NovelToon NovelToon
I Love You, I Am Happy

I Love You, I Am Happy

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

"Biarkan aku mencoba membuatnya menjadi Ella yang dulu, Ella yang memiliki semangat hidup, aku hanya ingin meminta waktu sampai Ella mandiri lagi....".
"Aku mencintai Ella, aku bahagia hanya dengan mencintainya tanpa perlu Ella membalasnya, saat Ella bahagia akupun akan merasa bahagia, berikan aku sedikit kesempatan untuk membuatnya tersenyum kembali".

Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.
"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.
Ia hanya tersenyum padaku.
Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.

"You."
And just like that, the greatest poem was written, in one word.
-Clinton-

Full of love from me,
Author

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pernikahan Amy

Persiapan pembukaan waralabaku dan Ella sudah mencapai 90%. Begitu pula dengan persiapan pernikahan Amy dan Marvin.

Akhir-akhir ini Marvin jadi sering meneleponku untuk urusan pernikahannya atau pun bertanya tentang kehidupan rumah tangga. Aku seperti orang yang sudah berpengalaman saja, padahal aku tidak memiliki resepsi seperti Marvin, bahkan baru 3 bulan ini aku tidur sekamar dengan Ella. Sedangkan Amy dan Marvin, aku yakin mereka telah lebih dari sekedar berciuman, sebenarnya yang berpengalaman itu siapa sih jika dipikir pikir lagi.

Di hari pernikahan, Ella mengenalkanku pada keluarga besarnya, pada saat mereka menanyakan tentang resepsi kami, maka aku menjelaskan bahwa aku yatim piatu, lalu dengan penjelasan seperti itu mereka tidak akan bertanya lebih lanjut.

Amy dan Marvin tampak berbeda dengan gaun pernikahan dan tuxedo, tapi bagiku Ella tetaplah yang menjadi bintangnya.

Ella tampak cantik sekali menggunakan gaun pink yang melekat membentuk tubuh bagian atasnya sampai dada, dengan potongan kain yang membentuk pita dikedua lengannya. Ella memiliki bahu yang cantik dengan garis tulang leher yang sempurna, aku membayangkan rasanya mencium leher dan bahu Ella.

Setelah acara pemberkatan, kami kembali hotel tempat kami menginap dari 1 malam sebelumnya untuk persiapan hari ini. Resepsi juga akan diadakan di ballroom hotel ini nanti malam. Setelah makan siang kami kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat sebentar sebelum resepsi dimulai.

Kulihat Ella duduk diatas tempat tidur sambil meluruskan kakinya. Aku mengikutinya duduk disampingnya.

"Kamu cantik La, apa kamu menginginkan pesta pernikahan seperti Amy".

"Ga Dev, aku sudah cukup bahagia dengan keadaan kita sekarang, aku tidak perlu pesta Dev".

"Jika kamu bisa memilih dan memutar waktu, akankah kamu akan tetap menikahiku?".

"Meskipun di masa laluku aku banyak melakukan kesalahan yang aku sesali, tapi aku tidak menyesal menikah denganmu", jawabnya sambil tersenyum.

Mata kami saling bertatapan sejenak, lalu kuberanikan diri mencium bibirnya.

Awalnya ia hanya terdiam menerima ciumanku, kugigit pelan bagian bawah bibirnya, dan ia membalas ciumanku.

Ini pertama kalinya semenjak 3 bulan yang lalu aku selalu diam-diam menciumnya saat ia tertidur. Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.

"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.

Ia hanya tersenyum padaku.

Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.

Aku sungguh sudah gila karena Ella, saat resepsi yang terbayang di kepalaku hanyalah ciuman Ella, leher dan bahu Ella yang sangat menggoda, aku sungguh menginginkan Ella malam ini.

Saat resepsi berakhir dan kami telah kembali ke kamar, aku langsung memeluk Ella dan mencium bibir Ella. Kami berciuman sebentar lalu bibirku mulai menjelajah leher Ella dan bahu Ella hingga ke bagian dada Ella.

"Dev aku mandi dulu, tubuhku penuh dengan keringat", bisik Ella.

Tapi aku sungguh sudah dibutakan oleh nafsuku. Tanganku membuka resleting belakang gaun Ella kurasakan gaun Ella mulai merosot turun, satu tanganku mengelus punggung Ella yang mulus dan satu tanganku mulai bermain dengan dada Ella. Lalu dengan sedikit kesadaran yang tersisa aku berkata,

"Kalau kamu tidak mau melakukannya maka katakan tidak dan aku akan berhenti Ella", kataku sambil menatap matanya.

Ella tidak berkata apa apa dan hanya mengangguk, kuartikan itu adalah jawaban ya dari Ella.

Hanya dengan sedikit bahan yang tersisa untuk menutup tubuh Ella, aku menggendongnya ke atas tempat tidur, aku membuka setelan jas ku dan melecuti sisa kain yang menutup tubuh Ella.

Tubuhku sudah menginginkan ini sejak lama, aku mencium rakus bibirnya, juga dadanya, tidak lama aku memulai penyatuanku dengan Ella.

"Terima kasih Ella", kataku sambil memeluknya dan membelai wajahnya.

"Terima kasih sudah menungguku Deva".

Ella kemudian bangkit dari tempat tidur sambil membawa penutup tempat tidur untuk menutupi tubuhnya, dan berjalan ke arah kamar mandi.

Aku kemudian mengangkat Ella dan ikut masuk ke dalam kamar mandi.

"Deva...!", kata Ella kaget setengah berteriak.

"Aku juga sudah melihat tubuh polosmu barusan", kataku tersenyum nakal.

Ella hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.

Aku melakukannya lagi dengan Ella, dibawah guyuran air shower, aku merasakan sensasi yang berbeda. Suara air, decakan ciuman dan suara penyatuan kami memenuhi tiap sudut ruang kamar mandi, ditambah uap dari air hangat yang mengalir, membuatku semakin rakus akan Ella. Tubuh Ella seakan menjadi candu bagiku, bagian bawah tubuhku selalu bereaksi setiap melihat Ella dan menginginkannya.

Aku membantu Ella mengeringkan rambutnya.

"Ella apa kamu pernah berpikir untuk memiliki anak denganku?".

"Ya tentu Deva".

"Sungguh Ella?", aku setengah tidak percaya dengan pendengaranku.

"Aku tadi dibutakan oleh nafsuku, saat melakukannya tadi aku tidak memakai pengaman", kataku lebih lanjut.

"Dev sebenarnya sejak awal kita tidur bersama, aku berkonsultasi ke dokter kandungan, lalu aku memasang alat kontrasepsi".

"Apa kamu kecewa denganku Deva?".

"Tidak, aku tau kita belum membicarakan apapun soal itu", jawabku.

Dalam hati aku berkata, sebenarnya aku sedikit kecewa kenapa ia tidak mengatakan padaku soal pergi ke dokter kandungan dan memasang alat kontrasepsi, tapi di satu sisi saat aku memikirkan ulang perkataannya, berarti semenjak kami tidur bersama, ia sudah mempersiapkan diri untuk berhubungan intim denganku, aku sedikit senang dengan kenyataan itu.

"Dev, aku masih ingin kuliah dulu, maukah kamu menungguku lagi sampai saat itu, baru kita merencanakan memiliki anak?", tanya Ella.

"Baik Ella, mari kita menundanya dulu".

Ya, aku mengerti keinginan Ella, sebentar lagi pendaftaran universitas akan dibuka, Ella pasti masih memiliki banyak keinginan yang ia ingin lakukan dulu. Tapi disatu sisi, aku menginginkan keturunan dari Ella, bayi yang memiliki darahku dan Ella. Bahkan saat Ella hamil dulu, aku menganggap bayi itu adalah anakku sendiri, aku begitu mencintai Ella, dengan adanya seorang anak aku merasa lebih percaya diri Ella akan menjadi milikku selamanya.

Saat kami berbaring di tempat tidur, kami tidur sambil berpelukan, lalu kami berciuman. Aku bisa merasakan juniorku kembali meminta lebih.

"Ella apa kamu sudah mengantuk?".

"Devaaa", kata Ella sambil tersenyum mengerti maksudku.

Kali ini aku melakukannya dengan lembut dan perlahan. Mencium setiap inci tubuh Ella. Kulihat Ella menikmati setiap ciuman yang aku berikan kepadanya. Aku bermain lama di bagian dadanya, seakan akan mulut dan tanganku memiliki mainan baru. Ella mendesah memanggil namaku.

"Deva...".

"Aku mencintaimu Ella", kubisikkan itu ditelinganya, kemudian mencium telinga dan lehernya.

"Aku mencintaimu Dev", kata Ella pelan.

Saat aku mendengar itu, aku mencium bibir Ella, dan mulai bersikap agresif lagi dengan ciuman ciumanku yang memberikan banyak tanda kepemilikan di bagian dada dan leher Ella.

Aku dan Ella memulai permainan inti kami dan mencapai klimaks disaat yang bersamaan.

Aku akan mengenang malam ini selamanya, wajah Ella yang juga menginginkan tubuhku saat itu sangat cantik. Aku merasa sangat bahagia, akhirnya setelah sekian lama, sekarang Ella adalah milikku seutuhnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!