Sebagai seorang kultivator keabadian ia bersikap sombong karena berpikir tidak ada yang mengalahkannya, ia berpikir jika hidup dan mati seseorang bisa ia tentukan dengan mudah.
Dewa kehidupan dan Dewa kematian dibuat murka olehnya, lalu keduanya bekerjasama menghukum kultivator keabadian yang sombong itu dengan mengalami seratus kali reinkarnasi dengan jiwa yang sama. Selama ia bereinkarnasi, ingatan kehidupan satu dengan yang lainnya tidak terhapus, setiap kali ia mengalami kehidupan yang baru maka bayangan kehidupan sebelumnya akan membayangi.
Hingga ia lelah dan merasa frustasi dengan penderitaan kehidupan yang ia alami, setiap kali ia dihidupkan akan menimpa kesialan yang berakhir dengan kematian menyedihkan.
Setelah ia menyesal karena pernah meremehkan kehidupan dan melewati 99 kali reinkarnasi, barulah seorang Dewa Kehampaan muncul dan memberikan kesempatan kehidupan yang normal di reinkarnasi terakhirnya.
Mampukah Liu Feng berubah dan bisa berarti bagi kehidupan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kultivasi Aura Mendalam
Liu Feng tidak mengerti dengan latihan fisik yang dimaksud oleh gurunya tersebut, sambil mengitari pandangan di sekitarnya ia merasa seperti sedang diperhatikan oleh sesuatu yang masih sangat asing.
Pada saat ini, bayangan Liu Feng terpaku pada kegiatan olah fisik seperti yang pernah ia lihat pada Sekte beladiri atau festival perayaan hari jadi Kota Xi'an, biasanya mereka yang disebut seniman beladiri kerap melakukan atraksi olah tubuh yang memukau.
"Ini adalah buah anggur ungu, makanlah ketika kau merasa sangat kelelahan nanti" ujar Fang Yuan sambil mengeluarkan beberapa buah anggur yang sudah ia persiapkan sebelumnya.
"Whush.."
Fang Yuan melambaikan tangannya ke udara, bersamaan dengan hal itu tingkat gravitasi di tempat itu pun berubah menjadi sepuluh kali lipat.
"Buuggh..."
Tanpa bisa berkata apa-apa tubuh Liu Feng langsung tersungkur ke tanah tidak kuasa menahan beban berat yang menghimpitnya. Jangankan untuk memperhatikan apa yang terjadi, untuk berbicara hendak mengeluh saja ia tidak bisa.
"Sesuaikan dirimu dengan baik, kekuatan yang besar membutuhkan penopang yang kuat" ucap Fang Yuan sambil menatap Liu Feng dengan serius.
"Whush.."
Setelah mengatakan hal tersebut tubuhnya menghilang tanpa memberikan arahan apapun.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" gumam Liu Feng mencoba mencerna semuanya.
Secara perlahan ia mulai menggerakkan anggota tubuhnya, jari jemarinya yang seperti ditindih batu itu perlahan bergerak. Liu Feng mulai merasakan pegal-pegal di sekujur tubuhnya dan menggeser badannya sedikit demi sedikit.
Selama seharian, Liu Feng hanya fokus menggerakkan tubuhnya hingga menjelang sore. Dengan tubuh yang dipenuhi kristal garam dari dari keringatnya sendiri, Liu Feng berusaha keras hanya untuk meraih sebuah anggur ungu untuk ia konsumsi.
"Buah aneh.." ucap Liu Feng sesaat merasakan energi yang kuat menyeruak masuk ke dalam tubuhnya.
Hanya seketika semua rasa lelahnya lenyap dan berganti menjadi energi terbarukan. Perlahan-lahan ia mulai duduk sambil menarik napas secara berulang.
"Guru, aku berjanji tidak akan mengecewakanmu" gumam Liu Feng sambil memandang lembayung senja.
Malam harinya Liu Feng kembali bergelut dengan hawa dingin yang menusuk tulang, meski tidak seperti sebelumnya namun ia masih merasakan penderitaan sepanjang malam. Dengan tekad sekuat baja ia melaluinya dengan sabar dan yakin jika yang dikatakan oleh gurunya pasti akan terwujud.
Kejadian yang berulang terus ia lalui selama beberapa tahun, lebih tepatnya lima tahun ia alami di Dunia Kehampaan. Selama menjalani rutinitas tersebut tidak terasa fisiknya sudah berubah drastis dan kemampuan tubuhnya terhadap gravitasi sudah tidak seperti dulu lagi. Hal yang tidak Liu Feng ketahui adalah adanya perbedaan waktu antara Dunia Kehampaan dengan dunia luar, dimana lima tahun yang telah dilalui Liu Feng setara dengan lima hari di dunia luar.
Pada saat ini, sosok Fang Yuan kembali muncul. Setelah sekian lama menghilang ia baru menampakkan diri kembali di depan Liu Feng.
"Kau sudah cukup mengalami perkembangan, mulai sekarang kau sudah bisa memasuki dunia kultivator" ucap Fang Yuan dengan tersenyum gembira.
"Guru, terimakasih atas semuanya" ucap Liu Feng dengan penuh semangat.
"Setelah pelatihan tubuh, aku akan membimbing mu untuk berkultivasi guna meningkatkan kekuatan mu. Selain itu aku juga akan mengajarkanmu teknik -teknik lainnya untuk mengembangkan kemampuan serta bakatmu" ucap Fan Yuan sambil menatap Liu Feng dengan ekspresi serius.
Di dunia kultivator, selain teknik kultivasi terdapat juga teknik bertarung, teknik formasi dan juga alkemis. Dengan pemahaman keempat teknik tersebut, sebagai seorang guru Fang Yuan berharap jika Liu Feng bisa mewarisi separuh dari keahliannya tersebut di alam fana ini.
"Terimakasih guru.." Liu Feng berkata penuh dengan rasa syukur.
Fang Yuan yang merasakan pertumbuhan tulang dan dantian Liu Feng sangat mengagumkan, ia sendiri tidak menduga jika Liu Feng pada akhirnya memiliki kualitas tulang dewa naga serta memiliki dantian spiritual. Jika di alam dewa ini merupakan hal yang tidak terlalu aneh, tetapi jika terjadi di alam fana maka hal ini adalah sebuah karunia yang sangat luar biasa. Dantian spiritual sendiri mampu menyerap beberapa kali lipat energi Qi ketimbang kultivator biasa, selain itu kebutuhan sumberdaya nya pun akan semakin besar.
Beberapa saat kemudian Fang Yuan mengajari Liu Feng untuk berkultivasi, sebagai seorang dewa Fang Yuan tentunya mengajarkan teknik kultivasi tingkat dewa yang tidak ditemukan di dunia fana. Dengan tekniknya yang ia kembangkan sendiri, Fang Yuan menamakan teknik kultivasinya dengan sebutan Teknik Aura Mendalam.
Dengan perlahan Fang Yuan mengajari Liu Feng tentang energi Qi, energi vitalitas serta bagaimana caranya menyerap Qi dan menyimpannya di dantian.
Setelah beberapa kali tarikan napas, Liu Feng bisa merasakan adanya aliran Qi yang mengalir di dalam tubuhnya. Dengan adanya untaian Qi ini, Liu Feng merasa jauh lebih kuat berkali-kali lipat daripada mengandalkan kekuatan fisiknya.
"Huh.."
Liu Feng mengeluarkan udara keruh akibat sirkulasi udara dari dalam tubuhnya, teknik pernapasan yang ia gunakan berhasil menarik hawa Qi murni yang ia ubah menjadi energi internalnya.
"Guru, aku berhasil.." ucap Liu Feng dengan senang.
"Kau memang berbakat, apa yang kau rasakan adalah saat dimana seseorang berhasil memasuki dunia kultivator" ucap Fang Yuan dengan santai.
"Apakah aku sudah bisa bertarung pada kali ini?" tanya Liu Feng penuh minat.
"Hahaha... Apa yang kau alami masih merupakan tingkat terlemah dari kultivator paling lemah sekalipun" ucap Fang Yuan sambil tertawa ringan.
"Owh seperti itu.." Liu Feng tersenyum masam, ternyata kultivator memiliki tingkatan.
"Selama kau berlatih keras, maka kau bisa melampaui yang lainnya" Fang Yuan mengingatkan.
"Baiklah guru, aku mengikuti nasihatmu" ujar Liu Feng penuh semangat.
Di alam fana tempat Liu Feng berada, tingkatan kultivator dibagi menjadi beberapa bagian yang umum yaitu :
- Pendekar Pemula
- Pendekar Ahli
- Pendekar Puncak
- Pendekar Raja
- Pendekar Kaisar
- Pendekar Bumi
- Pendekar Langit
- Pendekar Suci (Semi Dewa)
- Pendekar Dewa.
Berikutnya Fang Yuan menjelaskan tentang tingkatan kultivator, dimana setiap tingkatan di dalamnya terdiri atas tiga kelas yaitu awal, menengah dan akhir. Fang Yuan juga memberitahu Liu Feng jika dirinya masih berada di ranah pendekar pemula, tingkatan terendah dimana seorang kultivator baru merasakan aliran Qi dan menyimpannya di dalam inti energi atau dantian. Sementara untuk kekuatan seorang kultivator sendiri tidak terbatas, semuanya bergantung pada kemampuan serta keberuntungan yang ia miliki nantinya.
"Aku akan melatih mu setidaknya hingga ranah Pendekar Suci, dengan begitu kau bisa bertahan hidup dan menggunakan kekuatan mu dengan sebaik mungkin. Jangan kau gunakan untuk menindas atau berbuat sewenang-wenang. Selain itu, masih ada beberapa tingkatan lainnya yang harus kamu pelajari sendiri sebagai bagian dari perjalanan mu kelak" Fang Yuan berpesan pada muridnya tersebut.
Walau bagaimanapun Fang Yuan jelas mengetahui sisi kehidupan Liu Feng sebelumnya, ia mengangkat dirinya sebagai murid bukan karena suatu kebetulan. Selain untuk mengubah perangainya, Fang Yuan juga sedang melakukan pertaruhan di dalam dirinya terhadap pemuda yang kini sudah mengalami perubahan setelah banyak melakukan perputaran kehidupan.
Sebagai seorang guru, Fang Yuan ingin membiarkan Liu Feng berkembang dengan bebas di alam kehidupan ini, setidaknya dengan bekal yang ia miliki maka hal itu bisa menjadikan dirinya untuk mencari jati dirinya dan rahasia kehidupan kultivator.
