Inikah Cinta Itu

Bu Sukma tidak bisa diam lama di desa itu.Dia harus segera kembali membawa April pada Edwin.

Setelah berbicara panjang lebar dengan pak Wira dan bu Arumi,akhirnya bu Sukma dan Toni di ijinkan untuk membawa April pulang.

Hati bu Sukma lega,dia bisa membawa istri Edwin dalam keadaan sehat bahkan kandungannya pun tidak ada masalah.

Seandainya Edwin memaafkan nya,bu Sukma berjanji dia tidak akan berbuat jahat lagi.Baik pada April maupun Edwin.Asal dia tidak di penjarakan oleh Edwin,bu Sukma rela walaupun anak tirinya itu menyuruhnya untuk keluar dari rumah besar itu.

Sedangkan Toni sepanjang perjalanan dia masih deg-degan.Dia takut suatu hari nanti ingatan April akan pulih dan dia akan mengingat semua yang dia lakukan padanya.

Sepanjang perjalanan tidak banyak kata-kata yang keluar dari mulut mereka.Mereka bertiga di sibukkan dengan lamunan masing-masing.Begitupun dengan April.

"Sekarang kamu akan bertemu langsung dengan papa mu,nak!" kata April sambil mengusap perutnya.

Edwin sudah tak sabar menanti kedatangan istrinya.Bu Sukma telah menelpon dia dan memberitahukan kalau dia pulang tidak dengan tangan kosong.Bu Sukma membawa serta April bersamanya.Bu Sukma juga memberi tahukan apa yang di alami oleh April sekarang baik tentang kehamilannya maupun hilang ingatannya.

Edwin bersedia menunggu kedatangan istrinya di luar.Dia begitu tidak sabar,mondar mandir ke sana kemari sampai akhirnya sebuah mobil berhenti tepat di hadapan nya.Edwin segera membukakan pintunya.

"Sayang..." lirih Edwin dengan mata yang terlihat berkaca-kaca."Akhirnya kamu pulang juga." Edwin mengulurkan tangannya agar istrinya mau keluar dari mobil.Namun reaksi April hanya duduk diam mematung.April bingung,siapa laki-laki yang ada di hadapannya sekarang.

"April,itu suamimu!" Bu Sukma mencoba menjelaskan pada wanita yang masih berada di sampingnya itu.

"Suamiku?" tanya April.Dia ingin memastikan kalau yang ada di hadapannya itu adalah suaminya.

"Iya sayang,turunlah!" suruh Edwin dengan lembut.April pun sekarang mau menerima uluran tangan Edwin.

Mata Edwin berkaca-kaca melihat perut istrinya yang kini sudah terlihat besar.Dia yakin kalau itu adalah darah dagingnya.

"Anakku,sehat selalu kau di perut ibumu." Kata Edwin seraya mengusap perut April.

Setelah berbulan-bulan,April sekarang bisa merasakan sentuhan seorang suami walaupun dia masih belum bisa mengingat apapun,namun hatinya mengatakan kalau laki-laki yang ada di hadapannya itu tidak berbohong.

Edwin menggandeng istrinya masuk ke dalam rumah,di ikuti oleh bu Sukma dan Toni.

Walaupun rasa kesal di hati Edwin kepada mereka berdua masih terasa namun dia mencoba untuk meredakannya.Karena berkat mereka juga istrinya itu bisa kembali ke pelukannya.Bahkan Edwin menghadiahkan sebuah rumah yang tidak kalah megahnya untuk bu Sukma dan keluarga anaknya.Dengan begitu bu Sukma tidak akan merongrong lagi kehidupannya.

Dengan berjalannya waktu April pun perlahan mulai mengingat lagi masa lalunya.Dan setelah bayi kembarnya lahir ingatan April pun pulih seutuhnya.Mereka pun hidup bahagia.

Sedangkan Erica sebelum dia melahirkan, dia kembali keluar negri untuk meminta pertanggung jawaban pada laki-laki yang telah menghamilinya.Erica tidak sanggup tinggal di negri asalnya karena dia tidak tahan mendengar gunjingan orang-orang tentang kehamilannya.