" Aku menyukai nya maka dia harus jadi milikku" ucap Raisya pada teman-teman nya menatap pria tampan yang sedang meeting di ruang VIP restoran itu .
" Bebz Kakak tampan itu tidak akan mau dengan anak SMA seperti kita ?" ucap Agnes mengelus punggung Raisya seolah iba .
" Kalian yakin dia akan menolakku?" tanya Raisya mengibas rambut panjang sambil berkaca membuat teman-teman nya melongo .
Yuk baca perjuangan Raisya meluluhkan hati pria tampan pujaan hatinya dan bagaimana perasaan Vicenzo yang berwatak keras dan dingin tiba-tiba dicintai secara ugal-ugalan oleh gadis cantik yang entah datang dari mana .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Bukan Kakak Kamu
" Kemana gadis itu tumben tidak menelfon?" ucap Zo jadi bertanya-tanya padahal sebelum mereka pacaran setiap hari gadis itu menelfon Zo walaupun sering Zo marahi dia tetap menelfon.
" Online lagi " ucap Zo semakin berfikir keras saat melihat kontak Raisya yang online padahal sudah malam .
Zo langsung menelfon gadis itu dengan perasaan sedikit kesal dan sebal .
" Hallo Kak" kata Raisya begitu mengangkat telfon.
" Saya Bukan Kakak Kamu" ucap Zo spontan komplen .
" Iya, hallo Ayang " ucap Raisya meralat panggilan saat tumben pria itu komplen .
" Mengapa masih belum tidur jam segini ?" tanya Zo dengan suara datarnya .
" belum ngantuk " jawab Raisya apa adanya .
" Belum ngantuk terus ngapain online , nggak telfon Saya lagi ?" ucap Zo semakin ketus .
" Mmmm, maaf Ayang Aku nggak nelfon karena biasanya Ayang kan selalu marah kalau di telfon jam segini " ucap Raisya memberikan alasan logis .
" Jadi siapa yang Kamu telfon?" tanya Zo dengan sewot .
" Ya,, ya temen-temen Aku " jawab Raisya dengan sedikit gelagapan.
" Temen mana?" tanya Zo curigaan .
" temen sekolah Aku " jawab Raisya lagi .
Zo langsung mengalihkan panggilan vidio dan menatap begitu menjurus wajah Raisya yang terlihat tegang itu .
" Tadi,,, Tadi Aku telfon Farhan cu, cuma nanya tugas kok Kak" ucap Raisya dengan suara pelan saat tatapan Zo benar-benar serasa menembus jantung.
" Tanya sama Saya , mengapa harus pada pria lain " ucap Zo dengan wajah bete nya .
" Tapikan , Ka, kakak mana ngerti tugas kami " ucap Raisya .
" Nggak ngerti Kamu bilang , apa perlu Saya menjadi guru disekolah Kamu itu agar mengerti menurut Kamu " ucap Zo lagi .
" Ihhh, Kakak apaan sih kalau cemburu bilang aja nggak usah mengintimidasi juga " ucap Raisya yang habis kesabarannya saat merasa ditekan oleh Zo yang begitu aneh itu .
" Kalau tau Saya cemburu ngapain kamu telfon pria lain " ucap Zo to the points.
" Ya Aku telfon kakak Marah-marah giliran telfon pria lain marah juga " ucap Raisya .
" Enggak. Mulai sekarang Saya nggak akan marah-marah lagi " ucap Zo yang sudah introspeksi diri.
" Kamu itu kalau ada apa-apa bilang sama Saya bukan pada orang lain , paham . Kamu itu milik Saya jadi tidak boleh mengadu pada orang lain pokoknya apapun yang terjadi bilang sama Saya" ucap Zain menyatakan tanda milik dalam ucapan nya.
" Kayak Kakak ngerti semua nya aja " komplen Raisya menolak di kendalikan sepenuhnya oleh Zo .
" Kalau Saya nggak ngerti sedikitpun nggak bakal Saya minta kamu untuk berharap pada saya " ucap Zo dengan lugas .
" Emang Kakak mau penuhi semua permintaan dan keinginan Aku ?" tanya Raisya mengangkat alisnya.
" kalau sanggup akan Saya penuhi apapun itu , jadi mintalah yang sekiranya Saya mampu menyanggupi " ucap Zo sebagai seorang pria dewasa.
" Yaudah Aku mau kakak buka baju " permintaan sederhana Raisya.
" Kenapa?" tanya Zo spontan melirik kaos tipis yang dipakainya.
" Mau liat perut sixpack lagi " ucap Raisya dengan mata berbinar masih belum hilang penasaran malah semakin candu melihatnya.
" Ehhhh, Bocil apa yang ada dalam pikiran mu ketika melihat pria bertela Ng dada?" tanya Zo menjadi kepo , kalau dibilang gadis itu meminta karena naf Su jawabannya adalah bukan .
Zo sendiri bisa melihat dengan transparan dari mata Raisya bahwa dia hanya penasaran dan senang melihat saja bukan ada maksud lain .
" Ya nggak ada Kak, gemes aja liatnya gitu " jawab Raisya apa adanya.
"Hanya gemas , tidak ada keinginan lain?" tanya Zo memastikan.
" Pengen gigit sih , tapi nggak kakak bolehin " kekeh Raisya menatap dengan detail saat Zo benar-benar melepas bajunya seperti permintaan Raisya .
" boleh digigit tapi ada syaratnya" ucap Zo yang membuat Raisya langsung mengangguk dengan semangat .
" Apa syaratnya Kak" ucap Raisya yang memang pengen sekali rasanya menggigit saking gemasnya melihat otot-otot yang sangat menggoda seperti roti sobek itu
" Jadi istri Saya " ucap Zo sambil terkekeh geli yang membuat Raisya langsung cemberut.
" Mmmm" rengek Raisya saat Zo mengajukan syarat yang tidak mungkin dia penuhi sekarang.
" Awas aja nanti " ucap Raisya dengan senyum nakalnya menatap Zo penuh strategi.
" Saya lebih waspada" ucap Zo .
" kita liat nanti" ucap Raisya dengan ambisi .
" Sudah Saya mau tidur sekarang " ucap Zo menarik selimut keatas menutupi seluruh tubuhnya.
" Yaudah " ucap Raisya.
" ehhhh, jangan dimatikan" ucap Zo yang kini menyandarkan ponselnya di bantal sebelah agar bisa tidur menatap Raisya .
Raisya langsung melek saat Zo yang biasanya anti kamera mau sleep call tiba-tiba.
" Akan Aku buat kau benar-benar bucin pria dingin dan pemarah" batin Raisya menatap Zo yang sudah menutup mata itu dengan ambisi yang menyala-nyala dalam dirinya.
" Selamat malam Ayang , semoga mimpi indah . Muach " ucap Raisya dengan kalimat begitu manis bahkan ada ciuman jarak jauhnya membuat Zo yang sejenak menutup mata kembali terbangun .
" Baby jangan menggoda Saya ingin tidur " ucap Zo yang jadi kepikiran dan Baper mendengar ucapan manis Raisya .
" Mana ada menggoda Ayang , sepasang kekasih memang biasa mengucapkan itu ketika akan tidur " jelas Raisya yang jadi bingung saat Zo malah berfikir Raisya menggodanya.
" Masa sih ?" tanya Zo yang memang tidak pernah mendengar kalimat seperti itu selama ini baik itu dalam beberapa film yang pernah di tonton nya .
" Iya kak, terus kalimat apa yang pernah kakak dengar dari sepasang kekasih selain itu saat akan tidur ?" tanya Raisya dengan polos .
Sejenak Zo terdiam dan berfikir membayangkan film yang pernah di tonton nya .
" Saya cuma pernah denger dari Film " ucap Zo berusaha mengingat karena dia memang tidak pernah pacaran dan tidak pernah kepo juga dengan orang yang sedang berpacaran, Zo hanya menjalani hari-hari dengan bekerja dan seputar Bisnis serta keluarga selama ini .
Walaupun banyak wanita-wanita yang mendekati Zo selama ini tapi Zo sama sekali tak bergeming karena Zo benci dengan wanita-wanita yang mendekati nya untuk tujuan tertentu apalagi wanita-wanita bayaran.
" Apa yang pernah kakak dengar ?" tanya Raisya dengan kepo .
" Aku masukin Ya " ucap Zo dengan spontan menyebutkan kalimat yang teringat di fikiran nya.
" masukin Apa?" tanya Raisya dengan polos
"Astaga " Zo langsung menutup mulut nya yang malah mengucapkan kata-kata seperti itu pada Gadis kecil seperti Raisya yang belum mengerti apa-apa tentang sex .
Walaupun mungkin Zo selama ini adalah pria yang bisa dibilang anti wanita , namun sebagai laki-laki Zo mengerti semuanya tentang sex dan wanita hanya saja kesibukan membuat Zo jauh dari wanita ditambah sikap tertutup nya .
Tapi Zo cukup tau dan mengerti tentang hal-hal yang seperti itu dan kadang belajar dari tontonan nya juga .
" Apa yang dimasukin Ayang ?" tanya Raisya lagi semakin penasaran dengan ucapan Zo yang seperti tidak ada ujung nya .