Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 - Menarik
Embun memperhatikan gerak-gerik David dari mulai menyerahkan resep obat pada petugas farmasi hingga akhirnya mendapatkan obat untuk Sophie. Seperti tidak ada dosa, David melenggang begitu saja melewati tubuhnya yang menunggu pria itu sejak tadi.
"Sebenarnya ada apa dengan Tuan David. Kenapa dia baik sekali mau menebus obat Sophie?" Kata Embun pelan sambil mengikuti langkah David dari belakang.
Bu Jihan dan Sophie yang tengah menunggu Embun dan David kembali di kursi tunggu segera bangkit setelah melihat keduanya kembali.
"Ayo kita pulang agar Sophie cepat makan obatnya." Ajak David.
Bu Jihan mengangguk kemudian memapah Sophie yang tengah lemas berjalan keluar dari rumah sakit.
"Ibu dan Sophie tunggu di sini saja. Biar aku mengambil mobil di besement." Kata David saat Bu Jihan hendak melangkah keluar dari area lobby.
Bu Jihan mengangguk. Sambil menunggu David, ia mengakak Sophie duduk di kursi tunggu.
"Bu..." Embun yang sejak tadi diam akhirnya bersuara.
Bu Jihan menoleh. Menatap wajah putrinya penuh tanya. "Ada apa, Nak?"
"Tadi yang bayar obatnya itu Tuan David." Beri tahu Embun.
"Apa?" Wajah Bu Jihan nampak terkejut.
"Iya, Bu. Embun sudah melarang Tuan David untuk membayar. Tapi Tuan David tidak memperdulikan kata Embun."
Bu Jihan jadi tak enak hati. "Tuan David memang pria baik, Nak. Dia pasti ingin membantu kita membayar pengobatan Sophie."
Embun jadi ikut tak enak hati. Sudahlah menyusahkan David mengantarkannya pergi ke rumah, kini kembali menyusahkan David dengan membayarkan seluruh pengobatan adiknya.
Kedatangan mobil David berhenti di depan lobby membuat Embun dan Bu Jihan segera bangkit dan memapah Sophie masuk ke dalam mobil milik David.
"Kau mau kemana?" David menghentikan pergerakan Embun saat hendak masuk ke pintu belakang mobil.
"Saya ingin masuk, Tuan." Jawab Embun dengan dahi mengkerut.
David menatapnya datar kemudian memberikan perintah agar Embun duduk di sebelahnya. Dengan keraguan yang mendalam, akhirnya Embun mengiyakannya dan masuk ke dalam mobil.
**
Setibanya di kediaman Bu Jihan, David ikut keluar dari dalam mobilnya mengikuti pergerakan Bu Jihan dan Embun.
"Untuk malam ini tidak perlu kembali ke rumah. Tetap di sini saja dan temani ibumu merawat Sophie." Kata David pada Embun yang hendak berpamitan kembali ke rumahnya.
Senyuman di wajah Embun seketika merekah mendengar perkataan David. "Yang benar, Tuan?" Tanyanya tersenyum.
David menganggukkan kepala. Tanpa membalas perkataan Embun lagi, ia segera berpamitan pada Bu Jihan untuk kembali ke kediamannya.
"Tuan David, terima kasih atas segala kebaikanmu malam ini." Gumam Embun menatap kepergian mobil milik David. Walau selama ia bekerja di rumah David, pria itu terkenal sosok yang dingin dan datar, namun Embun dapat melihat setiap kebaikan pria itu termasuk saat ini.
"Embun..." Bu Jihan memanggil putrinya yang masih termenung di luar rumah menatap kepergian mobil David."
"Eh, iya, Bu!" Embun bergegas melangkah masuk ke dalam rumah. Karena terlalu memikirkan kebaikan David, ia sampai lupa jika harus membantu Ibu memberikan makan untuk Sophie agar adiknya itu bisa segera makan obat.
Dari kaca spion mobilnya, David yang tidak lagi melihat keberadaan Embun yang tadi menatap kepergiannya mengalihkan pandangannya dari kaca spion dan fokus pada jalanan di depannya. Sambil melajukan mobil menuju pulang, David teringat dengan sikap Embun manis Embun tadi saat berbicara dengannya.
"Menarik." Gumamnya tanpa sadar.
***
Dia sudah menikah atau belum kok nencurigakan.
Keluarga tidak ada yang datang di pernikahannya sama Violet