Satu Malam Panas Bersama Mu
Aku berjalan menyusuri indahnya pantai kuta di sore ini, baru tadi siang rombongan kami sampai di Pulau Bali.
Keberhasilan proyek besar kali ini membuat aku berinisiatif untuk mengapresiasi kerja keras karyawan-karyawanku, dengan mengajak mereka berlibur di Pulau Bali selama beberapa hari.
Beberapa dari mereka juga mengajak istri dan anak mereka masing-masing, sedangkan aku, tentu saja aku sendiri karena memang aku belum menikah.
Aku menghela nafas, kembali kupandangi indahnya senja di pantai ini, beberapa anak tampak berlarian dan kejar-kejaran, ada juga para orang tua yang duduk bersama pasangan mereka sembari memandangi anak mereka.
Aku hampir saja terjungkal kedepan, ketika tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang kutaksir berumur sekitar 4 atau 5 tahunan menabrak bagian belakang tubuhku.
Sehingga 2 cup es krim yang dia bawa pun ikut tumpah berceceran, aku pun membantunya untuk berdiri sambil ku usap beberapa pasir pantai yang menempel di baju dan celana pendek nya.
"Are you okay?" Tanyaku yang membuat dia mendongak menatapku.
Aku terpaku sesaat. Tuhan, kenapa aku tak asing dengan wajahnya, Kenapa aku seperti melihat diriku sendiri.
"Maaf ya om, Gala tidak sengaja menabrak om."
Aku pun tersenyum. Lucu sekali anak ini, kecil-kecil sudah pandai minta maaf.
"Om ga papa kok, hmm itu es krim beli dimana, biar om belikan lagi. Sudah tumpah semua juga kan." Ucapku tapi dia menggeleng.
"Kenapa gak mau hmm?" Tanyaku dengan masih kupegang kedua tangannya.
Dia nampak menoleh ke arah sebrangku seperti mencari seseorang.
"Kamu mencari orang tua kamu?" Tanyaku pelan.
"Iya om, Gala balik dulu ya, takutnya kelamaan bunda pasti nyariin." Ucapnya pelan, aku pun mengelus rambut nya sambil tersenyum.
"Udah ayok beli dulu es krim nya, nanti Om anterin ke bunda kamu deh habis ini, memangnya kamu sudah gak pengen makan es krim lagi? " tanyaku.
"Hmm pengen sih Om, tapi bunda bilang tidak boleh di belikan jajan oleh orang yang gak kenal." jawabnya polos membuat aku terkekeh.
"Kamu tenang aja Om ini bukan orang jahat kok, Om janji habis ini Om anter kamu ke bunda kamu." Mendengar ucapanku, dia pun nampak berfikir dan akhirnya mengangguk.
Dia pun menunjukkan dimana tadi dia membeli es krim, dan kami menghampirinya.
"Gala !!" Suara perempuan yang cukup keras membuat Gala yang sedang aku gendong dengan sebelah tanganku pun menoleh, dan beringsut ingin turun.
"Bunda !" Jawab Gala, dan aku menurunkannya dengan hati-hati.
Aku membiarkannya berlari ke arah bundanya, sedangkan aku menunggu si abang menyelesaikan 2 es krim buatannya.
Samar-samar aku mendengar percakapan mereka berdua.
"Gala kenapa lama sekali, bunda jadi khawatir kamu belum balik-balik." Ucap perempuan itu dengan nada yang sangat khawatir.
"Maafin Gala ya bunda, tadi es krimnya tumpah karena Gala berlari dan menabrak Om itu." Jawab Gala yang sepertinya sedang menunjuk ke arah ku.
Setelah membayar kedua es krim itu, aku pun lantas berbalik hendak menyerahkan 2 es krim itu kepada mereka.
"Ini es kri-..." Ucapan ku terpotong, betapa terkejutnya aku melihat perempuan yang Gala panggil bunda itu.
"De...siii..." Ucapku terbata, aku begitu tak percaya bisa bertemu dengannya lagi.
Desi pun tidak kalah terkejut melihat aku.
Gala mengambil kedua cup es krim yang aku pegang.
"Terimakasih om." Ucapnya girang.
"Ah iya. Sama sama little boy." Ucapku sambil mengacak rambut nya pelan.
"Terima kasih " Ucap desi tanpa mau menatap wajahku, dia hendak berlalu pergi namun aku menghentikannya.
"Des !" Panggilku, desi menghentikan langkahnya, menatapku sejenak kemudian segera membuang pandangan.
"Aku mencari kamu selama ini." Ucapku sendu, aku tidak bisa menutupi rasa yang membuncah di dada ku ketika aku bisa bertemu lagi dengannya.
"Terimakasih kak es krim nya, kami pergi dulu. " Desi mengucapkan itu sambil menggandeng tangan Gala menjauh.
Aku menyambar pelan lengan putihnya.
"Des kita perlu bicara ." Ucapku sambil menatap nya lekat.
"Maaf kak !" Ucapnya sembari berusaha melepaskan cekalan tanganku.
Aku meredam emosiku perlahan, desi yang sekarang tampak terlihat lebih dewasa dan eksotis, auranya selalu membuat aku terpesona.
Shit, bikini yang ia kenakan berhasil membangunkan hasrat diriku.
Des, aku tak bisa membiarkan kamu pergi lagi.
Tanpa aba-aba, aku langsung menggendong desi ala bridal style, membuat desi memekik kaget.
"Aw... kak !!!!" Pekiknya sambil sebelah tangannya berpegangan pada pundak ku.
Darahku berdesir ketika tubuhku yang shirtless bersentuhan dengan kulit nya yang mulus.
Desi masih berusaha memberontak turun dengan pipinya yang merah merona, ia menunduk tak berani menatap wajahku.
"Kak lepasin aku !" Pintanya pelan. Aku mencium singkat pipi kiri nya membuat matanya membola kaget.
"Kak...!!" pekiknya.
"Aku turunin tapi kita bicara !" Ucapku membuat desi menghela nafas.
"Oke , fine !" Ucapnya pasrah membuat aku tersenyum menang. Aku pun menurunkannya dengan hati-hati.
"Ayuk sayang ! " Ajaknya pada Gala sembari pergi meninggalkan ku dengan wajahnya yang cemberut, namun kenapa malah terlihat menggemaskan dimataku.
Aku pun terkekeh pelan dan mengekori mereka.
"Finally , i found you baby "
√√√
Disini lah kami sekarang, sebuah resto sederhana dengan nuansa outdoor yang dihias dengan pernak-pernik khas bali, Gala telah dititipkan di penitipan anak yang berada tak jauh dari tempat kami berada saat ini.
"Bagaimana kabar kamu Des?"
"Baik" Jawab desi sambil mengaduk-aduk jus alpukatnya, aku mencoba tenang menghadapi sikap juteknya.
"Jadi, apakah Gala itu anakku?" Tanyaku to the point. Sungguh aku tak bisa menahan rasa penasaranku.
Desi tertawa mengejek.
"Apa tidak ada pertanyaan selain itu kak?"
"Des aku serius !" Ucapku sambil menatapnya lekat.
Desi lalu membuang muka dan tak mau menatapku.
"Atas dasar apa kakak mengklaim jika Gala adalah anak kakak? Tentu saja dia anakku dan suamiku lah !"
"Benarkah? Lalu kenapa wajahnya begitu sama denganku? Aku menyadari itu des, tolong katakan sebenar-benarnya "
Desi menggeleng kemudian menatapku sendu.
"Maaf kak, lupakan saja, itu hanya masa lalu kita." Jawab desi yang membuat aku terhenyak.
"Kamu tau des, sampai sekarang aku memilih untuk melajang, itu karena aku menunggu kamu, aku masih berharap akan bertemu kamu dan memiliki kamu seutuhnya, hanya kamu yang bisa membangkitkan hasrat di jiwaku des, i love you so much"
Desi tampak shock dengan apa yang ku katakan barusan.
"Berhentilah mengharapkan desi kak, desi sudah bersuami dan mempunyai anak." Ucap desi membuat aku tersenyum getir
"Oke , mungkin aku kalah cepat dengan pria yang berhasil mendapatkan hati mu, katakan des, siapa pria itu, dan apa yang aku tidak punya dari dia, sehingga kamu lebih memilih dia daripada aku"
Ucapanku membuat desi melongo tak percaya
°°°
Bonus cast Desi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
muna aprilia
lnjut
2024-06-19
0
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
2024-06-11
0
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
2024-05-17
1