Alexa Geovany, seorang jenius dan berbakat. Ia merupakan lulusan terbaik dari Universitas Harvard. Gadis berusia 20 tahun yang memiliki skor IQ 200 dan sudah menyelesaikan gelar Doctornya diusia 17 tahun.
Karena kejeniusannya, Alexa berhasil menjadi pemimpin Mafia besar dan ditakuti. Namun, nasib tragis menimpanya saat pesawat yang ia tumpangi meledak di udara dan ia tewas dalam kejadian itu.
Saat Alexa membuka matanya, ia mendapati dirinya berada di zaman kuno dan bereinkarnasi ke tubuh seorang putri Jendral Besar yang lumpuh sejak lahir dan mati karena kejadian tragis yang menimpanya, gadis itu bernama Wang Chun Ying. Setelah Alexa mulai menjalani kehidupannya sebagai Wang Chun Ying, perlahan-lahan orang-orang mulai menyadari perubahan pada gadis itu.
Wang Chun Ying tiba-tiba bisa berjalan, menguasai bela diri, hingga membuat senjata!
Perubahan drastis yang dialami gadis itu, ternyata menarik perhatian Dewa Perang, sosok tirani yang berada dibalik kekuatan Kerajaan Elang!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady_ma97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 : Ingin Bersenang-senang
"Adik, apa yang kamu lakukan di bawah situ? Kenapa kamu berbaring seperti ikan mati?" Tanya Wang Xue Min heran saat melihat adiknya berbaring menghadap atas dengan dada naik turun tidak beraturan, seperti ikan yang baru saja melompat dari kolam.
Wang Chun Ying yang sebelumnya terduduk karena waspada, kembali berbaring di rumput dan kembali mengatur nafasnya, "Kakak membuatku terkejut saja!"
"Aku sedang melatih tubuhku kak, aku merasa tubuhku terlalu lemah. Bahkan saat aku berjalan-jalan belum ada sehari, rasanya semua tulangku seperti patah dan akan lepas dari tubuhku." Lanjut Wang Chun Ying mengeluh pada kakaknya dengan wajah cemberut dan bibir mengerucut maju.
Wang Xue Min terkekeh kecil, "Jelas saja tubuhmu sakit semua, sejak lahir kamu hanya duduk di kursi roda, meskipun kamu sudah bisa berjalan, tubuhmu belum kuat untuk beraktivitas layaknya orang normal."
Wang Chun Ying yang sedang berbaring tiba-tiba duduk tegak menghadap kakaknya, gadis itu memasang ekspresi serius diwajahnya, "Kakak, kemarin saat aku pergi untuk menonton pertunjukan drama, aku bertemu dengan tiga bocah idiot yang sepertinya adalah pelaku yang telah membuatku terjatuh ke Danau!"
"Tiga bocah idiot? Siapa maksudmu?" Tanya Wang Xue Min bingung, ia tidak mengerti siapa bocah idiot yang dimaksud adiknya.
Wang Chun Ying melambaikan tangannya dan mengajak kakaknya untuk duduk bersamanya di atas rumput. Meski sedikit merasa jijik, Wang Xue Min tetap menuruti keinginan adiknya.
"Aku merasa tidak kenal dengan mereka, tapi Shu Yi menjelaskan padaku, jika ketiga gadis itu adalah pelaku yang telah mendorongku ke Danau!" Jelas Wang Chun Ying.
Wang Xue Min akhirnya mengerti maksud adiknya, "Tiga gadis yang adik maksud mungkin Gu Rangrang, Song Yi Lan dan Lu Wanwan. Mereka memang pelaku yang telah mendorongmu ke Danau."
"Jika mereka adalah pelakunya, kenapa mereka tidak dihukum kak?" Tanya Wang Chun Ying sedikit geram.
Wang Xue Min menghela nafas berat, "Hah, ayah sudah mengusahakan agar mereka dihukum berat, tapi mereka merupakan anak-anak dari keluarga bangsawan yang berada dipihak Raja Zhang. Saat Raja Zhang mengetahui masalah ini, keadaan menjadi sedikit kacau karena ayah dan orang tua dari ketiga gadis itu sama-sama penting bagi Raja Zhang, tapi karena posisi ayah jauh lebih tinggi daripada keluarga bangsawan, akhirnya Raja Zhang memutuskan untuk tetap menghukum ketiga gadis itu demi menyenangkan ayah."
"Hukuman apa yang diberikan Raja Zhang untuk mereka?" Tanya Wang Chun Ying penasaran.
"Mereka diharuskan bersujud di makam leluhur selama tujuh hari tujuh malam, karena saat itu sedang musim dingin, setelah tiga hari akhirnya mereka pingsan karena terserang udara dingin. Setelah itu, orang tua dari ketiga gadis itu mendatangi Raja Zhang untuk menghentikan hukuman putri mereka karena ketiga gadis itu sudah jatuh sakit. Raja Zhang yang mengetahui hal itu kembali bingung, di satu sisi ia tidak ingin membuat ayah kecewa, tapi di sisi lain ia juga tidak ingin membuat para keluarga bangsawan itu marah padanya. Pada akhirnya hukuman ketiga gadis itu dihentikan dihari ketiga dan diganti dengan hukuman menyalin sebuah buku mengenai norma dan tata krama sebanyak seribu lembar." Jelas Wang Xue Min.
"Ayah yang tidak ingin membuat Raja Zhang berada di posisi sulit akhirnya menyetujui perubahan hukuman itu, sejak saat itu ayah mulai menjauhi ketiga keluarga bangsawan itu dan selalu mengabaikan mereka setiap kali bertemu atau berpapasan." Sambung pria itu.
Wang Chun Ying mengangguk paham, "Pantas saja ketiga gadis itu begitu angkuh, ternyata keluarganya memiliki pengaruh cukup besar di Kerajaan ini."
"Kakak, jika aku membuat masalah dengan ketiga idiot itu, apa ayah akan dalam masalah besar?" Tanya Wang Chun Ying tiba-tiba.
Bagaimanapun juga aku tetap harus membalas ketiga bocah itu, tapi aku juga harus memikirkan posisi ayah, jika apa yang aku lakukan akan merugikan ayah, aku harus memutar otakku untuk memberi pelajaran pada ketiga idiot itu!
Wang Xue Min tersenyum kecil dan menepuk kepala adiknya pelan, "Lakukan apapun yang adik ingin lakukan, kalaupun adik mendapatkan masalah karena mencari masalah dengan mereka, kakak akan menjadi orang pertama yang akan membelamu. Kakak juga yakin, ayah tidak akan marah padamu."
Memberi pelajaran pada orang yang berbuat salah tidak ada salahnya, kalaupun adik mendapatkan masalah karena hal itu, aku yang akan menanggung semuanya.
Wang Chun Ying merasa senang dan terharu mendengar kakaknya siap menjadi tameng untuk dirinya, gadis itu mendekati kakaknya dan memeluknya erat.
Wang Xue Min dengan senang hati membalas pelukan adiknya tidak kalah erat, "Jangan takut, ada ayah, kakak Min dan Kakak Rui yang akan menjaga dan melindungimu dari orang-orang jahat!"
"Aku janji akan membalas mereka yang telah berbuat jahat pada Wang Chun Ying, terimakasih karena telah menjadi kakak yang baik, dan terimakasih telah menerimaku menjadi adikmu.." Gumam Wang Chun Ying lirih.
Wang Xue Min mengusap punggung adiknya dengan lembut, "Sekarang kembalilah ke ruanganmu, sudah waktunya makan siang."
Wang Chun Ying mengangguk, "Baik kakak."
...----------------...
Di dalam Paviliun, Wang Chun Ying yang baru saja selesai membersihkan diri terlihat bersantai sambil menikmati teh sore. Dengan sebuah buku ditangannya, gadis itu tampak fokus pada setiap kata yang tertulis rapi pada buku yang sedang dibacanya.
"Nona, besok merupakan hari ulang tahun Putra Mahkota, apa anda akan datang?" Tanya Shu Yi tiba-tiba.
Wang Chun Ying menutup bukunya dan mengangkat satu alisnya, "Ulang tahun pria bodoh itu? Apa ayahku akan datang?"
"Tentu saja Nona, semua orang pasti akan datang, termasuk Jendral Besar." Jawab pelayan itu.
Wang Chun Ying tampak berpikir, "Jadi begitu, tapi kenapa ayah atau kedua kakakku tidak mengatakan hal ini padaku?"
"Mungkin mereka tidak ingin Nona terlibat lagi dengan Putra Mahkota, itu sebabnya mereka tidak memberitahu Nona." Ujar Shu Yi, menjelaskan kemungkinan kenapa keluarga majikannya tidak memberitahu mengenai perayaan ulang tahun Putra Mahkota.
"Benar juga, tapi aku tidak mau hanya berdiam diri di rumah sementara yang lain bersenang-senang dalam pesta itu." Ujar Wang Chun Ying sambil memikirkan sesuatu.
Gadis itu tiba-tiba menyeringai lebar, "Bagaimana mungkin aku tidak ikut bergabung dalam kesenangan itu?"
"Shu Yi, tolong siapkan pakaian untuk perayaan ulang tahun di Istana besok, aku pasti akan datang." Lanjut Wang Chun Ying sambil memerintah pelayanannya untuk menyiapkan semua yang ia butuhkan untuk pesta.
Shu Yi tampak cemas, "Tapi bagaimana jika Jendral Besar dan kedua Tuan Muda melarang anda untuk datang, Nona?"
Wang Chun Ying dengan santai melambaikan tangannya, "Tenanglah, mereka tidak akan marah atau melarangku. Siapkan saja apa yang aku perintahkan tadi."
"Baik Nona."
