NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

I Love u for long time

Daffa duduk di sofa yang ada di lobi hotel tempat Desi menginap. Sesekali dia menyeruput kopi panasnya sambil membuka layar hp nya untuk membalas email dari klien nya.

Sedangkan di dalam kamar, Desi baru saja menyelesaikan sarapannya bersama Gala.

Desi mendorong stroller dengan tangan kanannya dan menarik koper dengan sebelah kirinya.

"Ayo Gala, kita harus cepat. "

Gala menoleh ke arah Desi.

"Kita mau pulang bunda?" tanya Gala membuat Desi mengangguk

"Besok kapan-kapan kita liburan lagi , tapi sekarang pulang dulu karena kerjaan bunda lagi banyak, ya sayang... Gak papa ya?" ucap Desi dan Gala pun mengangguk patuh.

Desi menghentikan langkahnya ketika matanya menangkap seseorang yang sedang santai duduk di sofa lobi ini.

"Ya ampun, bisa-bisa kak Daffa tau tempat aku nginep." gumam Desi pelan.

Daffa yang menyadari adanya seseorang yang sedang menatapnya pun tersenyum manis dan menghampiri Desi.

"Hi boy... " sapa Daffa kepada Gala sambil mengacak pelan rambutnya.

"Hai om." Gala pun tersenyum manis

Desi memalingkan muka sebal, membuat Daffa terkekeh pelan.

"Kakak ngikutin aku ya?" tanya Desi membuat Daffa pun menggangguk.

"Mana bisa aku biarin kamu pergi, sedangkan semuanya belum clear " Jawab Daffa sambil mengulum senyum.

"Terserah kakak deh, Desi buru-buru."

"Sini biar aku bantuin." ucap Daffa sembari mengambil alih stroller dan koper yang sedang dipegang Desi.

"Kak !!" Drsi berusaha mengimbangi langkah besar Daffa membuat Daffa tersenyum geli.

"Om mau ikut Gala sama bunda pulang?" tanya Gala

"Iya om pengen nih, boleh dong?" ucap Daffa sembari melirik ke arah desi.

Desi menggeleng sama sekali tidak setuju, Daffa hanya mengendikkan bahunya pelan.

Sesampainya di depan lobi sudah ada taxi online pesanan Desi.

Daffa mengetuk jendela mobil taxi itu membuat sang sopir pun menurunkan kacanya

" Maaf pak saya cancel , ini uangnya bawa aja." ucap daffa sembari mengulurkan beberapa lembar uang berwarna merah.

"Beneran pak?" tanya sopir itu memastikan

"Kak...Apa-apa an sih, Desi buru-buru. Pak saya jadi naik." ucap Desi gusar

"Saya yang akan antar istri saya, bapak boleh pergi sekarang !" ucap Daffa membuat sang sopir pun segera berlalu.

Desi melotot tak suka.

"Mau kakak apa sih, Desi udah pesen tiket buat pulang kak, Desi bisa telat." pinta Desi dengan memelas.

"Aku cuma mau antar kamu Des, mau mastiin kamu selamat sampai tujuan aja kok. Udah tunggu disini, aku ambil mobil dulu."

Desi menghela nafas. Mereka pun sampai di bandara.

Saat ini mereka tengah duduk di kursi tunggu karena pesawat akan take off sekitar 20 menit lagi.

Gala sedang sibuk bermain game di layar tabletnya sedangkan Desi dan Daffa duduk bersebelahan.

"Aku mau minta maaf atas apa yang udah aku perbuat dulu Des. Aku tau kamu menghilang gara-gara kejadian itu." ucap Daffa sambil menggenggam tangan desi

Desi berusaha melepasnya tapi Daffa menggeleng

"Kali ini aja" ucap Daffa ,kemudian mengecup punggung tangan desi.

Desi menatap daffa dengan tatapan penuh kerinduannya

"Kakak gak salah, Desi yang udah menyerahkan diri desi ke kakak. Jadi kakak ga perlu minta maaf."

"Aku gak peduli kamu menyerahkan diri atau aku yang mau, yang jelas aku mencintai kamu Des, bahkan jauh sebelum kita melakukannya di malam itu " ucap Daffa membuat desi menatap dengan penuh tanya.

"Maksud kakak??"

Flashback on

Daffa melajukan motor sportnya kesekolah Erika untuk menjemputnya , dari kejauhan daffa melihat Erika sedang bersama seorang temannya yang menggunakan seragam persis dengan Erika

"Lah... kok jemput pake motor sih kak , Erika mau ajak temen Erika main ke rumah." ucap Erika setelah Daffa berada di depan mereka

"Ya kakak ga tau ... kamu kan gak pesen suruh pake mobil" jawab Daffa

"Ya kan biasanya juga pake mobil " rajuk Erika membuat desi pun melerai perdebatan kedua kakak adik itu

"Udah Er, besok aja aku main ke rumah kamunya. SEkarang buruan balik ini udah mendung, kayak mau ujan deras !" seru desi tapi Erika menggeleng

"Gimana kak , ini gara-gara kak Daffa sih! " ucap Erika merajuk.

"Ya udah, gini aja... Kakak anter kamu balik, habis itu kakak balik lagi jemput temen kamu ini" ucap daffa membuat Erika berfikir sejenak.

"Boleh deh !!" seru Erika

"Ya ampun kak, gak usah kayak gitu juga kalik. Er, kasian kakak kamu dong suruh bolak-balik" seru desi membuat Daffa menatapnya

"Udah gak papa, gak repot kok ... Kamu tunggu disini aja." ucap Daffa membuat Desi merasa tak enak hati.

"Makasih ya kak." ucap Desi membuat Daffa terkekeh.

"Belum dianterin aja udah dapet makasih, kalau udah dianterin dapet apa ya" canda Daffa membuat Desi tersenyum pelan.

Erika menepuk pundak Daffa.

"Ayo kak keburu ujan, bentar ya Des tunggu kakakku balik." ucap Erika dan Desi pun mengangguk.

Selang beberapa saat menunggu Daffa pun kembali dengan motornya di hadapan desi

"Ayo naik." seru Daffa

Desi mendekat dengan ragu.

"Motor kakak tinggi, Desi izin pegangan pundak kakak ya." ucap Desi membuat Daffa terkekeh

"Pegang aja." jawab Daffa membuat Desi tersenyum.

Daffa pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Nama kamu siapa ?" tanya Daffa memecah keheningan

"Desi kak. Btw makasih ya kak udah mau jemput desi."

"Iya sama-sama, kamu ga tanya balik nama kakak siapa?" ucap Daffa membuat Desi terkekeh.

"Desi udah tau, kak Daffa kan...? Erika tiap hari ceritain kaka." ucap Desi.

"Oh ya? cerita apa dia ,? awas aja kalau dia nge jelek-jelekin aku."

"Gak lah kak... kata Erika kakak orang nya pintar, terus dari sma sampek kuliah jadi most wanted terus." ucap Desi membuat Daffa tergelak.

"Emang sih, ya mau gimana, namanya juga orang ganteng." ucap Daffa sembari menoleh sejenak ke arah desi membuat desi terpaku dengan senyuman daffa

"Iya ganteng. Desi aja mau kalau disuruh jadi pacarnya kakak kok." ucap Desi membuat Daffa menghentikan motornya mendadak.

Desi pun menubruk punggung Daffa.

"Kak daffa, bikin desi kaget aja " ucap Desi dan Daffa pun menoleh.

"Kamu beneran mau jadi pacar aku?" tanya Daffa membuat Desi melongo tapi sedetik kemudian desi pun tertawa terpingkal-pingkal.

"Ya ampun kak, Desi becanda kalik... Serius amat" ucap Desi masih dengan gelak tawanya.

Daffa pun mendengus pelan. Daffa melajukan lagi motornya, tapi baru beberapa meter tiba-tiba hujan turun dengan sangat lebat.

"Des meneduh dulu yuk " ajak Daffa .

"Terserah kak Daffa aja. "

Daffa pun menepikan motornya ke sebuah halte

yang ada di dekat mereka.

Daffa melepas jaket nya, dan menyodorkan untuk Desi.

"Nih pake."

"Kak Daffa aja, Desi gak dingin." tolak Desi halus.

Daffa yang tak sabar pun mengalungkan jaket nya ke pundak Desi. Desi menatap Daffa dengan lekat.

"Kak " panggil Desi .

"Hmmm..?" jawab Daffa

"Kakak romantis banget sih, udah kayak pemain film di drakor-drakor itu." ucap Desi membuat daffa menyemburkan tawanya.

"Kenapa? Kamu baper sama kakak?" ucap Daffa.

"Gak lah, ngapain baper orang kak Daffa kayak gini ke banyak cewek."

Jawaban Desi semakin membuat Daffa tergelak

"Kamu lucu banget sih, bikin aku gemas ." ucap Daffa sambil mengacak pelan poni Desi.

"Ih kak, berantakan ini."

Daffa menatap Desi dengan senyum manis nya, sejak saat itu mereka pun semakin dekat. Bahkan saat Desi main ke rumah Erika pun Daffa pasti akan ikut menemani nya.

Erika sampai sering kali menjodoh-jodohkan Daffa dengan Desi karena seringnya Daffa menggoda Desi dengan gombalan-gombalan maut nya.

Daffa merasa Desi berbeda dengan cewek-cewek yang selalu mengejar-ngejar dirinya. Desi selalu menampakkan sesuatu yang bisa membuat Daffa kagum, dan Daffa menyukai itu.

Namun Daffa tak ingin menembak desi manjadikan dia kekasihnya, karena Daffa tidak ingin jika karena mereka masih sama-sama muda dan labil, bisa saja mereka akan putus dan akan menjadi mantan.

Daffa ingin menjadikan Desi istri dan ibu dari anak-anaknya kelak ketika mereka sudah sama-sama dewasa dan Daffa juga sudah menjadi pria yang mapan.

Flashback end.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!