NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 4

Di dalam sebuah kamar mewah nan megah terlihat wanita paru baya sedang menatap sebuah foto dengan tatapan sendu, serta rasa kerinduan yang teramat dalam.

“Mah, kau sedang apa?” tanya Melani meletakkan segelas teh hangat dia atas meja.

“Mama sangat rindu padanya, Melani? Sudah hampir setahun dia tidak ada kabar, aku sangat mengkhawatirkannya. Entah dia berada di mana? Tinggal di mana? Dengan siapa? Dan …”

“Tidak perlu mengkhawatirkan orang yang selalu membangkang, Clarissa!” celetuk Antonio tiba-tiba.

“Kenapa kau bicara seperti itu pah? Biar gimana pun dia putra kita!”pekik Clarissa tidak terima ucapan suaminya yang seolah ingin melupakan putra keduanya, dia tidak tahu jika selama ini Antonio juga berusaha mencari putra nya.

“Jika dia merasa putra dari keluarga ini kenapa dia tidak pernah menurut dengan ku memilih pergi dari rumah ini dan memilih luntang-lantung di luaran sana!” decak Antonio kesal, tetapi jauh di dalam lubuk hatinya ia juga sangat merindukan putranya.

“Papa, sudah tenangkan dirimu! Ingat kata dokter kau jangan terlalu banyak pikiran tidak baik untuk kesehatan papa,” ucap Melani menenangkan papa mertuanya.

“Pah, maafkan mama tenangkan dirimu! Aku tidak bermaksud kesal padamu, mungkin karena mama sangat merindukan putra kita yang sudah satu tahun tidak bertemu,” sesal Clarissa membuat sang suami merasa kesal dengan ucapannya yang sedikit meninggi.

“Aku mengerti perasaan mu! perasaan seorang ibu yang sangat merindukan putranya. Aku juga tidak habis pikir dengan nya, mah! Kehidupan seperti apa yang di ingin kannya. Dia sangat berbeda dengan Alex yang selalu menurut pada papa demi meneruskan perusahaan dan mau menerima istri pilihan kita,” Jelas Antonio yang merasa bangga dengan putra pertamanya yang di anggap sempurna.

“Mama sendiri juga bingung pah! Tapi syukurlah Alex mau menikah dengan istri pilihan kita, dia sangat baik penyabar dan mereka terlihat sangat bahagia karena Alex sangat mencintai Melani, kita beruntung memiliki menantu seperti Melani ini, pah!” tutur Clarissa lembut pada menantu kesayangannya itu.

Deg

Melani terhenyak mendengar penuturan mama mertuanya yang mengatakan jika Alex sangat mencintainya padahal kenyataan nya Alex terus saja menyiksa dirinya dan perasaanya selama ini.

***

“Di mana bibi?” tanya Jihan yang saat ini berada di ruangan madam Sena.

“Madam sedang ada urusan, nona!” jawab David yang merupakan orang kepercayaan madam.

“Kenapa kau tidak ikut bersamanya?” timpal jihan.

“Madam pergi bersama Sean, aku di tugaskan untuk menjaga di sini taku jika nona Jihan datang kemari!” jelas David yang di angguki Jihan.

“Baiklah, kau boleh pergi berjaga-jaga di luar. Tolong beritahu Dewi untuk menemui ku dan suruh dia bawakan aku segelas jus jeruk!” titah Jihan pada David.

“Baik, nona. Apa nona akan menginap di sini?” imbuh David.

“Sepertinya begitu! Aku sedang malas pulang ke kosan,” sanggah Jihan menghempaskan tubuhnya di kursi kebesaran bibi nya itu.

David pun keluar ia segera mencari dewi yang saat ini sedang menemani tamu di tempat karoke. David menghampiri Dewi yang sedang asik bernyanyi bersama tamunya.

“Bisa ikut aku sebentar?” bisik David pada Dewi dan ia pun menganggukkan kepalanya.

“Sebentar, tuan aku ada urusan kau di temani Fina dulu, ya?” tawar Dewi lalu berdiri meninggalkan tamu nya bersama Fina namun dia masih terlihat ketakutan dan menarik tangan Dewi.

“Dewi, kau mau kemana? Aku takut!” ucap Fina yang belum terbiasa dengan pekerjaannya sekarang.

“Layani dia atau aku adukan pada madam dan kau akan di hukum seperti kemarin!” tekan David melepaskan genggaman tangannya dan Dewi pun hanya diam tidak bisa berbuat apa-apa pada Fina.

“Aku tidak mau!” gumam Fina pelan.

“Sudahlah David ayok kita pergi! Biarkan dia,” ajak Dewi menarik tangan David keluar dari tempat karoke tersebut.

“Ada apa memanggilku?” cetus Dewi.

“Nona Jihan memanggilmu ke ruangan madam. Tapi sebelum itu dia menyuruhmu membawakan minuman untuknya,” jelas David yang di patuhi Dewi lalu David pun pergi meninggalkan Dewi untuk melanjutkan tugasnya mengecek situasi di rumah bordil itu.

Saat Dewi di dapur sedang membuatkan minuman dua orang wanita menghampirinya dengan wajah yang tidak suka.

“Kau mau saja patuh pada gadis munafik itu?” celetuk clara yang saat ini berada di belakang Dewi yang sibuk membuat minuman.

“Nama nya Jihan Clara? Dia keponakan bos kita kenapa kau terlihat sangat membencinya?” tukas Dewi yang sudah selesai membuat minuman dan ingin membawanya.

“Namun dengan cepat Clara menarik tangannya agar bisa berhadapan dengannya.

“Apa kau bilang? Benci? Iya,kau benar aku sangat membencinya!” sungut Clara membuat Dewi mengerenyitkan dahinya bingung.

“Lepaskan! Aku tidak peduli kau membencinya atau tidak! Terserah kau saja!” sanggah Dewi segera mengambil minumannya dan melangkahkan kakinya meninggalkan Clara.

“Apa kau sudah melakukan tugasmu, Shinta?” tanya Clara pada Shinta yang saat ini bersembunyi di balik meja.

“Beres, Clara?” sahut Shinta sambil mengangkat jari jempolnya.

Saat Clara menarik tangan Dewi, Shinta keluar dari persembunyian nya lalu menuangkan serbuk obat ke dalam minuman yang dibuat untuk Jihan lalu bersembunyi kembali di balik meja, sungguh mereka berdua sangat jahat. Entah apa jadinya jika madam mengetahui rencana jahat mereka berdua terhadap keponakan kesayangannya itu.

Dengan perasaan kesal Dewi perlahan berjalan menuju ruangan madam. Sambil berjalan dia pun terus saja menggerutu kesal dengan perkataan clara yang selalu saja tidak suka pada Jihan. Dewi, Shinta, Dan Clara merupakan wanita yang sudah lama bekerja di rumah bordil itu bersama madam, Clara merupakan primadona di rumah bordil itu saat Jihan masih kecil.

Dia selalu di puji oleh Sena karena kecantikannya itu dan menawarkan padanya suatu saat nanti dia lah yang akan menggantikan Sena mengurus rumah bordil itu, namun seiring berjalannya waktu Jihan yang sudah beranjak dewasa dan terlihat sangat cantik membuat Sena mengurungkan niatnya untuk memberikan kekuasaan atas rumah bordil pada Clara yang terlihat semakin lama sudah semakin berumur dan tidak begitu menarik lagi.

Akan tetapi saat kedua orang tua Jihan tiada karena mengalami kecelakaan di malam saat ingin merayakan ulang tahunnya, kemudian Sena mengutarakan niatnya agar dia menggantikan dirinya di rumah bordil tersebut Jihan malah menolaknya dan Sena pun tidak ingin memaksanya.

Clara selalu menghasut Shinta dan Dewi yang merupakan dua kakak beradik yang di jual ibu tirinya dulu saat mereka masih berumur dua puluhan, untuk membenci Jihan. Shinta terhasut karena di iming-imingi menjadi orang kepercayaan Clara jika dia bisa menjadi pemimpin di rumah bordil tersebut, sedangkan Dewi tidak karena baginya Jihan adalah orang paling baik padanya di banding Shinta yang tidak pernah mengerti perasaannya saat dia ada masalah selalu acuh pada Dewi adiknya sendiri.

Karena bukan madam yang ada di ruangan Dewi langsung saja membuka pintu lalu memanggil Jihan dengan senyuman yang terukir di bibirnya bertemu dengan sahabatnya.

“Masuklah! Kau lama sekali? Aku sudah sangat haus!” ujar Jihan meraih gelas dari tangan Dewi langsung meminum jus jeruk buatan sahabatnya itu.

“Kau ini dari dulu tidak sabaran, pelan-pelan minumnya nanti tersedak!” tegur Dewi.

“Ahh … jus jeruk buatan mu selalu enak, Dewi tidak pernah berubah!” imbuh Jihan lalu mereka pun akhirnya mengobrol, bercerita panjang lebar sampai Dewi lupa akan pekerjaannya.

Dari kejauhan kedua wanita licik sedang mengamati Jihan dan Dewi dari kejauhan di balik pintu yang saat ini terbuka.

“Lihat saja Jihan sebentar lagi kau kan merasakan sensasi hebat di tubuhmu! Lalu aku akan membawamu ke tempat yang bisa merasakan surga dunia, hahah!” ucap Clara yang sangat percaya diri jika rencananya dengan Shinta akan berhasil.

*

*

Bersambung.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!