh wibawa.
"Kami yang harus berterima kasih Om, karena kak Gaby membawakan banyak mainan untuk kami!" kata salah seorang gadis cilik yang sedang memeluk boneka beruang lucu.
"Apa kalian suka mainannya?" Mike bertanya.
"Sangat senang Om!" kata yang lain menimpali dan didukung dengan anggukan oleh yang lain.
"Apa lagi yang kalian butuhkan selain mainan?" Mike bertanya dengan mimik serius.
"Buku cerita Om"
"Komputer"
"Tas sekolah"
"Baju"
Semua berebut menyebutkan keperluan mereka masing-masing.
"Baiklah, kalau begitu Om akan meminta asisten Om mendata setiap keperluan kalian!" jawab Mike dengan santai, membuat Ananda terperangah tak percaya.
"Kau urus semuanya George!" kata Mike kepada sang asisten.
"Baik tuan!" angguk George yang paham akan perintah tuannya.
Setelah selesai menyapa anak-anak panti, Mike kemudian berjalan mendekati Ananda yang masih berdiri mematung di sebrang ruangan.
"Selamat siang tuan!" Ananda terkejut karena Mike menghampirinya.
"Selamat siang Ananda!" jawab Mike dengan senyum menawannya.
"Astaga, dia menyebut namaku? dia tersenyum padaku?" batin Ananda.
Seketika Ananda gemetar grogi, karena ini adalah kali pertama Mike menyapanya dengan nama.
"Terima kasih karena sudah mau datang ke panti asuhan ini" kata Ananda dengan gugup.
"Sama-sama, aku juga berterima kasih karena kau sudah mengajak Gaby ke sini dan memiliki pengalaman baru yang membuatnya senang" Mike menatap wajah Ananda masih dengan senyum rupawannya.
"Ya Tuhan, kenapa dia begitu sempurna!" batin Ananda.
"Hey kau baik-baik saja kan?" Mike melambaikan tangannya di depan wajah Ananda karena gadis itu seperti sedang melamun.
"Eh iya tuan, maaf, saya hanya masih terkejut karena tidak menyangka Anda berkenan datang ke tempat yang seperti ini" Ananda menutupi rasa malunya.
"Tidak perlu sungkan, aku senang melihat putriku bahagia!" Mike kemudian kembali menatap putrinya yang masih sibuk bermain.
"Oh iya tuan, sebentar saya panggilkan dulu ibu asuh ya, beliau pasti sangat senang bila mengetahui Anda menyempatkan diri berkunjung ke sini" kata Ananda dan dijawab dengan anggukan oleh Mike.
Gadis itu kemudian bergegas menuju ruang kerja sang ibu dan tidak lama kemudian kembali bersama dengan ibu asuhnya.
"Tuan, ini adalah ibu asuh, Bu ini Tuan Mike, majikan Ananda dan ayah dari Nona Gaby" Ananda memperkenalkan satu sama lain.
"Selamat siang tuan Mike, terima kasih sudah mau datang kesini!" kata Ibu Asuh mengulurkan tangan.
"Selamat siang ibu, saya yang justru berterima kasih karena sudah disambut dengan baik!" kata Mike sopan.
"Mari tuan silahkan duduk di ruang tengah agar lebih nyaman" Ibu mempersilahkan tamunya.
"Ahhhh jangan sungkan Bu, saya lebih senang seperti ini, jadi bisa mengamati sekitar!" kata Mike sambil menunjuk anak-anak yang sedang bermain.
"Mohon buat diri Anda senyaman mungkin tuan, maaf kalau kami sangat terbatas!" ibu merasa tidak enak hati.
"Iya Bu, tidak apa!" Mike tersenyum.
"Oya, saya juga ingin berterima kasih karena tuan sudah mau menerima Ananda bekerja di tempat anda, mohon bimbingannya, karena ini adalah pengalaman pertama Ananda bekerja di luar panti!" kata ibu sambil meraih tangan anak asuhnya dan menggenggamnya dengan penuh kasih sayang.
"Ananda gadis yang pandai Bu, dia bekerja dengan sangat baik!" Mike memuji Ananda.
"Benarkah? kalau dia nakal silahkan dicubit atau dijewer saja tuan!" ibu sangat pandai mencairkan suasana.
"Ibuuuu!" Ananda yang malu kemudian mengerucutkan bibirnya membuat Mike tergelak.
"Ya Tuhan, kenapa dia begitu berbeda? baru kali ini aku melihatnya bisa tertawa lepas!" Ananda lagi-lagi merasa terkejut.
