NovelToon NovelToon
HANYA INGIN KAU TAU

HANYA INGIN KAU TAU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: KEZHIA ZHOU

SINOPSIS :

Sebuah keluarga kaya dengan seorang ibu dan tiga anak, dimana anak perempuan pertamanya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis. Anak lelaki satu-satunya, dipandang ibunya sebagai pembunuh kakaknya yang telah tiada. Kesy, anak bungsu dalam keluarga tersebut, menjadi saksi perlakuan kasar ibunya terhadap saudara laki-lakinya.

Sang anak laki-laki, di samping menjadi idola di kampusnya karena kegantengannya dan keahliannya dalam bermain basket, juga menjadi target kebencian ibunya.

Namun, sebuah tragedi mengubah segalanya. Ibu mereka akhirnya menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang yang dimiliki oleh putranya, membuka hati yang telah lama terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KEZHIA ZHOU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KAMPUS KAK VALERI

#BAB 21 - KAMPUS KAK VALERI

Aku melihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 09.30, dosen sudah mulai mengajar didepan. Kulihat setiap mahasiswa yang hadir, dari ujung ke ujung. Tetapi tidak melihat kakak ku.

"Dimana sih dia, tidak biasanya dia membolos jam kuliah" kataku dalam hati.

Kemudian kualihkan pandanganku kedepan lagi. Memperhatikan dosen yang sedang mengajar. Sambil kumainkan pulpen ku yang sedari tadi sudah kugenggam.

Waktu terus berjalan, tetapi kakak ku tetap tak kunjung datang. Sampai jam kuliah selesai. Dia tetap tidak masuk ke dalam kelas.

Segera kumasukkan dan kurapihkan buku buku ku ke dalam tas. Kemudian berjalan keluar hendak mencari kakak ku.

"Kes, mau kemana?" Tanya Leni.

Aku hanya melambaikan tanganku sembari terus berjalan. Kupercepat langkahku.

"Kemana ya dia?" Tanyaku kepada diriku sendiri dalam hati.

Setiap ruangan kulihat, tetapi tidak ada. Kemudian aku berjalan ke kantin, kucari dia, tetapi tetap tidak kutemukan.

Aku berjalan mendekat ke kantin dimana biasanya aku order makanan.

"Kak Nurul.." panggilku kepada seorang wanita muda yang tengah membuat teh.

Kemudian dia pun membalikkan badannya kearahku.

"Eh Kesy. Kenapa dik?" Tanya nya, sembari melanjutkan membuat teh.

"Kakak liat kak Victor gak ya? Tadi dia disini ngobrol sama wanita paruh baya" kataku menjelaskan.

"Ohh iya, tadi dia duduk disana dengan tante tante itu.. kemudian wanita itu pergi, tapi kulihat kakakmu masih duduk disana beberapa saat. Tapi entah sejak kapan kakak ku pergi, aku tidak melihatnya" katanya melanjutkan.

"Ohh begitu ya kak. Baiklah. Terimakasih ya kak Nurul" kataku lagi.

Kak Nurul hanya mengangguk dengan tersenyum ramah.

Aku pun berjalan lagi. Kemudian aku teringat, biasanya dia senang berada di lapangan basket.

Aku bergegas menuju ke lapangan basket. Dari kejauhan aku melihat ada seorang pria yang sedang duduk melihat orang orang yang sedang bermain basket.

"Sepertinya itu kak Victor" kataku kepada diriku sendiri.

Setelah aku semakin mendekat, ternyata benar. Dia adalah kakak ku. Kuperhatikan dari jarak yang agak jauh namun masih bisa melihatnya dengan jelas. Dia tengah tersenyum melihat anak anak yang lain sedang memperebutkan bola.

Beberapa kali kumelihatnya tersenyum dan tertawa lepas. Akupun jadi terbawa suasana, ikut tersenyum melihatnya begitu bahagia.

Kemudian aku berjalan mendekatinya.

"Kak..." panggilku.

Kemudian pria yang sedari tadi duduk itu pun menoleh kearahku. Kemudian tersenyum.

"Kak.. aku mencarimu. Ternyata kamu disini. Tumben bolos jam kuliah" kataku.

Dia hanya tersenyum dan terus memperhatikan anak anak yang sedang bermain basket itu.

"Kak..." panggilku.

"Apa" jawabnya singkat.

"Kakak baik baik saja kah?" Tanyaku sambil menatapnya.

Kakak ku hanya diam. Tidak berkata apa apa. Hanya terus tertawa sambil memandangi mereka yang asik berebut bola.

"Wah.. harusnya dia bisa three point" katanya sambil menepuk keningnya sendiri.

Kemudian aku berdiri dihadapannya, kututupi pandangannya sehingga dia mencari cari celah kekanan dan kekiri supaya tetap bisa menonton. Kemudian menatapku.

"Minggir, aku sedang melihat mereka bermain" katanya sambil tangannya menggeser badanku kekanan.

Tapi aku memasang badang lagi tepat didepannya.

Kemudian dia menatapku lagi. Kemudian berdiri. Dan merangkulku. Mengajak ku jalan keluar dari lapangan basket.

"Sudah makan?" Tanya nya sembari merangkul ku.

"Sudah. Tadi sama Mira. Oiya, semalam kan aku menginap di rumah Mira" kataku.

"Ohya?" Katanya kaget.

"Memang kakak tidak tahu kalau semalam aku tidak pulang? Gimana sih.. gak perhatian banget jadi kakak" kataku menggerutu.

"Kemarin pulang jam berapa dari bertemu kak Vale?" Lanjutku.

Kak Victor terdiam. Lalu mengalihkan pembicaraanku.

"Mau beli es krim?" Katanya.

Kemudian aku berhenti. Lalu melepaskan rangkulan kak Victor. Kemudian berdiri didepannya. Menghadapnya.

"Kok gak dijawab? Kemarin pulang jam berapa?" Kataku mengulang pertanyaanku.

"Dia menyuruhku menginap di apartemennya" Katanya. Kemudian berjalan mendahuluiku menuju kantin.

Aku setengah berlari mengejarnya. Kemudian dia memesan es teh tawar. Dan aku memesan es teh manis.

Kemudian kami duduk. Hampir semua bangku disana kosong. Kami pun duduk berhadapan.

"Kakak selama menginap bersama kak Valeri, tidak melakukan apa apa kan?" Tanyaku khawatir.

"Melakukan apa?" Tanya nya balik.

"Ya apaaaa kek. Jangan ya kak" kataku dengan raut muka sedih. Sedikit memohon.

Diapun tersenyum. Melihat ekpresiku. Lalu mengelus kepalaku.

"Minumlah" katanya.

"Eh kak.. aku dengar dari teman teman dikelas, katanya kemarin itu Kak Valeri berantem dengan kakak kelas kita waktu melihat anak anak basket latihan?" Tanyaku menyelidik.

Lalu kak Victor mengangguk, membenarkan.

"Katanya karena mereka memperebutkan kakak ya? Mereka menghayal kakak adalah pacarnya?" Kataku lagi.

Kak Victor hanya terdiam.

"Harusnya kan kak Valeri tahu kalau itu hanya bercandaan saja. Kenapa dianggap serius? Kakak sih.. terlalu tampan, jadi membuat banyak wanita suka mengkhayal" kataku lagi kemudian menyeruput es teh ku.

Kak Victor masih tidak menjawab kata kata ku.

"Padahal kak Valeri itu kan lembut banget ya kak.. sudah cantik, baik hati, tutur katanya pun sangat lembut. Anggun dan elegan. Aku suka deh dengan kak Valeri. Kakak cepet menikah saja kak hehe. Aku setuju kalau kakak menikah dengan kak Valeri. He.." kataku lagi.

Tetapi kak Victor masih diam. Tidak melanjutkan kata katanya.

Ddrrtt.... ada pesan masuk dari Valeri.

Aku melihat ada pesan masuk di ponsel kakak ku. Lalu aku melihat nama Valeri dilayar ponselnya.

Kemudian aku mengambil ponsel kakak ku.

"Pesan dari kak Valeri. Hehe" kataku bersemangat ingin membuka isi pesannya.

Kak Victor tidak marah aku mengambil dan membuka ponselnya. Dia hanya melihat ku sedang memainkan ponselnya.

[ Vic. Aku bosan. Jemput aku sekarang ya. Dikampus. Aku tunggu. Love you ]

Begitu isi pesan dari Valeri. Sontak membuatku menutup mulutku terkejut dan tersenyum lebar.

"Wahh romantis sekali kak Valeri hehe... dia minta dijemput sekarang kak" kataku.

"Aku balas pesannya ya kak. Love you too" kataku sambil mengetik. Tapi kemudian ponselnya segera direbut kak Victor lalu menghapus pesanku.

"Kok dihapus si kak. Biar romantis dong" kataku mengejek.

Dia tidak menjawab kata kataku. Kemudian memasukkan ponselnya kedalam saku. Lalu berdiri.

"Mau kemana kak?" Tanyaku.

"Ke tempat Valeri" jawabnya singkat. Kemudian pergi.

"Dasar ya kalau sudah punya pasangan. Kemana mana berdua. Lupain adiknya" gumamku.

Kemudian kak Victor masuk ke mobilnya. Dan melajukan mobilnya ke kampus kak Valeri.

Aku melanjutkan minumku, kemudian kembali ke kelas.

Selama didalam perjalanan, kak Victor terus memikirkan perkataan tante Hans.

Beberapa menit kemudian, dia telah sampai di kampus kak Valeri. Kemudian dia turun dari mobilnya, dan berjalan masuk.

"Eh.. itu siapa?" Kata seseorang yang tengah bergerombol dengan teman temannya itu.

Kemudian yang lain menoleh melihat ke arah pria yang ditunjuk temannya itu.

"Gak tau. Bukan dari kampus kita sepertinya" kata yang lain.

"Lumayan ganteng ya" kata yang lain lagi.

Kemudian kak Victor terus berjalan, melewati mereka.

Kemudian mengeluarkan ponselnya dan menelepon Kak Valeri.

"Aku sudah dikampusmu" katanya.

Kemudian dia menunggu kak Valeri di kantin kampus seperti permintaan kak Valeri.

Sesampainya di kantin kampus, dia memesan minuman bersoda. Tidak lama kemudian ada perempuan yang memeluknya dari belakang. Sontak membuat kak Victor berbalik dan menghindar.

"Valeri.." katanya.

Gadis itupun tersenyum senang.

"Aku sudah kangen sama kamu Vic" kata kak Valeri.

Banyak pasang mata yang memandang kearah mereka. Ada yang saling berbisik. Ada yang diam diam memperhatikan.

"Apa itu cowo nya?" Kata seseorang yang juga sedang berada di kantin itu.

Kak Valeri memalingkan wajahnya seakan mengerti apa yang akan dikatakan mereka. Melihat itu, mereka pun menundukkan kepalanya.

"Perhatian semuanya.. terutama kalian yang barusaja membicarakanku" kata kak Valeri menunjuk ke beberapa wanita yang ada disana.

"Dengar ya... pria yang sedang bersama ku ini, adalah calon suamiku. Jadi kalian tidak perlu banyak membicarakanku. Mengerti?" Katanya lagi mengancam.

Kak Victor hanya terdiam sambil sesekali melihat ke arah kak Valeri dan orang orang yang ada di kantin itu.

Kemudian kak Valeri menggandeng tangan kak Victor dan mengajaknya pergi.

"Ayo Vic" kemudian menarik tangannya supaya mengikutinya. Kak Victor pun mengikuti langkah kak Valeri.

"Bukannya kamu selesai jam 2?" Katanya.

"Aku malas. Aku terlalu merindukanmu" katanya lagi.

Kemudian kak Victor hanya terdiam dan berjalan menuju mobil.

***

bersambung~

1
Irha Hussnain
Kakak pendiam vs adik cerewet nih /Smirk/
Maria Ancella
/Whimper/
T3rr0r1st
Terperangkap di dalamnya
Beerus
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
KEZHIA ZHOU: trimakasi ya buat dukungannya. /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!