NovelToon NovelToon
Setelah 14 Tahun Berlalu

Setelah 14 Tahun Berlalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Romansa / Menikah Karena Anak
Popularitas:68.4k
Nilai: 5
Nama Author: N_dafa

Akibat diperkosa seorang kenek truk 14 Tahun silam, Karina harus berjuang menghidupi anak hasil kejadian naas itu bersama dengan ibunya. meninggalkan kehidupan lama, karena harus menanggung malu.

hingga akhirnya, dia dipertemukan kembali dengan lelaki bejat yang merenggut kebahagiaannya kala itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N_dafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23

"Kamu dapet rekaman ini dari mana, Raka?" Suara Karina terdengar bergetar. Dia sangat terkejut mendapati kenyataan itu.

"A-aku yang ngerekam sendiri, Ma, sama Devan dan Boby."

"Kamu yakin, rekaman ini Valid?"

"Valid, Ma. Aslinya ada di handphone Devan karena handphone Raka ketinggalan di kelas tadi."

"Kamu yakin yang di dalam sini betulan Om Rendra?"

"Mama bisa dengar sendiri itu suara siapa."

Karina meluruhkan tubuhnya ke kursi yang biasa dipakai pelanggan. Meletakkan ponsel sang anak begitu saja lantas ia menyugar rambutnya dengan frustasi.

"Astaga....." lirih wanita itu dengan mengeluarkan air mata.

"Mama nggak apa-apa?" Rak memberanikan diri untuk bertanya. Dia sangat khawatir dengan kondisi sang Ibu.

"Karina mengusap air matanya sejenak dan bangkit dari duduknya. "Maaf, Raka. Mama ingin sendiri."

"Tapi, Ma...." ucapan Raka hanya menggantung saja karena mamanya sudah pergi menaikki anak tangga. Sementara Gala melarangnya mengikuti sang Mama agar Karina punya waktu untuk menenangkan diri sejenak.

Terlihat disana, Karina berpapasan dengan Ibunya yang nampak kebingungan. "Nduk, ada Apa?" Tapi ucapan itu tak dihiraukan oleh Karina.

"Ada apa dengan Mamamu, Ka?" Sang nenek bertanya dengan lembut.

"Em... Ini, Nek. Ma-Mama....."

"Apa ada masalah serius?" Kening wanita itu nampak berkerut.

Setelah berpandangan dengan Gala, dan Gala mengangguk, Raka memberikan ponselnya kepada sang Nenek dengan ragu.

"Apa ini, Le?" Wanita itu memang bertanya. Tapi sepertinya beliau tak butuh jawaban karena rupanya beliau sudah mendapat jawaban sendiri.

"Ini benar, Le?" Sang Nenek nampak tak percaya.

"Benar, Nek. Raka sendiri yang yang ngerekam."

"Terus siapa wanita yang ada di rekaman ini?"

"Itu Bu Winda, Nek. Guru bahasa Inggris Raka di sekolah."

"Astaga, ada-ada aja kelakuan Nak Rendra." Wanita itu geleng-geleng kepala. Beliau tak menyangka jika Rendra yang ia kenal sangat baik itu, bisa berbuat seperti itu. Menyakiti istrinya sendiri juga Karina yang niatnya akan ia lamar sebentar lagi.

"Sepertinya Tuhan sedang berpihak sama Mamamu, Le." ucap Beliau lagi. "Memang sakit, tapi bukankah lebih baik jika Mamamu tahu sekarang dari pada nanti-nanti pas mereka sudah nikah?"

"Benar, Bu. Karina akan lebih terluka lagi kalau dia tahu pas semua sudah terlanjur terjadi." Gala yang menjawab.

"Em, Nek. Raka naik dulu ya. Raka khawatir sama Mama." Raka yang sejak tadi gelisah, meminta ijin kepada sang Nenek untuk memeriksa keadaan Mamanya.

"Iya, jagain sana Mama kamu."

********

Ceklek.

Tak hanya Karina yang terkejut karena saat membuka pintu kamarnya setelah dua jam mengurung diri, mendapati Gala dan Raka yang seperti terkejut sekaligus kebingungan karena pintu yang mereka sandari tiba-tiba terbuka. Kedua orang itu kelabakan seperti orang linglung karena ternyata saat menunggu Karina keluar dari Kamar, mereka justru sama-sama terlelap begitu saja. Ya, merasa tidur disana karena khawatir dengan Karina yang tak kunjung keluar.

"Kalian ngapain tidur disini? Itu ada kasur loh kalau kalian ngantuk." Tunjuk Karina pada kasur Raka yang ada di depan tivi.

"Kita nggak sengaja ketiduran ya, Om?" Raka meminta persetujuan Gala. "Kita khawatir sama Mama karena dipanggil dari tadi nggak nyahut-nyahut."

"Oh ya?" Karina justru melongo. "Mama tidur juga tadi, Ka." jawabnya tanpa rasa bersalah sekalipun.

"Jadi Mama tidur dari tadi?"

Karina mengangguk saja.

"Mama serius di dalam tadi tidur?" Raka seolah tak percaya.

"Iya. Emang kenapa? Mama tidur aja, kamu kayak heran gitu."

Raka menghela napas panjang. "Tau gitu Raka nggak perlu nungguin Mama di depan pintu sampai ketiduran. Badan Raka sakit semua tidur disini." keluh anak itu.

"Hahaha," Karina justru tertawa. "Lagian, kalian itu kurang kerjaan banget sampai tidur disini segala?"

Melihat ekspresi bahagia sang Mama, Raka pun ikut senang karena sepertinya wanita itu tak terlalu tertekan dengan masalah percintaannya.

"Udah ah, Mama mau mandi dulu. Udah jam 5 lewat." Wanita itu nyelonong saja meninggalkan sang anak bersama Gala.

Namun, baru beberapa langkah Karina berjalan, dia berbalik lagi.

"Oh iya, Bapak lebih baik pulang. Pasti anak dan istri Bapak nyariin kalau Bapak disini terus." Karina berbicara dengan Gala. "Kasihan keluarga Bapak yang Bapak abaikan demi bersama Raka disini. Jangan sampai anak Bapak terabaikan seperti istri Mas Rendra yang justru memilih orang lain dibandingkan Keluarga sahnya sendiri."

Tanpa menunggu jawaban Gala, Karina berbalik lagi nenuju kamar mandi.

Setelah tadi sempat menangis karena patah hati yang berujung tidur, Karina cukup merasa fresh saat mengguyur tubuhnya. Untung saja, Karina itu adalah tipe orang yang sudah terbiasa mengalami kesulitan sejak kecil. Jadi, dia hanya butuh waktu untuk menyembuhkan semua lukanya. Meskipun terkadang merasa lelah dan harus menangis, tapi wanita itu selalu berusaha kuat untuk orang-orang yang ia sayangi. Ya, tinggal Ibunya dan Raka saja yang ia miliki setelah insiden semua orang mengucilkannya karena dia mengandung benih hasil perkosaan yang dilakukan oleh Gala.

"Hhhhh" Karina menghela napas pasrah di bawah guyuran air. Entah kenapa bukannya memikirkan Rendra yang udah membuatnya patah hati, tapi Karina justru memikirkan Gala yang semakin dekat dengan Raka. Jujur saja, sampai detik ini, Karina masih membenci Gala dan tak ingin anaknya itu tau jika Gala adalah ayah kandungnya.

Setelah merasakan tubuhnya menjadi segar setelah mandi. Karina bermaksud mengajak Raka untuk pergi jalan-jalan sejenak untuk sekedar cari angin segar agar pikirannya menjadi fresh. Setelah bersiap-siap, dengan sedikit bersemangat, Karina langsung turun ke lantai bawah untuk menemui sang anak.

"Raka...." Karina menuruni anak tangga dengan sedikit berlari.

"Opo sih, Nduk? Lari-larian begitu?" Ibu Karina muncul dari arah dapur, bersamaan dengan Karina sampai di lantai bawah.

"Eh, ibu." Karina merasa tak enak karena tadi mengunci kamar sehingga beliau tak bisa masuk kamar. "Maaf, Bu. Tadi ibu pasti kesulitan mau masuk kamar. Ibu belum mandi ya?"

"Nggak apa-apa. " Ibu Karina tersenyum. "Tadi Ibu pakai baju di jemuran."

"Maaf, Bu." lirih Karina lagi, tulus meminta maaf kepada sang ibu.

"Udah nggak apa-apa. Sana makan dulu pasti capek to abis nangis,"

"Ibu... Nggak gitu..." Karina merengek.

"Bilang enggak tapi matamu bengkak, Nduk."

Karina menunduk menyembunyikan wajah malunya. "Oh ya, Bu. Raka mana?"

"Itu ada di depan sama Nak Gala."

"Gala?!" pekik Karina terkejut. "Orang itu masih ada disini?"

"Ya masih. Emangnya kenapa to, Nduk? Kayaknya kamu ini nggak suka banget sama dia?"

"Bukan nggak suka, Bu. Tapi Karina masih kurang percaya aja sama orang asing."

Sang Ibu tersenyum saja. Memang anaknya itu tipe orang yang susah dekat orang lain. Apalagi setelah kejadian 14 tahun yang lalu itu.

"Yo wis, sana!! Katanya mau cari Raka."

Karina pun membalas senyum sang Ibu dan mengangguk. Setelahnya, wanita itu kembali mencari sang anak.

"Raka!!"

"Ya, Ma." Tak hanya Raka, Gala pun menoleh. Mengalihkan pandangan mereka dari motor baru Raka yang ada di depan mereka.

"Kita pergi yuk!! Mama pengen jalan-jalan."

"Kemana, Ma?"

"Kemana aja. Kita muter-muter sama beli cilok."

Raka melihat ke arah Gala dengan tatapan tanya. Dan Karina yang tahu hal itu, langsung berbicara lagi.

"Om Gala biar pulang saja. Kasihan Om Gala udah memenin kamu dari tadi." ucapan Karina itu serupa dengan pengusiran secara halus.

"Oh, nggak juga. Saya nggak keberatan kalau harus menemani Raka."

"Baiklah, Pak. Makasih atas kebaikan Bapak, tapi kami mau pergi. Dari pada Bapak disini sendirian, mending Bapak pulang saja. Atau...." Karina menggantung ucapannya sebentar. "Oh, Bapak ngobrol aja sama Ibu di dalem kalau gitu. Tapi, jangan tunggu Raka karena Raka akan pergi lama dengan saya."

"Gimana, Om?" Raka yang merasa tak enak hati.

"Bagaimana kalau Om anter kalian saja?"

"Nggak perlu!!" Sanggah Karina cepat.

"Saya bukan bertanya sama Kamu, tapi tanya sama Raka."

"Tapi, Kan...."

"Angin malam nggak baik untuk kamu, Ka. Bentar lagi kamu ada turnamen basket kan? Jadi kamu nggak boleh sakit." Gala memotong ucapan Karina.

Raka sendiri seperti sedang dalam persimpangan. Mama dan temannya itu sering kali berpikiran tak sejalan.

"Nggak apa-apa kali, Ma. Sekali-kali kita ajak Om Gala. Biar Om Gala bisa ngerasain asiknya tongkrongan ala orang biasa seperti kita." Raka sudah mengambil keputusan.

"Tapi, Ka. Mama mau quality time sama kamu."

"Kita udah keseringan berdua, Ma. Lagian sekali-kali juga kita jalan-jalan naik mobil."

"Kan udah sering sama Om Rendra."

"Bukannya sekarang udah nggak lagi? Apa Mama mau jadi istri kedua Om Rendra?"

Karina kicep. Dia sendiri lupa jika hubungannya dengan Rendra sedang tak baik-baik saja.

"Kita jalan bertiga ya, Ma." pinta Raka sekali lagi.

"Baiklah..." Akhirnya Karina menjawab dengan malas.

1
Widi Widurai
batasan apaan. tiap hari rumah disatroni mulu
Yuli Ana
mengharukn sekali. keluarga bahagia🥰🥰🥰❤️
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
muna aprilia
lnjut
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
otak GALA udah travelling kemana yah,,ini parah ni🤣🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
renata jngn coba2 sm kirana....awas tar dihajar sama raka😂😂😂😂
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
PAK GALA,,saran saya kamu ambil hati anakmu dulu,,bebaik dan berkawan,,berteman,,pasti tuh RAKA akan luluh nanti nya,,lagi kamu boleh ngarang cerita bahawa kamu kecelakaan dan diselamat warga kerana truk blong gitu,,tidak sampai meninggal seperti apa yang telah pak RENDRA katakan,,untuk kamu mendekatkan diri pada anakmu.tuh juga kamu pandai berbohong 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
𝗬𝘂𝘁𝘁𝘇
pak GALA kan udah punya isteri tuh ,,habis mahu simpan dimana tuh isteri kamu nanti nya GALA,,baik halalkan untuk pak RENDRA🤣🤣🤣🤣
Yuli Ana
idih gala maksa.....
raka udah mulai luluh ni.... udh setuju mama papa nya nikah.... melani ini jangan2 anak temen karina .... wkwkwkwkw...... apa justru anak sopir truk... hahahahahaha....
klo iya ini kejutan luar biasa...
lagian si karina -gala pacaran di dalam rumah. yg ada anak remaja nya. udh pasti raka tau lah.... aneh... wkwkwkwk.....
Dwi Winarni Wina
Karina gala itu horang kaya tajiiiiir melintir 7 turunan 7 tanjakan tdk akan abis.....
Lia Sakking
Luar biasa
Lia Sakking
Biasa
Dwi Winarni Wina
Anaknya gala sm karina dah besar sekolah menengah pertama,,,
Dwi Winarni Wina
Waktu memperkosa karina penampilan gala sangat dekil dan biasa aja msh tampan sih,,,
Dwi Winarni Wina
saingan rendra dan gala mendapatkan karina...
Dwi Winarni Wina
Raka sebenarnya tdk tega sm mama pasti kecewa dan sedij raka diskor pihak sekolah...
Dwi Winarni Wina
Akhirnya raka dan tmn2nya diskor krn ketahuan ikutan tawuran
Dwi Winarni Wina
tuk membuktikan raka anknya gala paling diam2 gala melakukan test dna dulu....
Dwi Winarni Wina
Akhirnya karina dipertemukan lg dgn org telah memperkosanya 14tahun yg lalu dan karina msh mengenai org itu memiiki tanda tato....
Dwi Winarni Wina
Karina akan segera bertemu dgn ayah kandungnya raka ternyata horang kaya dan tajiiiiir melintir,,,,
Setelah sekian lama 14tahun ayah dan ank akan bertemu dlm insiden mobil ayahnya dilemparin batu sm anaknya sendiri,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!